Mengubah Takdirku

Sepeda listrik usang Leon terkesan sedikit mencolok di antara barisan mobil-mobil mewah di depan pintu itu, susah bagi orang lain untuk tidak memperhatikannya!

"Eh, eh, bukankah itu adalah menantu yang hidup bergantung kepada istrinya di Keluarga Bimasena itu?" Ada yang pernah bertemu dengan Leon di dalam kerumunan orang itu.

"Aku tidak pernah bertemu dengannya, tapi benar aku pernah mendengar kalau ada seorang menantu tidak berguna di Keluarga Bimasena, untuk apa dia kesini? Dia ingin mendapatkan jatah juga?"

"Ternyata benar ada orang yang tidak berguna seperti itu, datang dengan mengendarai sepeda listrik dan bahkan tidak memiliki pemahaman dasar dalam berbisnis, ada yang janggal kalau Group MoonLight membiarkannya masuk."

Semua orang yang awalnya berniat pergi itu berdiri di tempat sambil mencibir, mereka ingin menyaksikan Leon diusir.

Jelas-jelas satpam itu berkata kalau hari ini Group MoonLight tidak menerima tamu, tapi Leon masih berjalan ke depan dengan lantang, dia pikir dia itu siapa?

"Inilah bisnis pertamaku." Leon menghela nafasnya sambil mendongak menatap bangunan tiga puluh lantai ini.

"Tuan, hari ini manager kami tidak menerima tamu lagi, kamu buat janji dan datang lagi besok kalau ada urusan." Satpam itu tidak merendahkan Leon, sebaliknya, dia berbicara dengan sopan.

"Aku tidak mencari manager kalian, aku mau mencari Roberto Carlos." Ujar Leon dengan datar.

Kedatangan ini adalah kedatangan Leon pertama kali sejak Group MoonLight dibangun, masuk akal saja kalau satpam itu tidak mengenalnya.

"Anda ingin mencari Presdir? Apa anda sudah membuat janji?" Badan satpam itu bergidik usai mendengarnya, tatapannya kepada Leon langsung berubah.

"Belum." Leon menggelengkan kepala, dia berpikir di dalam hatinya, perlukah bos membuat janji jika ingin bertemu dengan karyawan?

Para bos kota Golden yang berada di belakang itu mencemooh, bahkan dengan status mereka, mereka tetap harus mengantri jika ingin bertemu dengan manager dari Group MoonLight.

Namun, bisa-bisanya Leon ini datang-datang langsung ingin bertemu dengan Presdir, apakah dia pikir ini adalah permainan anak-anak?

"Tuan, Presdir tidak akan bertemu denganmu kalau tidak ada janji," tolak satpam itu usai menghela nafasnya.

"Beritahu Roberto Carlos kalau Leon Carson sudah datang, dia akan membiarkanku masuk." Awalnya Leon ingin menelepon Roberto, tapi Roberto pasti akan menyambutnya secara pribadi jika dia meneleponnya.

Leon tidak ingin orang-orang di belakangnya itu melihat Roberto bersikap hormat terhadapnya.

"Ini... Kamu tunggu sebentar." Satpam itu merasa ragu-ragu untuk sesaat, tapi dia tetap mengeluarkan interkom dan menghubungi bagian resepsionis.

"Presdir tidak ada janji hari ini, jadi dia tidak menerima tamu mau siapa pun itu." Terdengar suara dingin seorang wanita melalui interkom.

"Periksa daftar nama tamu penting Presdir, namanya Leon Carson." Sekilas satpam itu melirik Leon.

"Baik." Terdengar nada bicara yang tidak sabar dan di ikuti suara ketak-ketik papan ketik.

Sekelompok orang yang berada di belakang itu semakin mencemooh, mereka ingin melihat bagaimana menantu yang tidak berguna di Keluarga Bimasena itu akan dipermalukan.

"Brak." Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang terjatuh ke lantai melalui interkom.

"Ta, tamu penting!!" Leon Carson! Bukan, bukan, dimana tuan Leon yang terhormat?"

Kali ini, suara wanita di sisi lain interkom itu terdengar sangat gelisah, juga ada sedikit kesan panik dan ketakutan. Sang satpam langsung tercengang, tamu penting, tamu janjian kelas tertinggi?

