NovelToon NovelToon
Sistem Perlindungan Idol

Sistem Perlindungan Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Romansa / Light Novel
Popularitas:823
Nilai: 5
Nama Author: Rikazum

Novel ini bercerita tentang seorang siswa biasa bernama Reza yang secara mendadak mendapatkan teman-teman baru yang merupakan sekumpulan group Idol kesukannya.

Apa itu idol? idol adalah seseorang atau sekelompok orang yang dicintai dan diidolakan oleh para fansnya karena suatu hal.

Singkat cerita, Reza ingin melindungi senyuman para idol itu dan tidak ingin melihat mereka menangis.

Namun Impiannya punah, dia hanyalah pecundang yang tidak bisa melakukan apapun disaat idolanya membutuhkannya. Alhasil Reza menangis dengan kencang dan tanpa sadar iapun pingsan.

Saat bangun ia terkejut karena waktu terulang kembali ke saat dimana pertama kalinya idol yang ia cintai datang kesekolahnya, dan secara tiba-tiba juga sebuah sistem muncul di hadapannya.

"Sistem Perlindungan Idol"

Akhirnya kisah Seorang Reza sang pemeran utama pun dimulai...


P : Apakah hidup dengan mengidolakan seseorang adalah hal yang salah?

J : Tidak, itu tidak salah, malahan itu hal yang bagus

P : Alasannya?

J : ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rikazum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Perlawanan Di Kereta Bawah Tanah -1-

..."Setiap kali turun ke tangga kereta bawah tanah, Hitungan mundur pun dimulai "...

^^^-R^^^

Nama itu memicu sebuah ingatan di kepala Reza.

Leonardo Tanaka adalah salah satu taipan bisnis di kota Apex yang paling terkemuka. Dia memulai bisnisnya di usia 16 tahun dengan modal Atribut alat pancing miliknya yang ia gunakan untuk menangkap ikan dilaut dan kemudian menjualnya dipasar. Seiring berjalannya waktu, dia selalu menaikkan skillnya dengan membeli jaring penangkap ikan, perahu, bahkan hingga kapal nelayan. Dan setelah sepuluh tahun berlalu diumurnya yang ke 25 iya beralih profesi dari seorang nelayan dan beralih ke industri otomotif, tepatnya mobil listrik. Hingga akhirnya setelah menghabiskan sepuluh tahun di dunia otomotif, ia berhasil menjadi seorang triliuner dengan penghasilan satu milyar dolar perbulannya berkat mobil listrik buatannya yang bernama Vacescera

bekerja keras selama 20 tahun, membangun sebuah pabrik pembuat mobil listrik dalam prosesnya. Dia sekarang menjadi orang yang paling berpengaruh dinegara ini. Showroom showroom yang tersebar dipenjuru negeri akan membuat pelanggannya terkagum-kagum dengan kualitas mobilnya yang luar biasa . Bahkan karena mobill ini sangat populer, orang-orang banyak mengatakan, " Hanya orang buta yang tidak pernah melihat mobil Vacescera dalam kurang dari dua puluh empat jam". Overproud namun nyata.

Dan yang paling penting bagi Reza adalah, orang ini adalah donatur dari agensi tempat Idol-idol yang dikagumi Reza berada. Dengan kata lain ia adalah salah satu donatur yang turut membantu agensi grup Idol Kanashi Tamashi itu pada saat awal-awal agensi itu berdiri, walaupun Reza sendiri tidak tahu apa alasannya, apakah hanya iseng, atau dia memang menyadari potensinya.

Bingung dan ragu, Reza sendiri tidak tahu kapan atau bagaimana dia menjadi terkait dengan Leonardo Tanaka.

“Baiklah nak, langsung saja ke mobil itu, pak Leonardo telah menunggumu didalam san---! ”

TETT!!!

Herias Perald terkekeh dan menepuk-nepuk pundak Reza sambil menunjuk sebuah mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang. namun sesaat kemudian, bunyi klakson mobil mengejutkannya yang membuatnya kaget.

"Anak sialan...apa yang kau lakukan..."

Herias Perald, dengan raut wajah kesal bertanya pada anaknya yang berada didalam mobil dan dipinggir jalan tepat disampingnya.

"Ayah terlalu lama beromong kosong. Ayo naik...kantor urusan kehutanan memanggil kita"

"Anak-anak jaman sekarang benar-benar tidak punya sopan santun yah!"

