NovelToon NovelToon
PENYAMARAN CEO

PENYAMARAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gaharu Wood

CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.

"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"

Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAMPIR SAJA

Saras diam. Ia bingung untuk menjawab. Sedang Hyung tampak memerhatikannya.

Dia sebenarnya ingin aku bagaimana? Bukankah perjanjian itu sudah cukup untuk mengetahui maksudku yang sebenarnya?

Hyung merasa tidak ada yang perlu dijelaskannya.

"Saras." Ia kemudian memanggil Saras.

Saras menoleh. Saat itu juga Hyung mendekatkan tubuhnya. Sontak jantung Saras berdetak kencang bukan kepalang. Ia merasa Hyung akan menciumnya.

Jangan sekarang. Aku belum siap ....

Saras tampak bingung bersikap. Ia bingung bagaimana harus menanggapinya. Tapi aroma parfum Hyung semakin tercium jelas di hidungnya. Saras pun memejamkan matanya karena tak tahu harus berbuat apa. Ia harap-harap cemas terhadap kelanjutannya.

Dia ini lucu.

Sedang Hyung tampak terdiam sejenak. Ia perhatikan wajah wanita yang ada di hadapannya dalam-dalam. Ia telusuri setiap inchi dari wajah Saras. Hingga akhirnya sampailah pandangan matanya ke sebuah lokasi yang sangat menggairahkannya.

Bibirnya imut sekali.

Hyung pun memerhatikan bibir Saras yang terbalut lipglos berwarna merah muda. Ada hasrat di hatinya untuk menciumnya. Yang mana hasrat itu semakin lama semakin besar saja. Hingga akhirnya Hyung memiringkan kepalanya untuk meraih bibir itu. Ia memutuskan untuk memberi kepastian dengan sentuhan. Bersamaan dengan detak jantungnya yang melaju cepat.

I'm so sick of this fake love... Fake love ... fake love ....

Namun, tiba-tiba saja dering ponselnya terdengar memecah keheningan suasana. Saras dan Hyung pun terperanjat seketika.

"Em, maaf." Hyung segera menjauhkan tubuhnya dari Saras. Ia mengambil ponsel dari saku celana. "Ibu?" Ia pun melihat jika yang menelepon adalah ibunya. Sedang Saras...

Astaga-astaga. Apa yang hampir saja terjadi tadi?

Ia tampak menelan ludahnya. Detak jantungnya sungguh tidak bisa diajak berdiskusi. Hangat napas Hyung masih terasa menyentuh sudut bibirnya.

Dia ingin menciumku. Benar-benar ingin menciumku.

Sementara Hyung tampak sedang menerima telepon dari ibunya. "Ibu sudah sampai di sini? Kenapa tidak bilang lebih dulu?" Hyung terlihat kesal. "Aku baru saja selesai melihat lokasi syuting. Aku akan segera ke sana." Hyung pun berkata lagi.

Saras memerhatikan Hyung. Ia menyadari jika yang menelepon adalah benar-benar ibu Hyung. Tampak Hyung yang mengakhiri sambungan teleponnya.

"Saras." Ia kemudian memanggil Saras. "Maaf, aku tidak bisa berlama-lama. Aku antar pulang sekarang."

Ia kemudian melajukan mobilnya seperti orang yang tergesa-gesa. Sedang Saras hanya bisa diam dan pasrah melihatnya. Namun, kejadian yang tadi membuat hatinya semakin bertanya-tanya. Benarkah Hyung menyukainya?

Restauran Royal Elit Apartemen...

Saat ini hampir pukul tujuh malam. Saat ini juga Hyung tampak berjalan cepat menuju restauran apartemennya. Pria itu tergesa-gesa untuk menemui seseorang di sana. Dan benarlah ternyata seseorang telah menunggunya.

"Ibu." Hyung pun bergegas menuju ke sebuah meja. Namun, saat mendekati meja itu, hatinya semakin tak percaya. Ternyata sang ibu tidak berada sendirian di sana.

"Hyung, putraku." Sang ibu pun menyambut kedatangan anaknya. Ia memeluk Hyung dengan penuh rindu.

"Ibu, dia?" Hyung tampak terheran dengan kedatangan seseorang yang bersama ibunya. Seorang wanita yang Hyung kenal siapa.

Sang ibu melepaskan pelukan. "Kalian sudah lama kenal, bukan? Zuyu, ini Hyung. Kau masih ingat dengannya?" Sang ibu beralih ke wanita yang duduk bersamanya.

