Kisah Nyata : Adakalanya cinta itu memang harus dilepas, bukan karena jika bersama akan saling menyakiti, Namun...jika terus bersama, akan ada banyak hati yg tersakiti.
Diangkat dari kisah nyata, Adeeva seorang guru honorer yang di buat jatuh cinta oleh Adrian, seorang pria berprofesi sebagai polisi. Kegigihan Adrian membuat Adeeva luluh dan menerimanya.
Namun masalah demi masalah pun mulai bermunculan. Membuat Adeeva ingin menyerah dan berhenti. Bagaimana cara mereka menyelesaikan permasalahan yang ada? Akankah mereka bisa bersatu atau justru harus saling merelakan?
Temukan jawabannya di novel ini. Yang akan membuatmu masuk ke dalam kisah percintaan yang mengharukan.
Note : Demi menjaga privasi tokoh sebenarnya, semua nama dan lokasi kejadian sudah di rahasiakan.
follow saya di
Ig : lv.edelweiss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LV Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ambigu
Desaku adalah sebuah pulau kecil. Dikelilingi oleh lautan dan beberapa bukit. Desa ini sebenarnya sangat tertinggal dari segi infrastruktur. Tidak banyak yang mau tinggal disini. Bahkan jaringan selular saja sering hilang timbul. Namun kalau dari segi laut dan pantai, desa ku ini tidak kalah indah dengan Bali. Masih banyak sekali hamparan pasir putih bersih yang belum terjamah oleh tangan manusia. Ikan-ikannya saja masih banyak beraneka ragam. Banyak orang yang datang ke desa ini khusus hanya untuk diving atau sekedar berwisata.
Aku lahir di desa ini. namun sejak usiaku 4 tahun, ayah ibuku membawaku pindah ke kota lain. Jadi bisa dibilang, aku tidak menghabiskan masa kecilku di tanah kelahiranku sendiri. Sekarang aku kembali. mengabdikan diriku untuk mengajar anak-anak disini. Sedari dulu aku memang bercita-cita untuk menjadi seorang guru. Beruntung aku punya kesempatan untuk itu meski hanya lewat jalur sebagai seorang honorer saja.
Aku membereskan buku2 di atas meja kelasku. Anak-anak sudah keluar semua. Ini hari sabtu. Mereka pasti sangat bahagia karena besok mereka akan libur. Aku lalu membuka ponselku. Ada pesan.
DINOSAURUS
"Jalan-jalan yuk. Abang jemput jam 3 ya" Adrian mengajakku nge-date.
Apakah ini nge-date pertama kami? Aku hanya tersenyum membalas pesannya. Kira-kira kami akan kemana ya? Karena aku kurang tahu tempat-tempat yang bagus di desa ini. Maklum, aku baru setahun pulang dari rantau. Ah, mungkin dia tahu. Secarakan, dia sudah lama ditugaskan disini.
Aku lalu berjalan menuju ke kantor. Di dalam kantor ternyata sudah ada pak Edwar. Pak Edwar adalah guru matematika di sekolah kami. Dia masih bujang, katanya... Tapi aku tidak percaya. Gosip-gosipnya, dia sudah punya tunangan dan tunangannya sedang berkuliah diluar pulau.
"Sudah siap mengajar ya buk? " Dia menyapaku.
Dia lalu menghampiri mejaku.
"Eh, sudah pak.. alhamdulillah" jawabku sambil sesekali merapikan kerudungku.
"Buk saya nanyak boleh.. " Tiba-tiba dia membuatku tidak nyaman.
"Bo.. boleh... mau nanyak apa pak? " tanyaku balik
"Buk.. polisi yang sering nganterin ibu itu , dia pacar ibu kan? Ayo, ngaku aja bu..." Dia bertanya lagi sesuatu di luar topik sekolah.
"Kenapa ya pak? " aku malah balik bertanya
"Uda jadian? emang dia uda bilang suka gitu sama ibu? "
Aku terdiam sesaat. "Sudah pak... kalau nggak mana mau saya jalan sama dia. " aku tersenyum tipis.
"Bilang langsung? " dia bertanya lagi. Aih, ini guru matematika memang banyak tanya ya...
"Dia nembak saya lewat telpon" jawabku pelan
Pak Edwar lantas tertawa terbahak-bahak. Tak tahu apa yang lucu menurutnya.
"Buk ibuk... ibu Adeeva lantas menerimanya? " tanyanya lagi.
Aku menggangguk pelan. Emang ada yang salah ya? tanya hatiku.
"Emangnya kenapa ya pak kalau dia nyatainnya lewat telpon. Kan sama aja ngomong langsung sama via telpon. " aku berusaha mencari pembenaran.
"Jelas berbeda ibu. Biasanya ini yah, ini saya sebagai seorang laki-laki. Kalau ada laki-laki ngatain cinta lewat telpon, itu namanya nggak jentleman, cuma jadiin perempuan itu untuk main-main aja. " Jelasnya.
Aku diam tidak menjawabnya.
"Yah itu sih terserah ibu aja.. " sambungnya lagi.
Aku mulai ambigu terhadap keyakinanku sendiri. Kata-kata pak Edwar membuatku mulai tidak percaya diri. Emang bener ya?
Pak Edward lalu kembali ke mejanya. Namun kata-katanya terlanjur tinggal di dalam pikiranku. Apakah benar apa yang dia katanya. Ya Tuhan, jahat sekali si dinosaurus itu jika sampai dia hanya mempermainkan aku dan kedua orangtuaku. awas saja.!
kawen aja truss sama pak Edward udah beress.. gak banyak kali abis episode..