NovelToon NovelToon
Pelakor Berkerudung

Pelakor Berkerudung

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Pelakor
Popularitas:182.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: dewi wahyuningsih

Kebahagiaan ku membuatku buta hingga mengabaikan kenyataan yang sesungguhnya, dan itu amat menyakitkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dugaan Sampai Mual

Seharian itu, pikiranku sama sekali tidak tenang. Aku tidak bisa lagi berpura-pura, dan mencontoh tokoh dalam drama yang bisa begitu badas dalam menghadapi ujian pelakor dalam rumah tangga. Aku lelah menenangkan diriku, aku sudah hampir gila, Tentu saja aku tidak ingin menjadi gila sungguhan.

Aku benar-benar menjalani keseharian dengan perasaan gelisah dan juga ketakutan. Sayangnya, suamiku bisa dengan santainya menghianatiku dan membangun kehidupan bersama dengan wanita lainnya. Parahnya lagi, aku yang menemani suamiku selama 3 tahun, berjuang dengan segala cara untuk bisa melahirkan anak bagi suamiku, dan cucu untuk ibu mertuaku. Nyatanya, Aku sama sekali tidak memiliki arti apapun.

Rumah yang dibelikan suamiku untuk Rena dan juga calon anaknya sudah cukup menjadi bukti, aku Mungkin memang istri sahnya suamiku, istri pertamanya juga, namun nyatanya Aku tidak pernah menjadi sah dan juga utama bagi suamiku.

Seperti yang suamiku ucapkan pagi tadi, dia benar-benar kembali ke rumah kontrakan pukul 2 dini hari.

“Assalamualaikum, sayang...” ucap suamiku saat baru beberapa langkah dia masuk menuju ke pintu untuk menghampiriku.

Aku benar-benar tidak bisa berpura-pura tersenyum, aku hanya menganggukkan saja kepalaku kepada suamiku dan menjawab salam darinya, “waalaikumsalam,” sahutku singkat.

Sebuah kecupan di dahi aku dapatkan dari suamiku seperti kebiasaan kami selama ini. Aku juga mencium punggung tangan suamiku, hanya saja aku mulai muak melakukan rutinitas yang sama kepada seorang pengkhianat.

“Hari ini lelah ya, sayang?” tanya suamiku, mungkin karena dia menyadari benar bahwa aku tidak tersenyum seperti biasanya. “Kalau kita pakai babysitter bagaimana menurutmu?” tanya suamiku.

Sial! Mendengar itu aku justru menjadi kesal, aku mulai tersenyum, tapi jelas bukan senyum bahagia. Ku tatap wajah suamiku dengan sorot yang berani. “Belum lama ini kau sudah membuang banyak sekali uang, tidak usah buang-buang uang lagi. Aku bisa mengurus Gozel sendiri, kok.”

Mendengar jawaban dariku barusan, suamiku yang sedang membuka jam tangannya sontak menatap wajahku. Aku sengaja memalingkan pandangan, berpura-pura memunguti barang bawaan suamiku. Ada beberapa sampel bahan kebetulan yang dibawa suamiku saat itu.

Aku benar-benar tidak memperhatikan bagaimana ekspresi wajah suamiku, namun saat suamiku memilih diam untuk jeda waktu yang cukup lama aku seperti sudah bisa mengartikan bahwa suamiku pasti tengah menerka apa maksud dari ucapanku barusan.

“Sayang, mau membicarakan sesuatu denganku, kah?” tanyanya.

Segera aku menggelengkan kepala. Suamiku baru saja sampai di rumah, jelas pembicaraan yang ingin aku katakan membutuhkan waktu yang sangat panjang, mungkin juga pasti akan menjadi percekcokan panas sehingga aku memutuskan untuk bicara agak siang sebelum Suamiku pergi ke toko.

“Sayang,” panggil suamiku saat aku mulai melangkah masuk ke ruang tengah.

“Kenapa?” Sahutku malas.

“Boleh minta tolong panaskan air untukku? Aku mau mandi, tapi takut flu karena ini kan dini hari,” ujarnya beralasan.

Aku terdiam sebentar, mulutku mulai tidak bisa mengontrol dengan baik hingga aku menjawab tanpa bisa aku tahan, “Aku kira Abang sudah mandi, ternyata belum ya?”

