Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Peran pelayan, dirumah Shean
"Saya tidak suka diabaikan!" Ketus shean. Tangannya masih setia mengendalikan setir mobil.
Risha memejamkan matanya sejenak dan menarik nafas dan mengeluarkannya.
"Bisa saya bicara?"
"Katakan"
"Saya tidak ingin kontrak pernikahan!"
Shiittt...
Kaki shean tiba-tiba menginjak rem secara mendadak. Risha hampir saja tersungkur kedepan kalau saja Seat Belt tidak menahan tubuhnya. Begitu juga shean, pria itu langsung menatap Istrinya tajam. Lancang sekali bicaranya.
"Apa maksudmu?" Ucap shean.
Risha menelan ludahnya susah payah, ketika Mendengar Suara lantang Pria yang berstatus suaminya. Apalagi tatapan pria itu membuat Risha takut.
"Aku...Aku ingin, kontrak pernikahan dihilangkan!" Risha menunduk, mata coklatnya tak berani menatap Mata setajam elang milik suaminya.
Shean Murka mendengar Perkataan istrinya. "Berani sekali kamu mengatakan itu. Memangnya siapa kamu, hahh? Yang bisa memutuskan Itu semua, hanya saya!" Suara shean meninggi membuat Risha benar-benar takut. Gadis itu masih menunduk dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
Risha memberanikan diri menatap Suaminya. "Aku tak ingin mengecewakan ibuku, shean. Kita jalani pernikahan ini tanpa kontrak. Aku mohon.. " Pinta risha terisak.
"Tidak, Bisa! Kontrak tetap kontrak! Saya yang membiayai pengobatan ibumu. Dan saya yang berkuasa diasurat perjanjian. Hanya saya yang bisa memutuskannya!" Pria itu lantas menatap Depan dan kembali menjalankan mesinnya dengan Rasa amarah didada.
..._**_...
Beberapa hari telah berlalu. Semenjak perdebatan mengenai pernikahan kontrak, Shean benar-benar mendiami risha. Pria itu kesal dengan Permintaan risha yang jauh dari perkiraannya.
Setelah berkutat dengan pekerjaannya seharian, Shean langsung menuju mobilnya yang sudah disiapkan didepan Pintu Utama Kantor ElzaGroup.
Shean memilih mengendarai mobilnya sendiri tanpa sopir. Mobil Hitam BMW nya langsung meluncur Cepat meninggalkan Halaman Gedung Perusahaannya.
Dalam 10 menit, Pria itu sudah sampai diKediaman Elza winara. Setelah menempatkan mobilnya diGarasi, Shean lantas langsung masuk kedalam rumah.
Pria itu menghampiri mamanya diruang keluarga, karena setiap sore, pasti wanita paruh baya itu Stand bay didepan televisi.
"Sudah pulang?" Tanya nyonya rose yang tengah duduk diruang keluarga, menikmati Acara Memasak ditelevisi yang dibintangi Chef Ternama kesukaannya.
Risha juga duduk diatas tikar sambil memangku baby Archie, permintaan mama mertuanya yang ingin ditemani Menantu dan cucunya.
Shean melirik kearah istrinya yang diam saja dan lebih memilih menatap Baby menggemaskan yang dipangkunya.
"Mau air hangat?" Tanya Nyonya Rose basa-basi. Saat memperhatikan Pasangan pengantin baru yang sepertinya sedang perang dingin.
Shean hanya mengangguk.
Pria itu lantas membuka Jas-nya, dan membuka kancing pergelangan tangannya. Sambil melipat lengan Kemejanya keatas, Shean pun menduduki Kursi sofa dibelakang mamanya yang baru saja berdiri.
"Mama sepertinya lupa, Tv dalam kamar belum dimatikan. Risha..." Nyonya rose memanggil Menantunya, membuaf risha menoleh. "Layani suami kamu, ya. Mama mau ngecek keatas dulu." Tanpa ba-bi-bu, tanpa jawaban Risha, Nyonya Rose pun langsung ngacir Meninggalkan Shean dan risha. Wanita itu hanya Beralasan saja agar Putra dan menantunya bisa berduaan. Hahaha, salah mereka sih, pake Diam-diam an segala.
Selepas kepergian Mama mertunya, risha jadi Kikuk dan salah tingkah. Sebab, Shean kini menatapnya dengan begitu Aneh. Risha jadi merinding.
"Kenapa?" Tanya shean, suaranya datar saja seperti biasa.
Risha hanya menggeleng dan menunduk menatap putranya yang ternyata tanpa diduga, Bayi kecil itu Sudah tertidur.
"Astri. Bawakan saya Air hangat!" Teriak shean. Pria itu mengambil Remot control tv dan mengganti channel Lain yang menyiarkan Acara Bisnis.
Risha yang merasa ini adalah tugasnya, gadis itu langsung menidurkan Baby Archie diKasur kecilnya diatas tikar.
Risha langsung berdiri dan melangkahkan kakinya menuju Dapur. Shean Hanya diam saja melihat istrinya pergi.
Tidak sampai 5 menit, Risha kembali keruang keluarga dengan membawa nampan berisi Satu gelas Air putih hangat dan Pancake yang tadi sore dibuat.
"Silahkan, tuan." Ucap risha sembari menaruh Nampan diatas meja Samping kursi.
Shean yang tadi fokus menatap Siaran tv, langsung saja mengalihkan pandangannya menatap Istrinya.
"Terima kasih." Pria itu mengambil Gelas yang berisi air hangat dan menguknya beberapa kali. Itu sudah menjadi kebiasaan shean, selepas pulang kerja.
