NovelToon NovelToon
DEMI KAMU,NAK

DEMI KAMU,NAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sunflowsun

Pemerkosaan yang terjadi di masa lalu menciptakan trauma yang hebat dalam diri Viela.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekali lagi semesta mempertemukannya dengan seorang pria yang menyambut dia dan tak mempersalahkan masalalunya.

Desakan orang tua dan saudaranya memaksa Viela untuk segera mengiyakan maksud dari pria itu. Namun,Viela masih meragu dan memilih untuk menjalani hubungan sebatas pertemanan dulu. Hingga suatu hari keluarga dan pria itu sekongkol untuk membuat sang pria tidur dengan Viela. Dengan begitu kedepannya tak mungkin lagi Viela bisa menolak lamaran sang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunflowsun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manis

"Mah, Pah! kami pamit, yah... . "

Vei dan sang Adik menyalami kedua orang tua dan saudara yang lain.

"Jangan lewat dari tiga hari, yah?" Bapak memperingatkan. "Jaga adekmu itu, Vei! "

"Iyah, Pah. "

"Dek, kalau bawa motor jangan ngebut-ngebut, yah! "

"Iya mama... tenang aja. "

Vei memakai helm dan duduk di belakang sang adik.

Perjalanan jauh pun dimulai.

***

Kelopak matanya perlahan terbuka. Terasa sulit ia menghirup oksigen.

Vei bergumam. Masih dengan nyawa yang belum terkumpul.

Kedip demi kedipan, tersadar ia bukan sedang di dalam mimpi.

Suara Vei tercekat. Air mata lolos begitu saja dari pelupuk mata. Sekuat tenaga ia berusaha untuk lepas dari pelukan itu.

Tubuhnya bergetar hebat dengan ketakutan yang memenuhi dirinya.

Namun, tubuhnya sudah kehabisan energi. Hanya rasa takut tak percaya apa yang sedang terjadi saat ini.

Dalam lelap pun, tangan besar pria itu masih memeluknya kuat.

Rasa-rasanya Vei ingin mati saja. Sudah tak kuat lagi hidup di dunia ini. Dunia sudah terlalu jahat padanya.

Muak! Benci! lelah! Semua menyatu kini.

Reno membuka matanya, memandang wanita itu tak berdaya dalam pelukannya.

"Sudah bangun, Dek? " Tanya Reno tersenyum.

Tapi tak ada jawaban dari bibir Vei.

Reno melepaskan pelukannya. Menatap langsung pada wajah Vei.

***

Vei tak habis pikir. Apa sebenarnya yang telah terjadi. Kenapa semua ini kembali menimpa dirinya.

Vei menatap keluar jendela. Tak ada bangunan lagi yang terlihat di sana. Sepertinya dia memang sudah di jebak dengan rencana yang sangat matang. Vei tersenyum miring.

Vei kini menyadari, adik dan keluarga sekongkol dengan Reno menjebaknya.

Entah dimana sebenarnya dia berada, ponselnya juga tak lagi di tangannya.

Lagi-lagi air matanya lolos begitu saja tanpa pamit terlebih dulu.

Secangkir teh disuguhkannya pada Vei, "Minum dulu, Dek biar lebih tenang sedikit. "

Vei tak menggubris, masih dengan tatapan kosong memandang pepohonan lebat sana.

"Maafkan aku, Dek. " Tangan Reno mencoba menggenggam,namun segera Vei menepis dan menghindar darinya.

"Harus bagaimana lagi aku agar dimaafkan olehmu, Dek? Katakanlah, pasti akan ku lakukan! Kalau kamu menyuruhku untuk menikam jantung ini dihadapkanmu? Baik, akan ku lakukan! Tapi jangan mendiamkan ku begini, Dek. ku mohon... " Reno berlutut pada Vei.

"Jelaskan! Jelaskan bagaimana ini terjadi? " ucap Vei kemudian.

"Apa yang harus ku jelaskan, Dek? bagian mana? "

"Ngak usah pura-pura tidak tahu! KAU BIANG DARI SEMUA INI! " Bentak Vei emosi. "Aku tak tahu lagi harus mengatakan apa. aku sangat lelah. tolong tinggalkan aku! "

"Dek, Jangan membentakku seperti itu. Di keluargaku aku tak pernah di bentak. Tolong jangan jahat , Dek. " Reno menunduk murung.

"TINGGALKAN AKU SENDIRI! " Wajah Vei merah padam. Kepalanya berdenyut sakit menghadapi sikap Reno.

"Maaflah, Dek! aku melakukan ini semua karena aku sangat mencintaimu. aku hanya ingin agar cepat memina-"

BRUKKH!

Belum sempat Reno menyelesaikan ucapannya, Vei yang baru saja berdiri tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri.

Panik Reno langsung membawa tubuh mungil itu ke ranjang putih.

Kata maaf dan penyesalan memenuhi Reno.

