SANG PEWARIS

Melihat sang istri yang nampak murung Aditya merangkul bahu sang istri

"Kau kenapa sayang? " tanya Aditya

"Tidak mas, aku hanya rindu Bi Siti" ucap Rahmah lirih

"Omah Jangan Sedih Nek uyut sudah tenang disana, kasian kalau omah sedih nanti Uyut juga sedih" ucap Raka sambil memegang lengan sang nenek

"Iya bu, benar kata Raka nanti nenek sedih jika Ibu sedih" Yasmine ikut menimpali

Tak berapa lama Mobil mewah itu memasuki sebuah rumah besar. Rahmah teringat kenangannya saat kecil bermain bersama saudara Kembarnya Rahmi

"Mas kenapa kita kesini? " tanya Rahma bingung

"Turun yuk, nanti kamu juga tahu? " ucap Aditya sambil membukakan pintu untuk sang istri. Lalu menggandeng sang istri.

Mereka memasuki mansion keluarga Angkasa, mereka memasuki ruang tamu, terdapat beberapa perabot mewah disana dan ada beberapa foto besar di sana Foto pernikahan nya dengan Sang Suami dan sebuah foto pernikahan yang ia tidak ketahui foto siapa. yang jelas foto menampilkan perempuan berwajah mirip dengannya dan sang pengantin pria mirip dengan menantunya.

"apa kau mengingat sesuatu sayang? " tanya Aditya.

"Mas ini foto siapa? " tanya Rahma

"Ini Rahmi kembaranmu dan pria ini adalah Haikal Suaminya" jawab Aditya "Meraka juga besan kita sayang" ucap Aditya

"APA MAS!! RAHMI. BERARTI INI RUMAH KU SAAT KECIL MAS? " tanya Rahma, Aditya mengangguk. Lalu sepasang suami berusia senja datang, dengan mata berkaca-kaca keduanya menghampiri

"Rahma" ucap mereka lalu memeluk nya erat

"Maafin mamah nak, mamah kehilangmu" ucap Aminah sambil mencium anaknya yang hilang 35 tahun anaknya hilang akhirnya mereka bertemu.

"Mamah... Papah" Mereka larut dalam haru. Atun dan Laras melihat pemandangan itu tampak ikut terhanyut

"Sini sayang" Aditya memanggil anak dan cucunya

"Ayah mereka ?" tanya Yasmin

"Aditya... Kau menepati janjimu!!! " ucap Pak Bima "Aditya apa gadis cantik ini cucuku? " tanya Bima

"Sayang ini kakek dan nenekmu, kesanalah" ucap Aditya. Yasmine mendekat kearah sepasang suami istri berusia senja itu

"Kakek Nenek" ucap Yasmine. Meraka larut dalam keharuan

"Mommy!! " teriak Raka

"Hei kenapa bocah itu mirip dengan Menantu mu Pah? " Tanya Aminah

"Nek ini anak Yas, Raka Putra Angkasa namanya" ucap Yasmine.

"Aditya kau memang menantu kesayangan ku!! Lihat kau pulang bukan hanya membawa anakku tapi juga dengan cucu dan cicitku. Hahahhhahaha. Betapa bahagianya aku" ucap Bima sambil menggendong Raka dan membawanya ke halaman belakang. Halaman dimana terdapat kandang Harimau milik putrinya Rahmi dan Rahma

"Lihat Jagoan itu namanya Opah Tiger dan itu Omah Ningsih dan yang itu namanya Wanda cucu dari mereka" ucap Bima, Kedua Anak Tiger dan Wanda diberikan ke salah satu rekan bisnis Bima, tapi jika Harimau itu melahirkan anaknya diberikan ke Bima.

