NovelToon NovelToon
Pembalasan Si Buruk Rupa

Pembalasan Si Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Wanita Karir
Popularitas:161.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: nita kinanti

Gia tidak menyangka jika rekan kerjanya tega menaburkan bubuk beracun ke dalam perlengkapan make up-nya sehingga membuat wajahnya yang cantik berubah menjadi penuh koreng busuk dan menjijikkan. Karena hal itu pula Gia dihina dan dijauhi teman-temannya bahkan sampai dipecat dari pekerjaannya.

Setahun kemudian Gia kembali ke perusahaan itu untuk mengembalikan nama baiknya sekaligus membalas orang yang telah menghancurkan wajahnya.

Bagaimana cara Gia memberikan pembalasan yang setimpal kepada orang-orang yang telah menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Lembur

Erika tertawa. "Membalas dengan apa?! Kamu sekarang hanya pegawai biasa. Aku bisa mengeluarkanmu dari perusahaan ini sekarang juga kalau aku mau!"

"Benarkah? Aku juga bisa membuat Emir memutuskan hubungan kalian sekarang juga kalau aku mau!"

Erika terdiam seketika. Api kemarahan di matanya semakin menyala layaknya disiram minyak oleh kata-kata Gia. Dia tidak menyangka jika orang yang dulu dia anggap lemah dan selalu mengalah itu akan berani menantang balik dirinya.

"Kenapa diam? Kamu takut? Dalam hatimu kamu tidak yakin jika Emir benar-benar mencintaimu kan?!" Tidak ada jawaban. Nyatanya Erika memang takut jika Emir benar-benar meninggalkannya.

Kembali ke ruangan pemasaran, Gia disambut dengan berbagai pertanyaan oleh rekan-rekannya.

"Ada masalah apa? Dimana dia sekarang?"

"Untuk apa dia memanggilmu? Pasti urusan pribadi, karena jika ini urusan pekerjaan bisa dibicarakan di ruangan ini."

"Apa ada hubungannya dengan pertemuanmu dengan Pak Emir kemarin?"

Gia hanya mengangkat bahunya, malas untuk menjawab karena nanti pasti akan menjadi bahan gosip bagi teman-temannya.

...* * *...

Sudah hampir jam sebelas malam. Beberapa pegawai divisi pemasaran masih lembur termasuk Gia dan Erika, begitu juga di divisi operasional. Emir dan beberapa orang anggota timnya juga sedang lembur karena sedang mengerjakan proyek besar perusahaan.

"Aku ingin membuat kopi, kamu mau?" tawar Gia kepada Diana, rekan lemburnya.

"Tidak, terima kasih."

"Ya sudah, aku pergi sebentar." Lalu Gia pergi ke pantry perusahaan. Suasana sudah sepi karena hampir seluruh pegawai Be Beauty sudah pulang. Hanya yang terlibat dengan proyek ini saja yang masih lembur.

Sampai di pantry, Gia terkejut melihat Emir juga ada di sana sedang membuat kopi. Biasanya dia bisa menyuruh orang lain melakukannya, entah office boy atau salah satu bawahannya. Mungkin memang sebuah kebetulan mereka bertemu di sana.

"Hai Gia, mau aku buatkan sekalian?" tawar Emir. "Gulanya satu sendok saja kan? Aku masih ingat."

"Tidak, terima kasih. Aku bisa buat sendiri."

"Baiklah," Emir bergeser dari tempatnya berdiri, memberikan ruang untuk Gia menuang air panas dari dispenser.

Belum sempat Gia menuang air, Emir sudah berdiri di belakang Gia lalu memeluknya dari belakang. "Aku sangat merindukanmu Gia. Aku mencintaimu," bisiknya di telinga Gia.

