Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.
Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.
ikuti kisah Kimeera disini yah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Kim senang,karena Juan berada di luar areanya.Hari ini usai mengerjakan beberapa resume di perpustakaan kampus,Kim berniat pulang.Sebenarnya ia sangat merindukan sepeda motornya hanya saja sayang sang Mama belum mengijinkan ia memakai motor itu kembali.Rupanya,sang mama lebih senang Kim di antar jemput oleh pak Mul.
Kim menuruni anak tangga menuju luar perpustakaan.
"Hai Kim,apa kabar?"tanya Celia dengan gaya khasnya yang manja dan mendayu.
"Aku disini itu artinya aku baik-baik saja,pertanyaan konyol yang tidak bermutu"ucap Kim membuat Celia mencibir.
"Hmm,anggap saja aku sedang basa-basi"kata Celia dengan nada angkuh.
"Apa perasaanmu baik-baik saja sekarang?atau malah sedang patah hati karena tidak ada lagi yang mengejarmu seperti orang gila?ya aku bersyukur sekarang Juan sudah sadar dari pengaruh magic cewek misquen sepertimu"celoteh Celia dengan nada puas,karena ia merasa jika kali ini Kim pasti akan kalah.
Kim tertawa mengejek,membuat Celia mau tak mau mengeryitkan dahinya bingung.
"Aku malah senang dia tidak mengganggu.Kamu mau tahu kenapa?"Kim menatap Celia dengan tatapan geli.
"Karena Juan bukan orang penting bagiku,sampai disini paham kan?"kata Kim seraya berlalu pergi,meninggalkan Celia dengan mulut melongo tak percaya.
"Hei,kamu pikir kamu seberharga itu buat Juan?dia itu cowok populer di kampus ini tahu gak?Dan kamu bilang dia tidak penting?!"teriak Celia membuat Kim menghentikan langkahnya lantas menoleh.
"Aku tidak perlu populer untuk bertahan hidup nona Celia,dan tadi kamu bilang apa aku miskin?Memangnya aku merusak harga dirimu dengan kemiskinan itu?hei nona Celia aku tidak mengemis padamu"kata Kim mengejek,lantas berlalu pergi meninggalkan Celia yang menghentakan kakinya dengan wajah kesal.
"Aku benci kamu Kim!"ucap Celia gusar.
Celia bergegas pergi dari sana,menuju tempat mobilnya terparkir,sebuah mobil standar orang Indonesia.
"Dasar orang miskin tak punya etika.Memangnya dia siapa berani bicara seperti itu padaku.Lagian kenapa sih Juan malah kayak orang bucin akut kalau soal Kim,heran deh.Cantik gak,miskin iya"omel Celia dengan wajah bersungut-sungut sambil menaiki mobilnya yang berwarna merah.
*****
Kedatangan Juan dan Vecia yang menggunakan mobil mewah membuat para mahasiswa memasang wajah kepo dan julid.
Bahkan momen di mana Juan dan Vecia jalan berdampingan mereka abadikan dan langsung jadi berita hangat diantara mahasiswa.
"Itu cewek cantik siapanya Juan ya?apa dia sudah move on dari Kim?padahal selama ini dia selalu mencari perhatian Kim sampai di luar nalar,aneh"ucap salah seorang mahasiswa ketika melihat foto Juan dan Vecia di akun media sosial.
"Ah salah sendiri Kim jual mahal"sahut yang lain.
"Dih yang ini cantik banget vibesnya kayak dewi gak sih?"timpal yang lain.
"Iya,cute banget ya kayak cewek-cewek Korea"sambung yang lain.
Suasana kampus tampak gempar karena Juan.
Celia menghadang langkah Juan dan Vecia.
"Kamu!"tuding Celia pada Vecia dengan tatapan memicing tak suka.
"Kamu siapa?kenapa jalan sama Juan?!"bentaknya membuat Vecia terkejut.
Menatap Celia dengan tatapan aneh,karena ia bahkan tidak mengenal gadis itu.
"Celia"ucap Juan pelan.
"Iya,kenapa sayang"balas Celia,Vecia menoleh menatap Juan dengan tatapan minta jawaban.
"Sayang gundulmu,sejak kapan aku jadi sayangmu"ucap Juan sewot.
"Eh,kamu kan cowok paling kesayangan di kampus ini,kecuali Kim dia membencimu"kata Celia enteng.
Lagi,Vecia menatap Juan.
"Dengar ya Celia.Mau sebenci apapun Kim padaku tidak akan berpengaruh buatku.Dan oh ya ini Vecia Angela.Dia adalah anak Pak Wijaya. Jadi,kamu harap jaga sikap ya"ujar Juan menjelaskan,siapa Vecia agar tidak jadi sasaran empuk Celia yang hobby tantrum tak jelas itu.
Celia menoleh menatap Vecia dengan seksama,seolah memastikan jika sosok gadis cantik dengan penampilan anggun bak dewi di hadapannya ini adalah putri sang konglomerat terkenal,Pak Wijaya Brata.
"Ehmm,sorry kalau begitu.Tapi jangan cemburu kalau Juan kembali mengejar si Kim sok jual mahal itu"celoteh Celia membuat Juan geram.
"Juan,siapa Kim?apa dia gadis yang baik?"tanya Vecia lembut.
Mendengar suara lembut milik Vecia membuat Celia manyun,Vecia benar-benar punya aura dewi.Penampilannya anggun,suaranya lembut dan mungkin perilakunya pun mencerminkan seorang putri konglomerat.
