NovelToon NovelToon
Aku Punya Papa

Aku Punya Papa

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / perjodohan
Popularitas:19.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Uni Ramadhani

Zara harus berjuang sendiri membesarkan putranya, tanpa suami, tanpa keluarga. Dia banting tulang sendiri, menafkahi dirinya dan putranya.

Beberapa tahun lalu, Zara mempermalukan keluarganya dengan hamil di luar Nikah namun dengan pria yang tidak di ketahui identitasnya. Lebih tepatnya Zara tidak mau mengatakan siapa Ayah dari bayi yang saat itu dia kandung.

"Aku sudah berjanji padanya, untuk tidak meminta pertanggung jawaban jika aku hamil"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasanya Ingin Pingsan!

Seketika tubuh Dokter Zara membeku,,,

Deg!

Matanya tak lepas untuk menatap para dokter senior masuk, salah satu diantara mereka adalah seorang pria yang selama bertahun tahun tidak pernah lagi hadir kedalam hidup Dokter Zara. Hari ini mereka dipertemukan lagi,

"Kak Angga?!"

Jantung itu tidak dapat lagi berdetak dengan normal, wajah pun sudah terlihat tegang dan pucat pasih. Bibirnya otomatis terkunci bahkan lupa diri bagaimana nanti kembali membukanya saat melihat sosok pria yang begitu dia rindukan, bahkan kenangannya masih tersimpan rapi di memori ingatannya.

Angga pun tak kalah terkejutnya saat melihat peserta dokter yang di pindahkan papanya dari rumah sakit cabang ke pusat diantaranya ada seorang wanita yang dulu begitu dia cintai, namun juga sekaligus wanita yang membuat hatinya hancur berkeping keping, bahkan kini hatinya sudah membeku seperti batu.

Dokter Angga Dermawan, terkenal sebagai Dokter Dingin dan kaku. Tidak pernah terlihat tersenyum, suaranya terdengar sangat tegas, hidupnya selalu serius dan seperti tidak tersentuh oleh cinta.

"Zara"

Angga terpaku menatap seorang wanita berhijab putih diantara 4 orang kandidat dokter didepannya. Terlihat berbeda meski orang yang sama seperti di masa lalunya. Wanita itu terlihat jauh lebih Dewasa, dari sisi penampilan terlihat lebih keibuan,

"Yah wajar saja karena dia sudah menikah, lihat saja tubuhnya tidak seramping dulu,, tapi dia terlihat lebih matang dan tetap secantik dulu bahkan sekarang lebih cantik..."

Sejenak keduanya sama sama terkejut dengan pertemuan mereka pagi ini, setelah bertahun tahun tidak bertemu, tapi takdir rupanya mempertemukan mereka lagi. Dunia terasa sangat sempit, ya sempit lah, karena mereka masih tinggal di kota yang sama. Tatapan keduanya seolah mengisyaratkan kerinduan yang mendalam.

Keterkejutan keduanya usai setelah mendengar suara petugas rumah sakit memulai acara sambutan untuk Dokter baru dan Serah tugas. Semua orang yang ada di ruangan itu hanya fokus mendengarkan petugas itu membacakan rangkaian acara,

Seperti tuli, bahkan Zara yang sudah tidak fokus lagi dengan acara itu sama sekali tidak mendengar dengan baik. Dia terus menatap kedepan, pandangan matanya hanya tertuju pada sosok pria yang membuat debaran jantungnya kembali tidak normal.

"Silahkan kepada Dokter Angga selaku wakil dari pemilik Rumah sakit Tri Medika untuk menyampaikan Sambutannya" Ucap petugas itu mempersilahkan Dokter Angga untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sambutan.

Sepanjang Angga berbicara di depan, Zara tidak mampu lagi menoleh ke kiri dan kanan. Tatapannya terus lurus menatap Dokter Angga yang saat itu sedang berbicara di hadapan mereka semua. Bahkan seolah di ruangan itu hanya ada Angga dan Zara saja.

"Apa aku bisa bekerja jika seperti ini?!" jiwa Zara seolah bangun kembali, rasanya dia tidak akan sanggup jika setiap hari harus bertemu dengan Dokter Angga. Hatinya tidak akan baik baik saja.

Karena terhanyut kedalam lamunannya, Dokter Zara sampai tidak dengar bahkan tidak tau jika namanya di panggil untuk maju ke depan menandatangani serah terima tugas barunya di rumah sakit itu bergantian dengan yang lain

"Dokter Zara,,," Dokter Louis menyentuh pundak dokter Zara dan langsung mengagetkannya

"Astagfirullah! iya dokter?" tanya Dokter Zara

"Itu giliran dokter Zara maju. Dokter Sakit?" jawab Dokter Louis, dia memperhatikan wajah Zara terlihat pucat pasih

"Maju? ngapain?" tanya Dokter Zara bingung, dia benar benar blank pagi ini.

