NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Pria Beristri

Terpaksa Menikah Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:386.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Arip

Tidak ada gadis yang mau menikah dengan lelaki beristri, apalagi dalam keterpaksaan ibu tiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Masalah baju

Terlihat semua orang di meja makan terdiam, ketika Sarla menilai cara berpakaian mama tirinya.

"Papah, anak kamu mulai berani tuh," rengek Dera kepada Gunawan seakan wanita tua itu teraniaya.

"Sebaiknya mama dengerin dulu perkataan Sarla, walau hanya batas penilaian. Ini semuakan demi kebaikan mama," Nasehat terlontar dari mulut Gunawan, Dera terlihat tak suka, ia memajukan bibir atas bawahnya. Merasa terhina di nasehati anak kecil seperti Sarla.

Namun demi menurut pada sang suami, akhirnya Dera mendengarkan." Ya sudah."

"kalau mau berhijab dan memakai busana muslim, usahakan jangan ketat seperti itu, harus longgar dari daerah pinggang buah dada dan bawah perut. Dan usahakan tidak boleh memakai sanggul, agar tidak kelihatan seperti pundak onta. Itu yang dipahami Sarla, " ucap Sarla memberi tahu sang mama.

Memang dari cara berpakaian Dera tak lazim, ia meniru gaya kekinian yang ternyata tak patut di contoh. " Jadi salah ya."

Sarla menganggukkan kepala," Sarla kan hanya ngasih tahu mama, terserah mama mau di pakai perkatan Sarla atau enggak. Yang terpenting Sarla sudah mengigatkan mama. Selebihnya itu hak masing masing,"

Menghelap napas, Dera mengerutu kesal sambil berdiri," hah ribetnya."

Sarla menimpal perkataan sang mama," tidak ada yang ribet kok, mah. Di dunia ini, kita ya aja yang selalu berpikir semua terasa susah. Padahal mama tahu kan, apapun bisa dijalani dengan sabar dan Ikhlas."

"Ya, iya. Nanti mama beli lagi deh yang kata model kamu itu," ucap Dera berlendat lendot pada sang suami berharap di beri uang belanja untuk membeli baju baru.

Menyodorkan tangan ke arah Gunawan, ber harap telapak tangan itu mendapatkan lembaran uang cas.

Gunawan mulai merogoh saku celana, mengambil dompet, dimana Sarla menahan sang papah. "Tunggu pah. "

Dera menyipitkan matanya, saat Sarla memberi penahan kepada sang papa. "Papah, tak perlu memberi uang pada mama untuk belanja, karena di lemari Sarla masih banyak baju bekas alamarhum ibu di lemari."

"What, baju bekas." timpal wanita tua itu, terkejut dengan perkataan anak tirinya.

"Oh ya, benar kata kamu Sarla. Baju ibumu kan bagus bagus, dan masih layak di pakai," balas Gunawan setuju dengan perkataan anaknya.

Dari sana harga diri Dera semakin di ijak ijak sebagai seorang istri, dia harus memakai baju bekas alamarhum Nira wanita yang sudah meninggal dunia.

"Pah, masa .... " Belum perkataan Dera terlontar semuanya, Sarla kini angkat bicara." Pasti mama mau, kan mama tipe istri penurut sama papah."

Setelah mendengar ucapan dari anak tirinya, Dera tak bisa buka suara lagi, ia hanya pasrah dan menerima, " Iya deh, pah."

"Nah, gitu donk, mamakan harus mengalah demi pengobatan Lani, mama enggak maukan Lani terbengkalai akan pengobatannya," ucap Sarla, seperti membuat percikan api pada hati Dera.

"Tenang kamu harus tenang Dera," Gumam hati Dera, menyingkirkan percikan api itu, agar tidak meluap membesar dan membuat hati Dera terbakar.

"Mama kan tahu sendiri, aku berjuang loh buat keluarga kita, ngebiayai pengobatan Lani, menyelamatkan perusahaan papah. Belaain nikah sama pria beristri. Masa mama mau habur habur uang begitu saja, sayang bangetkan mah. Tapi kalau mama yang nikah sama Pak Daniel monggo aja, biar bisa belanja ini itu yang mama suka," ucap Sarla pada sang mama tiri.

Dimana Gunawan tengah meneguk air minum tiba tiba tersedak, kedua pipi memerah menatap ke arah Sarla. "Kenapa pah, benarkan apa yang dikatakan Sarla, pada kenyataanya Sarla berkorban demi kebahagian kalian. Apa papah tidak menyadari hal itu."

Sarla nampak kesal, karena tak mengerti dengan cara berpikir sang papa. Memanjakan sang istri mengorbankan anak kandungnya sendiri, " Sarla, tapi kamu juga bahagia sayang."

Barkkkkk .....

Tetesan air mata mengalir, Sarla memukul meja dengan keras, hingga air yang masih penuh dalam gelas tumpah secara perlahan.

"Bahagia, jadi setelah membuat kalian bahagia, aku juga akan bahagia begitu, menikah mempunyai anak dan dibuang begitu saja menjadi janda, karena pria beristri itu butuh seorang anak saja."

Gunawan mencoba tetap tenang, ia tak bisa membatalkan pernikahan itu, karena sudah menandatangani surat perjanjian.