Kelopak mata yang masih terpejam, namun kesadaran Vei sudah dalam keadaan setengah sadar.

sayup-sayup dan semakin jelas didengarnya Reno yang sedang berbicara melalui telepon. Dari ucapan Reno, Vei semakin tahu kalau Adik kandungnya yang berbicara dengan Reno kini. Vei mencoba mengingat kembali saat terakhir ia sebelum di tempat ini. Yah! awalnya sang Adik yang mengajak untuk jalan-jalan, melihat konser bebarapa jumlah artis di pembukaan wisata baru itu.

Tapi entah bagaimana ia malahan sudah berada di sebuah vila, yang Vei tahu vila tersebut dikelilingi banyak pepohonan, sangat banyak. rasanya mereka sedang ditengah hutan.

"Iya! Oke! Tentu! " Jawab Reno dengan ponselnya. Lalu komunikasi pun terputus.

Reno menghampiri tubuh Vei dan membetulkan selimut di tubuh Vei. Rasa untuk menyicip lagi-lagi muncul dipikirannya.

Reno segera pergi dan membasuh wajah dan rambutnya. Rasa panas di otaknya tak ingin dilakukannya untuk saat ini. Bisa-bisa Vei akan semakin marah padanya.

Tinggal berdua di dalam satu atap, sungguh tak cukup mendinginkan kepalanya hanya dengan membasuh saja. Akhirnya ia memilih untuk mandi lagi.

Sehabis mandi, ia tak lagi melihat Vei di kamar.

Khawatir Vei akan lari entah kemana, buru-buru ia mencari keberadaan Vei.

Semua kamar di sana sudah di bukanya, namun nihil.

Di balkon, juga tak ada. Di luar pun tidak. Dengan panik ia memanggil-manggil Vei.

Hanya ruangan dapur yang belum di cek olehnya.

Dengan ragu ia pun masuk ke ruang dapur. Namun, tak ada tanda-tanda kehadiran Vei, disana.

Mata Reno tertuju pada benda kecil di lantai.

Perlahan langkahnya terus melangkah maju.

"VEI!!! "

Reno segera mengambil kotak P3K, membersihkan dan membalut pergelangan tangan Vei.

Jika sedikit saja Reno terlambat datang, putus sudah arteri milik Vei. Untung saja lukanya tak sampai terlalu dalam.

Vei yang melihat merahnya darahnya semakin tak berdaya lagi. Membiarkan saja Reno mengurus luka yang baru sempat di goreskannya beberapa gores.

"KAMU GILA, VEI! " bentak Reno pada Vei.

Vei tersenyum miring.

Silet yang entah dari mana Vei dapatkan, sudah dibuang oleh Reno.

"Bukannya ini memang yang kamu inginkan? Kamu ingin aku bahagia bukan? kebahagiaanku adalah tak bersamamu! " Jawab Vei parau.

Reno menggeleng tak paham.

Membawa tubuh lemah Vei kembali ke kamar.

Kali ini tidak lagi dia diperbolehkan keluar dari kamar itu.

"Lepaskan aku, Reno. "

Jantung Reno berdetak kencang. Tidak biasanya namanya di sebut oleh wanita itu. wanita itu selalu sopan setiap memanggilnya, tapi tidak untuk yang kali ini.

"Minta tolong! Lepaskan aku! " Vei berteriak. "Aku mau pergi! aku benci kau! Lepaskan Bajingan! "

Reno tersulut emosi, langsung melempar tubuh Vei di atas kasur.

Vei terpekik.

Vei benci suasana ini. suasana yang hampir sama saat kejadian masa kelamnya.

Tatapan dan wajah Reno kini dengan tampang yang di penuhi nafsu yang menjijikkan.

Vei segera melarikan diri.

Terkekeh Reno menatap Vei yang berusaha terus membuka pintu yang jelas telah dikunci olehnya.

Vei mulai terisak. Suaranya tak mampu untuk berteriak. Sumpah serapah tercekat di tenggorokannya.

Kedua kakinya melemah tak mampu lagi untuk berdiri.

Reno mengunci pergerakan Vei.

Menyeringai puas melihat ketakutan di wajah Vei.

"Kamu sedang jual mahal, hum? " Reno menarik dagu Vei kasar menghadapnya. "Lihat! Lihat aku! " Bentak Reno lagi.

Mata Vei terpejam, mengalirkan bening demi beningnya.

"Sok jual! Jual murah aja belum tentu kamu laku! Sampai-sampai orang tuamu mendesak ku secepatnya untuk meminangmu! Berapa hargamu, heh! " Reno semakin kesenangan menikam Vei dengan ucapannya.

"Hargamu sudah lunas kubayar. Cash! ditangan orang tuamu. Langsung! " Reno tersenyum puas. "Kamu sudah milikku! "

1
Nurfiza Tarigan
ceritax sih seru tpi,,,,,,,,,,
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
anggita
trus berkarya tulis👏
anggita
👍👍..
anggita
like👍+ hadiah iklan☝.. utk author. smoga sukses novelnya👌.
Sunflowsun🌻
Terimakasih atas dukungan positifnya🌻
lyaa
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
Ryner
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!