Adinda Rosalina suhendri (18 Tahun ) terpaksa menggantikan kakaknya yang kabur di hari pernikahan , dia harus menikahi seorang pria bernama Elang Adyatama seorang duda 3 kali kawin cerai.
" What ! kenapa harus Dinda sih , mama yang bener aja jangan lawak dong ma . Lagian Dinda itu masih anak-anak di bawah umur , masa harus nikah sama duda kawin cere 3x lagi ". Protes Dinda.
" iya , masa nikahnya sama dion sih Din , kan gak mungkin ". Ujar Anita .
Dinda tidak bisa lagi menolak permintaan orang tuanya , dan terpaksa menikahi elang .
Dinda yang berkepribadian bebas , suka huru - hara harus hidup bersama Elang yang sangat disiplin waktu bahkan suka marah .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bwencana
Setelah merasa lebih nyaman dari rasa gatal , Dinda segera naik dan istirahat .
" Semoga saja dia sudah tidur ". batin Dinda .
Namun ternyata elang masih berada di sofa entah sedang apa , Dinda berjalan sesantai mungkin di hadapan elang .
" Bagaimana ? Apakah sudah tidak gatal lagi ." tanya elang .
" Lumayan , antiseptic nya cocok jadi kulitku sudah merasa tenang ". Gumam Dinda .
" Baiklah , ayo kita tidur ". Ajaknya .
" Iya bentar , mau ganti baju ". Kata Dinda .
" Tidak bisakah lebih feminim , kamu selalu pakai kaos ". Kata elang .
" Ini sudah kebiasaanku dan tidak bisa di rubah ". ujar Dinda yang langsung melemparkan tubuhnya ke ranjang .
Elang mendekati Dinda , menarik selimut untuknya .
" Tidurlah dengan nyenyak ". Lirih elang , lalu mengecup dahi Dinda dengan lembut .
" Gue kagak ngerti sama ini orang , dia tipe pemarah ternyata bisa selembut ini ". batin Dinda .
" Tidak perlu berbicara dalam hati , aku tahu jika kamu sedang membicarakan ku kan ". Tebak elang mengejutkan .
" Ahh , mana ada . Gr banget deh ". Kata Dinda yang salah tingkah dengan menarik selimut menutupi seluruh wajahnya .
Tiba - tiba elang memeluk Dinda bagaikan memeluk sebuah guling .
" Aduhh jangan gini dong , engap nih ". Protes Dinda .
Keesokan harinya , elang meminta Dinda untuk izin sekolah namun dia tidak mau karena menurutnya sudah mendingan .
" Mungkin untuk beberapa hari ini aku tidak pulang karena harus ke LN ". Kata elang .
" Oh , ya udah . Hati - hati ." kata Dinda .
Dinda mencoba memasangkan dasi dan itu membuat elang merasa terkesan .
" Kamu pinter juga ". puji elang .
" Setiap hari aku selalu memasangkan dasi papa ". Ungkap Dinda .
Begitu selesai memasangkan dasi , elang langsung menarik tubuh Dinda dan mencium gadis itu dengan lembut .
Pertama tidak bisa di terima oleh dinda bahkan terlihat ingin memberontak namun elang tidak memberikan celah sedikitpun hingga membuat Dinda pasrah dan lama - kelamaan malah saling menikmati.
" Sudah waktunya berangkat , kamu terbuai ya ". Goda elang .
" Apa'an sih , enggak ". Dinda salah tingkah.
Dinda langsung bergegas pergi ke luar karena salah tingkah .
" Aduh kenapa gue malah ke enakan ciuman sama dia ya , mana rasanya candu ahhh apa'an sih ". Gumam Dinda .
Elang membawa mobil sendiri , sedangkan Andi bersiap mengantarkan Dinda yang akan pergi ke sekolah .
Sampai di sekolah , secara kebetulan mobil yang di kendarai oleh Andi berpapasan dengan Gilang .
" Bukannya itu mobil kak elang , ini kebetulan apa memang ---?". Mulai curiga .
Maxim dan teman basketnya melihat Dinda sedang berjalan menuju kelas , mereka membandingkan Wina dengan Dinda .
" Max , yakin Lo gak pilih Dinda ." kata Rio.
" Sebenarnya Dinda lebih perfeck dari si Wina , hanya saja sedikit nakal ". Kata Fano .
" Maxim lebih mementingkan posisi nih wkwkwk tapi jangan nyesel kalo si Dinda move on ". Sambar Rudi .
" Kalian bisa diam ! Gue punya pilihan sendiri tidak perlu mengomentari pilihan gue ". pekik Maxim .
Dalam hati kecil Maxim sebenarnya ada rasa sesal karena tidak memilih Dinda .