"Ngapain? ya tanda tangan serah tugas Dokter, Dokter sakit ya?" tanya Dokter Louis merasa khawatir

" Ya,, sedikit tak enak badan" Jawab dokter Zara yang merasa dirinya tidak sedang baik baik saja

"Dokter Zara silahkan maju, sekarang giliran anda" ucap petugas itu

Zara kembali menatap kedepan, Dia berdiri namun begitu berat untuk melangkah kan kakinya maju ke depan. Di tambah tatapan Angga sama sekali tak lepas padanya.

"Ya Allah, rasanya aku ingin pingsan sekarang!"

Dengan susah payah Dokter Zara melangkahkan kakinya mendekat ke meja didepan para Dokter Senior dan juga pemilik rumah sakit Tri Medika.

Sejenak tatapan Dokter Zara dan Dokter Angga bertemu, tentu suasana itu membuat kecanggungan.

"Silahkan Tanda tangan Dokter" Tegur petugas itu

"Ya" Jawab Zara langsung menunduk dan mencari keberadaan pena.

Dokter Zara meraih pena yang berada di atas kertas, meraihnya saja butuh energi besar bahkan terlihat tangan Dokter Zara bergetar mengambilnya. Dengan seksama Angga memperhatikan gerak gerik wanita di depannya ini.

"Bisa tanda tangankan?!" Terdengar sangat tegas dan mencengangkan

Zara menatap Angga saat mendengar tegurannya

"Ya, Maaf Dokter" Jawab Zara yang langsung menggerakkan tangannya yang terus bergetar itu untuk menandatangani kertas itu. Begitu selesai, giliran Angga yang menandatangani kertas itu beserta salinannya.

"Ini untuk Dokter Zara dan ini untuk pihak rumah sakit ya" Ucap petugas itu segera menuntaskan semuanya agar Dokter Zara segera kembali. Tanpa disuruh, Dokter Zara kembali ke tempatnya.

"Baiklah, karena rangkaian acara sudah selesai, mari kita tutup acara pagi ini. Dan selamat bertugas dokter dokter baru. Nanti tim kami akan mengantarkan satu persatu dari dokter dokter ini untuk menempati ruangan masing masing"

Setelah petugas itu menutup acara, Dokter Senior dan juga pemilik rumah sakit itu keluar lebih dulu dari ruangan itu, dan setelah itu barulah dokter dokter baru ikut keluar. Saat mereka keluar, mereka sudah di sambut oleh Tim petugas yang akan mengantarkan mereka ke tempat baru mereka masing masing.

"Mari dokter Zara, silahkan ikuti saya. Kita akan menuju ke ruangan anda" ucap salah satu petugas rumah sakit

"Baik" Jawab Dokter Zara

Kemudian Mereka berdua berjalan menuju ke gedung IGD, sama seperti di tempat lama, Dokter Zara akan bertugas di bagian yang sama, sebagai dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

.

.

.

Loh wes ketemu kan gaessss,,

terus kalian mau apa sekarang?!

dari kemarin protes aja sama aku🥴

1
@Heni khan 😚❤️🇵🇸
kerasukan Kuda lumping wkwkkwkw
Mareew
Luar biasa
@Heni khan 😚❤️🇵🇸
wah wash othor nya ngajag gelud
Ing
Hadir baca lg karya kak Author yg ini konfliknya ringan menjadikan alur ceritanya sprti kehidupan sehari2 ttg kluarga, pekerjaan, lingkungan & mulut2 hebohh tkg gosip hehehehe... Terima kasih utk karyanya Kak 🙏🏻 semangat utk karya2 barunya 💪🏻🥰
@Heni khan 😚❤️🇵🇸
Iman angga sangatlah kuat
tapi imronnya yg Gak kuat
😂😂😂😂😂😂
@Heni khan 😚❤️🇵🇸
mulute njalok tak jepreeet karet emang tuh Bryan ember
Nur Hayati
Luar biasa
Nur Hayati
Lumayan
Susanna Nancy Macpal
love you thor♥️♥️♥️♥️💪💪💪
Yenisia Afila
Kalo benar2 didunia nyata pasti ada etika kedokteran, kesampingkan dulu masalah prbadi utamakan nyawa pasien
Tri Nuryani
Luar biasa
Susanna Nancy Macpal
lanjut Thor 💪♥️♥️♥️♥️
bunda
Luar biasa
@Heni khan 😚❤️🇵🇸
kasih wasabi aj Ben kapok
@Heni khan 😚❤️🇵🇸
ngajak gelud otthor nya nih
surtiyani yani
dedek Rangga dah otw tuh
Youra Minho
cerita yang luar biasa... authornya juga lucu 😂
Nurul Huda
sip mksh buat temen saat boring day
Chantika Putri
Zahra bego.
Ira
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!