"Haawwww" ningsih harimau betina benggala mengaum

"Wah keren Eyang, apa mereka baik? " tanya Raka antusias

"mereka sangat baik" ucap Bima, lalu dari belakang Rahmah berlari dan langsung membuka kandang harimau itu dan memeluk tiger dan ningsih Kedua harimau tua memeluk Rahma dan mendusel di badan Rahma

"Halo Ningsih, Tiger kalian masih mengingatku ternyata. Aku rindu kalian" ucap Rahma . Rahma tertawa . Bima melihat itu ikut tertawa

"Hei tiger kenalkan ini cucuku, mana cucumu? " Ucap Rahma sambil mengambil alih sang cucu dari papahnya. Dan lalu terlihat anak harimau betina mendekat .

"Apa itu cucumu? Cantiknya cucumu" ucap Rahma lagi

"Pah ternyata papah merawat mereka, papah memang terbaik" ucap Rahma manja

"Tentu sayang" jawab Bima

"Kamu cantik banget sayang. Mirip dengan ibumu" ucap Aminah, seraya mengelus pipi Yasmin

"Nenek juga cantik" ucap Yasmine

"Nenek apa Ibu Dan Ibunya mas Bagas kembar? " tanya Yasmine

"Iya sayang. Mereka kembar" ucap Aminah

"Lalu apa pernikahanku Sah, apa aku dan Almarhum mas Bagas melakukan pernikahan sedarah Nek? " tanya Yasmine

"Tidak sayang, pernikahan kalian Sah. Karena yang sedarah hanya dari Ibu kalian. sedangkan Ayah kalian tidak ada hubungan darah" ucap Bima saat memasuki Ruang keluarga dimana sang istri dan cucunya mengobrol

"Aditya kau jangan nyampur dulu dengan istrimu, kau harus menikah ulang dengan anakku!! Ingat itu" ucap Bima

"Tapi Pah!!" protes Aditya

"Tidak ada bantahan, pulang kau kerumah orang tua mu. Datang nanti malam kesini. Anak Bodoh" ucap Bima tegas

"Pah, teganya kau!! " Aditya merajuk.

"Pah bagaimana nanti Ibu Mas Bima tidak menerima ku" ucap Rahma khawatir

"Tenanglah sayang. Itu tidak mungkin terjadi" ucap Aminah mengelus bahu sang puteri

"Tio seret bocah sableng ini keluar! " ucap Bima

"Pah. Papah tega" Aditya merengek

"Ayo Tuan " ucap Tio, menepis lengan asisten mertuanya.

"Aku bisa sendiri Om, tidak usah di seret" ucap Aditya

"Dadah Ayah" ucap Yasmine menggoda sang Ayah. Menurut nya tingkah sang ayah lucu mirip Raka saat merajuk

"Sayang, bantu Ayah nak" ucap Aditya dengan wajah sok imut

"Eyang kenapa Opah diusir? Kasian kan opahnya Raka" ucap bocah itu.

"Raka tolong Opah sayang!! " ucap Aditya lalu Raka turun dari gendongan sang Eyang uyutnya dan berlari ke Aditya

"Ayo Opah. Raka temanin Opah sampai mobil " ucap Raka sambil menggandeng tangan Opahnya

"Hah" Mulut Aditya Menganga dikiranya Cucunya akan menahannya

"Sudahlah Opah jangan seperti itu. Raka seperti bercermin jika wajah opah seperti itu " ucap Raka yang melihat wajah sang kakek merajuk

"Sial bocah ini" ucap Aditya dalam hati

Malam harinya

"Rahmah maafin Mamih Nak, Maaf" Sonya memeluk Menantunya

"nyonya " ucap Rahma

"Tidak sayang, mami panggil Mami bukan nyonya. Maafkan sikap mami waktu itu yang tidak tahu kebenaran nya" ucap Sonya

"Rahmah sudah memaafkan mami sebelum mamih meminta maaf, oh ya mih kenalkan ini Yasmin permata Winata cucu mami" Rahma mengenalkan Yasmine ke Neneknya dari sang Ayah

"Kau menamai cucuku dengan nama keluarga suamiku Rahma, kau membuat ku samakin merasa bersalah Rahma. Maafkan mamih nak" ucap Sonya

"Sini sayang peluk Omah" Ucap Sonya lagi

"Kau cantik sekali sayang mirip ibumu, eh tapi matamu mirip sekali dengan mataku berwarna Hijau" ucap Sonya, sonya merupakan keturan Belanda memiliki warna mata berwana hijau

"Jadi begini Bima, kedatangan kami ingin menyampaikan sesuatu" ucap Satya Winata, menyenggol bahu anaknya.

