NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Penebus Hutang

Pesona Gadis Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat
Popularitas:487.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Park alra

Sinopsis:

Sungguh malangnya nasib Lentera Kirana, seorang gadis cantik bak peri turun dari khayangan namun memiliki hidup yang begitu memilukan.

Kiran di jual oleh paman dan bibi yang telah membesarkan nya, demi menebus hutang piutang mereka pada seorang juragan tua yang ingin menjadi kan Kiran sebagai koleksi istri ke enam, tapi Tuhan masih melindunginya hingga takdir membawa gadis malang itu pada seorang tuan muda keluarga kolongmerat ternama, Arshaka ian Najendra.

Bagaimana perjalanan kisah cinta mereka yang pelik? akankah mendapat kebahagiaan. Ikuti novel nya❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PGPH 11 | Perubahan sikap

Happy reading 🌻🌻🌻🌻🌻

"Tidak! lepaskan kami!" lolongan panjang terdengar berasal dari keluarga Anton dan Sri yang kini menerima hukuman mereka.

"Biarkan mereka menjadi gelandangan dan hidup menderita!" ujar Shaka pada Liam dan para suruhannya. Ia tak pernah main-main dengan setiap ucapannya, itu sebabnya orang yang berniat membuat masalah untuknya harus berfikir seribu kali dulu atau Shaka sendiri yang akan membuat orang itu tidak bisa berfikir lagi.

"Baik, tuan muda!" ucap mereka serempak.

Tak lama kemudian Shaka pun pergi, urusannya di sini sudah selesai, tinggal Liam dan ajudannya saja yang melanjutkan sisanya.

Di mansion. Shaka kembali dengan raut wajah datar, pria itu melangkah pasti ke arah anak tangga menuju kamarnya.

Sampai tiba-tiba, bruk! seseorang menghalangi jalannya, Shaka berhenti seketika.

"Ah, maafkan aku." wanita itu menunduk, mengambil beberapa barang nya yang jatuh ke lantai, berinisiatif membantu Shaka pun mengambil beberapa barang yang tersisa dan memberikannya.

"Terimakasih," ucap wanita itu lalu dia mendongak nampak raut keterkejutan di wajahnya.

"Shaka ... " Olivia melongo untuk sesaat lantas geleng-geleng kepala untuk mengambil kesadarannya kembali.

Laki-laki itu bergeming, tanpa mempedulikan panggilan Olivia Shaka hendak melanjutkan ayunan kakinya, namun tangannya yang tiba-tiba di tarik membuat ia terpaksa berhenti.

"Tunggu, Ka ... "

Shaka menoleh, di saat itulah ia bisa melihat ekspresi wajah Olivia yang nampak sendu dan ada penyesalan di sana.

Ia tetap bergeming sampai menunggu wanita itu untuk bicara.

"Kenapa kamu begitu dingin padaku?" tanya Olivia dengan suara serak seperti menahan gumpalan kesedihan. Ia merasa Shaka sangat berubah begitu kembali ke mansion ini. Kadang-kadang Olivia merindukan sikap Shaka yang selalu tersenyum dan banyak omong bukan Shaka yang kini di kenalnya dingin dan selalu memasang wajah datar.

"Aku tahu aku salah Ka, tapi aku juga merindukan mu. Kamu sudah lama pergi dan kemudian setelah bertahun-tahun kamu kembali lagi, tapi kamu sama sekali tak pernah melirik ke arah ku, tidak bisakah kita seperti dulu Ka? setidaknya tetap menjalin hubungan sebagai teman."

"Sudah bicaranya?" Shaka menjeda, Olivia tersentak memandangnya. Pria itu menoleh dengan tatapan bengis juga risih.

Shaka menarik paksa kembali tangannya dari cekalan wanita itu. Isyarat jika ia tak suka dengan Olivia yang melakukan kontak fisik tiba-tiba dengannya.