Pria tua itu sejenak membersihkan kacamata emasnya dengan sebuah tisu ditangannya dan setelah itu melemparkan ke wajah pria yang sedang memegang kemudi di dalam sebuah mobil itu.

"Apa-apaan ini! Ayolah ayah...ini sudah mau siang, kita harus pergi!"

Randy, pengacara muda yang membuang tisu dari wajahnya kedalam dasbor mobil memarahi ayahnya.

"Baiklah baiklah...." ucapnya dengan pasrah dan lalu masuk kedalam mobil itu tepat disampingnya. "Oh iya nak, segeralah pergi kesana. Jika tidak mungkin dia akan kesal dan marah padamu nak, dan itu sangat-sangat menyeramkan."Ujar pak Herias saat duduk di kursi depan dengan wajah yang memberikan instruksi untuk melihat mobil yang berada tiga meter dibelakang.

Reza sekilas membayangkan orang seperti apa Leonardo Tanaka itu. Apakah dia orang yang memiliki tensi darah yang tinggi atau tidak. Sejauh ini dia hanya melihatnya melalui layar handphone dan belum pernah bertemu dengannya bahkan sekalipun. Jadi ia tidak mengetahuinya.

Melihat ke arah yang ditunjuk Herias Perald, mata Reza tertuju pada Mobil berwana hitam dengan Tulisan Vacescera dibagian belakang dan tepat dibawah kaca jendela. Dan mobil itu juga diparkir di pinggir jalan. Dengan mesin yang masih menyala dan juga dilindungi oleh dua pengawal yang memiliki postur tinggi dengan badan kekar walaupun telah menggunakan jas, membuat siapapun sadar kalau orang seperti itu sedang menjadi bodyguard seseorang, maka orang yang dilindungi itu bukanlah orang biasa, namun memiliki identitas yang jauh lebih tinggi.

Disaat Orang seperti dia menyelamatkan Reza dari jeruji besi, disaat itulah Reza harus berusaha membalas jasa-jasanya pak Leonardo Tanaka. Walaupun, Reza juga tidak tahu apa alasan ia diselamatkan oleh orang yang mempunyai banyak aset dan juga harta, bahkan bisa membeli banyak kapal nelayan semudah mengedipkan matanya.

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Herias Perald dan anaknya yang sedang beradu argumen. Dengan langkah lurus Reza berjalan menuju mobil Vacescera dan melirik ke kursi belakang yang jendelanya terbuka. Apa yang dia lihat menarik perhatiannya! Dia tersentak karena terkejut. “Eh...anda...?”

Itu bukan sembarang orang. Itu adalah pria paruh baya yang makan bersamanya tadi malam.

Karena warungnya memiliki pencahayaan yang remang-remang, dan ada jarak di antara mereka, Reza jadi tidak menyadari bahwa pria paruh baya itu adalah Seseorang yang amat kaya raya yang bernama Leonardo Tanaka. Selain itu, tidak pernah terpikir olehnya bahwa seseorang dengan status yang tinggi seperti itu akan makan di warung pinggir jalan seperti dia.

Mengenakan setelan yang apik, dan duduk dengan tenang dan berkumpul di kursi kulit hitam, Leonardo Tanaka melihatnya dengan senyuman, meskipun ada banyak garis putih di rambutnya. Dia memanggil Reza dari dalam mobil itu “Masuklah, nak. Ayo mengobrol dengan pak tua ini! ” ucapnya

Meskipun senyumnya ramah dan hangat, sikapnya memancarkan martabat dan keanggunan.

Reza sendiri menyadari ini adalah kesempatan langka untuk membangun karirnya sendiri dikala ia dikeluarkan dari sekolah, jadi dia membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.

"Kalian berdua ayo masuk, dan Gerald, jalankan mobilnya!" Seru Pak leonardo pada dua bodyguard yang ada diluar.

"Baik pak!

"Siap pak!"

“Mobil Vacescera itu... Sepertinya terlihat tidak asing”

"Bu Iptu Hana, Aku mengenal mobil itu, itu adalah mobil Pak Leonardo Tanaka, pemilik pabrik pembuatan mobil listrik dan bos dari seluruh Showroom mobil"

Di lantai dua kantor polisi, Iptu Hana dan Aiptu Hendra menyaksikan mobil Vacescera yang melaju meninggalkan area kantor polisi dengan merasa heran. “Siapa sebenarnya anak remaja itu? Bahkan salah seorang yang berpengaruh di negara ini rela jauh-jauh datang ke tempat ini dan memanggil pengacara hebat hanya untuk menyelamatkannya" gumam Hendra dengan takjub padanya.

