NovelToon NovelToon
Suami Untuk Shahira

Suami Untuk Shahira

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aini

Shahira atau lebih akrab dipanggil Ira. Dia dijuluki perawan tua, karena belum juga menikah bahkan diusianya yang sudah menginjak 34 tahun. Dia menjadi bahan gunjingan ibu ibu komplek.

Shahira pernah di lamar, tapi gagal karena ternyata pria yang melamarnya menyukai adiknya, Aluna.

Tapi, kemudian Ira dilamar lagi oleh seorang nenek untuk menjadi istri dari cucu kesayangannya. Nenek itu pernah di tolong Shahira beberapa waktu yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"Alhamdulillah buk, hari ini kue nya laris manis." ucap Shahira yang baru saja sempat menghitung uang hasil jualan hari ini setelah tadi mandi dulu dan sholat isa.

"Iya nak, rezeki hari ini."

"Jualan sehari loh ini buk. Kalau lanjut jualan lagi besok, pasti lebih banyak lagi orderannya."

"Gak ada besok, Ra. Kamu harus pulang sekarang. Nanti suami kamu sama nenek malah khawatir kamu gak pulang pulang."

"Aku udah ngasih kabar sama nenek kok buk kalau pulangnya agak telat."

"Sama suami kamu?"

"U-udah juga buk. Mas Nicho juga masih belum pulang kok."

Shahira mengalihkan perhatiannya pada uang uang yang ada dihadapannya. Dia pun menghitungnya dan ternyata jumlahnya cukup banyak menurut Shahira.

"Buk, jumlah uangnya 1,2 juta. Dan di dapur masih sisa gula, mentega sama minyak goreng. Untung banyak hari ini. Alhamdulillah."

Marni ikut senang melihat putrinya senang mendapatkan hasil yang banyak dari jualan kue nya hari ini.

"Ini buat ibu, terus aku ambil 200 aja." memberikan lema ratus ribu kepada ibunya.

"Ih apaan sih kamu, Ra. Ibu gak mau ah, ini kan uang kamu. Simpan aja buat modal jualan lagi nanti. Atau untuk kebutuhan kamu. Lagian ibu masih ada uang di kasih adek kemaren kok."

"Itu kan dari adek buk. Ini dari aku untuk ibu. Terima ya buk. Buat modal jualan lagi kan masih ada nih 500 cukup kok."

"Ira, simpan saja nak. Ini uang kamu."

"Buk, ibu lupa ya suami aku kaya raya. Aku punya banyak uang untuk membeli apa saja. Jadi, ibu simpan aja uang ini ya."

Dengan berat hati Marni mengambil uang itu. Niatnya untuk menyimpan uang itu, supaya nanti kalau kalau Ira kesusahan dia bisa memberikan lagi uang itu pada putri sulungnya itu.

"Ya sudah, kamu pulang sana. Nanti malah ketinggalan bus."

Ira melirik jam di layar hp nya yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam.

"Aku pulang dulu ya buk."

"Iya, nak. Hati hati di jalan. Nanti kabari ibu kalau udah nyampe rumah."

"Iya buk."

Ira memeluk ibunya, mencium kedua pipi ibunya sebelum dia pulang.

"Ibu jaga kesehatan ya. Kalau ada apa apa langsung telpon aku."

"Iya."

Ira melambaikan tangannya saat keluar dari perkarangan rumah. Marni sendiri memperhatikan putrinya sampai matanya tak lagi melihat bayangannya.

Sedangkan Ira sendiri saat ini sudah berada di bus, duduk nyaman di kursi dekat jendela.

Tanpa disadarinya, mobil Rey mengikuti tepat di belakang bus. Dan seharian ini Rey bertugas mengawasi Shahira yang kesana kemari mengantarkan pesanan kue menggunakan motor scoopy milik Aluna.

"Nona sudah di bus menuju jalan pulang." ucap Rey mengabarkan pada bossnya melalui sambungan telepon.

"Thanks Rey. Kamu bisa pulang sekarang."

"Baik pak."

"Ah iya, saya sudah mentransfer bonus lembur kamu hari ini."

Dengan cepat Rey memeriksa notif di layar hp nya dan dia melihat jumlah transferan dari boss nya yang cukup mengagumkan.