"Ada yang bisa saya bantu lagi, tuan?" Tanya risha.
Oh, ternyata ada yang mencoba memerankan peran pelayan dirumah shean. Menarik juga. Shean menarik sebelah sudut bibirnya.
"Hmm.. Saya capek. Bisa pijat kaki, saya?" Shean meluruskan kakinya dihadapan Risha.
Sebagai Istri, eh, sebagai pelayan yang baik. Risha tentu saja menurut. Gadis itu tersenyum dan mengangguk, mengikuti perintah Majikannya.
Risha mendekati Kaki suaminya, dan menjulurkan kedua tangannya dipergelangan kaki Shean yang masih terbalut celana kerjanya.
Shean yang mengira Risha akan menolak perintahnya, tentu saja kaget. Shean tak menyangka, Istrinya yang kadang kala pemberani, kini tunduk dibawahnya.
"Seperti ini, tuan?" Tanya risha. Tangannnya memijat dan menekan pelan pergelangan kaki suaminya.
Shean, Pria itu hanya mengangguk. Tidak buruk juga tangan istrinya. Sangking menikmatinya, shean menyandarkan punggungnya disandaran sofa yang diduduki dan melipat tangannya dibelakang kepala, sambil mengamati wajah Cantik istrinya.
Baju tidur Berbahan satin dengan celana panjang dan Lengan pendek bewarna Pink melekat sempurna ditubuh Molek Risha. Wajahnya bersih tanpa polesan make up sedikit pun, bibirnya pink alami. Bagaimana dia bisa secantik itu?
Hati Shean tidak tenang memandangnya. Istrinya itu, Sangat menarik juga ternyata. Shean menggelengkan kepalanya, mengusir kekagumannya pada risha. Tak boleh membawa perasa'an diantara mereka.
"Mataku ternodai!!!" Teriak Deyna yang baru saja pulang. Gadis itu menutup matanya dengan tangannya.
Karena kaget mendengar suara tantenya yang hampir memecahkan gendang telinga. Baby Archie pun langsung terbangun dan menangis kencang.
Risha langsung menggendong putra shean dan menenangkannya. Shean mengambilkan Botol susu formula milik Archie yang jauh dari jangkauan Risha dan memberikannya pada sang istri.
"Gila kamu, yaa." Kesal shean pada adik bungsunya. Deyna hanya nyengir dan menggaruk kepalanya.
"Sorry, kak. Aku kan nggak tau, kalau Ponakanku lagi Mimpi indah.. " Jawab deyna. Gadis itu mengambil duduk disamping kakak iparnya diatas tikar.
Shean mendengus kesal.
Pria itu lantas berdiri, mengambil jas, tas serta sepatu kerjanya yang masih diatas sofa.
"Pindahkan Archie kekamar. Dan kamu..." Shean menatap adiknya. "Jangan menyentuh putraku sebelum bersih-bersih. Bau asammu itu sangat menyengat, Tidak baik untuk pernapasan Putraku!" Lanjut shean yang tau, adiknya baru saja pulang dari Olahraga Basketball. Kesukaan Deyna.
Deyna tersenyum Nyengir mendengar ucapan kakaknya sebelum meninggalkan ruang keluarga.
"Aku kekamar ya, kak. Mau mandi, Nanti Macan garong itu marah-marah.. " Ucap Deyna yang membuat risha menggeleng-gelengkan kepalanya. Adik dan kakak, emang sama saja.
*
*
*
Risha menimang-nimang Archie yang tengah malam terbangun. Dituntut menjadi dewasa oleh shean, membuat risha terbiasa lama-lama dengan Putra sambungnya. Bayi kecil itu, risha bahkan tidak menganggapnya Anak tiri. Namun seperti Putra kandungnya sendiri.
"Haus ya, sayang?.." Ucap risha kepada sang putra. Tangan kanannya memegang kendali botol susu yang disedot Bayi mungil itu. Sedangkan tangan kirinya, dibuat menyangga tubuh kecil archie digendongannya.
Sebisa mungkin, risha menahan ngantuknya yang terus menyerang karena jam sudah menunjukkan pukul 00.30.
Asal kalian tahu, Shean sebenarnya tidak tidur saat mendengar suara tangisan putranya yang menggema dikamar besar itu. Pria itu hanya memejamkan mata dan saat risha menghadap arah lain, baru shean membuka matanya, mengamati gadis yang berdiri membelakanginya.
Shean kira, gadis seperti risha tidak bisa mengurus anak. Dan yang dibutuhkan hanya uang untuk pengobatan ibunya. Namun nyatanya, shean salah besar menilai Gadis itu. Yang menjaga putranya, siang dan malam, Tanpa lelah dan mengeluh padanya, Itu hanya Risha. Istri kontraknya, yang dua tahun lagi, shean akan kehilangan gadis itu.
Apa shean menyesal mengajukan kontrak? Jawabannya, Entahlah..
Hatinya terkalahkan oleh ego. Karena menurutnya, yang dibutuhkan itu Orang yang bisa merawat Putranya, bukan seorang istri untuknya. Dan nyatanya tak pernah salah. Bahwa, Status Risha sebagai istri, itu hanya Figuran. Selama kontrak perjanjian!
*
*
*
*
*
Bersambung...
Makasih yang sudah mampir, yaa..
Demi yang sudah menanti, Aku update tengah malah lagi ini. Tetap semangat membaca karya receh ini yaa..
Tinggalkan jejak kalau suka dengan Karya amburadul, yang kadang kala tidak masuk diakal ini. Baayyy....
Kembang lope untuk kalian semuaa...