Andai saja dulu Emir mengatakan ini ketika Gia sedang terpuruk dan dijauhi semua orang, pasti Gia akan merasa menjadi orang paling beruntung di dunia. Tetapi sekarang, kata-kata itu sudah tidak ada artinya lagi bagi Gia. Bahkan bisa dibilang dia muak mendengar kata itu keluar dari mulut Emir.

"Lepaskan tanganmu, Emir! Sudah aku katakan, jangan dekat-dekat denganku sebelum kamu berpisah dengan Erika!" melepaskan tangan Emir dari tubuhnya lalu bergeser sedikit menjauh.

"Aku sudah memutuskannya tetapi dia tidak mau. Dia terus memohon kepadaku agar tidak mengakhiri hubungan kami! Aku harus bagaimana?!"

"Dulu aku juga memohon padamu, tetapi kamu tetap meninggalkan aku!" balas Gia dingin.

"Sekarang aku menyesalinya. Aku benar-benar menyesal. Aku mohon terimalah aku kembali."

"Tidak, aku tidak mau disebut pelakor!" ucap Gia beranjak meninggalkan pantry. Rasa ngantuk yang membuatnya ingin minum secangkir kopi terpaksa harus dia tahan karena tidak ingin terlalu lama berduaan dengan Emir di tempat itu.

Tetapi, sepertinya Emir tidak ingin membiarkan Gia pergi begitu saja. Dia menarik tubuh Gia hingga jatuh ke dalam pelukannya lalu mendaratkan ciuman menggebu di bibir Gia, seolah melampiaskan hasrat yang sudah lama dia pendam.

Gia sangat terkejut lalu berusaha mendorong tubuh Emir, tetapi tidak berhasil karena tenaganya kalah kuat dibandingkan Emir.

Gia yang sedang berusaha melepaskan diri, dan Emir yang terlalu dikuasai nafsu tidak menyadari ada suara heels yang beradu dengan lantai mendekat ke arah pantry. Hingga akhirnya pintu pantry terbuka dan Erika berdiri di sana, "Apa yang kalian lakukan?!" hardiknya, membuat Emir akhirnya melepaskan ciumannya.

Entah ini sebuah keberuntungan atau sebuah petaka bagi Gia, bisa terlepas dari Emir tetapi di saat bersamaan Erika melihatnya. "Memalukan! Benar dugaanku, kamu merayunya, Gia! Sungguh murahan!" ucap Erika lagi, kemudian pergi.

Erika jelas menyalahkan Gia tanpa mau tahu yang sebenarnya. Tetapi Gia juga tidak berusaha menjelaskannya karena tidak akan ada gunanya. Mana mungkin Erika percaya? Lagian buat apa menjelaskan itu pada Erika? Bukankah tujuannya memang membuat hubungan mereka bermasalah walaupun seharusnya bukan dengan cara ini.

Gia hanya memandang kepergian Erika. Sebagai sesama perempuan dia tahu pasti apa yang dirasakan Erika. Melihat orang yang dicintai berciuman dengan mantan pacarnya, pasti sangat menyakitkan. Dan entah bagaimana, Gia merasa puas membayangkan bagaimana hancurnya perasaan Erika saat ini.

"Kamu tidak ingin mengejarnya lalu menjelaskan semuanya?" Mata Gia beralih kepada Emir yang masih mematung di sampingnya.

"Buat apa? Aku malah senang kalau dia melihatnya. Pasti setelah ini dia mau mengakhiri hubungan kami. Lalu kita bisa kembali bersama," tersenyum senang.

"Siapa bilang aku ingin kembali padamu?"

"Tapi kamu bilang ... ?

"Aku bilang apa? Aku hanya mengatakan jangan dekat-dekat denganku sebelum kamu putus dengannya. Itu bukan berarti aku langsung menerimamu menjadi kekasihku lagi!"

"Apa kamu sedang mempermainkan aku Gia?!" Senyum yang tadi sempat tersungging di bibir Emir hilang seketika.

