Aku Bisa Tanpamu

"Sudah selesai mbok,"

"belum den,tapi juragan tidak perbolehkan hasil kebun dibawa oleh non dira jadi tidak lanjutkan panennya,kata non dira sayang jika dipetik."

"Panggil Dira kemari,nanti panggil yang lain, kalian panen semua dan suruh antar ketempat ayah Purnomo,jika mami tanya bilang perintah saya."

"baik den.non Dira dipanggil sama den Fathir."

"Ia mbak,mata aku pedih nih,yuk cuci tangan dulu,"mbak sri membantu dira membasuh semua tangan dan wajahnya,meski matanya masih pedih dengan wajah yang memerah membuat Fathir tersenyum.

"Bantuin aku naik."

"Baik tuan muda,"Dira tersenyum getir.mengingat apa yang terjadi padanya disini.sambil membantu suaminya dira melihat kesekeliling takutnya ada juragan disana.

saat naik tangga bisa pegangan disitu kan, menunjuk pinggir pembatas,ah lama dan tetep merangkul dira.

Dira mengganti pakaiannya karena tadi dari kebun,menemani Fathir bekerja diteras sedangkan dira membaca buku yang baru diambil dari perpustakaan mini milik mertua lelakinya.

kaki Fathir kini sudah sembuh,dan sudah bisa kembali berkerja.

"ay ada undangan dari sahabat aku kita pergi ya."

"Ay,!nama aku dira."

''Ia Nadira Ayunda binti Purnomo kan? memang salah aku punya panggilan khusus sama kamu.'pemuda itu mendekat membuat dira beringsut mundur.tapi kini dira sudah dipeluknya.

,"kamu mau kemana sih, tempat kamu disini."

"Awas ih, jangan macam-macam.aku teriak nih."

"Walaupun kamu teriak tidak akan perduli aku ini suami kamu kecuali jika aku kdrt baru deh bisa lapor,dan aku jadi tersangka."Kita jalan yuk,"kali ini tidak ada penolakan dira senang bisa jalan tanpa tujuan yang tidak ia ketahui.sampai kesebuah bukit, pemandangan begitu indah, sangat memanjakan mata.

"Kapan kapan aku mau ajak sahabat ku kemari."

"Siapa?"

"Nur sahabat sekaligus tetangga ku,aku rindukan dia."pastilah dia rindu sudah enam bulan lamanya mereka tidak bertemu.

Fathir mencoba meraih tangan Dira,tapi Dira menarik tangannya perlahan.dia masih canggung karena selama ini mereka tidak pernah bersentuhan kecuali saat Fathir sakit.

"Aku ini suami kamu ay,bukan musuhmu atau selingkuhan mu."kembali meraih tangan itu dan terus berjalan.

Saat pulang mereka kehujanan, tidak ada tempat berteduh karena mereka sudah berada dikawasan perkebunan, mereka sudah basah kuyup, Dira kedinginan memberanikan memeluk Fathir dari belakang, Fathir menggunakan jaket dan helm sehingga dia masih bisa menerobos hujan agar sampai dirumah yang tidak jauh lagi.

Meskipun sudah mandi air hangat Dira tetep merasakan dingin yang luar biasa.

'minum dulu," memberi teh hangat agar tidak menggigil,tapi belum hilang juga.fathir masuk ke selimut dan memeluk tubuh ramping dira.mengusap punggung untuk mengalirkan rasa hangat.mata fathir terus mengarah ke bibir yang ada didepannya.

Aku ini masih normal,aku sudah merasakan nikmatnya tubuh perempuan, bagaimana mungkin aku tidak tergiur melihat kamu seperti ini batin Fathir.mengecup bibir yang bergetar, lama bibirnya disana tapi tidak adanya respon membuat Fathir menyudahi aksinya.

"kenapa kamu tidak membalas ciuman ku ay!"dia tau Dira tidak tidur.

"Aku malu,"aku belum pernah Dira semakin menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

Fathir terdiam,dia tidak yakin Dira belum pernah bercinta apalagi berciuman.

"Masa sih kamu yakin belum pernah?"Ingin mencari jawaban tapi selimut itu Dira peluk dengan kuat.

"Kalo kamu gangguin aku terus,aku tidur sama mbak sri aja," ucap Dira dari dalam selimut.

'Ya baiklah."mendengar itu baru dira membuka selimutnya, nafas nya sesak didalam, tapi karena takut pada Fathir dia bertahan.

Fathir,ketukan dipintu membuat pemuda itu turun dan membukakan pintu,Dira segera keteras untuk menghindari kontak mata dengan Bu aida.dia tidak tau kapan aida akan memanfaatkan diri nya.

