NovelToon NovelToon
SENJA ASMARALOKA

SENJA ASMARALOKA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nabila.id

"Lepaskan aku , Jika kau tak bahagia bersama ku, maka aku pun sudah siap membebaskan mu dari segala tanggungjawab mu terhadap diriku"

Kalimat terakhir yang Asmara ucap sebelum dia benar-benar berpisah dari suaminya.

Sebongkah hati yang kini berubah menjadi sayatan kecil , menyisakan luka yang teramat mendalam.

Tidak ada alasan untuk dirinya tetap bertahan di tempat itu, karena ternyata tidak hanya dirinya yang tidak di terima oleh suaminya, Bahkan anak yang telah dia lahirkan pun tidak pernah di harapkan oleh Bima yang jelas-jelas merupakan ayah kandungnya.


Akankah Asmara mendapatkan cintanya ??..

Ataukah Asmara akan semakin terluka ??

Yukk Saksikan Terus Kisahnya ....

Selamat Membaca , Semoga Suka dengan Karya Baru saya

SENJA ASMARALOKA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11. Takut

...Simpan, Diam, dan Rasakan ...

...🍁...

Pagi hari

Suasana pagi ini lebih cerah jika di bandingkan dengan 2 hari yang lalu, Tepat hari ini merupakan bulan ke 8 Asmara tinggal di Kertagiri.

Semua beban yang asmara rasakan mulai perlahan menghilang, hanya Senja saja lah yang terkadang kembali harus membuat Asmara merasakan sesak di dada.

Seorang anak sejatinya tidak hanya kebahagiaan bagi orang tua, namun dia juga merupakan Cobaan dan juga Ujian, Tentu semua ibu yang memiliki anak akan merasakannya.

Bukan karena senja nakal atau tidak menurut, namun karena senja yang justru juga harus menanggung beban hidup di usianya yang masih 3.5 tahun.

"Ibuk.."

"Iya sayang "

"Enja mau aain" Senja

"Enja mau main?" Asmara

Senja pun menganggukkan kepalanya, berharap jika sang ibu mau mengabulkan permintaan nya.

Sejujur nya Asmara sedikit merasa lelah, pekerjaan di kantor yang tidak pernah ada habisnya, belum lagi kunjungan-kunjungan bumil, bufas, balita dan masih banyak kunjungan lainya. Cukup membuat tenaga dan pikiran Asmara tersita.

Namun Asmara juga sadar dirinya sangat jarang membawa senja bermain di luar, bahkan selama 8 bulan di sini mungkin dapat di hitung dengan jari berapa kali Asmara membawa senja bermain di luar rumah.

"Okay sayang, Enja siap-siap ya, nanti kita main"

"Benel Buk?"

"Iya sayang Bener "

Senja di bantu Mbok Jum bersiap mengganti baju dan celana panjang , tentu tak lupa juga mengenakan jaket.

Begitu juga Asmara melakukan hal yang sama, bersiap mengenakan kaus putih oblong oversize, yang di padu padankan dengan Rok tutu sepanjang betis membuat penampilan Asmara kian mempesona.

Asmara memang selalu berpenampilan feminim dan sederhana, tidak neko-neko , tidak ada aksesoris atau hiasan yang menempel di tubuhnya.

Bahkan jika tidak bersama Senja tak jarang orang mengira Asmara masih lajang.

Asmara dan Senja telah siap melakukan perjalanan, meski entah kemana tujuan keduanya, Asmara hanya berusaha menuruti permintaan putrinya dan tentu menuruti kata hatinya.

Helmet kecil untuk Senja dan tak lupa Asmara mengenakan helmet Bogo nya, berjalan menyusuri hijaunya hamparan perkebunan teh.

Senja terlihat begitu bahagia, senandung lagu yang tidak begitu jelas intonasi nya selalu dia perdengarkan di sepanjang perjalanan.

Aaik aaaik e Pucak hunung ... inggi inggi sekaliii...

Sesederhana dan semudah itu membuat senyum dan tawa Senja, tidak perlu sesuatu yang mewah dan megah, nyatanya gadis kecilnya begitu bahagia.

Hal hal seperti ini lah yang kerap membuat Asmara lemah, Kegiatan kecil saja sudah membuat Senja bahagia, namun Asmara bahkan jarang melakukanya.

Sedih sudah pasti, sesak di dada begitu terasa ketika seorang ibu tak mampu memenuhi keinginan anaknya.

"Enja seneng ??" teriak senja dengan merentangkan kedua tangannya

"Iya buk " Tawa ria dari mulut kecil senja membuat Asmara begitu bahagia.

Tujuan pertama Asmara kali ini adalah sebuah tempat bermain, yang disana ada beberapa wahana permainan anak , meski bukan seperti Timezone di kota besar atau di mall, namun Senja cukup bahagia.

"Ayooo Enja, Enja pasti bisa !!"

Teriakan Asmara yang begitu nyaring, memberikan semangat untuk putrinya yang akan meluncur dari perosotan.

"Ibuk, Tangkap Enja ibuk!"

Keduanya menikmati setiap wahana yang ada di sana, tidak hanya perosotan, seperti memancing ikan , Mandi bola, arena memanah , dan membuat istana Play-Doh, semua Senja coba satu persatu.

"Enja capek nak ?" Tanya Asmara dengan mengusap keringat di kening putrinya.

"Auuss buk" Senja.

"Okay, kalau gitu kita udahan dulu yuk main nya, kita cari Minum dan makan siang sayang, Enja mau ??"

"Mauuu"

Asmara tidak perlu menggendong atau mendorong senja menggunakan stroller, Senja memang sangat mandiri, selain karena jarang diajak keluar juga karena senja lebih suka jalan kaki sendiri.