Iptu Hana juga sama terkejutnya: Yang satu adalah seorang taipan dengan bebagai bisnis yang bervaluasi miliaran, sedangkan yang satunya lagi hanya seorang anak sekolah yang baru saja putus sekolah. Kombinasi yang benar-benar sangat aneh, apakah dunia sekarang sudah berubah? atau mungkin ada sesuatu yang spesial dari diri anak itu?

Itu mengingatkannya pada saat insiden dimalam hari sebelumnya. Saat ia datang ke tempat pertarungan gangster, ia melihat seorang pemuda berdiri di ditengah para korban dengan darah dipakaiannya, namun itu bukan darahnya melainkan darah para korban yang diserangnya.

Tubuhnya merinding melihat wajah Reza yang tertutup oleh cahaya remang dan lampu mobil yang membuatnya terlihat seram dengan darah yang terciprat diwajahnya. Jika saja ia tidak ditemani oleh puluhan bawahannya, sudah pasti ia akan pingsan dan akan terkapar diatas tanah.

Kini dia sekarang sangat tertarik pada Reza dan bertekad untuk menyelesaikan semua misteri yang mengelilinginya, Sebagai seorang yang mendedikasikan hidupnya sebagai polisi, ia sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan misteri. Dan misteri yang saat ini berkaitan dengan Reza membuatnya ingin mengungkapkannya.

*****

Sepuluh menit kemudian, mobil Vacescera berhenti di depan sebuah kafe di sebelah mal. Mereka berjalan melewati air mancur raksasa, menuju ke sebuah kafe dengan desain yang terlihat mewah.

“Selamat datang, pak!”

Staf layanan dan manajer berbaris dalam dua baris, dengan hormat menyambut kedatangan Leonardo Tanaka.

Reza sudah menduga bahwa kafe ini memang sedari awal sudah dipesan atau mungkin dimiliki oleh Pak Leonardo Tanaka.

Mereka berdua menetap di sudut terpencil di lantai dua. Ruangan itu dikelilingi oleh tanaman pot besar dan sangat tenang dan damai namun tetap terlihat mewah dengan ketenangan itu. Sementara itu, dua pengawal Leonardo Tanaka, Gerald dan Fathur, dengan kedua tangan menyilang dibelakang badannya dan dengan tatapannya yang sangat tajam, mereka tetap waspada dan sangat teliti terhadap lingkungan sekitar.

" Jadi bagaimana, nak, rasanya menginap di penjara untuk pertama kalinya, gugup...? Hahahah...kau pasti lapar berada diruangan kosong itu semalaman, tanpa disediakan makanan" kata Leonardo Tanaka, terlihat berkharisma dengan senyum di wajahnya namun juga diselingi dengan candaan.

“Yah, sedikit!” Reza menjawab dengan rendah hati, dengan mata lebar dan juga ikut tersenyum.

Sesaat kemudian dengan menjentikkan jari Leonardo Tanaka, pelayan mulai menyajikan piring roti gulung, makanan penutup, bubur ayam, steak, dan banyak lagi. Meja itu segera dipenuhi dengan berbagai macam hidangan aromatik yang menggiurkan yang membuat siapa saja akan tertarik memakannya saat pertama kali melihatnya.

"Bawakan yang seperti biasa" ucap Pak Leonardo pada pelayan yang membawakan makanan ke mejanya.

"Sedang dibuat, pak. Akan segera saya ambil" Dia lalu berbalik pergi.

"Tunggu apa lagi...ayo dimakan" ucap pak Leonardo saat melihat Reza yang sedang melihatnya dengan keheranan.

Reza sebenarnya tidak selapar itu karena semalam ia telah memakan seporsi ayam bakar. Walaupun tidak habis, itu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bertahan semalaman. Namun saat ini dengan inisiatif dirinya sendiri, ia tiba-tiba merasa lapar lebih tepatnya dia memang lapar, jadi dia mengambil dan lalu memakan makanan mewah itu.

Leonardo Tanaka bukannya risih namun malah mengagumi attitude Reza, yang mana sikapnya bukannya menjilat ataupun bertindak overhype namun malah bertingkah biasa seperti telah berkenalan dan berteman lama.

"Pak, ini Coffenya" ucap pelayan restoran itu sambil meletakkan cangkir yang berisi americano ke atas meja tepat didepan pak Leonardo.