Suamiku mungkin keheranan, tapi aku juga masih malas melihat ke arahnya. Padahal aku juga tidak perlu merapihkan sampel bahan itu, tapi aku tetap melakukannya hanya agar tidak bertatapan langsung dengan suamiku.

“Sayang, kalau mau ada yang dibicarakan boleh kok bicara sekarang, ada apa sebenarnya?” tanya suamiku yang jelas menyadari adanya sesuatu dengan ku hingga aku yang biasanya seperti perempuan bodoh, selalu tersenyum hanyut karena cinta menjadi ketus.

“Tidak ada, kok. Kemarin, Abang pakai dalaman warna hitam, tapi pagi aku lihat sudah berubah jadi biru dongker. Kemarin sebelumnya, pakai dalaman warna abu, pulang pakai warna krim. Jadi, aku pikir Abang selalu mandi di mall.” ucapku bohong, namun kenyataan tentang dalaman itu memang benar adanya.

“Tidak ada yang seperti itu, sayang...” jawab suamiku, dia mencoba melangkahkan kakinya untuk mendekatiku namun, aku segera beranjak dari posisiku.

“Aku panaskan air untuk abang!” Begitulah ucapanku sebagai alasan.

Aku sungguh tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh suamiku begitu aku meninggalkan tempat kami berdua berbicara tadi, lalu apa juga yang dipikirkan oleh Suamiku aku sendiri juga tentu tidak tahu.

Biarlah, rasa sakit hati ini aku simpan saja sendiri.

Mungkin, mudah bagi semua orang akan mengucapkan kata perpisahan di saat seperti ini. Tapi, ini adalah sebuah pernikahan yang harus ku perjuangan walaupun aku sendiri merasa lelah.

Selesai memanaskan air, aku menyiapkan air mandi untuk suamiku, lalu aku masuk ke dalam kamar.

Aku tidak ingin bertanya dia sudah makan atau belum, tentulah pikiranku mengatakan kalau suamiku pasti sudah makan di tempat Rena.

Tidak ingin menunggu suamiku, aku sengaja langsung menyiapkan set pakaian tidur untuknya, lalu berpura-pura saja tidur karena aku terlalu malas untuk terus berbicara dengan suamiku.

Selesai mandi, suamiku langsung mengenakan set pakaian yang sudah aku siapkan. Dia meletakkan handuk di tempatnya padahal biasanya dia selalu sembarangan meletakkan handuk. Suamiku berbaring di sebelahku, sejenak tidak ada pergerakan apapun, hingga beberapa detik setelah itu suamiku memiringkan tubuhnya menghadap punggungku, lalu memeluk dari belakang.

“Sayang,” panggil suamiku berbisik di telinga ku. “Sudah lewat 40 hari kan? Aku sudah boleh minta?” tanya suami ku, masih berbisik di telingaku.

Persis seperti suamiku yang aku kenal, kalaupun aku berpura-pura tidur, dia pasti akan berusaha sebisanya untuk membuatku bangun.

Aku tidak bisa berpura-pura lebih lama, tangan suamiku menggelitik bagian yang sensitif dan tidak tahan sentuhan. Untungnya, aku tidak tertawa terbahak-bahak dan membuat Gozel bangun.

Suamiku benar-benar tidak perduli apakah aku menolak atau tidak, dia sibuk memburu apa yang dia inginkan.

Suamiku memejamkan matanya, menikmati apa yang sedang dia lakukan dan rasakan atas tubuhku. Sedangkan aku, entah mengapa aku merasa begitu hambar. Sama sekali tidak bahagia, aku kesal, aku marah, sampai-sampai aku mual membayangkan apa yang seharusnya tidak aku bayangkan saat itu.

“Apakah saat melakukan dengan Rena Suamiku sangat aktif dan menunjukkan ekspresi yang begitu menikmati seperti yang sedang dilakoni suamiku saat ini?” tanyaku di dalam hati. Aku ingin muntah, sungguh aku ingin muntah. Tapi, kalau aku muntah saat suamiku sedang melakukan itu, aku takut dia kesal dan lari untuk menemui Rena. Pada akhirnya, Rena akan menjadi pemenangnya.

Aku menahan saja perasaan tidak nyaman itu sampai suamiku selesai melakukannya.

Dia sangat kelelahan, tidur langsung sembari memeluk tubuhku erat-erat.

