seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. setahun kemudian
Menurutnya lebih baik seperti itu. Ia pun langsung melakukannya, menyembunyikan tingkat kultivasi agar orang tak dapat mengetahui kalau ia seorang kultivator.
"Terimakasih Alen. Kalau begitu,aku akan kembali dulu, aku khawatir Rubi dan Sisil mencemaskan ku." Ucap Amelia. Setelah itu, ia langsung menghilang dan kembali ke dunia nyata
Dunia nyata
Saat ini, kedua baby harimau masih setia berada disamping Amelia, begitu juga dengan salah satu pelayannya. Sementara satu nya lagi, kembali kehutan untuk mencari makanan.
"Ugh.." terdengar suara lengkungan Amelia. Kedua baby harimau yang menyadari hal itu pun langsung bangkit dan mengaum senang, bahkan Auman mereka sambil bersautan. Amelia pun tersenyum melihat kedua mahluk imut itu. Ia bangkit dari tidurnya dan merangkul kedua baby harimau yang ternyata sudah agak lebih besar dari biasanya.
"Ugh.. biru, hitam. Aku sangat merindukan kalian." Ucap Amelia langsung memeluk keduanya dengan sayang, ia mengelus-elus kan pipinya pada kepala mereka. Kedua harimau itu pun juga sangat senang.
"Kami juga sangat merindukan nona." Terdengar suara seseorang ditelinga Amelia, yang langsung membuat Amelia menjadi heran. Tunggu-tunggu, apakah ini namanya gadis introvert. Hehehe, tentu saja ia. Tapi bedanya, walaupun ia tidak peduli dengan orang disekitarnya, namun ia sangat penyayang dengan apa yang sudah sekat dengannya. Jadi sebutan yang cocok, apa ya ??
"Eh.. siapa yang bicara.??" Gumam Amelia dengan pelan. Ia mengedarkan pandangannya ke sana kemari, barang kali, ada Rubi atau Sisil yang datang.
"Nona. Jangan bingung, ini kami yang berbicara " ujar suara itu lagi. Amelia yang mengikuti arah suara itu, langsung menatap kedua mahluk itu.
"Kalian, bisa bicara. Bagaimana itu mungkin.!!" Seru Amelia kepada keduanya. Ia memasang ekspresi tidak percaya. Tapi, tiba-tiba ia ingat dengan induk harimau yang pernah berbicara padanya. Mungkin turunannya dari sana.
"Hm.. apa kalian memang bisa berkomunikasi seperti ini..??" Tanya Amelia dengan sejuta penasaran dalam hatinya. Kedua baby harimau itu pun mengangguk.
"Benar Nona.!!" Jawab mereka lagi, tapi tiba-tiba dari arah luar, Rubi memasuki bilik Amelia, dan tentu membuat nya kembali terkejut. Begitu juga dengan Amelia.
"Nona.." ujar Rubi dengan lirih dan matanya mulai berkaca-kaca. Amelia tersenyum melihat itu, kemudian ia langsung menyapanya.
"Hai bi. Bagaimana keadaan mu dan Sisil. Kemarilah, kenapa malah bengong disana." Ujar Amelia langsung membuyarkan lamunan Rubi. Ia pun langsung berjalan mendekat dan duduk di samping sang nona. Terlihat wajah Rubi begitu berbinar, Karena ketakutan mereka tidak terjadi.
***
Setahun kemudian
Di tempat lain, tepatnya di kerajaan Venus. Raja Venus Christoper Allen sedang berada di ruang kerjanya. Tampak, raja yang masih beraut wajah mudah itu sedang sibuk dengan berbagai urusan kerajaan nya. Saat ia sedang fokus dengan pekerjaannya, tiba-tiba sang ratu Adriana Sofia Alen meminta izin untuk masuk kedalam menemui sang suami.
Tok tok tok
"Maaf yang mulia, diluar yang mulia ratu ingin menemui anda yang mulia.." ujar sang kesatria yang berjaga di depan pintu ruang kerja raja cristopher. Raja cristopher pun langsung menegakkan kepalanya sebentar, kemudian perlahan ia menghela nafasnya.
"Baiklah.." ujarnya. Kesatria Itu pun langsung keluar setelah berpamitan kepada raja cristopher. Setelah sang kesatria keluar, ratu Adriana pun masuk menemui sang suami.
