" Sial! hanya dia yang bisa membuat ku kembali bergairah setelah sekian lama aku tak berselera kepada seorang wanita. " Batin Devan menatap gadis yg ada di hadapan nya.
Siapa kah gadis itu? yuk simak kisah nya🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindasarie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Deg
Radha membeku mendengar ucapan suaminya dan asumsi asumsi buruk mulai memenuhi pikiran nya. Radha dengan mata yang mulai berkaca kaca.
Devan tentu terkejut mendengar penuturan istri nya. "B-bukan seperti itu." kilah Devan sambil menggaruk tengkuknya.
"lalu seperti apa mas? Bukankah tadi kamu mengatakan jika kamu menikahi ku karena aku bisa membuat mu kembali bergairah?" tanya Radha dengan suara sedikit keras.
"Radha, Aku-" belum sempat Devan melanjutkan ucapan nya segera di potong oleh Radha.
"kamu jahat mas!" pekik Radha sambil berlalu meninggalkan meja makan sambil menangis.
Devan mengusap wajah nya frustasi, ia tidak menyangka jika istri nya akan berasumsi yang tidak tidak.
"kenapa jadi begini sih?" Devan memijat pelipis nya yang tiba tiba menjadi pusing.
Sementara Radha kini tengah menangis di kamar nya, gadis itu merasa jika Devan menikahi nya karena nafsu semata. Memang jika di lihat dari cara Devan mendapatkan nya pantas saja Radha berpikir kesana.
Hiks hiks
"kenapa takdir ku seperti ini?" monolog Radha pada diri nya. "ma, apakah Radha tidak pantas di cintai?" sambung Radha seolah tengah berbicara dengan mendiang ibu nya.
Devan memasuki kamar tersebut dan melihat Radha tengah berbaring membelakangi nya. Terlihat bahu gadis itu bergetar karena menangis.
Devan menghampiri istri nya dan ikut berbaring di sebelah nya.
"sayang." lirih Devan.
"jangan panggil aku sayang, mas!" tegas Radha.
"Baiklah Radha, dengar kan aku!" balas Devan.
"aku tidak mau dengar mas, alasan kamu menikahi ku sangat menyakiti ku!" lirih Radha.
Hiks.
Devan menghela nafas berat. Sumpah demi apapun bukan seperti itu alasan Devan sebenarnya bukan karena nafsu semata.
"maaf, jika cara ku mendapatkan mu itu salah. Tapi sungguh aku tidak ada niat seperti itu padamu." jelas Devan. "jika aku menikahimu hanya karena nafsu atau apalah itu yang ada di pikiran mu lantas untuk apa di nikahi, aku bisa saja memaksa mu untuk melayani ku tanpa ada nya ikatan pernikahan." sambung Devan.
Radha terdiam, karena ucapan Devan memang benar ada nya. Gadis itu masih berusaha memikirkan perkataan suami nya.
"Radha sayang, jika kamu ingin tau banyak di luar sana wanita yang bisa hanya untuk di jadikan pemuas nafsu pria. Tapi aku tidak seperti itu. Aku menahan semua nya sampai aku benar benar menemukan perempuan yang benar benar aku ingin kan, dan perempuan itu adalah kamu." Devan masih menjelaskan. "hanya kamu yang aku ingin kan untuk menjadi istri ku dan juga ibu dari anak anak ku." ucap Devan dengan tulus.
Blush
Mendengar penuturan Devan pipi Radha seketika merona dan terasa memanas. Radha menjadi salah tingkah, air mata yang tadi mengalir kini entah kemana rupanya Radha sudah berhenti menangis dan justru saat ini Radha tengah menahan senyum.
Melihat Radha hanya diam dan tidak merespon membuat Devan segera menarik tubuh istri nya untuk menghadap ke arah nya. Alhasil Radha kembali memasang wajah cemberut agar tidak ketahuan jika diri nya tengah salah tingkah.
"kamu dengar kan apa yang aku kata kan?." tanya Devan sambil membelai lembut kepala Radha yang ia sembunyikan di dada nya.
Radha hanya mengangguk sebagai jawaban. Tapi sedetik kemudian, gadis itu kembali membuka suara.
"beri satu alasan saja mas, agar aku percaya." ucap Radha sambil mendongak menatap wajah tampan suami nya.