"Kamu tidak papa kan,kata mbok kamu kehujanan, ingat ya kamu itu tidak bisa kedinginan,Dira mana?"

"Ada mi," melihat kekasur tapi Dira tidak ada paling di teras ucap nya.

"mami mau pergi tiga hari."

"Ya mi,aku kan sudah biasa ditinggalin."

"kok disini,kan dingin," Fathir memeluk gadis itu dari belakang.

"Jangan ihh,"mencoba melepaskan diri,tapi dia kalah tenaga.

"kenapa kamu selalu mencoba menghindar dari aku.apa aku punya salah,atau aku kurang Tampan?"

"Aku hanya mencoba mempertahankan diri dari segala cobaan,dan tidak mau berharap yang tidak pasti."

"tidak pasti apa sih maksud kamu,ayo ngobrol didalam.cerita pada ku."

"Masalah apa?'

"semuanya sudah jelas.pernikahan kita hanya sementara tinggal menunggu hari,aku tidak mau gara gara tidak bisa menahan nafsu sesaat masa depan ku hancur,aku jadi janda setelah menyerahkan sesuatu yang berharga dalam diriku,dira menunduk."

"Ay,aku kan sudah bilang akan mempertahankan pernikahan kita, tidak ada perjanjian itu ay, saat itu aku hanya bingung karena menganggap perjodohan kita yang tiba-tiba dikarenakan maaf ya,,,

aku berpikir gadis mana yang mau menerima pinangan tanpa pernah melihat calon suaminya terlebih dahulu kalo tidak karena uang.apa lagi yang melamar adalah anak seorang juragan.'

'Kamu betul,aku menerima lamaran itu karena!"Dira kembali terdiam dan tertunduk,,

'Uang? "Fathir menebak.dira lagi lagi mengangguk.

"memangnya berapa yang papi tawarkan pada keluarga kalian."

"Apa pantas kita bahas itu? sedangkan kita akan berakhir."

"Coba ceritakan padaku,apa yang sebenarnya."

"Kami punya hutang pada juragan, untuk biaya pernikahan,membeli motor bang Dirga dan perobatan rumah sakit dimas, hutang kami sebanyak tiga puluh juta,kami tidak punya uang sebanyak itu,jadi juragan meminta aku menikah dengan anaknya agar hutang keluargaku lunas."

"Apa,," Fathir terkejut.semua yang diceritakan papi maminya bertolak belakang.

"jadi kamu bukan saudara jauh mami yang katanya sudah dijodohkan dari Kita kecil."

"Aku gak tau apa yang juragan katakan padamu.yang kutau mimpi ku merantau gagal beberapa hari sebelum aku berangkat, padahal berkas sudah aku siapkan sebelum kami menerima surat kelulusan."

"Kamu serius baru tamat SMU?Fathir menarik rambutnya.ay,apa pun yang papi dan mami lakukan mungkin sudah jodoh kita,aku sayang kamu ay,kamu berhasil menghapus bayangan seseorang, melupakan seseorang meskipun belum sepenuhnya.tetaplah disini.' menggenggam tangan dira dan meletakkan di dada Fathir.Berjanjilah jangan pergi,jika uang adalah tujuan terbesar kamu untuk merantau aku akan berikan,kita akan lihat beberapa gaji UMR terbesar,akan kuberikan padamu setiap bulan.

'Tapi itu kan bukan kerja namanya.'

"Siapa bilang, Jadi seorang istri itu, kerjaan paling sulit,juru masak, desainer,teman ngobrol,teman berantem,teman berolah raga dikasur."

"Olahraga apa yang bisa dilakukan dikasur ngaco deh.orang dikasur ya tidur."

"Kamu mau cobain olahraga dikasur?'

Coba kasih contoh ucap Dira serius.fathir mendekat dan ingin mencium dira, tapi wajahnya didorong.

"apaan sih gak ada seperti itu dari SD aku sekolah sampai SMU tidak ada pelajaran seperti itu!"untuk pertama kalinya dira melihat tawa lepas suaminya.

"Jangan pergi pliss."

'mami sudah benci aku,"

"aku akan jelaskan pada mami semuanya,kamu jangan kuatir.yang penting kamu selalu disini temani aku selamanya.makan yuk aku lapar.o ya besok siap siap kita pergi ke pernikahan sahabat aku.'

"Gak malu bawa aku.aku kan hanya orang kampung."

"Tidak akan ada yang berani menghina istri anak juragan Tohir."