Pesona Gadis Penebus Hutang

Pesona Gadis Penebus Hutang

PHGP 01 | Di jual untuk menebus hutang

Happy reading 🌻🌻🌻🌻

Brak!

Kiran tersungkur ke lantai, di saat paman dan bibinya mendorong tubuh nya dengan begitu kuat.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Kiran tak mengerti, ia merasakan teramat sakit di pergelangan tangan dan lutut kakinya.

"Bawa dia pergi. Gadis ini akan menjadi penebusan hutang kami pada juragan Bahar!"

Jedder! bagai disambar petir di siang bolong, Kiran terkejut tak percaya. Pamannya sendiri menjual nya untuk penebusan hutang, yang bahkan sama sekali tak ia tahu menahu.

"Paman, sungguh tega paman menjual ku, begini?"

"Heh, jadi orang tuh tau diri. Kamu tahu utang kami menumpuk juga karena habis untuk membiayai mu yang yatim piatu, mana orang tuamu gak meninggalkan warisan sepeserpun. Masih untung kami mau merawat mu hingga sebesar ini, makanya kamu harus balas budi!" sentak sang bibi berteriak tepat di wajah Kiran.

"Cepat bawah saja dia dari sini! sudah tidak berguna buat apa terus di tampung!" sergah sang bibi cepat memerintah pada kedua orang pria berbadan besar yang merupakan ajudan juragan Bahar, orang terkaya di kampung mereka.

"Tidak, aku tidak mau! ku mohon lepaskan aku, bibi paman!" Kiran meraung, menangis minta di lepaskan namun bibi dan pamannya justru malah tertawa terbahak-bahak sangat bahagia melihat penderitanya itu.

"Kita untung besar buk, duit kita sekarang banyak!" Anton berteriak girang, begitupun dengan istrinya yang melompat senang. Bukan hanya hutang judi mereka selama ini lunas, juragan Bahar juga memberikan mereka uang yang sangat besar sebagai imbalan untuk di tukar dengan Kiran. Sungguh kejam hati nurani mereka, padahal orang tua Kiran yang adalah kakak dan ipar Anton, telah menitipkan Kiran pada mereka dengan warisan yang banyak, justru malah di buat foya-foya untuk kesenangan sesaat hingga berakhir hutang mereka menumpuk.

"Si anak pembawa sial itu sekarang sudah tidak ada, kita sekarang bebas dari tanggung jawab menampung dia."

"Kamu benar buk, sekarang Fitri pun bisa kita jodohkan dengan anak kepala desa, karena Kiran sebagai penghalang sudah tidak ada."

"Bapak benar. cepat hubungi Fitri pak, kita pesta malam ini!" Sari menyeringai senang sembari menghitung uang di dalam koper yang di berikan oleh juragan Bahar.

---------Oo-------

Untuk ke sekian kalinya Kiran berusaha memberontak hendak melepaskan diri dari jeratan dua orang pria kiriman juragan Bahar untuk mengirim nya ke rumah pria tua itu.

"Diam, jangan terus melawan!" bentak salah satu lelaki tersebut.

"Hahaha juragan pasti senang, kau akan menjadi koleksi istri ke enamnya, pasti akan sangat menyenangkan."

"Tunggu!" salah satu pria berbaju biru berhenti, temannya mengikuti.

"Bagaimana jika kita nikkmatin aja dulu gadis ini." pria itu mengerling, mengisyaratkan sebuah ide yang keji.

"Kau tahu kan apa maksud nya?" dia menaik turunkan alisnya. "Gadis ini masih perawan, montok dan cantik, sayang sekali jika tidak kita cicipi dulu."

"Wah, gak deh aku gak mau kena semprot juragan. Gimana kalau dia sampai tahu gadis yang udah di incernya dari dulu ini ternyata udah gak perawan? bisa abis kita."

"Lah itukan urusan gadis ini nanti sama juragan, kalau dia gak perawan dia yang kena amukan kan bukan kita?"

"Iya bener juga ya."

"Sontoloyo!" pria itu menggeplak kepala temannya.

"Ayo, mumpung kita lagi di semak-semak." mereka saling berpandang dengan bayangan kottor yang sudah menghinggapi kepala hingga naiklah libbido mereka.

Kiran yang sudah sangat panik dan takut bertambah ngeri lah ia mendengar obrolan dua pria itu sementara kedua tangannya di ikat dari belakang dan dua laki-laki itu mencengkeram nya dengan kuat, Kiran sama sekali tak punya celah untuk kabur. Di sekitar sini pun sepi, bagaimana dia bisa meminta tolong.