"Apa gak kebanyakan pak?"

"Gak. Itu bayaran yang setimpal karena kamu sudah menjaga nona Shahira seharian."

"Terimakasih banyak pak."

"Hmm. Gunakan uangnya untuk mencari pacar. Jangan sendirian terus Rey, kamu sudah tidak muda."

"Saya masih muda pak."

"Oya? Berapa usia kamu sekarang?"

"Dua bulan lagi 30 pak. Setidaknya saya lima tahun lebih muda dari bapak." ucap Rey cepat dan langsung mematikan teleponnya.

~

~

~

Bus berhenti di halte yang ada di depan rumah sakit. Ira pun turun dari bus, matanya langsung disuguhi dengan wajah adiknya yang tampak lelah duduk di halte.

"Aluna!" Serunya mendekati Aluna.

"Kakak!"

Mereka pun berpelukan.

"Adek ngapain disini?"

"Tadinya mau pulang dulu, ada waktu jeda empat jam an. Tapi, tanggung banget gak sih kak, jauh."

"Terus sekarang adek mau kemana?"

"Gak tau. Ke hotel aja kayaknya, sewa kamar bentar."

"Kenapa gak ngekos atau ngontrak rumah aja sih dek. Kan lebih nyaman."

"Aku takut kak. Kakak kan tahu aku punya trauma sama kos kosan."

"Iya juga sih."

"Adek udah makan?"

"Udah tadi."

"Hmm, gimana kalau adek ikut kakak ke rumah nenek aja. Kan dekat dari sini. Nanti kakak coba ngomong sama nenek, supaya adek bisa tinggal di rumah nenek saja."

"Gak mau ah kak, takut sama nenek."

"Gak usah takut dek, nenek baik kok. Ikut kakak yok!"

"Gak usah kak. Aku udah pesan kamar hotel duluan. Aku ke sana sekarang ya kak. Waktu istirahatnya tinggal tiga setengah jam lagi nih."

"Ya udah deh. Jaga kesehatan ya dek. Kalau ada apa apa kasih tau kakak."

"Iya kakak bawel."

Mereka pun berpisah. Ira kembali ke rumah nenek, sedangkan Aluna menunu hotel yang ada di samping gedung rumah sakit.

Ira sudah tiba di rumah, dia disambut bik Jihan. Sedangkan nenek sudah tidur pulas.

"Nenek sudah tidur ya bik?"

"Iya non. Nona mau bibik masakkan apa untuk makan malam?"

"Gak usah bik, udah kenyang. Bibik istirahat saja sana."

"Iya deh non."

"Oh iya bik, mas Nicho udah pulang belum?"

"Udah non, barusan. Paling baru selesai mandi sekarang."

"Ya udah, aku ke kamar duluan ya bik."

Ira langsung bergegas menuju kamarnya. Dia telat pulang malam ini. Nicho sudah lebih dulu pulang. Apakah Nicho akan marah karena dia telat pulang?

Begitu tiba di kamar, benar saja Nicho baru selesai mandi terlihat dari rambutnya yang masih basah.

"Mas, maaf aku telat."

"Hmm."

Nicho tampak tidak peduli, dia melewati Shahira begitu saja menuju ruang kerjanya dan menutup rapat pintu ruangan itu.

"Apa sih yang aku harapkan? Apa pedulinya aku pulang telat. Malah mungkin lebih bagus kalau aku gak pulang sekalian." gumam Ira menuju kamar mandi.

Dia berganti pakaian, lalu segera berbaring di ranjang ukuran king size itu yang terasa sangat luas untuk dia tempati sendirian.

"Apa jangan jangan mas Nicho gak suka kali ya aku tidur di ranjangnya. Karena itulah sejak aku disini dia gak pernah tidur di kasur ini." pikir Shahira.

"Terserah. Kalau memang gak suka harusnya dia marah atau usir aku sekalian. Toh aku ikut ke rumah ini karena dia. Enak aja aku tidur di bawah." gumamnya lagi dalam hatinya.

Matanya pun mencoba untuk terpejam, tapi tidak bisa karena ternyata perutnya keroncongan.