"Kau sampaikan lah " ucap Satya ke Aditya. Aditya merasa gugup biasanya dia tak merasa gugup. tapi malam ini rasanya Berbeda.

"Pak Bima kedatangan Saya dan kedua orang tua saya kemari ingin melamar anak pak Bima dan menjadikan nya pendamping hidup saya sampai akhir hayat"

"Hahahaha punya apa kau dengan beraninya melamar anakku" ucap Bima

Semua melongo dengan ucapan pria tua itu

"Apa-apaan tua bangka ini. Hartanya sudah bejibun, masih aja serakah" ucap Aditya kesal hanya mampu dia ucap kan dalam hati.

"Pah!! " Ucap Rahma protes

"Baiklah baiklah"

"Aku punya segudang cinta yang maha luas. Dan untuk harta aku hanya punya Perusahaan Winata yang tidak ada apa-apanya dengan perusahaan Angkasa" ucap Aditya

"Hmm"

"Pah!! " Rahma mulai jengah dengan papahnya, Bima menengok ke sang Puteri sambil tersenyum

"Baiklah Aku terima lamaran mu. Tapi.. "

"Ya Tuhan apalagi sih ini" ucap Aditya dalam hati

"Tapi apa Pak Bima? " tanya Aditya. Satya yang sudah tahu rencana Bima hanya tersenyum melihat sang putra tampak frustasi

"Menikah malam ini juga" ucap Bima "Tio" panggil Bima, hanya sekali panggil Tio paham akan perintah atasannya

"Baik Tuan" Tio beranjak dari sofa dan keluar menemui Firman Kepala Dinas KUA yang juga sahabatnya. Tio kembali dengan membawa lelaki tua seumuran dengannya

"Kau gila ya Tio masa aku harus mengurus Administrasi sekilat ini. Untungnya kau membayarku besar" ucap Firman

"Sudahlah lakukan saja" ucap Tio. Pak Firman melangkah memasuki ruang Tamu dan dia terkejut ternyata yang jadi mempelai prianya adalah Aditya

"Loh Aditya rupanya kau mau menikah lagi? " tanya Firman melihat Aditya .

"Apa!! Jadi Mas sudah menikah? , pah batalkan pernikahan ini aku ga mau jadi madu" ucap Rahma hendak berdiri

"Hei Tua bangka kau jangan berkata yang tidak - tidak . Kau membuat menantku salah paham" Potong Sonya kesal mendengar sahabat nya membuat menantunya salah paham.

"Lah bukannya Aditya sudah menikah Sonya, kau sendiri yang memberikan berkas pernikahan Anakmu kepadaku. Bahkan surat Nikah itu sudah jadi tapi kau tidak mengambilnya" ucap Firman. Lalu ia memberikan dua buku nikah atas nama Aditya dan Rahma.

Dulu Sonya memberikan berkas pernikahan sementara Aditya dan Rahma karena kesal Aditya sudah dua bulan Menikahi Rahma tidak meresmikan pernikahan nya. Sikap Sonya ke Rahma seperti itu karena dia ingin mengetes apa Rahma benar-benar tulus ke Anaknya. Karena Sonya tidak ingin sang anak mempunyai istri yang hanya mencintai harta anaknya saja. Setelah melihat sifat lembut dan baik sang menantu ia yakin jika Rahma perempuan baik.

"Mih" Ucap Aditya menengok ke wanita yang telah melahirkan nya "Terimakasih " Aditya memeluk mamihnya

"Jadi bagaimana ini" tanya Firman

"Ish makin tua makin pikun" kesal Sonya

"sudah nikahkan mereka" ucapnya lagi

......................

...****************...

...Bersambung...

...----------------...

jangan lupa like, berikan komentar dan share dan jangan lupa Bintang 5 nya

follow juga akun tiktok Outhor "@Babahhasnun"