NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama / spiritual
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

“Pergi kamu, Fara! Jangan ganggu atau menggodaku lagi!” usir Leon. Dia tidak tahan lagi dengan perlakuan Fara.

Leon pun kemudian mengamalkan dzikir yang sudah diberikan Rio untuk mengusir Fara. Fara pun merasa kepanasan karena Leon kini mengucapkan lantunan dzikir itu agar dia bisa pergi dari hadapan Leon.

“Kurang ajar kamu, Leon! Kamu memang keterlaluan. Aku hanya ingin menemanimu tetapi kenapa kamu malah mengusirku?" seru Fara. Dia pun merintih kepanasan karena ada rasa panas tersulut api serasa menyakiti tubuhnya.

Tak tahan dengan panas yang seakan membakar setiap sudut kulitnya, Fara pun kemudian pergi dari hadapan Leon begitu saja. Leon merasa lega ketika Fara sudah menghilang dari hadapannya.

Bahkan Leon memeriksa jendela, pintu dan seluruh sudut rumahnya untuk memastikan Fara tak bersembunyi untuk kembali mengawasinya.

“Akhirnya Fara pergi juga. Tetapi aku tidak mau lagi jika Fara sampai menggangguku, gumam Leon.

Pikirannya pun kembali pada rencana pernikahannya dengan Luna. Dia masih merasa bimbang dengan keputusannya bersama Luna menggelar pernikahan yang sederhana.

'Sebenarnya aku sangat ingin menikahi Luna secara sederhana saja. Tetapi apakah pihak keluarga mau jika pernikahan kami berdua digelar secara sederhana saja seperti permintaan Luna?' pikir Leon.

Leon pun kemudian menghubungi Rio untuk meminta saran dari sahabatnya. Beruntung saat itu Rio langsung menerima panggilan dari Leon.

“Apakah kamu sedang sibuk, Rio?” tanya Leon.

“Tentu saja tidak, Leon. Aku baru saja menemani istriku tetapi sekarang dia sudah tidur," jawab Rio.

“Ada apa kamu menelponku? Apakah ada yang ingin kamu sampaikan atau Fara mengganggumu lagi?" tanya Rio. Leon sebenarnya ingin menceritakan jika dia kembali diganggu oleh Fara.

Tetapi dia tidak mau berterus terang kepada Rio karena pernikahannya dengan Luna. Lebih penting daripada harus membahas Fara.

“Tidak, Rio. Jangan khawatirkan Fara! Dia bisa kuatasi kalau datang lagi menggangguku,” jawab Leon.

“Lalu kenapa kamu sepertinya nampak gelisah, Leon?" tanya Rio lagi. Leon pun terdiam sejenak.

“Aku dan Luna sebenarnya ingin menikah, Rio. Tetapi aku takut jika pihak keluarga tidak setuju dengan rencana pernikahan kami,” ungkap Leon. Rio merasa heran dengan pengakuan Leon.

“Memangnya kenapa begitu?” tanya Rio lagi, dia merasa aneh dengan penjelasan Leon.

“Sebab tabunganku habis untuk membiayai operasi Luna. Namun Luna berpikir agar kita menikah secara sederhana saja. Tidak perlu ada resepsi yang besar ataupun mewah,” jelas Leon. Rio pun terdiam mendengar cerita Leon.

“Bagaimana menurutmu, Rio? Apakah aku menuruti permintaan Luna atau menunda pernikahanku sampai uangku cukup untuk menggelar resepsi pernikahan?” tanya Leon. Rio memahami perasan Leon dan juga keinginan Luna.

“Kamu musyawarahkan saja pada keluargamu, Leon. Tetapi aku malah berpihak kepada Luna,” Rio mengutarakan pendapatnya.

“Menurutku, lebih baik pernikahanmu digelar secara sederhana tetapi hikmat. Daripada kamu harus menunda pernikahan lagi dalam waktu yang cukup lama,” Rio kembali mengungkapkan pendapatnya kepada Leon.

“Aku sebenarnya setuju kepada Luna. Tetapi aku merasa cemas jika pihak keluargaku atau keluarga Luna tidak setuju dengan konsep pernikahan kami yang terlewat sederhana,” ungkap Leon. Rio terkekeh mendengar curahan hati Leon.

“Yang menjalaninya adalah kamu dan Luna, Leon. Mereka hanya cukup memberikan restu,” jawab Rio.

“Tetapi apa salahnya kamu meminta pendapat kedua orang tuamu dan juga orang tua Luna,” saran Rio.

Leon pun berterima kasih kepada Rio, karena sudah mendengarkan keluh kesah hatinya dan menawarkan solusi bagi Leon saat ini.

“Baiklah, Rio. Terima kasih kamu sudah mau mendengarkan keresahanku ini,” ucap Rio.

“Tentu saja, Leon. Sebagai seorang sahabat, aku pasti akan menjadi sandaran bagimu kamu juga sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri,” tandas Rio.

Leon pun kemudian mengakhiri perbincangannya Rio. Sebenarnya Rio merasa lega ketika Leon memutuskan akan menikah dengan Luna.

Rio mendukung penuh pernikahan itu digelar secepatnya, karena Rio cemas jika Fara akan kembali mengganggu Leon lagi untuk kesekian kalinya.

