Ratapan Hati

Ratapan Hati

Bab 1

Di sebuah Perusahaan yang terbesar di salah satu kota, nampak seorang CEO tampan rupawan berumur 27 tahun, Ferry Irawan namanya. Sejak pandangan pertama, Ferry melihat Risna seorang gadis dari kampung yang sudah bekerja hampir empat tahun di Perusahaannya, dia terpikat oleh paras manis Risna, cuma karena Ferry yang mempunyai sifat pendiam, dia cuma bisa menyimpannya dalam hati, tidak sanggup mengungkapkannya.

Tanpa sengaja saat memasuki area dalam Perusahaan, Risna melewati Ferry yang sedang melamun menatap wajahnya.

"Permisi, Pak?" ucap Risna, saat melewati Ferry yang disertai dengan anggukan kepala dan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Risna.

Risna pun berlalu meninggalkan Ferry yang terus menatap wajah manisnya menuju ruangan dia bekerja.

"Hai?" sapa seseorang.

Risna pun menoleh saat suara itu menyapanya

"Hai, juga"jawab Risna.

Lelaki yang menyapa Risna saat mau bekerja adalah Adi Nugraha, dia manajer Risna dikantor, dia juga menyukai Risna saat Risna memulai bekerja dikantor.

"Baru nyampai, kamu kenapa barusan bengong" tanya Adi.

"Nggak, tadi cuma heran saja, saat melihat Pak Ferry, setiap aku bertemu, selalu menatap aku!" jawab Risna.

"Kamu cantik dan manis, mungkin dia naksir kamu" ketus Adi yang berlalu meninggalkan Risna sendirian. Risna terdiam, mungkin benar juga, apa yang dikata Adi.

"Sudahlah, siapalah aku ini, hanya gadis kampung, yang merantau ke kota mengubah nasib" kata Risna, Risna tidak memikirkan lagi kata-kata dari Adi, Risna lalu melanjutkan lagi pekerjaannya.

Panas mentari mulai menyinari sudut kaca dikantor itu, jam di dinding menunjukkan jam makan siang, seluruh karyawan yang bekerja mulai berhamburan menuju kantin mengambil makanan yang tersedia dikantin untuk mereka santap.

Suasana Kantin yang ramai dengan ratusan orang yang bermacam-macam aktivitasnya. Sementara Risna yang sedang menuju kantin dihampiri Adi.

"Yuk Na, duduk disana!" kata Adi, saat tangannya memegang lengan baju Risna dan Risna menoleh melihatnya.

"Ini, buat kamu!" lanjut Adi, sambil menyodorkan botolan teh manis dingin.

"Terima kasih" jawab Risna, sambil duduk, dihadapannya dan memakan nasi, beserta lauk, sayur dan buah yang telah dia ambil dari katering di kantin itu.

Akhirnya jam masuk kantor, setelah istirahat selesai, seluruh karyawan melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Suasana di Kantin kembali hening setelah karyawan memasuki area dalam kantor. Karyawan melakukan tugas mereka sesuai tugasnya.

Jam menunjukkan pukul 16.00 atau jam empat sore, jam pulang di perusahaan itu, karyawan di Perusahaan itu, berhamburan keluar menuju tempat tinggal masing-masing.

Rasa lelah seharian bekerja mencari nafkah terlihat di semua wajah karyawan di Perusahaan terbesar itu, semua karyawan berjalan keluar area kantor, Risna yang sedang berjalan sendirian dikejar Adi.

"Na, tunggu aku!" teriak Adi.

"Bareng, yuk!" lanjutnya, Risna cuma mengangguk menolak pun dia tidak tega, yang penting dalam pikirannya Adi sopan, menghargainya, tidak aneh-aneh aja.

Dijalan Risna cuma diam mendengarkan Adi bercerita, Risna yang mempunyai sifat pendiam ngomong kalo ada perlunya doang, sedangkan Adi yang mempunyai sifat berkebalikan dengan Risna.

"Na, aku pengen ngomong, aku suka kamu, aku jatuh cinta sama kamu, saat kamu datang ke kos kosan ini, sejak pertama kali melihatmu, kamu beda sama gadis yang lain, itu yang bikin aku suka" kata Adi.

"Tolong, jawab Na, apa kamu menyukai aku? "kata Adi.

"Kalo kamu belum bisa menjawabnya sekarang, kamu bisa pikirkan dulu ya, aku tulus sama kamu " lanjut Adi.

Risna terdiam dan bingung, sedangkan Adi tetap fokus berjalan disamping Risna, mereka tetap melanjutkan langkah kakinya menuju tempat kos mereka berada.

"Adi, aku mohon, kasih waktu aku buat memikirkannya, ya!"ucap Risna, dengan berbagai kekacauan dipikirannya.

"Ya Na, aku tunggu jawabmu, ya?" kata Adi.

Diarea kos, karyawan sangat ramai memenuhi area kantin yang terletak di pintu masuk utama security, sesampai diarea kantin Risna dan Adi langsung menuju area kamar kos. Adi mengantar Risna kekamar kos Risna yang terletak di lantai 2, setelah itu dia menuju kamarnya yang di lantai 1 persis dibawah kamar Risna.

"Na, Risna!" teriak Adi, dari lantai bawah kamar kos.

"Na, jangan lupa, pikirkan apa yang tadi kuucapkan, ku tunggu jawabanmu ya?"teriaknya lagi, begitu melihat Risna, sambil tersenyum dan mengedipkan matanya.

Risna mendelik, sambil tersipu malu, karena teriakan Adi mengalihkan tatapan semua penghuni kamar kos yang ada luar kamar kos juga, ada juga yang sebagian yang baru pulang kerja, yang sekedar berbincang dengan tetangga kamar kos, seketika ada yang hanya diam, ada juga yang tersenyum, mendengar teriakkan Adi.

Bersambung.... jangan lupa like dan bintangnya ya kak.... Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!