"Ibu, ayah selamatkan Kiran!" Isak gadis itu dalam hatinya.

"Gaslah kalau gitu." akhirnya dua pria itu sudah memutuskan, mereka tak akan menyia-nyiakan kesempatan.

Tapi entah dari mana datangnya kekuatan hingga Kiran memilki sepintas ide dalam otaknya, tenaga yang begitu kuat tiba-tiba ia dapat kan hingga Kiran berusaha untuk menyerang dua pria itu.

Bugh! bruk! Kiran menendang tepat di bawah perut mereka secara bergantian yang mana terdapat masa depan dua pria itu di tendang nya dengan keras.

"Argghh! siaaalan!" kedua pria itu terjatuh ke tanah mengerang kesakitan memegang burung mereka masing-masing.

Di saat itulah kesempatan untuk Kiran kabur, gadis cantik dengan mata dan rambut coklat selaras itu, berlari sekuat tenaga dan yang ia bisa pergi dari jeratan mereka. Kiran dengan air mata bercucuran dan ketakutan penuh luar biasa hingga kakinya terasa gemetar tetap berusaha untuk mengayuhkannya dengan kencang.

Kiran sesekali menengok ke belakang, dua pria itu meski sedang kesakitan masih tetap bisa mengejar nya.

Jalan di depan buntu, Kiran berhenti otaknya mendadak blank, ia tak harus melewati ke arah mana sementara kejaran dua pria itu semakin.

"Mau kemana lo, Jallang! jangan kabur!" teriak salah satu pria itu dengan nada emosi, jika ia tertangkap entah bagaimana nasibnya.

"Tidak, aku tidak boleh tertangkap. Tuhan, lindungi aku."

Kiran mengerjap, seperti sebuah takdir yang sudah di rencanakan, arah mata Kiran mendadak saja melihat sebuah mobil yang terparkir di sisi jalan.

Kiran tak punya pilihan lain, ia berlari ke arah mobil itu, dadanya berdebar-debar dan nafasnya terasa sesak tapi Kiran sudah tak menghiraukan nya lagi, ia segera membuka bagasi mobil itu dan untungnya tak di kunci, Kiran tanpa fikir panjang masuk ke dalam bagasi mobil itu dan menutupnya dengan cepat, sebelum kedua pria tersebut menghampiri nya.

"Bang sat! kemana tuh cewek pergi?!" dua pria itu berhenti menyisir ke sekitar, tak ada jejak ataupun tanda- tanda gadis penebus hutang itu.

"Lu sih, pake segala nyaranin ide gak jelas segala, jadi kabur kan dia?!" teman satunya menyalahkan pria berwajah sangar.

"Ya, sorry. Terus gimana sekarang? juragan pasti murka kita pulang gak bawa hasil."

"Gua juga takut. Mungkin kita bakal di bunvh sama juragan!"

"Gua gak mau!" mereka meringis ngeri hanya sekedar membayangkan nya saja.

"Eh, tunggu."

"Kenapa?"

"Mungkin gak dia ada di dalam bagasi mobil itu?" tunjuk si pria berwajah sangar.

"Ah, gak mungkin. Yang ada-ada aja lu, itu kan mobil orang gimana ceritanya?" sahut temannya.

"Mungkin aja, dia pasti sembunyi di situ. Kita gak tau kalau gak meriksa dulu."

Dua pria itu menatap curiga bagasi mobil di depan mereka.

Sementara Kiran di dalam mobil yang bisa mendengar percakapan dua pria itu, terus merapal doa dengan wajah penuh ketakutan.

"Ku mohon Tuhan, selamatkan aku."

Brak! hingga suara hantaman cukup keras membuat Kiran membuka matanya.

Di luar.

"Apa yang kalian lakukan?!" seorang pria berwajah dingin menghentikan aksi dua pria yang hendak memeriksa mobil di hadapan mereka.

"Siapa lu?" tantang dua pria itu.

Tiba-tiba saja.

Bugh! pukulan kuat menghantam perut dua pria itu.

"Berani kau menantang tuan kami?" pria satunya mendadak saja datang dan menyerang, hingga kini mereka berjumlah enam orang membentuk lingkaran seakan sedang melindungi pria di tengah.

"Siaal, mereka bukan lawan sebanding. Mending kita cabut!" dua pria itu langsung berlari terbirit-birit seperti anak kecil yang melihat hantu.