Bahkan tidak bisa dikatakan sebagai anggota penting lagi, karena orang sekelas ini bisa bertemu dengan Roberto kapan pun dia mau.

"A... Ada di sebelahku..." Satpam itu menjawabnya dengan sedikit terbengong.

Ketika Leon disambut oleh dua wanita cantik yang tinggi dan berkaki jenjang, semua orang di belakangnya tercengang.

"A... Apa aku berhalusinasi? Orang itu benar-benar menantu Keluarga Bimasena yang tidak berguna itu, Leon?" Orang yang mengenali Leon mulai menggosok mata mereka dengan penuh semangat.

"Kamu pasti tidak dapat memercayai apa yang kamu lihat. Apa direktur Group MoonLight adalah orang yang bisa dengan mudah kamu jumpai?"

Orang-orang ini bersikeras bahwa mereka pasti salah mengenali orang, Leon tidak mungkin punya kemampuan sebesar itu.

Di dalam kantor yang sangat mewah.

"Tuan Muda, kamu hanya perlu menelepon jika ingin datang. Aku akan langsung mengutus orang untuk menjemputmu, kenapa kamu malah datang sendiri?"

"Kamu bisa juga telepon kalau kamu perlu mengurus sesuatu." Roberto membungkuk hormat kepada Leon.

Roberto sudah berusia lima puluh lima tahun tapi masih tampak energik dan berwibawa. Namun, dia bersikap sangat hormat saat berhadapan dengan Leon.

Di luar mungkin dia dikenal sebagai direktur Group MoonLight, tapi faktanya, hanya dia yang tahu bahwa direktur sebenarnya dari perusahaan ini adalah Tuan Muda yang ada di hadapannya ini.

Jika dibandingkan dengan status Leon di Keluarga Carson, jabatan direkturnya ini bukanlah apa-apa.

Selain itu, hal yang lebih penting lagi adalah Roberto dapat memiliki kesempatan ini berkat usaha Leon.

"Tuan Roberto tidak perlu sungkan. Kamu sudah bersamaku sejak aku kecil, tidak ada kata sungkan di antara kita," Ujar Leon sambil menyesap tehnya. Roberto sudah seperti asisten pribadinya.

Leon dapat melihat kesetian Roberto padanya, jadi dia cukup percaya pada pria itu.

"Ada beberapa hal yang harus kujelaskan kepadamu secara langsung."

Sambil bicara, Leon mengeluarkan ponselnya dan mencari foto Aurel.

"Dia adalah Aurel. Seperti yang ku katakan sebelumnya, ketika dia besok datang untuk membahas kerja sama, kamu hanya perlu menyetujui semuanya."

"Baik, Tuan Muda.Aku pasti akan melakukannya dengan baik," jawab Roberto dengan hormat.

Di rumah Aurel.

"Aurel, kamu gila? Kamu berani menerima tantangan sebesar ini? Kalau berhasil memang kita akan sangat sukses, tapi kalau gagal mau ditaruh di mana muka kita ini?"

"Kalau gagal bagaimana? Kamu juga bukan orang bodoh, bagaimana bisa kamu melakukan hal bodoh seperti ini?"

Siska pun langsung marah besar ketika mendengar hal ini.

Dia telah mendengar tentang Group MoonLight, juga mengetahui serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Keluarga Bimasena.

Termasuk Keluarga Bimasena, entah berapa banyak pengusaha kaya raya dan tersohor di kota Golden, yang berusaha memiliki koneksi dengan Group MoonLight.

Namun, pada akhirnya, mereka semua ditolak mentah-mentah.

Semua orang mengerti bahwa tidak mungkin mereka dapat memenangkan kerja sama dengan Group MoonLight.

Kalau dipikir-pikir, memang benar, tidak sembarangan orang bisa kerja sama dengan keluarga Carson.

Apa yang dapat diberikan oleh para pengusaha di kota Golden ini kepada Keluarga Carson? Keluarga Carson sudah memiliki semuanya yang bahkan lebih baik daripada milik mereka.

Di saat seperti ini, Aurel malah mengambil alih kekacauan dan bertaruh dengan Jason, bukankah ini sama saja dengan cari mati?