"Terimakasih" tutur Pak Leonardo dan lalu mengayun-ayunkan cangkir berisi kopi dengan tempo lambat.

“Apa kau tahu, nak. Saat aku melihat anak muda seusiamu sedang memakan makanannya sengan nyaman tanpa beban satupun terkadang membuatku iri. Aku sangat ingin memakan banyak makanan didunia ini dan mencobanya satu persatu. Namun karena usiaku sudah akan memasuki usia senja, maka makanan yang aku makan juga menjadi senja, sangat hambar dan tidak beras. Bahkan jika aku bersikeras mencoba makanan-makan itu, maka disaat itu juga penyakit-penyakit yang tidak aku kenal datang menyerang tubuhku dan akan merusak kesehatanku"

Ucap pria itu sambil menyesap Coffee Americano less sugar miliknya.

“Saya turut prihatin dengan kondisi bapak saat ini. Tapi, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada bapak, saya ingin meminta kejelasan dari bapak. Saya tidak berpikir Anda menjamin saya hanya untuk mentraktir saya sarapan" Reza berkata saat menggigit roti itu dan berbicara sambil mengunyah.

“...Haha... Baiklah...sepertinya aku memang tidak salah memilihmu"

Pak Leonardo tertegun sejenak pada seorang remaja yang duduk dihadapannya. Bukannya menunjukkan empati atau mencoba menghiburnya, Reza malah dengan lancang menyela perkataannya seolah itu bukan apa-apa. Namun begitu, ia tidak marah dan justru bangga dengan Reza.

Leonardo Tanaka merasa telah bertemu dengan orang yang cocok. Dengan lambaian tangannya, dia memanggil Gerald, yang membawakannya salinan kontrak dan meletakkannya di Meja tepat dihadapan Reza.

“Maaf pak, ini kertas apa?” Tanya Reza yang wajahnya menjadi terlihat khawatir.

“Akan aku katakan saja dengan mudah, Nak. Aku tertarik padamu.Tadi malam, aku sudah melihat bagaimana kau berurusan dengan gangster dan penjahat itu. aku kagum padamu dan kau juga tidak hanya berani. Tapi kau juga seorang pejuang yang sangat terampil. Aku tidak peduli dimana kau latihan bela diri dan dengan siapa pula kau belajar, yang jelas, kau telah menarik minatku untuk merekrutmu menjadi orangku. Saat melihatmu yang seorang diri bisa mengalahkan sekitar tiga puluh preman bersenjata berat. aku tidak memiliki pendapat apa-apa selain kekaguman kepadamu, nak. Karena itu, aku ingin mempekerjakanmu untuk melindungi seseorang selama satu setengah tahun ini. Dan juga aku akan membayarmu sebesar Dua puluh ribu dolar dengan uang muka lima ribu dolar jika seandainya kau mau menerima misi ini. ”

Apa!? dua puluh ribu untuk melindungi seseorang selama setahun?

Tidak peduli seberapa tenang diri Reza, masih butuh beberapa saat untuk menyerap sepenuhnya apa yang baru saja dia dengar. Dia dengan tangan gemetar mengambil kertas berisi catatan kontrak dan lalu membacanya dengan sangat teliti, kontrak itu menguraikan perjanjian dengan jelas dalam hitam dan putih, membuktikan bahwa Leonardo Tanaka benar-benar serius dengan setiap kata yang baru saja dia katakan.

"A---Apa anda benar-benar membutuhkan bantuan saya, bukankah anda sudah mempunyai banyak bodyguard?"

Seberapa kuatpun Reza mencoba menyembunyikan rasa gugupnya, tetap saja Leonardo Tanaka dapat membacanya dengan mudah.

"Aku bukanlah orang yang akan kau lindungi, jika tidak, mungkin komisi perlindungan anak akan menuntutku, hahahah..." ucapnya dengan tertawa.

Walaupun memang tidak setenang dengan apa yang seperti diharapkan Pak Leonardo Tanaka, setidaknya, EQ yang dimiliki Reza saat ini sudah cukup manarik minatnya.

“Begitu yah...kalau begitu, aku harus melindungi siapa?” tanya Reza.

“Anak perempuanku . ” dengan senyumannya ia lalu menyesap kopi pahit yang ada di cangkirnya lagi.

“Anak anda?”