"Mental kerupuk." pria yang menyerang mereka, menggeleng geli melihatnya.

"Tuan anda tidak apa-apa?" tanya pria itu berbalik menatap sang tuan.

"Aku tidak apa-apa Liam, untuk masalah sepele ini jangan meremehkan ku," ujar pria bermata elang itu.

Liam menunduk penuh hormat. "Maaf tuan Arshaka, bukan maksud saya merendahkan. Saya hanya antisipasi saja," ucap Liam tak ingin bosnya merasa salah paham.

"Tak apa, aku mengerti. Sejak kecil kau sudah di latih dan didik ayah ku untuk selalu di samping ku dan melindungi ku, tapi lain kurangi sifat terlalu perfeksionis mu itu, aku juga punya kekuatan dan tak selemah yang kau kira."

"Siap tuan, saya mengerti."

"Baiklah, urusan kita sudah selesai di sini. Kita pergi ke hotel setelah itu besok langsung kembali ke mansion."

"Siap laksanakan tuan."

Rombongan itu lalu pergi, laki- laki dingin berwajah tampan bernama lengkap Arshaka ian Najendra adalah pemilik mobil, tempat di mana Kiran bersembunyi di bagasinya.

Mobil itupun bergerak meninggalkan area, bersama Kiran yang tanpa sengaja ikut bersama mereka.

Entah takdir akan membawa Kiran kemana, yang terpenting saat ini Kiran bersyukur terbebas dari upaya juragan Bahar hendak menjadikan nya isteri pria tua itu dan siksaan yang ia dapatkan dari paman dan bibinya selama ini.

To be continued.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

Alhamdulillah kamu beruntung kiran ....
semoga setelah ini lebih beruntung lagi

2024-08-21

0

Sity Herfa

Sity Herfa

Mampir
mudahan seru ceritanya

2024-08-18

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

masih nyimak kk

2023-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 PHGP 01 | Di jual untuk menebus hutang
2 PHGP 02 | Pangeran kuda putih
3 PGPH 03 | Mendadak jadi istri pura-pura
4 PGPH 04 | Pernikahan penuh kepalsuan
5 PGPH 05 | Malam pertama penuh derita
6 PHGP 06 | Kemelut hati
7 PGPH 07 | Tanda kepemilikan
8 PHGP 08 | Merawat Kiran yang sakit
9 PGPH 09 | Pembalasan
10 PGPH 10 | Kalah dengan perasaan
11 PGPH 11 | Perubahan sikap
12 PGPH 12 | Bicara dari hati ke hati
13 PGPH 13 | Kedatangan seorang wanita
14 PGPH 14 | Apa kau cemburu?
15 PGPH 15 | diam- diam iri dengki
16 PGPH 16 | Rival
17 PHGP 17 | menggoda
18 PHGP 18 | Tuan Shaka salah tingkah
19 PHGP bab | 19
20 PHGP Bab | 20
21 PHGP 21 | Kenangan pertama
22 PHGP 22 | Rencana terselubung Arkan
23 PHGP 23 | amarah Shaka
24 PHGP | Bab 24
25 PHGP 25 | Belanja
26 PHGP 26 | Curiga
27 PHGP 27 | Jebakan
28 PHGP 28 | Akhir keluarga Sri dan Anton
29 PHGP 29 | Ada yang tak beres
30 PHGP 30 | Masalah
31 PHGP 31 | Mencari solusi
32 PHGP 32 | Mengurai benang kusut
33 PHGP 33 | Mulai baikan
34 PHGP | Bab 34
35 PHGP | Bab 35
36 PHGP | Bab 36
37 PHGP 37 | Selalu terhubung
38 PHGP | Bab 38
39 PHGP | Bab 39
40 PHGP 40 | Bertemu kembali
41 PHGP | Bab 41
42 PHGP Bab 42 + Visual
43 PHGP | Bab 43
44 PHGP | Bab 44
45 PHGP | Bab 45
46 PHGP 46 | Back to home
47 PHGP 47 | Pengakuan
48 PHGP 48 | Keterkaitan
49 PHGP 49 | kesamaan
50 PHGP | Bab 50
51 PHGP | Bab 51
52 PHGP | Bab 52
53 PHGP Bab | 53
54 PHGP | Bab 54
55 PHGP | Bab 55
56 PHGP | Bab 56
57 PHGP | Bab 57
58 PHGP | Bab 58
59 PHGP | Bab 59
60 PHGP | Bab 60
61 PHGP | Bab 61
62 PHGP | Bab 62
63 PHGP | Bab 63
64 PHGP | Bab 64
65 PHGP | Bab 65
66 PHGP | Bab 66
67 PHGP | Bab 67
68 PHGP | 68 ( Spesial Aslan)
69 PHGP Bab 69 (Shaka Kirana)
70 PHGP Bab | 70
71 PHGP Bab 71 | Mencari Chiara 01
72 PHGP | Bab 72
73 PHGP | Bab 73
74 PHGP | Bab 74
75 PHGP Bab 75 | Mencari Chiara 02
76 PHGP Bab 76 | Mencari Chiara ( end)
77 PHGP | Bab 77
78 PHGP | Bab 78
79 PHGP | Bab 79
80 PHGP Bab | 80
81 PHGP | Bab 81
82 PHGP | Bab 82
83 PHGP | Bab 83
Episodes

