Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Restu Chandra
Lemon buru-buru mendekati Orang Tua itu, ketika dia sampai ditempat itu, Lemon tercengang melihat Pak Restu telah terbaring ditanah, dan hanya tersisa sedikit nafas.
Melihat kondisi pak Restu, semua orang yang berada ditempat itu terlihat Panik.
Kepala Pelayan Keluarga Chandra, "Kenji" adalah orang yang sangat Frustasi dengan Keadaan Pak Restu, dia sudah menghubungi Doktek Torex, namun dokter Torex berada diluar Negeri.
Sehingga Dokter yang datang menolong pak Restu tidak ada.
Suara kenji terdengar mengeluh kepada semua orang: "Siapa saja yang bisa mengerti soal Medis, silahkan tolong selamatkan patriak keluarga chandra, patriak tidak akan pernah lupa kebaikan kalian".
Patriak Keluarga Chandra?.
Seketika mata semua orang tiba-tiba tercengang, mendengar Sebutan Patriak Keluarga Chandra.
Siapa yang bisa menyelamatkan Kepala keluarga chandra, pasti mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Mendengar kenji bersuara, hati Lemon sedikit tersentuh untuk menolong, namun dibenak Lemon terlintas kata, apakah dia bisa mengobati orang tua ini...??
Tanpa pikir panjang Lemon bergegas kesamping Pak Restu yang telah terbaring ditanah, Lemon Berjongkok dan berkata: "Boleh saya melihatnya".
Kenji terkejut dan bertanya "Apakah kamu seorang Dokter? Atau semacamnya!" Lemon hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Saya bukan Dokter, saya adalah Mahasiswa Jurusan Manajemen, tapi kalau saya diberi kesempatan untuk memeriksa Tuan ini, saya mencoba berbuat yang terbaik".
Tanpa banyak bicara Kenji langsung mengiyakan "Cepatlah periksa, waktumu tidak banyak dan lakukan yang terbaik".
Lemon langsung memegang tangan Pak Restu Chandra, dia memeriksa denyut Nadi Pak Restu.
Setelah memeriksa sejenak, Lemon mengernyitkan keningnya dan berkata: "Kondisi Tuan Chandra sangat lemah dan memprihatinkan, dia harus segala ditolong".
Lemon melirik Rumput disampingnya, dan dalam sekejab Buku Mata Dewa yang ada diingatannya segera Bereaksi, Buku Mata Dewa memandu dan menunjukan Kegunaan Rumput tersebut.
Lemon bergerak mengambil Rumput itu, kemudian dia meremasnya dengan tangannya, Aroma racikan obat Herbal terasa di hidung semua orang yang ada tempat itu.
Mata semua orang tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, sebagian ada yang mencibir:
"Anak ini sok menjadi Pahlawan, sok tau tentang Pengobatan, dilihat dari Tampangnya, anak ini hanya mencari Muka saja, karena keluarga Pak Chandra".
Setelah selesai meremas rumput tersebut, Lemon menggegamnya dan dengan sedikit mengalirkan Energi Spiritual, dalam hitungan detik Rumput itu berubah menjadi sebuah Pil obat Herbal, yang berwarna Biru muda.
Kemudian Lemon membuka mulut pak Restu dan Memasukan Pil yang telah diraciknya tadi, dalam sekejab obat tersebut langsung hilang ditelan oleh Pak Restu, dengan kekuatan spiritualnya, Lemon menyuntikanya sedikit ditubuh Pak Restu.
Lemon mengamati seluruh Tubuh Orang Tua itu, dia sedikit tercengang mengetahui penyakit orang tua itu, dan seakan tidak percaya..
Nafas pak Restu Perlahan-lahan berhenti, dan tidak bergerak lagi.
Kenji yang duduk disamping Pak Restu, menatap Lemon dengan Panik "Kenapa Tuan Chandra tidak bernafas lagi, apa yang sudah kamu lakukan padanya?".
Kenji menatap Lemon dengan dingin. Lemon juga heran dengan apa yang terjadi, dia juga tidak mengerti.
Orang-orang yang ada ditempat itu, melihat yang terjadi dengan Patriak Chandra, seketika merasa muak melihat Lemon.
Ada yang berkata menghina dan ada juga yang kasihan, seorang lelaki Tua berkata kepada Lemon:
"Nak, lebih baik tadi kamu tidak berlagak sok Jago, sehingga kamu tidak mendapatkan Masalah, lihatlah sekarang dirimu, kamu telah membuat kepala keluarga Chandra meninggal, apakah anggota Keluarga Chandra membiarkanmu begitu saja?".
Kenji yang merasa muak dengan Lemon, berdiri dan memegang kerah baju Lemon sambil berkata memaki "Kau Dasar Bajingan.. Kau Berani membunuh Kepala Keluarga Chandra, jangan harap kamu bisa lolos dari tempat ini!".
Lemon yang tidak berkata apa-apa hanya merasa pasrah, karna memang penyebab kematian Patriak Keluarga Chandra karena dirinya.
"Uhuk Uhuk" orang-orang yang tidak memperhatikan Restu, yang telah Terbaring ditanah, dalam sekejab mata mereka menuju kembali kearah Restu yang lagi batuk.
Kenji yang lagi dalam keadaan marah, seketika melompat berlari disamping Restu
"Tuan, apakah Tuan baik-baik saja?".
Restu yang mendengar pertanyaan Kenji merasa heran dan bertanya:
"Kenapa kamu bertanya seperti itu, saya baik-baik saja, bahkan sekarang tubuhku tidak terasa sakit lagi!".
Orang-orang yang mendengar perkataan Restu seketika tercengang, seakan Rahang mereka jatuh ketanah lepas dari tempatnya.
"Oh ya, bukankah tadi saya sudah jatuh pingsan karna kesakitan, siapa yang sudah menolong saya?" Restu berkata sambil bertanya kepada Kenji.
"Tuan, itu dia, anak itu" Kenji menunjuk Lemon yang sedang berdiri.
Restu berdiri dengan dibantu oleh Kenji dan berkata: "Terimakasih Anak Muda, kamu telah menolong nyawaku, kalau boleh tau? Nama kamu siapa?".
Lemon membungkuk dengan Hormat "Tuan, Nama Saya Lemon, Lemon Nababan".
"Lemon, kamu sudah menyelamatkan hidupku hari ini, sebagai rasa terimakasihku" Restu menyodorkan tangannya kedalam Saku Celananya, dia mengambil Sebuah Kartu ATM.
Kemudian menyerahkannya kepada Lemon "Ambillah ini, sebagai bentuk rasa terimakasihku padamu, dan kalau ada yang ingin kamu minta bantu dimasa depan kamu bisa menghubungi saya".
Sambil Pak Restu menyerahkan Kartu Namanya.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