Perjalanan cinta seorang wanita bernama Risna menikah dengan seorang pria tampan bernama Ferry.
Ferry yang menderita penyakit akibat ulahnya sendiri mengkhianati isterinya dalam pernikahan mereka.
Bisakah mereka terus bersatu?.
Bisakah mereka bertahan dengan masalahnya?.
Apa saja masalah yang dialaminya?.
Cerita yang menguras pikiran dan teka teki menemani perjalanan cinta mereka. Ayo segera membacanya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chrisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Hujan deras di malam yang gelap mengguyur daerah itu termasuk salah satunya tempat kos Risna, hanya dikamar Risna masih terdengar perbincangan dia orang yang tertutup suara air hujan.
Perbincangan yang lama itu akhirnya berakhir saat Ferry menyadari malam semakin larut semua butuh istirahat, akhirnya Ferry berpamitan dengan Risna dan akan bertemu besok untuk menjemputnya menemaninya menemui kliennya.
"Siap bos " jawab Risna.
"Mimpiin aku ya Na, bye?" kata Ferry.
Kata terakhir Ferry sebelum menutup ponselnya dengan meninggalkan wajahnya yang tampan dan tidak lupa juga mengedipkan salah satu matanya kepada Risna, membuat Risna terpukau atas diri Ferry.
Deg..
"Mas... " kata Risna terputus.
Ferry memutus percakapan di ponselnya sebelum Risna selesai berbicara, kebiasaan jelek Risna itu yang kadang-kadang bikin Risna jengkel tapi selalu merindukan Ferry juga
Jam menunjukkan pukul 00.00 malam atau jam 12 malam, tak terasa obrolan Risna dan Ferry sampai malam, badan Risna yang sudah benar-benar letih dia baringkan diatas kasur yang ada ditempat tidurnya, bayangan senyum Ferry menghiasi pikirannya.
"Kenapa aku memikirkan dia sih" gumam Risna kepada dirinya sendiri, akhirnya dia terlelap dalam tidurnya.
Sinar matahari pagi menyinari seluruh area kos.
Cicit... cit...cuitttt.
Ku... ku.. kuriuk.
Bunyi burung dan ayam yang dipelihara tetangga kos kamar Risna bersahut-sahutan, suaranya membangunkan tidur Risna yang pulas, juga wajah yang terkena sorot matahari lewat jendela kaca.
Gubrak..
Suara jam weker dimeja jatuh terkena tangan Risna yang sedang menguap, Risna bangun kesiangan karena rasa letih dibadan juga tidur larut malam.
Risna bangun kesiangan sekarang jam 08.00 pagi, seketika Risna teringat janjinya dengan Ferry.
"Aduh lupa" kata Risna.
Risna menyadari perjanjian dengaan bosnya sambil menepuk jidat sendiri dan menuju lemari bajunya, Risna membuka pintu lemari, sambil melihat-lihat baju apa yang mau dia pakai nanti, Risna memilih salah satu gaun lalu mencobanya di cermin.
"Bagus, tapi gak ah" kata Risna.
Sudah tiga puluh menit Risna sibuk mencari pakaian apa yang cocok buat menemani bosnya itu bertemu klien nanti.
Akhirnya Risna menemukan pakaian yang menurutnya cocok dia pakai nanti, lalu dia melakukan aktivitas mandi dan berganti pakaian dengan yang tadi dia pilih, lalu ber make up ala kadarnya cuma bedak dan lipstik yang tipis senada dengan bibirnya biar gak pucat, lalu Risna mengepang rambut sebahunya.
"Oke selesai tinggal nunggu si bos" kata Risna sambil mempersiapkan tas kecilnya.
Tok... tok.... tok.
Bunyi persegi empat besar kamarnya diketuk dari luar kamar, Risna melangkahkan kakinya ke pintu luar untuk membukanya.
"Na, kenapa lama bukanya" katanya.
"Eh mas kok tau kamarku disini" tanya Risna.
Ternyata yang mengetuk kamar Risna adalah Ferry, dia memakai kaos dan celana panjang, serta jaket kulit dia taruh dipundaknya, Mata Risna begitu mengagumi pesona ketampanan bosnya itu.
"Kamu cantik Na" kata Ferry.
Mata Ferry begitu mengagumi paras cantik dan kulit mulus Risna, Ferry menatap wajah Risna tanpa berkedip.
"Ayo" kata Risna.
"Tunggu dulu Na, aku boleh numpang kekamar kecil gak, aku kebelet nih" kata Ferry.
Ferry meminta izin ke Risna untuk meminjam toiletnya, Risna pun memperbolehkan Ferry memakai toiletnya.
"Dimana kamar mandinya Na" katanya.
"Disana pak, ujung dekat dapur kecil" kata Risna.
"Oke, permisi ya " katanya.
Hari mulai siang panas matahari mulai menyengat sinarnya, Risna yang menunggu Ferry diluar kamar tak kunjung keluar.
"Kok lama ya ngapain aja" batin Risna.
"Na .... kamu ada handuk kecil gak" tanyanya dari dalam kamar mandi.