“Biasanya dia tidak mudah lelah, apakah beberapa saat lalu dia dan Rena juga melakukannya, dan sekarang sedang memaksakan diri?” batinku pilu.

1
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
asya yussi
Luar biasa
Hasbi Kc
klw udah seperti itu kasihan juga,tapi itulah hasil dari punya hati jelek sama orang lain,maka itu juga yang di tuai
Hasbi Kc
sadar Bu sadar itulah hidup tidak terus diam di tempat,baru nyaho kan rasanya susah gimana
Endang Supriati
kenapa liora lebih tegar krn waktu nikah dgn arshen. mereka pacaran, saling kebal,melamar dgn normal.
jd disini arshen yg ngejar dan cinta dulu.
ketika arshen berpaling, dr liora. liora yg awalnya merasa di cintai, jd lebih besar,bangga.
walau pada akhirnya di buang seperti sampah okeh athes.
Endang Supriati
hrsnya si athes waktu datang ke rumah rena,bawa alat sex yg gede. bilang kita sdh cerai klu nanti gatall. nih bisa pakai alat ini.😁😁
Endang Supriati
pakai hijab muslim,islam.tapi tdk pernah baca hadis.
nih ada hadisnya.
RASULLAH BERKATA" BUKAN UMATKU DAN GOLONGANKU BAGI PEREMPUAN DAN LAKI LAKI YANG DENGAN SENGAJA MENGHANCURKAN IKATAN PERNIKAHAN SEPASANG SUAMI ISTRI YANG SAH DI MATA ALLAH" TEMPAT MEREKA DI NERAKA BERSAMA RAJA IBLIS.
Endang Supriati
arsshen laki2 tdk berfkir logis. setiap perbuatan pasti ada resikonya
kaya org miskin aja arshen.
nikah lagi yg hrsnya lebih kaya segala galanya dr dirinya dia ounya toko 11.
hrsnya rena punya toko 30
dia nekat nikah dgn rena tdk rugi biar tidak cantik tp kaya..
lah ini cuma modal kerja doang si rena. lah ini istri mudaa lebih dulu dibeliin rumsah. nafkah lebih besar dr liora.
kan poligami zholim.
Endang Supriati
hrsnya jawab, terserah..
Endang Supriati
bissa di bayangin ya punya bayi sendirian suami tdk bantu sama sekali.malah sibuk ena2 terus saama si rena si lora lg nifas 40 hr athes ena2 terus sama rena.
leora sibuuk cari uang.
Endang Supriati
lah suamimu juga cinta dan sayangmu juga sdh tinggal 50% buktinya dgn mudah dia gampang mau ena2 sama rena sampai hamil.artinya athes serius pakai hatinya waktu nidurin Rena.
hamil pula😁😁😁😁
Endang Supriati
bilangnya terpaksa nikah sqma reba kenyataannya Rena langsungg hamillll...hadeh athessss
Endang Supriati
org tua nya liora juga aneh ushbtahu siliora lagi stress ditinggal pulang.
Endang Supriati
leora mengalami Baby Blues
Soraya
makasih loh dh berbagi cerita
Endang Supriati
athes dan iibunya ingin hidup mewah dgn menjual diri kepada perempuan gendut,jelek pesek tp kaya. sampai ngorbankan anak yg didlm perut dan istrinya.akhirnya hancur semua.
Endang Supriati
rena saking engga laku ya.
Endang Supriati
udh tahu ibunya emgga suka sama leora, eh malah nikah lg,bunting pula sirena. semangkin besar kepala ibunya athes.
hrsnya sirena jgn ditidurun terus depan ibumu kau bentak2 sirena,kau maki2 sirena,klu masak jgn di makan. lalu buang depan rena dan ibumu.
jd ibumu merasa dirimu tdkk bahagia dgn su rena.
ini ditidurin sirena lebiih banyak waktu ke rena kerja diantar jemput hrsnya jgn di kasih uang nafkah ini lebih besar. jdlah ibunya arhes berasa klu anaknya sdh cinta sama rena.
jd ibunya athes semena mena.
Endang Supriati
maklum loera bodohhh
Endang Supriati
klu saya jd dirimu leora, semua pesan2 ibu mertua kirim ke arsen. biar mati berdiri dia.pusinggf
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!