Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12 - Diajak Kenalan
Jane pun sampai di gedung acara bersama Frans dan Emely, sesaat ia masuk ke pintu utama, ia melihat sekitaran nya karena rasa takut yang ia belum siap di perhadapkan.
Ramainya para tamu undangan membuat Jane sedikit merasa lega, karena ia mungkin bisa menyembunyikan diri nya.
Namun tanpa Jane sadar, Bryan sudah melihat nya dari jauh sejak ia masuk ke dalam gedung itu.
"Jane, kamu kenapa?, cari siapa?." Tanya Emely melihat Jane yang tampak melihat sekitar nya.
"Gak apa apa, ramai sekali, aku jadi merasa tidak nyaman."Balas Jane beralasan.
"Oh.., Eh Jane, coba kamu lihat laki laki di sana, dia tampak gagah dan berkarisma, kamu kenapa gak dia siapa?."Tanya Emely menunjuk ke arah sosok laki laki yang ada Bryan.
Melihat sosok Bryan yang di tunjuk, Jane menelan Saliva nya. Berpapasan dengan Bryan yang juga menatap ke arah wanita itu.
"Dia bos ku."Balas Jane.
Di tengah acara, Jane pun duduk minum, sementara Frans dan Emely jalan jalan tidak tahu kemana, di meja nya Jane sudah merasa aman dan tidak ingin pergi dari sana sampai acara selesai dan ia bisa pulang, meski disana begitu ramai orang, namun hati Jane merasa sunyi, di tengah lamunan nya seorang laki laki tampan gagah menghampiri Jane.
"Hallo Nona, boleh kita berkenalan?." laki laki mengulurkan tangan nya untuk berkenalan dengan Jane.
Sebagai salah satu staf di perusahaan itu, Jane pun hanya bisa menyambut tangan itu dan memperkenalkan nama nya.
"Jane."
"Aku Mike."
"Kamu kenapa sendiri disini?." Tanya Mike.
"Tidak apa apa."Balas Jane.
"Kamu sangat cantik." Puji nya. Jane pun membalas nya dengan senyuman canggung.
Di tengah obrolan mereka, Tiba tiba laki laki itu menyentuh rambut Jane. Jane pun terkejut mematung sejenak, namun ia segera menghindar.
"Maaf, itu ada kotoran di rambut kamu."Ucap laki laki itu.
Jane merasa salah paham pun menjadi salah tingkah.
"Maaf, saya mau ke sana dulu."Ucap Jane agak terburu buru. Mike pun mengangguk dengan senyuman ramah nya.
Ketidak hati-hatian Jane, membuat Jane tidak berdiri dengan seimbang saat ia beranjak dari kursi nya, ia pun akan jatuh, namun Mike dengan sigap menangkap tubuh wanita itu, membuat kedua saling melihat. Namun Jane dengan cepat lekas berdiri, mata Jane tanpa sengaja menoleh ke arah Bryan, Jane sulit menjelaskan apa maksud nya, ia seolah ingin memastikan kalau Bryan tidak melihat hal ini, namun Mata Bryan dengan jelas melihat adegan itu.
"Kamu baik baik saja Jane?." Tanya Mike.
"Iya, makasih sudah menolong ku."Balas Jane.
Wanita itu lekas berjalan meninggalkan Mike, Mike melihat wanita itu berlalu pergi pun tersenyum, laki laki itu terpesona dengan Jane sejak pandangan pertama, Sejak tadi ia melihat Jane hanya sendirian saja di pojokan, hingga membuat nya memutuskan menghampiri Jane.
Jane ke toilet untuk menenangkan diri nya, kecerobohan nya membuat ia merasa malu.
"Apa dia melihat adegan tadi?, apa dia marah?." Tanya Jane pada diri nya untuk menerjemahkan tatapan Bryan tadi pada nya, sembari melihat ke cermin yang ada di depan nya.
"Astaga Jane, Untuk apa memikirkan laki laki itu, Dia hanya Masalalu mu, peduli apa dengan apa yang ada di pikiran nya." Jane mencoba menepis pikiran nya, mencoba menasehati diri nya sendiri, kalau Bryan hanya Masalalu nya. Bryan tidak cemburu, tidak akan peduli dengan apa yang terjadi barusan.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.