Minggu depan ujian akan di laksanakan , semua siswa kelas 3 menyiapkan diri untuk menghadapinya .
Pulang sekolah , Maxim lagi - lagi menunggu Dinda di depan kelasnya .
" Dinda , siapa tuh ?". Kata Jesi.
" Tau , emang gue kenal ya ." gumam dinda .
" Hahaha , samperin gih sana ". Titah Rike.
" Cihh harga diri woyy , lagian gue Uda enggak lagi ngarep cowok kek dia ihh fakeboy banget gilak ya kok bisa gue suka sama modelan gitu nyesel gue !! ". Kesal Dinda .
Begitu keluar dari kelas , Maxim meminta waktu pada dinda untuk berbicara .
" Dinda , gue boleh ngomong bentar ". Kata Maxim .
" Enggak bisa , jemputan gue Uda nunggu . Bye ". Seru dinda .
Maxim memaksa dengan mencekal tangan Dinda , hal ini membuat Dinda kesal .
" Lepasin gak !! sadar diri dong , Lo uda punya Wina . Ngapain nyamperin gue ". Ketus Dinda .
" Gue mau mutusin Wina di depan Lo , ayo ikut gue sekarang juga ". kata Maxim yang menarik tangan Dinda .
" ehhh ehh enggak , gue gak mau ikut campur ya . Itu masalah Lo ". Kata dinda .
Wina melihat Maxim dan Dinda sedang mengobrol apalagi saling berpegangan tangan .
" Kalian !!". pekik Wina .
" Akhirnya , Wina gue mau mempertegas hubungan kita hari ini juga ." kata Maxim .
" Maksutnya apa max , eh Dinda Lo lepasin tangan cowok gue !! Dasar gak tau diri ". Olok Wina .
" Dihh Lo gak bisa liat ya kalo dia yang cekal tangan gue , enak ajah asal nuduh . Lagian ngapain sin max Lo bawa - bawa gue ." kesal Dinda .
" Gue mau Lo jadi saksi kalo gue mau mutusin Wina , Wina mulai hari ini kita putus ". Tegas Maxim .
" Maxim , Lo ngomong apa sih ! Ini pasti Dinda yang nyuruh Lo ya . Pokoknya gue gak mau putus sama Lo !!". Ujar Wina .
" Ini kemauan gue , dan ternyata selama ini gue salah pilih seharusnya itu Dinda yang jadi pacar gue ." jelas Maxim .
" Waduhh bwencana , bwencana gilak yaa kalian malah jadikan gue seakan akan sengaja merusak ". Kata Dinda.
" Ini memang karena Lo !!". Teriak Wina dengan menjambak rambut Dinda .
Tentu saja Dinda tidak menerima dan membalas perlakuan kasar Wina .
Maxim melerai keduanya namun malah kenal pukul oleh Dinda dan terpental ke lantai.
" Lo pikir gue takut sama Lo hah , Lo pikir gue ini rendahan . nih rasain ."
*Plak*
*Plak*
*plak*
Dinda tidak memberi ampun menyerang Wina berulang kali bahkan menampar serta mencubiti kulit Wina .
" Gak jaman Jambak menjambak ngerti Lo !! rasain tuh kenangan dari gue , nih gue tambah sekalian biar tambah terkesan ". Ujar Dinda .
*Plak*
Tamparan terakhir sangat keras hingga membuat Wina oleng .
" Dinda , cukup ". Gumam Maxim .
" Apa ! Ini semua karena Lo , dia berani menyerang gue duluan ". Bentak Dinda .
Kejadian itu terlihat oleh guru PPL dan membawa mereka untuk di interogasi .
" Maxim ! katakan ada apa sebenarnya ." tanya Reza .
" Ada kesalahpahaman pak ". Jawab Maxim.
" Salah paham , enak aja Lo kata seperti itu. Dia sumbernya pak ". Sewot Dinda .
" Dinda menyuruh maxim buat mutusin saya pak , jadi saya tidak terima karena hubungan kita sebelumnya baik-baik saja ". Cerocos Wina .
*Plak*
Dinda tidak bisa untuk menahan diri , lagi - lagi dia menampar Wina untuk ke sekian kalinya .
" Dinda !! Apa yang kamu lakukan ?". Pekik Reza.
" Dia memfitnah saya , mana bisa diam saja ". Kata Dinda .
" Ini bukan salah Dinda pak , saya memutuskan Wina karena saya mencintai Dinda ". jujur Maxim .
Saat itu Gilang juga datang bahkan semua berkumpul di ruangan OSIS .
" Ada apa ini ? Rame sekali , loh Dinda lagi ". Gumam Gilang.
" Buat masalah apalagi dia ". Kata ayu.
" Kalian bisa diam sebentar ". gumam Reza.
ini udh jaman modern ko msh jodoh²an