Updated 83 Episodes

1
PHGP 01 | Di jual untuk menebus hutang
2
PHGP 02 | Pangeran kuda putih
3
PGPH 03 | Mendadak jadi istri pura-pura
4
PGPH 04 | Pernikahan penuh kepalsuan
5
PGPH 05 | Malam pertama penuh derita
6
PHGP 06 | Kemelut hati
7
PGPH 07 | Tanda kepemilikan
8
PHGP 08 | Merawat Kiran yang sakit
9
PGPH 09 | Pembalasan
10
PGPH 10 | Kalah dengan perasaan
11
PGPH 11 | Perubahan sikap
12
PGPH 12 | Bicara dari hati ke hati
13
PGPH 13 | Kedatangan seorang wanita
14
PGPH 14 | Apa kau cemburu?
15
PGPH 15 | diam- diam iri dengki
16
PGPH 16 | Rival
17
PHGP 17 | menggoda
18
PHGP 18 | Tuan Shaka salah tingkah
19
PHGP bab | 19
20
PHGP Bab | 20
21
PHGP 21 | Kenangan pertama
22
PHGP 22 | Rencana terselubung Arkan
23
PHGP 23 | amarah Shaka
24
PHGP | Bab 24
25
PHGP 25 | Belanja
26
PHGP 26 | Curiga
27
PHGP 27 | Jebakan
28
PHGP 28 | Akhir keluarga Sri dan Anton
29
PHGP 29 | Ada yang tak beres
30
PHGP 30 | Masalah
31
PHGP 31 | Mencari solusi
32
PHGP 32 | Mengurai benang kusut
33
PHGP 33 | Mulai baikan
34
PHGP | Bab 34
35
PHGP | Bab 35
36
PHGP | Bab 36
37
PHGP 37 | Selalu terhubung
38
PHGP | Bab 38
39
PHGP | Bab 39
40
PHGP 40 | Bertemu kembali
41
PHGP | Bab 41
42
PHGP Bab 42 + Visual
43
PHGP | Bab 43
44
PHGP | Bab 44
45
PHGP | Bab 45
46
PHGP 46 | Back to home
47
PHGP 47 | Pengakuan
48
PHGP 48 | Keterkaitan
49
PHGP 49 | kesamaan
50
PHGP | Bab 50
51
PHGP | Bab 51
52
PHGP | Bab 52
53
PHGP Bab | 53
54
PHGP | Bab 54
55
PHGP | Bab 55
56
PHGP | Bab 56
57
PHGP | Bab 57
58
PHGP | Bab 58
59
PHGP | Bab 59
60
PHGP | Bab 60
61
PHGP | Bab 61
62
PHGP | Bab 62
63
PHGP | Bab 63
64
PHGP | Bab 64
65
PHGP | Bab 65
66
PHGP | Bab 66
67
PHGP | Bab 67
68
PHGP | 68 ( Spesial Aslan)
69
PHGP Bab 69 (Shaka Kirana)
70
PHGP Bab | 70
71
PHGP Bab 71 | Mencari Chiara 01
72
PHGP | Bab 72
73
PHGP | Bab 73
74
PHGP | Bab 74
75
PHGP Bab 75 | Mencari Chiara 02
76
PHGP Bab 76 | Mencari Chiara ( end)
77
PHGP | Bab 77
78
PHGP | Bab 78
79
PHGP | Bab 79
80
PHGP Bab | 80
81
PHGP | Bab 81
82
PHGP | Bab 82
83
PHGP | Bab 83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!