Franda Liem, adalah seorang gadis tomboy dengan kemalasan luar biasa, dia malas melakukan apapun, hingga satu kesempatan ada seorang culun yang mengatakan cinta padanya.
Pria itu bernama Hang Zhie terus berusaha, hingga Franda benar-benar mengerjainya.
Tiga tahun setelah kelulusan, Franda terpaksa bertemu dengan si culun yang kini jadi bosnya.
Dia terkejut ketika Hang menjadi super seksi, terlihat cool, sedikit bicara, tapi tatapannya mematikan.
Bagaimana kisah Franda selanjutnya? ketika dia tahu bahwa Hang sakit hati padanya karena mendapatkan penolakan dan ingin balas dendam?
Simak di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kumi Kimut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia memang tampan, tetapi tetap culun di mataku
Beberapa menit berlalu....
Sosok Doni datang dan memberikan satu hal yang sangat bagus, yaitu tumpangan bagi Fito.
"Kau mau ikut bersama kami?" tanya Doni.
"Tidak terima kasih," jawab Fito sambil berbalik dan masuk ke dalam kantor.
Franda tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh sahabatnya karena dia hanya ingin pulang dan jauh dari kantor yang berbau Hang.
.
.
.
Sang gadis sudah berada di dalam mobil Doni, tapi wajahnya sangat gelisah membuat pria yang sangat mencintainya begitu khawatir.
"Ada apa?" tanya Doni sambil menyetir, dia masih bagus dengan jalan dan mendengarkan jawaban dari seorang gadis yang semakin cantik.
"Aku? tidak ada apa-apa denganku, bertemu dengan teman yang menyebalkan dan ingin pulang saja!" jawab Franda kesal.
"Oh, jadi kau masalah dengan temanmu itu?"
Doni mencoba meneliti apa yang terjadi sebenarnya dan ingin mengorek informasi mengenai teman-teman Franda di masa lalu.
"Aku tidak tahu tentang apapun, jadi jangan pernah percaya tentang itu kepada segala usaha malas untuk menjawabnya!"
Doni terdiam dan tidak akan mengatakan sebab akibat apa yang dia sampaikan biasa di membuat kekasihnya sangat marah.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Franda, gadis itu hanya termenung dan mendapati banyak bayangan di pikirannya.
"Aku tidak pernah pusing seperti saat ini, penampakannya memang sangat berbeda, Deb begitu tampan dan tidak menyebalkan seperti dahulu. Meskipun dia sudah seperti itu rasanya aku tidak ingin menjadikan dia satu-satunya di dalam hidupku sebab Hang, dia sudah memiliki ketenangan. Wajahnya memang sangat tampan tetapi aku tidak suka dan sama sekali tidak ingin berniat menyukai Hang," batin Franda.
Dia tidak menyangka jika diperhatikan oleh kekasihnya jadi, Doni menyadari bahwa ada hal yang aneh dari kekasihnya jadi ingin sekali mengetahui penyebab yang menjadikan Franda murung.
.
.
.
Sesampainya di rumah ...
"Mampir Don, oh ya terima kasih sudah mengantarku sampai rumah!" ucap Franda sambil turun dari mobil.
"Aku meninggalkan kelas untuk menjemputmu jadi aku harus kembali ke kampus," pinta Doni.
"Ya, aku akan mengatakan kepada ibuku bahwa kau sedang sibuk dan tidak bisa diganggu."
Doni ingin tetap tinggal di sana karena ibu Franda berikan titik terang mengenai masa lalu kekasihnya.
Namun, ada satu hal yang perlu dia ketahui yaitu banyak tugas di kampus yang sudah menunggu jadi pria itu harus profesional.
"Ya, nanti malam aku datang."
"Oke, aku akan mengatakan kepada ibu!"
"Oke."
Doni pergi dengan melambaikan tangannya, beberapa detik kemudian datanglah sang ibu.
"Hey? kenapa kau tidak memintanya masuk?"
Sang ibu muncul dari balik tubuh sang anak dan membuat nya terkejut.
"Ibu! kenapa selalu membuatku kaget! dia ada banyak pekerjaan karena tugasnya jadi langsung kembali ke kampus."
Franda kembali murung dan dipertanyakan oleh ibunya.
"Baru juga lulus, kenapa sudah murung saja, aku sudah menyiapkan makanan yang sangat enak untukmu jadi masuklah ke dalam!"
"Ya bu."
Franda masuk ke dalam rumahnya dan meninggalkan banyak luka yang mendalam karena mengetahui bahwa dia berada dalam situasi yang sangat sulit, di sisi lain ada Doni dan di sini lainnya ada Doni, ini sangat menyebalkan baginya.
"Aku tidak perlu memikirkan masa lalu karena masa depanku sudah dekat, toh Hang agar segera melakukan pertunangan jadi tidak ada yang bisa diharapkan!" batin Franda.
*****
