NovelToon NovelToon
Bodyguard Merangkap Istri

Bodyguard Merangkap Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Pengawal
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Demi mendapatkan uang untuk membiayai pengobatan Adiknya, Savana rela menerima pekerjaannya sebagai bodyguardnya untuk menjaga seorang putri kerajaan di sebuah negara.

Bukan hanya menjadi bodyguardnya putrinya kerajaan itu, ia juga dipinta oleh nenek dari cucunya itu untuk menikah kontrak selama satu tahun dengan putranya yang bernama princes Malik yang sudah berstatus duda itu. Savana harus bertahan menjadi istri princes Malik hingga princes Malik bisa menemukan wanita yang akan menjadi ibu dari putrinya untuk selamanya.


Bagaimana kisah hidup perawan dan duda itu saat hidup bersama dalam membesarkan dan menjaga putrinya Raniah? adakah cinta tumbuh diantara mereka atau pernikahan itu berakhir sesuai masa kontraknya? simak cerita ini sampai selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Bingung

Sesak sesaat dunia Prince Malik kembali hilang saat kalimat Savana yang menyatakan dirinya tidak lebih dari seorang istri kontrak membuat Prince Malik terus berpikir untuk mengembalikan kedudukan Savana sebagai istrinya untuk selamanya.

"Sayang. Aku akan membicarakan ini pada ummi agar pernikahan kita dilegalkan secara negara. Tidak ada sistem kontrak. Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, Savana," ucap Prince Malik sungguh-sungguh.

Savana terlihat diam. Wajahnya tampak kaku hingga tidak bisa menarik sudut bibirnya untuk mempermanis wajahnya. Ia tidak tahu perasaannya pada dirinya sendiri apakah dia cinta atau tidak pada pria beranak satu ini.

"Savana. Bicaralah sayang..! Jangan diam seperti itu...!" desak Prince Malik agar mereka bisa membahas hal lainnya.

"Ayo kita pulang, hubby!" Savana bergegas berdiri karena matanya tiba-tiba terasa panas.

"Bahas apapun yang kamu rasakan saat ini padaku disini, Savana...! Kita butuh bicara. Aku harus tahu apa yang kamu rasakan agar aku bisa memperjuangkan hakmu sebagai istriku!" pinta Prince Malik seraya menatap wajah wanitanya.

Savana mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Ia ingin menghembuskan nafasnya saat ini dengan kasar. Ia merasa menyesal masuk terlalu jauh ke dalam dunia Prince Malik.

"Harusnya aku tidak perlu melibatkan perasaanku padanya supaya aku tidak merasakan sakit seperti ini. Jika aku diceraikan olehnya, aku tidak mempermasalahkannya karena aku tidak mencintainya. Harusnya seperti itu," batin Savana yang sudah terlanjur jatuh cinta pada Prince Malik.

"Bagaimana kalau kita pulang saja..?" ajak Savana yang sudah tidak nyaman di tempat itu.

"Tidak. Kita akan menginap di resort ini. Aku butuh waktu berdua denganmu dan tidak terikat protokol istana. Ayolah..! Kita masih dalam suasana bulan madu. Aku ingin kita lebih banyak menghabiskan waktu bersama!" pinta Prince Malik.

"Baiklah. Aku juga ingin menjadi diriku sendiri saat ini," ucap Savana.

Prince Malik menggendong Baby Rania dan membawa kedua wanitanya di resort yang sudah disiapkan oleh petugas resort tersebut.

Di dalam kamar, Savana hanya membuka hijabnya saja. Prince Malik mendekati Savana lalu membuka gamis Savana. Kalau bersama denganku, kamu tidak usah pakai baju. Aku tidak suka pandanganku teralihkan oleh sesuatu," lugas Prince Malik.

Savana hanya tersenyum samar mendengar ucapan suaminya. "Pantas saja dia yang memilih pakaian dalam buat aku, rupanya ini jawabannya," Savana mengulum senyumnya.

Mereka kembali membahas tentang pernikahan kontrak. Prince Malik yang sekarang sudah jatuh cinta pada Savana ingin memperjuangkan Savana untuk mendapatkan pengakuan negara. Dengan begitu jika terjadi sesuatu pada Savana, negara akan menjamin kehidupan gadis itu.

"Aku akan membuat akte pernikahan kita. Kau harus punya hak sebagai istriku bukan hanya mendapatkan nafkah batin dariku tapi juga nafkah lahir."

Prince Malik mengambil dompetnya dan memberikan black card miliknya untuk Savana.

"Pegang ini...! Ini adalah milikku untukmu. Gunakan ini di saat yang tepat. Apapun yang terjadi padamu di luar pengawasanku, gunakan black card ini...! Bank dunia tidak akan membekukan rekening ini karena itu adalah kekayaan aku sendiri. Kamu mengerti?" ucap Prince Malik.

"Kenapa aku harus memiliki ini? Aku masih berada di sisimu. Aku tidak butuh ini karena aku tidak pergi ke manapun," ucap Savana mengembalikan lagi black card itu pada Prince Malik.

"Sayang. Pegang ini..! Kehidupan kerajaan sangat tidak terduga. Jika terjadi sesuatu kepadamu aku bisa mengetahui keberadaan kamu hanya melalui kartu ini. Dengan kartu ini kamu akan aman. Negara manapun tidak akan mengusik mu karena aku pelindungmu. Kamu mengerti?" tekan Prince Malik.

"Maksudnya kita akan dipisahkan secepatnya? Dan kartu ini adalah bagian dari hatimu yang akan aku bawa serta?" tanya Savana mulai tidak nyaman.

