Ini adalah kisah dari seorang dewa yang memiliki julukan Dewa Pelahap. Dia yang merasa bosan karena telah berada di puncak kultivasi dan tidak mampu naik ke alam primordial, akhirnya berbuat nekat dengan memasuki siklus reinkarnasi menggunakan teknik tertentu dan menyegel ingatannya agar tidak menghilang saat bereinkarnasi.
Entah sebuah takdir atau kesialan yang menimpa Dewa Pelahap, sehingga dia bereinkarnasi menjadi menjadi manusia fana dengan dantian tersegel.
Namun ketika dia sedang dalam titik terendahnya, dia menemukan sebuah benda aneh yang mampu mengikis segel dalam dantiannya secara perlahan. Dan awal kisah Reinkarnasi Dewa Pelahap pun dimulai!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senjata Kerambit
Srak! Srak!
Duar! Duar!
Boommm...
Yu Jireu terus bergerak ke sana kemari untuk menyerang segerombolan binatang buas berjenis rusa yang setara dengan kultivator Tingkat Langit Tahap 1.
Urusan ini bukanlah rusa biasa, karena dalam mulutnya terdapat gigi gigi taring yang panjang dan tajam. Dia adalah rusa karnivora yang sering menggunakan kelompok untuk menyerang binatang buas atau hewan spiritual lainnya.
Akan tetapi sepertinya nasib mereka saat ini sedanglah tidak mujur karena bertemu dengan bocah berumur 10 tahun yang memiliki kekuatan serta pengalaman bertarung di atas para rusa karnivora ini. Mereka dibuat kocar-kacir oleh bocah itu yang hanya memiliki senjata kuku dari serigala angin yang dibunuhnya dua hari yang lalu.
Srak! Buk!
Bamm!
"Hehehe.. Ternyata kuku serigala kecil itu dapat membuat manfaat juga." ucapnya sembari tersenyum menyeringai dan menatap gerombolan rusa karnivora yang tersisa.
Kuku serigala angin itu dibuat oleh Yu Jireu menjadi seperti kerambit yang akan sangat berbahaya karena memiliki ketajaman yang mengerikan. Bahkan untuk penggunanya sendiri jika dia tidak lihai dalam menggunakan senjata kecil ini, maka tangan atau bagian tubuhnya akan tersayat-sayat.
Selain sangat efisien untuk digunakan, senjata pisau kerambit yang terbuat dari kuku serigala angin yang dibunuhnya itu juga memiliki tambahan elemen angin dalam setiap serangannya. Hal ini sangatlah wajar, mengingat serigala angin juga memiliki elemen angin sedangkan pisau itu terbuat dari salah satu anggota tubuhnya.
Gerombolan rusa yang tersisa menatap dengan tajam ke arah Yu Jireu. Mereka benar-benar sangat marah karena bocah 10 tahun itu menghabisi banyak anggota mereka dengan tanpa ragu. Hal seperti ini tentu saja tidak bisa dibiarkan. Menggunakan tanduk yang runcing serta hentakan kaki yang begitu kuat mereka bergerak maju secara serentak berniat membunuh Yu Jireu.
Bamm! Bamm!
"Ggrrr..."
Bamm! Bamm!
Srak! Srak!
Akan tetapi Yu Jireu yang memiliki kultivasi satu tingkatan di atas para rusa karnivora ini dapat dengan mudah menghindari setiap serudukan dan juga hentakan kaki lawan-lawannya. Dia bergerak ke sana sini dengan lihai dan sesekali memberikan serangan saya tak ke titik-titik vital atau saraf dari para rusa karnivora.
Sehingga tidak butuh waktu lama bagi Yu Jireu untuk membuat mereka semua terjatuh tidak berdaya. Gerombolan rusa ini belum lah mati karena Yu Jireu hanya menyerang bagian-bagian tertentu saja yang tidak membahayakan nyawa namun membuat mereka terkapar.
"Yaah.. Sudah selesai!" serunya sembari menghela nafas.
Yu Jireu berjalan mendekati rusa-rusa yang sedang meringik kesakitan karena urat dan saraf-saraf mereka dipotong menggunakan pisau kerambit Yu Jireu yang terbuat dari kuku serigala angin. Dia kemudian mulai membunuh satu persatu rusa karnivora itu agar mereka tidak terus-terusan merasakan sakit.
"Hmm.. Pisau kecil ini cukup lumayan juga! Aku tidak menyangka bahwa senjata yang aku buat menggunakan bekas kuku dari serigala angin Tingkat Langit Tahap 5 akan menjadi senjata Tingkat Langit Tahap 9." ucapnya.