Reza mendongak dengan bingung. “Maaf pak Leonard, Anda sepertinya terlalu tinggi menilai saya. Apakah Anda yakin ingin mempercayakan keselamatan putri Anda kepada seseorang yang Anda kenal kurang dari sehari? ” jelas Reza.

“Aku beritahu padamu yah, nak. Aku tidak akan mempekerjakan seseorang jika aku bahkan meragukan kemampuan orang itu. Kau sendiri telah berhasil menyelamatkan seorang anak yang sama sekali tidak berhubungan dengan dirimu, bahkan kau menjadi penyebab kenapa banyak anak-anak yang diculik dan menjadi budak bisa bebas bertemu orang tuanya. Selain itu kau bahkan sampai menghancurkan sekelompok gangster yang bahkan sekelompok polisi konyol itupun tidak mampu menghadapinya. Aku percaya pada Attitude, karakter dan kemampuanmu, Nak. “

Bahkan sebelum bertemu dengan Reza, Secara alami, dia sudah melakukan pemeriksaan latar belakang pada Reza. Dan dia tahu akar dari masalah pribadi Reza dan juga bagaimana kepribadian Reza itu yang sebenarnya.

“Aku mengerti, Akan tetapi kenapa harus saya? kenapa anda tidak menyuruh mereka melakukannya?” Tanya Reza sembari kepalanya mendongak kearah dua pengawal itu.

Dia tidak mau mengambil keputusan yang sembrono, karna apapun yang akan dia putuskan nantinya bukan akan hanya berdampak pada dirinya saja melainkan juga akan berdampak pada orang lain.

Reza lalu menunjuk ke arah Gerald dan Fathur, “Sebagai pengawal veteran yang terlatih secara profesional, tentunya mereka lebih berkualitas dari saya. ”

Leonardo Tanaka meletakkan cangkir di atas piring kecil yang ada ditangannya yang lain dan menggelengkan kepalanya. “Alasannya sangat simpel karena mereka berdua adalah bodyguard. Dan karena mereka berdua adalah bodyguard mangkanya tugas ini tidak cocok untuk mereka. ”

Reza benar-benar bingung dengan jawaban dari Leonardo Tanaka. Pengawal adalah seseorang mengkhususkan diri dalam melindungi orang. Jadi mengapa orang seperti Leonardo Tanaka mengatakan bahwa mereka tidak cocok untuk pekerjaan ini?

“Masalahnya ada pada putriku, Hitami Tanaka. Dia tidak suka diikuti oleh pengawal dan akan merancang segala macam trik dan metode untuk menjauhkan mereka. Hal ini membuat diriku sangat pusing, ”Leonardo Tanaka menghela nafas panjang di sebelah Reza untuk pertama kalinya.

Reza mengangguk dengan empati. Seorang wanita muda yang lahir dari keluarga kaya sudah pasti akan terbiasa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Dia kemudian bertanya, “Di mana Nona. Hitami Tanaka bekerja? “

"Sepertinya anak Pak Leonardo adalah seorang wanita yang ulet bekerja" Pikir Reza.

Seolah bisa membaca isi kepala Reza, dengan senyuman khasnya yang terlihat ramah, dia kemudian mengungkapkan sesuatu yang membuat Reza tercengang disaat ia mendengarnya.

“Dia bukanlah seorang wanita pekerja kantoran seperti yang kau pikirkan, nak. Dia masih duduk di bangku Sekolah menengah atas, dan saat ini terdaftar di Elyon International School, tepatnya dikelas 2-A. ”

“A---Apa...tunggu dulu?”

Hal itu benar-benar mengejutkan Reza, namun dia tetap berusa mendapatkan kembali ketenangannya dengan cepat. “Pak. Leonardo, maaf sebelumnya, apa anak anda benar sekolah disana?" Ucap Reza dengan masih mencoba menggali ingatannya tentang seorang murid yang mempunyai nama belakang yang sama dengan Pak Leonardo Tanaka, namun tetap saja ia tidak dapat mengingatnya.

"Benar, dan seharusnya kau juga mengenalnya karena kalian berada dikelas yang sama" terangnya dengan ekspresi bahagia melihat seorang anak laki-laki yang terlihat seram dimalam hari sebelumnya menjadi kebingungan seperti anak kecil dihadapannya.

Karena merasa dipermainkan oleh Leonardo Tanaka, Reza lalu berdehem dan memperjelas suatu hal.