Tidak perlu keluar arena permainan , di tempat tersebut juga banyak berjajar tempat makan, mulai dari soto hingga seafood pun ada.

Asmara memberikan kesempatan pada putrinya untuk memilih sendiri makanan apa yang ingin di makan.

Dan pilihan senja kali ini jatuh pada Seafood, tapi senja hanya ingin makan udang goreng tepung saja tidak dengan yang lainya.

Senja memang sangat menyukai Seafood, saat di ibu kota Asmara selalu stock udang di dalam kulkas, sewaktu-waktu jika senja menginginkan dia akan langsung buatkan.

Namun selama pindah ke desa, Senja memang jarang makan seafood, bukan karena tidak mampu untuk membeli, hanya saja di daerah pegunungan sangat jarang pedagang sayur keliling membawa Seafood, kalaupun ada udang itu juga jenis udang kali, dan senja kurang suka.

Terlihat senja begitu lahap menikmati suapan demi suapan yang diberikan oleh Asmara.

"Enja, habis ini kita pulang saja yuk nak"

"Sepertinya sebentar lagi hujan"

Ucap Asmara melihat situasi yang mulai gelap, mendadak cuaca berubah mendung, padahal sebelumnya sangat cerah dan cenderung panas.

"Oe ibuk " Senja

Dengan telaten Asmara kembali menyuapi Senja.

Tidak butuh waktu lama Senja telah menghabiskan seluruh makanan nya, hanya menyisakan sedikit nasi dan 2 udang saja, sementara Asmara juga telah selesai dengan makan siangnya.

Keduanya bergegas bersiap untuk pulang, Setelah membayar tagihan makan siang, Asmara lantas memakaikan jaket untuk putrinya.

Kembali memacu kuda besi bersama putri tercintanya, kembali terdengar tawa riang gembira dari senja yang begitu menikmati indahnya pemandangan.

Meski setiap hari pemandangan itu juga yang di lihat oleh senja, namun sepertinya untuk saat ini Senja begitu bahagia.

Langit semakin mendung, sementara perjalanan pulang masih sekitar 30 menit lagi, Ada rasa khawatir di hati Asmara ketika mendadak gerimis kecil mulai turun menyapa.

Gerimis yang awalnya kecil, lama-lama semakin besar dan tanpa terasa telah berubah menjadi hujan.

Nahas Asmara tidak memasukan kembali jas hujan yang dia pakai sebelumnya kedalam jok.

Tanpa pikir panjang Asmara segera menepikan motornya, mencari tempat berteduh untuk dirinya dan juga sang putri tercinta.

Sebuah gubug reot di pinggir jalan yang sepertinya sebelum terbengkalai sempat diperuntukan berjualan .

Agaknya Asmara sedikit was-was kalau-kalau ada ular atau hewan melata lainya, mengingat disana hanya dia dan Senja saja.

"Ibuk, Enja aaut "

"Senja takut ?, Sini gendong ibuk"

Senja yang sebelumnya duduk kini telah berada dalam dekapan Asmara, terlihat jelas ketakutan di wajahnya.

Waktu menunjukan pukul 15.45

Kumandang ashar juga telah terdengar , namun rasanya hujan juga tidak kunjung reda, mau nekat menerobos juga tidak mungkin keadaan Asmara yang membawa Senja, namun untuk bertahan juga rasanya tidak mungkin mengingat waktu semakin gelap.

"Bu.. Enja Tautt " Isak Senja dengan menenggelamkan wajahnya di dada Asmara.

Tidak banyak yang dapat Asmara lakukan, hanya memberikan usapan lembut dan sesekali mencium puncak kepala Senja, berharap semoga putrinya tidak merasa takut.

Asmara berusaha meraih ponselnya, sial nya satu-satunya Harapan baginya pupus begitu saja, ketika mendapati baterai ponsel nya telah habis.

"Bukk..."

Tangisan Senja mulai terdengar, dan itu cukup membuat Asmara agak gelisah.

"Sabar ya sayang, Ada Ibuk disini, Enja jangan takut ya"

Suara petir menyambar , gemuruh menggelegar semakin menambah suasana suram sore itu.

***

1
aries
dibuat mewek🥲
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Alif
di episode sblmnya unur asma 27,skrg berubah jd 29 cpt y
antha mom
senja yang sabar ya nak 😭😭😢
antha mom
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
semoga Bima kena karma
aryuu: amin 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Alaric Zikri
Luar biasa
Alaric Zikri
Lumayan
Astuti
Luar biasa
Baper kusut
Pertemuan awal yg tidak baik... biarpun nanti nya sudah d kasih restu,, AQ pribadi mungkin gk akan mau lanjut. Karena suatu saat pasti akan ada pembahasan yg akan membedakan tentang kasta harta dan tahta
Zeepree 1994
Luar biasa
An'ra Pattiwael
aduh,,,knp harus bunting??,
Ina Karlina
waakaukum salam tetap semangat ya Thor 👍🌹🌹🥰🥰
Ina Karlina
jangan sampai saja loka di kasih obat tuh sama si nenek sihir..
Ina Karlina
asmara nunggu loka yang melamarnya
Ina Karlina
Bima bakalan bangkrut setelah punya istri diana.biasa nya begitu kesetiaan yg di hianati berujung sebuah karma yg pedih
Susi Vilayanti
Kecewa
Susi Vilayanti
Buruk
Bang Ipul
waalaikumsalam wr wb mks bangeet thor
Bang Ipul
alhamdulillah akhirnya sadar juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!