"Ho,gadis baik dari mana?dia cuma anak orang miskin yang kebetulan beruntung bisa kuliah di kampus ini"cemooh Celia.
"Setidaknya dia pintar,gak kaya kamu.Mulut saja yang di gedein,otaknya gak"sahut Juan tak suka.
Vecia tersenyum pada Juan,
"Juan benar,miskin dan kaya itu bukan patokan orang punya moral atau tidak.Contohnya kamu ini?sudah sok tahu,hobby menghina pula"ucap Vecia menohok.
"Kamu!"ucap Celia dengan mata melotot tak terima.Jarinya terancung didepan hidung Vecia.
"Singkirkan jarimu,nanti bisa patah"kata Vecia sambil tersenyum.
"Ayo Juan,ternyata kita hanya membuang-buang waktu mendengar omong kosongnya"sambung Vecia lantas dengan santai mengamit lengan Juan yang terlihat biasa saja,seolah menerima perlakuan manis Vecia.
"Aku jadi ingin bertemu Kim,pasti dia gadis yang manis"kata Vecia pelan sambil melangkah.
"Eh,Kim itu perempuan mandiri.Tidak semanis itu kok"kata Juan.
Sementara di belakang Celia tampak kesal,hingga menghentakan kakinya seperti anak kecil.
Sama seperti Juan,Vecia rupanya mengambil jurusan yang sama dengan lelaki itu.Alhasil keduanya berada di kelas yang sama.Tentu saja Vecia senang karena di tempat baru itu ia punya teman yang sudah ia kenal baik.
"Juan,kenapa kamu tertarik pada Kim,tidak mungkin gadis itu tidak spesial"kata Vecia menatap Juan dengan tatapan meminta jawaban.
"Tidak ada yang spesial dari Kim,dia bahkan tidak pernah berdandan.Memakai motor buntut dan tidak pernah berpenampilan menarik seperti gadis lain"ujar Juan dengan tatapan menerawang mengingat sosok Kim dalam benaknya.
"Aku gak paham,lantas apa yang membuat kamu selalu mencari perhatiannya?"kata Vecia.
"Aku gak tahu alasan pastinya.Aku hanya suka saja membuat ia kesal dan marah"kata Juan sambil tertawa pelan.
"Juan,aku serius"kata Vecia dengan wajah masam.
"Tapi,tahu dari mana kamu soal itu?kamu kan baru disini?"ucap Juan bingung.
"Berita seperti itu aku dengar bahkan dari awal aku tiba Juan,kamu itu populer di kampus ini"kata Vecia sambil tersenyum.
"Aku jadi penasaran seperti apa sih Kim,sampai seorang Juan harus berupaya sekeras itu untuk mencari perhatian,atau kamu jatuh cinta ya sama dia?"ucap Vecia menatap Juan dengan tatapan menuduh.
"Cinta?"gumam Juan pelan.
"Ku rasa tidak Vecia,dia bukan kriteria aku"kata Juan terdengar meyakinkan.
"Jangan seyakin itu Juan,kita tidak tahu kedepannya.Tapi,andai itu benar aku adalah orang pertama yang harus tahu"kata Vecia sambil terkikik.
"Eh,aku yakin karena aku tahu isi hatiku"elak Juan ikut terkikik.
Obrolan mereka terhenti ketika seorang dosen masuk karena sudah saatnya kuliah di mulai.Dan obrolan random itu terjeda sampai di sana.
****
"Haaachim!"
Kim bersin dengan cukup keras,gadis itu menggosok hidungnya dengan gusar.
"Aduh siapa sih yang nyebut namaku terus"gerutunya kesal.Bahkan kertas yang ada di atas meja sampai agak basah kena percikan dari hidungnya.
"Duh derita jadi musuh si Juandeng jelek,pasti dia nih yang lagi gosipin aku"gumam Kim sembari membereskan kertas-kertas yang berhamburan di lantai saking seringnya ia bersin tanpa henti sejak tadi.Untung saja,ia ada di pojokan kelas dan belum ada dosen yang masuk.
"Kamu sakit ya Kim?"tanya Mery sambil menoleh ke belakang.
"Gak"sahut Kim datar.
"Terus ngapain kamu bersin segitu hebohnya?apa gak kecipirit di celana?"tanya Mery lagi yang sukses membuat Kim melongo tak percaya.
"Gak!"sahut Kim cepat.
"Ih,kamu tuh dari tadi jawabannya gak gak melulu,mau cosplay jadi gagak kamu"ucap Mery membuat Kim jengkel.
"Bawel,mau buang air sekalian bukan urusanmu Meriposa"jawab Kim gusar.
"Hehe,santai Kim,gak perlu ngegas ntar meleduk"kata Mery sambil tertawa.
"Umm,kamu sudah tahu belum kalau Juan sudah punya pacar?"tanya Mery.
"Gak penting"jawab Kim acuh.
"Kok gak penting,selama ini kan dia fans garis keras kamu.Tapi tiba-tiba saja dia sudah menggandeng perempuan lain yang vibesnya itu kayak putri Korea,cantik,manis dan lembut selembut sutra"cerocos Mery tanpa peduli wajah gusar Kim.
"Ya ya,suka-suka kamu saja lah.Aku tidak butuh informasi dari kamu soal Juan atau siapapun.Kamu mending jadi kang gosip saja deh cocoknya daripada jadi mahasiswa"omel Kim semakin kesal.