" EHEM...Berarti Pak. Leonardo ingin aku bertindak sebagai siswa untuk melindunginya secara rahasia? “

“Benar sekali. Hanya dengan melakukan ini dia tidak akan menjaga kewaspadaannya. Lagipula sepertinya akhir-akhir ini dia juga membencimu, jadi seharusnya tidak membuatnya curiga kalau orang yang dia benci untuk pertama kali dikelasnya akan menjadi bodyguardnya”

Melihat Reza yang kembali menjadi tenang, Pak. Leonardo sontak menambahkan minyak kedalam api untuk memanaskan suasana atau tepatnya menggoda Reza untuk melihat sisi kebingungannya lebih banyak lagi.

Reza sendiri tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis setelah dibuat pemasaran seperti itu. "Pak, apa anda bisa memberitahu saya nama anak anda?"

Didalam benak Reza sebenarnya ia sudah memiliki satu orang yang ia duga sebagai anak dari tuan Leonardo. Gadis itu selalu memasang wajah ketus pada Reza bahkan dipertemuan pertama kali sekalipun.

"Apa aku masih harus memberitahumu siapa nama putriku? Baiklah, namanya ada Leonardo Saito Nikaila Tanaka, atau biasa dipanggil Saito Nikaila."

Reza sontak tertegun...Namun itu tidak bertahan lama karena dia tidak mau memperlihatkan sisi buruknya kepada orang tua dihadapannya itu untuk kedua kalinya. Jadi dia hanya menyimpan perasaan kaget itu untuk dirinya sendiri.

"Aku suka ekspresimu, Nak." Ucapnya lalu meminum kopinya. "Baiklah, tanpa buang-buang waktu aku ingin memastikannya lagi, apa kau akan menerima tawaran yang telah aku berikan?"

Reza sendiri tidak tahu harus menjawab apa karena ia sendiri sedang menjadi Dilema dengan suatu hal.. “Aku sebenarnya sudah dikeluarkan dari sekolah itu, bahkan kepala sekolahnya mengancam akan mengulitiku hidup-hidup karena sebuah insiden yang saya yakin anda juga tahu. Jadi apa anda yakin semuanya akan berjalan lancar?"

Dia menyiratkan bahwa masalah besar datang dari kepala sekolah, dengan kata lain, Reza ingin Pak Leonardo menggunakan powernya untuk menurunkan kepala sekolah itu dari jabatannya.

“Hanya masalah sepele, keputusan akhir ada ditanganmu, apa kau akan menerima pekerjaan ini atau tidak itu semua tergantung kehendakmu.a Jadi, kalau kau memang tidak mau maka aku tidak akan memaksamu. Akan tetapi, kalau kau menandatangi kontrak ini, akan aku pastika ia tidak akan bisa menyentuhmu bahkan seujung jaripun" Tuturnya, namun kali ini dengan tatapan yang sedikit lebih serius.

"..."

Suasana menjadi hening beberapa detik sebelum akhirnya Leonardo Tanaka tertawa. “Andai saja Pengawalku bisa berbaur dengan anak-anak sekolah itu tanpa rasa malu, pasti aku akan menyuruh tanpa ragu-ragu"

"Ehem...jadi bagaimana? Apa kau setuju?" Leonardo Tanaka berdehem sejenak lalu meminta konfirmasi jawaban dari Reza apakah setuju atau tidak.

Reza membuat gestur seperti sedang kelelahan dan menghela nafas lega karena. akhirnya pembicaraan ini berakhir.

“Bagus, jika kau setuju, Apakah kau mau menandatangani kontraknya sekarang?” Leonardo Tanaka tanpa basa-basi langsung to the point.

“Apa saya boleh bertanya lagi. ”

“Apa itu? Silahkan kau tanyakan saja . ”

“Kenapa kontraknya panjang hingga satu setengah tahun?” Reza bertanya

Leonardo Tanaka mengetuk meja dengan ringan dengan jarinya. “Anakku adalah orang yang jarang mendapatkan kasih sayang orang tuanya, dan dia sudah harus merasakan pedihnya penderitaan karena ditinggal orang tua dan dijadikan sandera untuk menjebak diriku. Karena itulah aku membutuhkan orang sepertimu nak, dengan begitu aku bisa fokus kepada lawan bisnisku tanpa harus khawatir akan keamanan putriku. Dan seperti yang kau tanyakan tadi kenapa harus selama satu setengah tahun? Itu karena lawanku cukup sulit, namun menghancurkannya tidaklah terlalu sulit ”

1
Kholik Moh
Janda sebelah rumah gak tuh 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!