"Ih sebel. Dia bahkan gak nanya apa aku sudah makan atau belum." rutuknya yang langsung bangkit dari posisi duduknya.

Ira melangkah turun menuju dapur. Saat dia tiba di dapur, matanya melotot melihat Nicho yang tampak kebingungan ingin menghidupkan kompor.

"Mas Nicho ngapain?"

Nicho menoleh saat mendengar suara itu. Dia kaget melihat Shahira tiba tiba berdiri di dapur, padahal saat dia keluar dari kamar tadi dia pikir Shahira sudah tidur.

"Kamu belum tidur?"

"Belum. Aku lapar." Sahut Shahira menuju kulkas.

"Saya juga lapar. Bisa tolong masakkan mie untuk saya gak?"

"Boleh. Tapi mama pasti marah kalau tau mas Nicho makan mie malam malam."

"Ya kalau begitu jangan sampai mama tahu."

"Hmm. Aku juga mau makan mie."

Ira pun akhirnya memasak dua bungkus mie instan dengan sayuran lengkap dan juga telur.

Mereka menyantap mie malam malam sampai kenyang. Setelah kenyang Nicho langsung kembali ke kamar tanpa ngomong apa apa sama Shahira. Sementara Shahira masih harus mencuci piring kotor dulu, barulah kembali ke kamar menyusul suaminya yang terlalu dingin itu.

1
Suanti
shahira lebih baik cerai aja
semoga ibu nya shahira cpt tau kelakuan aluna merusak keretakkan rumah tangga kakak nya sendri biar ibu merasa menyesal
Suanti
shahira gugat cerai aja ke nicho jgn bodoh jdi orang hrs tegas
Suanti
beri kan aja bukti foto nya biar bu marni tau ternyata dalang nya adalah aluna biar terbongkar semua nya
Suanti
kok lgi terungkap nya 😅😅😅
Suanti
ira kasih bukti tentang aluna ke ibu nya bila perlu suruh mantan yg melamar ira sebelum nya dtg termasuk randi dtg ke rumah ngomong sama ibu nya ira biar tahu ngimna kelakuan aluna selama ini biang kerok nya
Suanti
ira berterus terang lah ngomong jujur bahwa nicho selingkuh sama aluna ini kesempatan lgi berkumpul bersama, makin di biar kan makin menjadi
Suanti
ira harus jujur ngomong sama mama dan nenek nya nicho bawah nicho selingkuh sama adek nya aluna biar cpt terselesaikan masalah nya 😅😅😅
muthia: setuju👍
total 1 replies
muthia
jadi l wanita tangguh yg pintar Ira, jgn lg mau di bodohin sama Aluna
Suanti
shahira ini emang oon ya terlalu percaya sama aluna 😅😅😅
RahmaYesi: /Facepalm/
total 1 replies
Suanti
Ira harus tegas harus bongkar tentang selingkuhan nicho sama aluna jangan diam aja makin merasa menang aluna
RahmaYesi: ayo dibantu kak 😄😁
total 1 replies
Nurul Ndut
Jadi gregeten ma Aluna Nicho... kasihan Ira
RahmaYesi: halo kak. makasih udah mampir. semoga suka dan lanjut terus bacanya 😁😉
total 1 replies
Suanti
shahira ini oon terlalu percaya sama aluna, cari tau lah shahira jgn diam aja di bodoh2 in 🤣🤣🤣
RahmaYesi: /Joyful//Grin//Grin//Facepalm/
total 1 replies
muthia
semoga g ada hubungan apa2 Nico dan alunna
Suanti
semoga nicho cepat sadar lebih baik shahira dari pada aluna
RahmaYesi: betuuulll
total 1 replies
muthia
Nico lepasin Zahira klau kamu menyukai Luna
muthia
astagfirullah, kasian Zahira 😭😭
muthia
jgn sampai Nicko mempermainkan Zahira 🙏
RahmaYesi: hai kak, makasih udah mampir. semoga suka dan terus lanjut baca
total 1 replies
Suanti
lamar shahira aja kalau lamar aluna pasti di tolak sama aluna
RahmaYesi: Halo kak, makasih udah mampir 🙏
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: sama-sama
muthia: cerita nya 🅑🅐🅖🅤🅢
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!