Sarla kesal, semua orang mengabaikannya. Ia pergi menuju ke kamar untuk menenangkan diri, dimana Dera menyebut suaminya." Pah,"

Lelaki tua itu sedikit membentak istrinya." coba kalau mama bisa sabar sedikit, mungkin Sarla tidak akan marah seperti ini." Gunawan kini beranjak berdiri pergi meninggalkan istrinya.

"Papah, tunggu .... " Teriak Dera, menyusul sang suami.

Kini di meja makan hanya ada Lilia dan juga Lani, mereka saling diam satu sama lain, tak ada obrolan sama sekali.

Lani mulai memutarkan kursi roda untuk pergi dari meja makan, dimana suara Lilia membuat Lani berhenti." Kamu lihat apa yang sudah kamu lakukan pada kakakku, karena penyakit dan keserakahan mama kamu. Membuat Kak Sarla menderita, ayolah berpikir dengan bijak, jangan mau enaknya sendiri."

Lilia ternyata sudah berdiri di belakang Lani, " Kenapa kamu selalu menyalahkan aku dan mamaku."

"Jelas, karena kalian pembawa bencana, " cetus Lilia, pergi dari hadapan Lani. Menatap wajah adiknya pun seakan enggan.

Lilia pergi untuk menemui sang kakak, yang mungkin sekarang tengah menangis. Perasaan seorang adik mana tak sakit hati, melihat keterpaksaan sang kakak.

Tok .... Tok ....

"Kak Sarla."

Wanita bercadar merah jambu itu, kini keluar dari dalam kamarnya, ia terlihat begitu tak berdaya.

"Kak Sarla baik baik saja kan?"

Pertanyaan Lilia, membuat Sarla memeluk erat tubuh adiknya itu, ia berkata." Kakak baik baik saja kok."

"Kak, jika kakak merasa tertekan sudah lebih baik akhiri saja semuanya, jangan jadikan penderitaan untuk kakak sendiri."

"Mana mungkin Lilia, semua bergantung pada kakak."

"Ini semua karena papah menikah dengan nenek lampir itu. Andai saja ibu masih hidup mungkin nasib kita tak akan seperti ini."

"Ibu sudah tenang di alam sana."

Gunawan datang menghampiri Sarla, ia melihat kedua mata Sarla seperti membencinya.

"Sarla."

Mendekat, sampai dimana Sarla menundukkan wajah, tak mau kesedihanya itu di lihat oleh sang papah.

"Sarla, maafkan papah. Sudah egois kepada kamu. Ini jalan satu satunya, jika kita .... "

"Stop .... Jangan membahas hal itu lagi berulang ulang, jika memang papah adalah kepala keluarga yang baik. Papah tidak mungkin mengorbankan anak kandungnya sendiri, jadi stop jangan mencari pembelaan lagi."

"Sarla."

Sarla merangkul bahu adiknya, membawa Lilia masuk ke dalam kamar. " Ayo Lilia, kita masuk ke dalam kamar. Kakak mau tunjukan sesuatu pada kamu."

"Sarla."

Lelaki tua itu seakan tak dianggap, kedua anaknya seperti sosok orang lain di matanya.

"Maafkan papah, papah benar benar orang tua tak berguna." Keluh Gunawan. Melihat kepergian anaknya.

1
Erna Ladi Yanti
dasar laki2 plin plan
zhoedjie liem
kurang sat set si Danil ayo selidiki istri tercinta mu...
zhoedjie liem
rasain tu Wulan ketipu...
Umi Umi
menampar tu plakkk thor bukan palkk aih ceritamu bagus tapi syg tulisan bahasanya gak bisa dimengerti pembaca
fitri arip: 🤣🤣🤣 aduhh makasih umi, biar saya revisi. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Tia Hariani
lanjut sy suka , jadi penasaran
Nursan Mahmud
Ahh so tor buat penasaran aja🙈
muhammad affar
lamanya kedok wulan terbongkar
Jane Bsbd
ko jadi enak ya liat si Danil udah tau Wulan hina masih di pelihara semoga sarla dapat yg lebih dari si Danil kuk tu
Jane Bsbd
plin plan lakinya
but
kya nya pernah baca lani ini bukan anakx gunawan iya ga sih. apa dicerita lain ya 😂kalau iya kapan keungkap nya udh mau bab 200 mash gini2 aja
fitri arip: maju mudur cantik ya kak, santai. Nanti ada kok pembahasan lebih detai. 🤣🤣🤣🤣 yang sabar, autor hanya remahan repenyek yang menerima krisan sepenuh jiwa dari pembaca setia yang selalu autor cintai. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
kavena ayunda
karma buat wulan mana hadeh
Lilis Hariyanti
ceritanya gak ada ujungnya
fitri arip: Sama kak, seperti kehidupan tidak ada ujungnya, tinggal menunggu kematian datang. 😊😊😊

Makasih kak, sudah komen, seakan membuat motivasi untuk saya agar lebih baik dalam menulis🥰🥰🥰🥰 nice kak.
total 1 replies
but
itu pembantu emakx wulan kali
Toko Bagas
satu kesalahan yg sangat fatal,...
but
itu pembokat emak nya kali ya
siapa itu?
istri kayak gitu kenapa ga dicerai saja...bikib masalh saja
aku sdh mampir kak fitri
Toko Bagas
ko danil itu jadi lagi bego banget ya...?
Santi Syawal
daras daniel suami gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!