“Semoga saja keinginan dan niat suci mereka berdua segera terselenggara dengan baik. Aku juga sangat mendukung pernikahan mereka digelar secepatnya walaupun sederhana, gumam Rio dalam hatinya.

Namun di luar rumah Rio, ternyata ada Fara yang sedang mengawasi Rio dan istrinya. Fara masih saja berambisi untuk membalas dendam kepada Rio.

Bahkan Fara ingin merusak kebahagiaan Rio dengan menghabisi tari dan Bayi yang ada di dalam kandungannya, walaupun Fara tidak berpikir lagi jika risiko berhadapan dengan Rio sangatlah besar.

Fara seakan tak takut jika dia akan binasa di tangan Rio seperti saat itu karena Rio sudah terlanjur murka kepada dirinya.

Tetapi Fara nampaknya tidak juga jera, dia akan mengambil kesempatan agar bisa menghabisi Tari dan membuat Rio kehilangan anak dan istrinya.

Bahkan jika perlu Fara juga ingin menghabisi Rio juga agar tidak ada lagi penghalang baginya untuk kembali bersama Leon yang begitu dicintainya.

Namun kala itu Rio melantunkan ayat suci Alguran yang bisa menenangkan hatinya, sekaligus untuk mendoakan istri dan anaknya yang masih berada di dalam kandungan.

Saat Fara mendengar Rio mengaji, sontak membuat Fara merasa kepanasan. Selain itu, beberapa makhluk lainnya pun menjauh dari rumah Rio.

“Rio sialain! Kenapa dia sulit sekali terjamah olehku? Bahkan aku kini kesulitan untuk menghabisi istri dan anaknya, gerutu Fara.

Dia merasa bingung bagaimana caranya untuk menghancurkan Rio. Namun para masih belum menyerah.

Fara kemudian menghilang dan mencari cara agar dia bisa membalaskan dendamnya kepada Rio.

Tak berhenti sampai di situ, Fara malah pergi ke rumah Luna di saat itu Luna tengah beristirahat dan tertidur pulas. Fara tersenyum menyeringai seraya memandangi Luna dengan penuh rasa dendam dan amarah dalam hatinya.

"Inilah saatnya aku memisahkan Luna dan Leon. Aku tidak mau mereka sampai bersatu apalagi menjadi suami istri," kata Fara.

Dia pun kemudian menembus dinding kamar Luna dan menghampiri Luna yang tengah terbuai dalam tidurnya.

Fara pun lalu terkikik menertawakan penampilan Luna dengan rambut yang terpangkas habis.

“Hihihi, kamu jelek sekali, Luna. Aku yakin Leon sebenarnya hilang rasa padamu,” ledek Fara. Luna terbangun saat mendengar cekikikan Fara yang menyeramkan.

Saat Luna membuka mata, dia pun kaget ketika melihat ada makhluk lain di kamarnya.

“Astaga, kenapa kamu datang lagi?” Luna terperanjat dari posisi berbaringnya, dia ingin kabur karena takut menghadapi Fara. Namun badannya seolah tak bisa bergerak. Fara masih tersenyum meledek Luna.

“Lihatlah kamu yang sekarang, Luna! Kamu menjadi buruk rupa, hahaha!” ejek Fara. Luna pun merasa tersinggung dengan ejekan Luna. Dia mendengus kesal di antara rasa takutnya.

“Kamu harus tahu. Leon sebenarnya sangat jijik dan tidak suka terhadap dirimu. Bahkan dia terpaksa menikah denganmu karena tidak mau lagi dianggap sebagai bujang lapuk,” Fara berusaha mempengaruhi pikiran Luna agar Luna mengakhiri hubungannya dengan Leon.

“Apa maksudmu bicara seperti itu? Kamu sengaja ya membuat hancur hubunganku dengan Leon?” tuding Luna. Fara pun menggelengkan kepalanya.

“Tidak, Luna. Aku sama sekali tidak mempengaruhimu. Tetapi aku berbicara fakta yang seebenarnya kalau Leon masih mencintaiku, tetapi karena kami berbeda alam kami terpaksa menjalin hubungan di belakangmu,” bual Fara. Dia ingin membuat Luna marah kepada Leon.

Luna pun kaget mendengar kebohongan dari mulut Fara.

“Tidak mungkin, dia tidak akan mungkin berkhianat padaku. Leon sudah berjanji akan menikah denganku,” bantah Luna.

“Kamu bisa saja membantahnya, Luna. Karena Leon menikah denganmu hanya kedok saja, dia sebenarnya sangat kasihan kepada wanita penyakitan seperti dirimu,” papar Fara.

“Selain itu, Leon juga ingin menutupi kebenaran kalau dia masih menjalin hubungan denganku,” jelas Fara panjang lebar. Luna pun semakin terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Fara.

'Benarkah Leon sebenarnya masih mencintai mantan kekasihnya dari alam lain? Apakah makhluk ini memang berkata jujur? tanya Luna dalam hatinya.

“Sudahlah, Luna. Lebih baik kamu percaya saja kepada diriku. Aku tidak mungkin berdusta, Leon masih mencintaiku dan kami masih mencari hubungan di belakangmu,” tanda Fara.

“Aku tidak percaya begitu saja padamu, aku harus membuktikannya sendiri dari mulut Leon. Karena Leon begitu membencimu dan kamu pasti akan berusaha untuk merusak hubunganku dengan Leon,” balas Luna.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!