"Entahlah. Setidaknya kamu harus tetap waspada untuk menjaga kemungkinan terburuk dari hubungan kita. Maafkan aku sudah menyusahkan mu. Tapi percayalah padaku kalau aku sangat mencintaimu. Sudah cukup aku kehilangan satu kali dan aku tidak mau kehilangan lagi.

Apa lagi itu adalah kamu. Aku sudah menemukan kebahagiaanku yang hilang dan kau adalah kebahagiaan itu," ucap Prince Malik lalu membenamkan bibirnya pada kening Savana.

"Kalau begitu ambillah hakmu dariku! Tidak perlu menunggu ginjal untuk adikku. Aku ridho padamu," ucap Savana menaiki tubuhnya ke atas pangkuan suaminya.

Tangannya sudah lebih dulu mengusap bulu halus di dada suaminya lalu mengusap lembut roti sobek itu hingga tangan lembut itu menyusuri sampai ke bagian bawah. Prince Malik memejamkan matanya saat Savana ingin mengeluarkan pusaka kokoh miliknya yang sudah mengembang sempurna.

Nafasnya naik turun sambil meneliti ukuran yang tidak biasa itu. Satu

tangannya tidak cukup untuk menggenggamnya. Dua tangan yang bisa menggenggam pusaka sempurna itu.

Prince Malik memperhatikan wajah Savana yang cukup kalut karena gadis itu hanya menelan salivanya berkali-kali untuk memanjakan ukuran sebesar itu yang akan masuk ke dalam mulutnya.

"Sayang. Dia milikmu. Ayolah lakukan sesuai yang kamu bisa!" pinta Prince Malik memejamkan matanya untuk merasakan sentuhan rongga mulut hangat istrinya yang membuat Prince Malik kian pasrah.

Baru saja melakukan pemanasan, Baby Rania sudah lebih dulu bangun sambil menangis membuat keduanya kembali tersentak.

"Sayang...!" Savana menggendong putrinya lalu mengambil botol susu yang sudah ia buatkan sebelumnya. Ia menyuapi sendiri putrinya itu. Baby Rania menyedotnya dengan sangat kuat seakan sangat haus hari ini.

Prince Malik memperhatikan interaksi Savana dan putrinya yang terlihat bukan sebagai anak sambung dan ibu sambung. Tapi lebih kepada hubungan ibu kandung pada anak kandungnya.

"Kau lebih pantas menjadi ibunya dari pada yang lainnya. Aku tidak akan membiarkan putriku belajar untuk mencintai wanita lain yang akan menjadi ibunya. Sekalipun aku harus menentang politik negara ini untuk pernikahan antar kerajaan," ucap Prince Malik sambil mencium punggung mulus istrinya.

"Mereka akan membenciku jika kamu berani menentang keputusan yang mulia raja Hussein," ucap Savana.

"Aku tidak peduli. Ini masalah hati. Aku harus memikirkan kebahagiaanku dan juga putriku. Aku tidak mau kami berdua akan menjadi korban dari kebijakan politik dalam menentukan permaisuri selanjutnya.

"Bagaimana kalau apa yang terjadi nanti tidak sesuai dengan ekspektasi mu. Apa yang akan kamu lakukan padaku? Apakah kamu akan menceraikan aku? Dan bagaimana kalau aku disingkirkan oleh mereka karena tidak sepadan dengan derajatmu sebagai Prince negara ini?" resah Savana membuat Prince Malik memeluk dada Savana dari belakang dan membenamkan ciumannya pada tengkuk bagian dalam Savana.

Prince Malik yang paling tahu bahwa pernikahannya dengan Savana hanya sebuah ikatan kontrak karena putrinya bukan berdasarkan cinta. Tapi waktu tidak bisa mengubah fakta bahwa ia jatuh cinta pada bodyguard putrinya sendiri.

Awalnya ia tidak begitu peduli dengan aturan yang dibuat ibunya. Baginya, kalau putrinya bisa nyaman dengan seseorang dan tidak terlalu merepotkan ibunya, itu sudah membuat dirinya sangat bersyukur. Sekarang alih-alih hanya memikirkan kenyamanan putrinya tapi dirinya sendiri terjebak dalam situasi yang dibuat atas kesepakatan.

1
Hilmiya Kasinji
😅😅😅
Hilmiya Kasinji
hmmm...jadih alma , asisten syafik kah?
Hilmiya Kasinji
stroke akhire
Hilmiya Kasinji
astaghfirullah 😅
Hilmiya Kasinji
hmmm....agak pedes ya omongannya
Hilmiya Kasinji
banyak kata2 bijaknya ... kak othor nya pinter
Hilmiya Kasinji
pimpinan yg tegas
Hilmiya Kasinji
tegang nich
Hilmiya Kasinji
pdhl adegannya pas action ya tapi kok aku mewek ya
Hilmiya Kasinji
hmmm....di balik cobaan pasti ada hikmah
Hilmiya Kasinji
iya, bukan jodohmu...mosok ben Kate ibar mesti ada halangan
Hilmiya Kasinji
hmmm... tambah semua kerajaan Arab hare
Hilmiya Kasinji
waduh ...
Hilmiya Kasinji
semangat sava
Hilmiya Kasinji
astaghfirullah...tapi kalo ada yg percaya , berarti dia bodoh...jelas2 ketok goroh e 😅
Hilmiya Kasinji
ibu2 nya kena mental semua 😅
Hilmiya Kasinji
pengetahuan kak othor 👍
Hilmiya Kasinji
waduh
Hilmiya Kasinji
raja Husen gila kekuasaan
Hilmiya Kasinji
ibu suri semangat...lop yu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!