Wanita itu pun berdiri menyambut kedatangan Hyung. "Halo Hyung. Apa kabar?" Wanita bernama Zuyu itu pun mengajak Hyung berjabat tangan. Namun, Hyung tampak ragu membalas jabatan tangannya.

Ada apa ini? Mengapa ibu mengajak dia juga ke sini?

Hyung pun menduga-duga ada niatan apa ibunya sampai membawa Zuyu ke sini. Seorang wanita yang sempat disukai oleh Hyung di kampus dulu.

Satu jam kemudian...

Ibu Hyung tiba di apartemen putranya. Ia melihat-lihat bagaimana keadaan di dalamnya. Ia pun cukup terkesima dengan susunan dan tata ruang yang dibuat oleh putranya. Ia merasa bangga.

"Kau mendesain semuanya sendiri?" tanya ibu Hyung sambil melihat-lihat lukisan yang Hyung pajang di dinding apartemen.

"Ya." Hyung pun menjawab seadanya. Ia tampak kurang nyaman karena ada wanita lain yang berada di apartemennya.

"Ibu akan bermalam di sini, Hyung. Bersama Zuyu juga. Bukan begitu Zuyu?" Sang ibu menanyakan kepada Zuyu.

"Ap-apa?!" Saat itu juga Hyung seperti salah mendengar.

"Benar, Putraku. Ibu akan bermalam di sini bersama Zuyu." Ibunya mengulangi.

Hyung tidak habis pikir. "Bu, di apartemen ini hanya ada dua kamar. Dan satu dijadikan gudang." Hyung menjelaskan.

Sang ibu tersenyum. "Tidak masalah. Ibu bisa tidur bersama Zuyu di kamarmu. Sedang kau bisa tidur di sofa," kata ibunya lagi.

Hyung mengernyitkan dahinya. "Bu, Zuyu bukan anggota keluarga. Dia tidak boleh--"

"Sstttt. Sudah. mengalah lah lebih dulu. Hanya untuk malam ini saja. Esok ibu dan Zuyu akan mencari apartemen lain." Sang ibu menjelaskan.

Hyung menelan ludahnya. Ia tidak bisa membantah sang ibu. Sedang Zuyu tampak tersenyum di sampingnya. Tanpa memedulikan perasaan Hyung akan kehadirannya.

Jangan sampai Saras tahu ada wanita lain di apartemenku. Dia bisa berpikiran lain tentangku.

Hyung pun khawatir jika Saras mengetahui Zuyu bermalam di apartemennya. Karena Hyung cukup tahu bagaimana sikap Saras yang cemburu dan mengesalkannya. Hyung mencoba menjaga perasaan Saras setelah apa yang dialaminya. Hatinya kepincut karyawan perusahaan ayahnya.

Sementara itu...

Saras tampak tersenyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian di pantai tadi. Ia memeluk bantal tidurnya sambil menatap langit-langit kamar dengan senang hati. Ia yakin seyakin-yakinnya jika Hyung akan menciumnya. Saras pun berbunga-bunga karenanya.

"Apa ini jawaban Tuhan atas doaku setelah lima tahun menunggu?"

Saras girang. Ia bahagia saat merasakan kasih sayang dari Hyung. Teringat jelas bagaimana Hyung yang memperlakukannya bak ratu. Bahkan di depan Saki pun Hyung tak segan untuk menggandengnya. Membuat hati Saras luluh lantak karenanya. Rasa di hatinya pun semakin berbunga-bunga.

"Vi, aku mencintaimu."

Ia pun memeluk bantal guling yang pernah dijadikan bantal oleh Hyung saat tidur di rumahnya. Perasaan cinta di hati Saras semakin merekah indah.

Sudah beberapa jam berlalu. Tapi kenapa belum ada kabar darinya ya?

Tiba-tiba saja Saras teringat waktu terakhir kali bertemu dengan Hyung. Ia pun bertanya-tanya mengapa Hyung belum juga memberinya kabar.

Apa aku yang harus memberinya kabar lebih dulu?

Saras pun mengambil ponsel lalu membuka aplikasi chat-nya. Ia ingin menghubungi Hyung sekarang juga. Tapi saat melihat status whatsapp Hyung, saat itu juga Saras mengurungkan niatnya.

1
Restu Apih
makin g masuk akal j thor
Restu Apih
aneh
Restu Apih
garing Thor....
YuniSetyowati 1999
Lah kok lemas?kan kau sendiri yg cari & byr pacar sewaan.🤦
Kaget ya karena dia tamvan 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!