mengisahkan tentang petualangan Rakha di negara orang,bertemu dengan arwah perempuan yang sedang hamil dan mencoba untuk membantunya.
langsung baca aja yuk😊😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 20
Alessandro mencoba untuk menghubungi Kanaya saat itu juga. Percobaan pertama dia gagal,tidak di angkat oleh Kanaya, Alesandro tidak putus asa dia kembali mencoba menghubungi Kanaya kembali.
"Hem ya halo"jawab Kanaya dengan suara seraknya khas bangun tidur
"Are you sleeping sweety?"tanya Alesandro
Kanaya yang bingung dengan suara orang di sebrang langsung melihat ke arah ponselnya. Di sana hanya tertera nomer asing dari luar negri bukan dari Indonesia. Dan Kanaya tahu darimana nomer tersebut,dari mana lagi kalau bukan dari Milan?
"Who is this?"tanya Kanaya dengan ketus sebab berani-beraninya orang di sebrang memanggilnya dengan sebutan sweety
"Hai dimenticato la mia voce Kanaya?"(Kau lupa dengan suaraku Kanaya?)tanya Alesandro
Kanaya masih mencoba menebak dimana dia pernah mendengar suara orang ini. Suaranya memang tidak asing,tapi Kanaya lupa milik siapa suara tersebut.
"Non c'è bisogno di chiacchiere, chi sei?"(Tidak usah basa-basi siapa kamu?)tanya Kanaya yang sudah malas
"Alesandro Barbieri "jawab Alesandro
"Aaaaaa ale-ale,come vuoi chiamarmi?"(mau apa kau menelfonku?)tanya Kanaya yang ingat siapa yang menelfonnya ini
"Voglio chiedere il tuo aiuto"(Aku ingin meminta bantuanmu)ujar Alesandro
"Che tipo di aiuto desideri?"(Bantuan apa yang kau inginkan?)tanya Kanaya tanpa basa-basi
Mereka mengobrol sampai lama dengan di dampingi Ken yang memang sudah bangun dari tadi
Tinggalkan mereka kita kembali kepada Juan/Rakha
"Opa aku mau pergi ke Siena,di dekat reruntuhan biar Cistercian"ujar Juan tiba-tiba
"Untuk apa kamu ke sana Juan?!"tanya opa Marco penasaran
"Gak ada,cuma mau kesana aja, hitung-hitung refreshing"jawab Juan santai
"Benarkah hanya untuk itu?"tanya opa Marco curiga
"Tentu saja,memangnya untuk apa lagi?"jawab Juan meyakinkan
"Jangan kau kira aku mengenalmu hanya sehari atau sebulan Juan"kali ini nada opa Marco berubah
"Haaahh,entahlah opa,hatiku mengatakan aku harus segera ke tempat itu,sudah beberapa kali aku dan Rakha bermimpi di datangi oleh seseorang yang sangat gagah,dia terlihat seperti kesatria di zamannya,kalau di lihat dari pakaiannya dia seperti berasal dari zaman abad ke 12"jawab Juan akhirnya jujur
"Apa dia menyuruhmu untuk mengambil sebuah pedang Rakha?"tanya opa Marco
"Bagaimana opa bisa tahu?"tanya Juan kaget dengan tebakan sang opa
"Karena tempat yang ingin kamu datangi adalh tempat di temukannya pedang Galgano Guidoti"jawab opa Marco
"Entahlah aku tidak tahu nama pedang itu,yang aku tahu,orang tetsebut memintaku untuk mengambilnya segera sebelum di ambil oleh orang-orang dari sekte sesat"jelas Juan
"Tapi setahu opa pedang itu berada di museum, lalu kenapa kamu justru di suruh kesana?"heran opa Marco
"Katanya yang di museum itu hanya replikanya saja,sampai saat ini pedang tersebut belum ada yang bisa mencabutnya,maka dari itu beliau memintaku untuk mengambilnya"jawab Juan
"Apa kau sudah mendapatkan izin dari mamamu Juan?"