"Biar ku peringatkan padamu. Sekarang kau bukan siapa-siapa lagi untuk ku dan kau adalah isteri Arkan, sepupu namun sekaligus rival ku, dan aku sama sekali tak ingin terlibat dengan apapun yang menyangkut dirinya. Ku harap kau paham dengan itu!" Shaka menegaskan setiap kata-katanya.

Mereka saling berpandangan sejenak namun akhirnya Shaka lebih dulu membuang muka, ia pun hendak beranjak namun seruan datang lagi dari Olivia kembali menahan langkahnya.

"Lalu apa maksud mu dengan tiba-tiba datang bersama seorang wanita untuk di nikahi?" suara Olivia mendadak berbeda saat mengucapkan nya, raut wajah wanita itupun berbeda drastis seperti ada kekesalan juga amarah di dalamnya.

"Kita sama-sama tahu Ka, tidak mudah untuk melupakan perasaan cinta masing-masing. Jika bukan karena kamu yang menghilang terlalu lama dan Ayah ku yang ingin aku segera menikah, mungkin sekarang aku adalah istri mu, kita bisa memiliki keluarga kecil yang bahagia. Tapi ... semuanya berbeda dari apa yang kita harapkan lalu kamu datang bersama wanita yang kamu akui sebagai isteri mu, sebenarnya itu semata-mata hanya untuk memanasi ku bukan? kau ingin balas dendam padaku? jawab pertanyaan ku Arshaka!"

Shaka membalikkan badannya lalu tanpa terduga ia mencengkram lengan Olivia dengan tarikan kasar. Dulu Olivia memang segalanya untuk pria itu tapi tidak lagi setelah wanita itu ketahuan selingkuh di belakangnya dan parahnya itu di lakukan dengan sepupunya sendiri yaitu Arkan.

"Kau sebegitu pede nya hingga berfikir aku melakukan semua itu untuk mu?" Shaka menyeringai jijik, setelah penghianatan yang lakukan, bisa-bisanya wanita itu yang merasa tersakiti dan playing victim.

"Satu hal lagi, kau yang berselingkuh tapi kau malah menyalahkan ayah mu? di mana rasa malu mu hah?"

Keduanya bergeming untuk beberapa waktu, sampai akhirnya Olivia berujar lagi.

"Kamu masih mencintai ku, itu faktanya Ka," kata Olivia tanpa tedeng rasa malu. Ia bahkan hendak mendekat dan memajukan tubuhnya kepada Shaka namun pria itu dengan cepat mendorongnya menjauh lalu melayangkan tatapan jijik.

"Cih! simpan lah kehaluan itu untuk mu sendiri. Tidak ku sangka akhirnya aku tahu sifat asli mu yang sebenarnya, kau dan Arkan memang cocok sebagai pasangan!" pungkas Shaka tanpa embel-embel lain tapi begitu nyelekit terdengar.

Pria itupun melepaskan jeratan tangan nya lalu pergi meninggalkan Olivia yang tersungkur dengan air mata yang berjatuhan di pipinya.

...---------Oo-------...

Krieet! Shaka membuka pintu kamarnya, di saat itulah ia melihat pemandangan seorang gadis yang memunggunginya tengah merapikan bed cover.

"T- tuan?" Kiran menoleh setengah panik setelah menyadari keberadaan Shaka di dekat nya.

"Sedang apa kau?" tanya Shaka menyandarkan bahu di tembok dengan kedua tangan terlipat.

"A- aku sedang membereskan kamar, tuan." Jawab Kiran sedikit terbata-bata.

"Apa kau masih takut dengan ku?" tanya Shaka tiba-tiba.

"Eh?" Kiran mendadak blank. Mendapati respon yang tak di inginkan, Shaka pun berjalan mendekati gadis itu.

Tanpa di sadar, Kiran menelan saliva kasar, merasa was-was. "Apa lagi ini ya Tuhan? kenapa sikapnya seperti bunglon yang suka berubah-ubah?" batin Kiran bertanya-tanya.

"A- ada apa tuan?"