"Salam yang mulia, semoga anda selalu dianugerahi kesejahteraan." Ujar sang ratu memberi salam kepada orang nomor satu di kerajaan Venus ini. Raja cristopher pun memasak kan tersenyum kepada istrinya. Walaupun ia begitu kelelahan mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk itu.
"Salam mu ku terima ratu ku. Bangunlah. Katakan, apa yang kau inginkan.." ujar sang raja tanpa basa basi, karena pekerjaannya masih begitu banyak. Ratu Adriana pun mendudukkan tubuhnya disamping suaminya. Tanpa ragu, sang ratu membuka suaranya.
"Begini yang mulia. Hamba hanya ingin bertanya tentang persiapan perayaan kerajaan yang tiap tahunnya. Karena sebulan lagi waktu perayaan itu akan dilaksanakan.." ujar sang ratu. Raja cristopher yang memang sedikit melupakan hal penting itu pun terkejut. Ia melupakan hari istimewa itu.
"Ah.. aku benar-benar lupa ratu, Untung ratu mengingatkan ku. Sebaiknya, ratu saja yang mengurus semua itu.." ujar raja lagi. Ratu tersenyum, tapi kemudian matanya jadi sendu. Raja cristopher yang melihat perubahan wajah sang istri pun menjadi heran. Ia pun bertanya kepada sang ratu, apa gerangan yang membuat raut wajah nya berubah.
"Kenapa ratu, apakah ada sesuatu yang kamu pikirkan..??" Tanya sang raja dengan penuh perhatian. Ratu pun tersenyum simpul. Kemudian ia menegakkan kepalanya dan menatap sang suami.
"Yang mulia, saya kepikiran dengan putri kita, Amelia. Sudah setahun kita mengasingkan nya. Apakah tidak ada informasi mengenai keadaan nya di sana..??" Tanya sang ratu. Raja Venus yang mengerti ke khawatir sang istri itu pun tersenyum.
"Tenanglah ratu ku. Walaupun aku mengasingkan nya, tapi aku sudah mengirimkan para pengawal bayangan untuk menjaganya disana. Biar saja dia dulu, aku ingin ia berubah dan tak membuat masalah lagi." Ujar Raja cristopher. Walaupun raja mengasingkan Amelia, tapi sebagai seorang ayah, ia masih peduli dan menghawatirkan nya. Namun mereka tidak tau, bahwa perlakuan mereka kepadanya berakibat fatal.
Amelia hanya menginginkan kasih sayang mereka, tapi dengan tega nya, sang raja malah mengasingkannya, bahkan sudara dan ibunya pun tak ada yang membelanya. Kini setahun telah berlalu, mereka melewati hari tanpa sang putri di samping mereka. Bahkan mereka kurang mengetahui kabar putri Amelia Disana.
"Huh !! Baiklah yang mulia. Jujur saja, hamba merasa khawatir, makanya menemui anda yang mulia.. kalau begitu saya pamit undur diri yang mulia." Ujar sang ratu lagi. Setelah raja cristopher memberi izin, ratu pun langsung meninggalkan ruangan Itu.
Sepeninggalan sang ratu, raja cristopher langsung bernafas dengan gusar, jujur saja, ia pun sama merasa khawatir kepada putri satu-satunya itu. Untuk mengurangi rasa khawatirnya, sang saja pun langsung memanggil pengawal bayangan yang di utus untuk memantau dan melindungi sang anak.
"Karan, datang lah.." panggi sang raja dengan ilmu telepati nya. Dan tak menunggu waktu yang lama, Karan sang pengawal bayangan itu pun langsung muncul diruang kerja sang Raja.
"Salam yang mulia raja.." ujarnya sambil membungkuk memberi hormat. Sang raja pun bangkit dari posisi duduknya dan berjalan kearah jendela. Kemudian Mengarahkan pandangannya ke luar.
"Kata Karan, kabar mengenai putriku.." ujar Raja cristopher. Karan pun membungkuk mendengar perintah itu, kemudian langsung memberikan informasi mengenai putri. Amelia Kepada sang raja. Karan memulai dengan waktu beberapa hari sampai di tempat pengasingan, Amelia selalu bermuka murung dan tak bersemangat menjalani kehidupannya. Amelia juga mengabaikan kedua pelayannya yang selalu berusaha mengalihkan kesedihan nya. Tatapan Amelia begitu kosong waktu itu. Dapat di pastikan bahwa putri Amelia telah mengalami depresi.
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.
Kutunggu part 2 nya🤍