"Belum opa,aku baru akan mengatakannya nanti saat mama sudah bangun"
"Opa rasa mamamu sudah bangun"
"Kenapa opa menebak begitu?mama itu pasti capek sebab semalam membantu kami menyelamatkan mbak Ratih"tanya Juan heran
"Alesandro pasti akan meminta bantuan mamamu untuk mencari keberadaan Ratih,dan Alesandro bukan orang yang sabaran,jadi opa yakin kalau sekarang dia sedang menghubungi mamamu"jawab opa Marco setelah menyeruput kopinya
"Benarkah?wah berarti mama repot dong?harus cari alasan kan untuk bisa menolak permintaan tuan ale-ale itu?"ujar Juan
"Kau ini sama saja seperti mamamu,nama sudah bagus kau ganti jadi ale-ale,bukankah di Indonesia itu sejenis minuman instan dalam gelas?"
"Ribet opa kalau harus memanggil namanya,jadi paling pas ya ale-ale saja,dan ya ale-ale itu minuman kemasan dalam gelas"
"Terserah kamu sajalah,dan kamu tidak kenal mamamu dengan baik ternyata,dia tidak akan menolak permintaan Alesandro,tapi mamamu akan memanipulasinya nanti,entah siapa yang akan dia jadikan kambing hitam"ujar opa marco
"Bagus dong kalau begitu,dan aku harap mama mengkambing hitamkan istri sahnya"jawab Juan
"Terserah lah,kalian berdua memang sama saja kalau sudah kesal dan usil ke orang,kamu gak mau pulang?"
"Opa ngusir?"tanya Juan d Ngan memicingkan matanya
"Opa hanya bertanya Juan bukan ngusir kamu"jelas opa Marco
"Aku nginep,besok mau ijin saja kerjanya,aku mau suruh Rakha untuk cuti selama seminggu saja untuk pergi ke Siena nanti"jawab Juan
"Kamu yakin mau mengambilnya Juan?itu amanah yang sangat besar lho?!"tanya opa Marco
"Aku sudah yakin opa,jika beliau sendiri yang datang padaku dan memintanya,aku yakin beliau juga yakin jika aku mampu untuk menjaga pedang tersebut"jawab Juan
"Opa hanya berpesan untuk selalu berhati-hati, karena mungkin lawanmu tidak main-main Juan, bisa jadi sekte black magic juga turut memperebutkan pedang tersebut,sebab menurut cerita,pedang itu sudah banyak memakan korban jiwa yang tidak bersalah"pesan opa Marco
"Opa tenang saja,insya Allah aku dan Rakha mampu untuk mengemban tanggung jawab tersebut " jawab Juan dengan yakin
"Baiklah terserah kamu saja,tapi kamu harus mendapat izin dari mamamu dulu baru kamu boleh berangkat"opa Marco akhirnya mengalah dan mengizinkan Juan untuk tetap melaksanakan niatnya tersebut
"Terimakasih opa,aku akan s lalu meminta izin mama, sebab izin dan doa dari mamalah yang selalu aku butuhkan "ujar Juan
"Lalu kau akan meninggalkan Ratih?sebentar lagi dia akan melahirkan,setidaknya saat anak itu lahir kau bisa mengadzani nya"tanya opa Marco
"Aku harus cepat opa,jadi tidak ada waktu lagi untuk menunggu kelahiran baby mbak Ratih,kalau nanti babynya mbak Ratih lahir,opa bisa menelfonku untuk mengadzani baby tersebut"jawab Juan
"Maaf mbak Ratih,aku tidak bisa menemani mbak Ratih untuk melahirkan,firasatku sungguh tidak enak mengenai amanah dari pria di dalam mimpiku"ujar Juan yang melihat Ratih dari tadi berdiri di ambang pintu
"Tenanglah Juan, aku sudah aman di sini,jadi kamu tidak perlu terlalu khawatir,lagi pula Tante Kanaya juga sudah memberikan yang terbaik untukku"jawab Ratih dengan tersenyum
"Sekali lagi maaf mbak,tapi aku janji aku akan segera kembali dan menggendongnya,aku juga akan selalu menjadi penjaganya hingga kelak dia dewasa dan mampu menjaga dirinya sendiri"ucap Juan dengan sungguh-sungguh.
______________
Selamat membaca 🥰 🥰 🥰
Jangan lupa dukungannya ya 😊😊😊