"Muka mu masih sangat pucat." tangan besar Shaka menyentuh pipi Kiran tanpa di duga, membuat gadis itu merespon dengan terkejut.

"Kau masih sakit kenapa bangkit dari kasur?"

"Saya sudah tidak apa-apa kok tuan ... " sahut Kiran.

"Bohong." tukas Shaka. "Aku tidak suka orang yang berbohong."

"Tapi tuan ... " baru saja hendak mengungkapkan pendapat nya tapi mulut Kiran sudah lebih dulu di bungkam oleh bibir pria itu.

Shaka menarik pinggang ramping Kiran lebih dekat, membawa lengan gadis itu untuk melingkar di pinggang nya sendiri. Tangannya menarik tengkuk Kiran, memperdalam civman mereka.

Kiran tak berkutik, tak bisa di pungkiri ia terjebak dalam permainan pannas bibir Shaka yang melenakkan nya, tak bisa berontak karena pria itu yang mengunci pergerakannya.

"T- tuan ... " lirih Kiran berucap setelah Shaka menyudahi permainan bibir mereka.

"Aku suka panggilan itu dari mu," ucap Shaka sambil mengusap bibir mungil Kiran yang pucat karena dirinya.

"Tuan kenapa sikap anda-- ah, tidak jadi."

"Sikap ku kenapa? katakan saja," ujar Shaka saat Kiran bertanya namun gadis itu urung mengatakan nya.

"Maaf tuan, tapi aku takut tuan marah."

"Aku tak akan marah. Katakan ... " kata Shaka lagi, bermain dengan ujung rambut Kiran menggelung nya di jari.

"Kenapa sikap tuan tiba- tiba berubah?"

Hening untuk sejenak, mereka sama-sama terdiam, Kiran sudah sangat was-was takut jika pertanyaan nya akan menyinggung pria itu.

Tapi pada akhirnya Shaka yang awalnya bungkam tetap buka mulut, menjawab.

"Entah ... mungkin karena aku sudah terjebak dengan perasaan ku sendiri."

Kiran mengerut dahi tak mengerti. "Maksud tuan?"

"Ada saatnya aku akan memberitahukan mu." pungkas Shaka kemudian.

"Sekarang aku ingin kau bersiap- siap, karena nanti malam aku akan mengajak mu ke sebuah pesta," ucap Shaka lagi, yang akhirnya di angguki oleh Kiran.

To be continued ...

1
Melda Nathalia
ayoooo.thoorrr
lanjut lagii
Susanty
Mafia kok babak belum sih Shaka 🤭🤦🏻‍♀️
Susanty
Alhamdulillah kamu beruntung kiran ....
semoga setelah ini lebih beruntung lagi
Mama Ikha
Luar biasa
Rini Puspitayani
kisah x seperti senetron
Sity Herfa
Mampir
mudahan seru ceritanya
Keisha Parmadita
dari kapan Kirana memanggil mas Sakha?
Altje Bambuta
lanju dong ..👍👍
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Healer
Fiona tegah sekali ya dgn adik kandung nya sendiri.....btl la harta itu jg ujian buat manusia ✌️
NOVITA SITORUS: dah kayak sinetron Indosiar, menderita teruss Kirana 🤣🤣
total 1 replies
Ijoh Ijah26
iklan nya trlalu thor pusing aku
Bela Negara
Luar biasa
Keisha Parmadita
aku gak suka sama perlakuannya Sakha😡😡
pasti dia yg nabrak orangtuanya kirana
Vicky Wahyuni
Luar biasa
Aqil Aqil
sy lg emosi liat kirana 😣😤
Sehune 🐣
thor ayo uppp lgiiiii
Ida Layla
Kemana thor ko, ga dilanjutkan lagi tetap semangat jadi paporitku
Nunuk Ariati
lanjut
Mamah Kekey
bikin saka bucin thor
Mamah Kekey
akhirnya ketua mafia nurut juga...
Mamah Kekey
pernah baca tapi lupa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!