Devan mengerutkan kening nya. "alasan seperti apa lagi, bukan kah tadi aku sudah mengatakan nya?" tanya Devan.
"apakah kamu mencintai ku?" tanya Radha sepontan.
"hmm" jawab Devan.
Mendengar jawaban Devan yang tidak sesuai harapan nya, Radha kembali terlihat sendu tentu saja Devan menyadari perubahan ekspresi wajah istri nya.
Devan kembali menyembunyikan wajah Radha di dada nya. "Dengar, kamu tidak perlu bertanya hal seperti itu. Dengan semua yang aku lakukan padamu seharusnya kamu paham." ucap Devan dengan lembut.
"kenapa kamu sangat sulit menyatakan cinta padaku, mas?" batin Radha.
Rupanya Radha sudah mulai mencintai Devan. Siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan seorang Devano Putra Abimanyu yang sangat tampan dan berkharisma. Apalagi jika bisa di cintai oleh pria itu adalah sebuah anugerah.
.
.
.
.
.
Satu bulan kemudian. Tidak terasa usia pernikahan Radha dan Devan sudah menginjak satu bulan. Rencana nya pasutri itu akan merayakan nya dengan dinner romantis di sebuah restoran mewah.
Saat ini Radha dan Devan tengah menemani Rega yang tengah di periksa oleh Ricard.
"bagaimana, apakah sudah ada perubahan?" tanya Devan tidak sabaran.
Ricard tidak menjawab pertanyaan Devan justru ia malah bertanya pada Rega.
"bagaimana boy, apakah tangan mu masih sakit?" tanya Ricard
Rega menggeleng "syudah tidak atit om, lega syudah syembuh." jawab Rega dengan senang.
"Wah.. Kau dengar sendiri kan bro? Putra mu sudah sembuh. Ternyata proses penyembuhan nya cepat juga." Jawab Ricard.
"Syukur lah.." ucap Radha yang sejak tadi menyimak.
Devan tersenyum senang. "tentu saja, karena istri ku merawat nya dengan baik." balas Devan sambil menatap haru pada istri nya.
Radha yang merasa Devan terlalu berlebihan merasa tidak enak. "tidak hanya aku yang mengurus nya mas, mommy papi sama kamu juga kan. Kita yang mengurus Rega sama sama." jawab Radha.
"tetap saja, kamu yang bisa membuat Rega semangat dan ceria sehingga pemulihan nya cepat." tutur Devan.
Radha hanya menghela nafas. Selama satu bulan ini, Radha sangat telaten mengurus putra sambung nya itu dengan tulus sehingga Rega semakin menyayangi ibu sambung nya.
Malam harinya.
Radha dan Devan juga Rega sudah siap dengan setelan nya masing masing. Radha terlihat cantik dengan gaun berwarna hitam yang terlihat sangat elegan apalgi di padukan dengan aksesoris simpel namun terkesan mewah. Devan dan Rega juga memakai jas warna senada.
"kamu cantik sekali." puji Devan pada Radha sambil menelisik penampilan istri nya.
Radha tersenyum malu mendengar pujian suami nya. "kamu juga sangat tampan, mas."
balas Radha.
"papa sama lega lebih tampan siapa ma?" tanya Rega dengan polos.
Radha tergelak mendengar pertanyaan putra nya.
"tentu saja lebih tampan papa." jawab Devan tidak mau kalah.
Radha menahan senyum mendengar penuturan suami nya.
"lega nanya sama mama bukan sama papa." rengek Rega. "lebih tampan siapa ma?" ulang Rega.
"eummm siapa yaa?" goda Radha.
"halus lebih tampan lega ma, bial papa kalah." ucap Rega dengan antusias.
Kini Devan yang tergelak menahan senyum nya. "mana bisa begitu? Itu namanya kamu memaksa untuk menang." tutur Devan sambil mengacak acak rambut putra nya dengan gemas.
Rega terdiam rupanya bocah itu cukup paham dengan perkataan papa nya. "okee kalau begitu jawab jujul saja ma." ralat Rega.
Radha tersenyum manis. "bagi mama, Rega sama papa sama sama tampan karena kalian papa dan anak. Jadi, ketampanan yang Rega miliki adalah warisan dari papa." jelas Radha dengan suara lembut.
Hai readers semua🤗 Selamat menunaikan ibadah puasa✨ semoga kita semua senantiasa di berikan kesehatan dan rezeki yang berkah. Aamiin...