Hal ini benar-benar di luar ekspektasi Yu Jireu dan belum pernah terjadi sepanjang hidup, bahkan di kehidupan sebelumnya. Harusnya, jika senjata yang dibuat menggunakan tulang hewan buas atau binatang spiritual hanya akan menjadi sebuah senjata yang memiliki tingkatan satu tingkat di bawah atau paling tinggi adalah setara dengan tingkatan hewan buas atau binatang spiritual pada saat hidup.
Namun pisau kerambit yang dibuatnya menggunakan bekas kuku serigala angin malah justru mencuat menjadi senjata Tingkat Langit Tahap 9 yang sangat menakjubkan. Senjata seperti ini sangat cocok digunakan untuk mereka yang memiliki keahlian membunuh atau assassin. Karena selain sangat enteng dan klasik, senjata pisau kerambit ini sangat jarang adanya dan tidak akan cukup diperhatikan oleh orang lain.
"Haiiss.. Lupakan saja! Lebih baik aku segera mengambil inti dari para rusa karnivora ini!" ujarnya tidak mau memikirkan suatu hal yang tidak penting.
Yu Jireu lalu mulai menggali bagian tubuh rusa karnivora dan mengambil inti mereka yang berada di dekat jantung. Dalam perburuannya kali ini, Yu Jireu mendapatkan 32 inti hewan buas Tingkat Langit Tahap 1 yang jika digunakan untuk bermotivasi maka dia dapat menerobos hingga Tingkat Langit Tahap 4. Ya, itu sangat wajar karena semakin tinggi kultivasinya, maka semakin banyak pula sumber daya yang dia butuhkan untuk menerobos ke tingkat selanjutnya.
Yu Jireu juga mengambil beberapa bagian dari tubuh rusa itu lalu pergi meninggalkannya begitu saja. Hal itu dia lakukan karena sudah pasti para hewan buas dan binatang spiritual yang lain akan segera mendatangi tempat itu karena darah yang berceceran akan mengundang mereka. Sedangkan untuk Yu Jireu, tenaganya cukup terkuras banyak setelah melawan para rusa karnivora.
Swushh...
Benar saja! Sekitar 5 menit setelah kepergian dari Yu Jireu, segerombolan singa betina Tingkat Langit Tahap 5 yang dipimpin oleh dua ekor singa jantan yang kekuatannya setara dengan Tingkat Langit Tahap 8 muncul di tempat itu. Mereka semua menatap ke arah rusa-rusa karnivora lalu satu persatu singa betina mulai membawa mayat rusa.
Jika saja Yu Jireu tidak pergi secepat mungkin, sudah dipastikan bahwa dia akan menghadapi singa-singa itu dan akan sangat kerepotan, bahkan bisa jadi dia akan mati karena kehabisan energi Qi.
***
Yu Jireu duduk di sebuah goa bekas milik beruang hitam yang hanya setara dengan kultivator Tingkat Bumi Tahap 5. Dia tidak membunuh beruang itu, melainkan hanya mengusirnya saja karena dia ingin beristirahat dengan tenang tanpa terjadinya sebuah pertarungan atau pertumpahan darah.
Beruang hitam Tingkat Bumi Tahap 5 itu tentu saja langsung ketakutan saat merasakan aura kultivasi Yu Jireu yang sangat jauh berada di atasnya dan dengan teratur pergi tanpa berkata apapun. Dia masih menyayangi nyawanya daripada harus mempertahankan harga diri ataupun tempat bernaungnya selama ini.
"Baiklah.. Mari makan dulu sebelum berkultivasi!" ucapnya lalu membuat perapian dan membakar bagian daging rusa karnivora yang dia bawa.
Setelah selesai dengan aktivitas duniawi itu, Yu Jireu lalu membuka buntalan besar yang terbuat dari jubahnya sendiri. Sedangkan untuk baju yang dipakai, Yu Jireu menggunakan kulit kelinci raksasa yang dia bunuh sehari yang lalu.
Itu membuat Yu Jireu tampak seperti orang gunung asli atau penduduk yang menempati hutan-hutan yang biasa disebut sebagai manusia primitif. Namun karena ketampanannya yang di atas rata-rata, Yu Jireu masih terlihat sangat pantas, meskipun hanya menggunakan baju dari kulit kelinci.
"Waktunya meningkatkan kekuatan lagi!" ujarnya lalu mengambil 2 inti hewan buas rusa karnivora dan menggenggamnya pada kedua tangannya.
Zhuuung!
Yu Jireu berkultivasi seperti biasa dan pusaran angin berwarna hitam legam langsung tercipta dari 4 sisi tubuhnya.
seru soalnya
tetap semangat berkarya thorr.. semoga sehat selalu amin