"Tidak! Kamu saja yang salah mengartikan ucapanku!" ucap Gia meninggalkan Emir yang mematung dengan rahang yang mengeras.

...* * *...

Gia pergi bekerja seperti biasanya, tetapi orang-orang disekitarnya mulai bersikap aneh kepadanya. Bahkan ada yang berbisik-bisik saat berpapasan dengannya. Gia berusaha mengacuhkannya. Dia sudah pernah mengalami hal seperti ini dulu, ketika dirinya santer digosipkan terkena santet.

"Apa aku menjadi bahan gosip lagi?" tanya Gia begitu Diana duduk di sampingnya.

"Iya, betul. Kabarnya, tadi malam waktu kita lembur, Erika menangkap basah kamu dan Pak Emir sedang berciuman di pantry. Apa itu benar?" jawab Diana tanpa basa-basi.

Gia hanya menghembuskan nafasnya mendengar berita ini. Padahal kejadian itu baru terjadi malam tadi, tetapi sekarang sudah menyebar ke seluruh perusahaan. Berita seperti ini cepat sekali menyebar, apalagi jika orang yang bersangkutan yang menyebarkannya sendiri. Gia yakin Erika sendiri yang menyebarkan berita ini dan menambahi sedikit bumbu untuk menyudutkan dirinya. Selain itu juga tidak ada saksi yang melihat kejadian itu selain mereka bertiga, dan pantry perusahaan juga tidak dilengkapi cctv. Tidak mungkin Emir kan? Jadi bisa dipastikan Erika sendiri yang menyebarkan beritanya.

"Orang-orang menyalahkanmu karena kamu dianggap berusaha merebut Pak Emir dari Erika. Memang benar kalian dulu pacaran, tetapi Erika tidak merebut Emir dari kamu. Mereka pacaran setelah kalian berpisah," terang Diana panjang lebar.

Gia diam saja membiarkan Diana terus berbicara. Mau klarifikasi seperti apapun, pasti tetap dirinya lah yang salah di mata orang-orang.

1
Tri Andy
bagus n seru ceritanya, tksh
AXYs
Direktur ato manager siy jabatannya?

Direktur biasanya atasannya manager bukan?
Dulu waktu aku bekerja gitu siy..
Direktur Pemasaran membawahi bbrp manager.

🙏🏼🙏🏼
Omar Diba Alkatiri
bodohnya tokoh utama , ga ijinin Ade nya masuk kamar tapi kamar ga di kunci .... gia ada otaknya ga Thor
susanti Tri
ko udh end aja thor..hrusny mpe gia punya anak dan hidup bahagia..extra part 2 eps aja gpp..
Ahsin
gia gia hadeh gobloknya gak ketulungan
Siscka Sari
sumpah greget banget sama gia bodoh banget perannya tolol banget udah pernah digituin harusnya lebih hati hati balas dengan anggun tapi mematikan bukan lemah dan grusakgrusuk
Osafa
sukaaabma karya autor...simple...ga bertele2..
sukses utk karya2 selanjut nya tor...
Happy Family
Diana sok mulu... nyampah
Happy Family
kannnnn...
Happy Family
busuk betul hati... sampai bernanah berdarah hati tu membusuk si Erika ni...
Happy Family
apa hak diorg ni main usir²... mcm Yahudi... marah betul aku .. apa punya manusia yang tidak berperikemanusiaan?? Grrrrrrrrr
arniya
luar biasa kak
shahia azalea
mana balas dendamnya.yang ada lanjut di bulli
Shinta Dewiana
mantap...
Shinta Dewiana
tu rasa hasil buah yg kalian tanam..
Shinta Dewiana
yaaa....lolos...pula
Shinta Dewiana
jahat banget kalian ya,his bukannya tobat..
Shinta Dewiana
hedehhh..kacau...blm sadar2 juga
Shinta Dewiana
kasihan juga tu bu sumi
Shinta Dewiana
mimpi aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!