NovelToon NovelToon
My Love Friend

My Love Friend

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Bad Boy / Kisah cinta masa kecil / Cintapertama / Idola sekolah / Cinta Murni
Popularitas:674
Nilai: 5
Nama Author: LoveHR23

Fahrul Bramantyo dan Fahrasyah Akira merupakan sahabat sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Mereka sangat akrab bak saudara kembar yang merasakan setiap suka dan duka satu sama lain.

Namun semuanya berubah saat kesalahpahaman terjadi. Fahrul menjadi pria yang sangat kasar terhadap Fahra. Beberapa kali pria itu membuat Fahra terluka, hingga membuat tubuh Fahra berdarah. Padahal ia tau bahwa Fahra nya itu sangat takut akan darah.

Karena Fahra kecil yang merasa takut kepada Fahrul, akhirnya mereka pindah ke Malang dan disana Fahra bertemu dengan Fahri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LoveHR23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehilangan

Teriakan Andin yang histeris membuat Fahra sontak membangunkan tubuhnya. Saat bangun, Fahra melihat motor melaju dengan sangat kencang ke arahnya.

Beruntungnya motor yang melaju kencang itu dapat membelokkan arah dan tak menyenggol Fahra sedikitpun. Pria bermotor itu tidak berhenti sama sekali, karena ia fikir kalau anak kecil yang sedang berbaring ditengah jalan itu hanya bermain.

Gadis kecil itu sudah sangat lemas dan tak mengeluarkan suara sedikit pun. Berbeda dengan Andin, karena tekanan dan stress yang berlebihan saat melihat Fahra hampir celaka, tubuh Andin terasa lemas dan perlahan ia jatuh tak berdaya.

Sejak tadi Andin tak henti-hentinya memegang dadanya yang terasa begitu sesak.

Fahrul keluar dengan membawa pisau dan beberapa cemilan untuknya dan Fahra. Namun saat ia berada di depan pagar, Fahrul melihat Fahra yang terbaring di tengah jalan. Pisau mainan dan Cemilan yang ada ditangan Fahrul pun jatuh.

"FAHRAA!!!" teriaknya histeris. Fahrul berlari menghampiri Fahra yang tergeletak di tengah jalan. Sorot matanya teralihkan pada wanita yang juga tergeletak disebrang rumahnya. Fahrul mengenal wanita itu, ia bergegas berlari dan meninggalkan Fahra sendiri di tengah jalan.

"Kak Andin!" panggilnya. Fahrul meletakkan kepala Andin di pangkuannya.

"Kakak kenapa?" anak itu mulai menangis saat melihat Andin terbaring lemah.

"Fahra.. Fahra.." ucap Andin lirih. Perlahan mata Andin mulai tertutup dan tak sadarkan diri.

"KAK ANDIN!!!'' teriak Fahrul histeris. "Fahra, Fahra kenapa? Apa Fahra yang udah buat kak Andin kayak gini? Fahraa!!" Fahrul menatap tajam ke arah Fahra sembari mengepal tinjunya. Rahang giginya berbunyi seolah ingin memangsa sahabatnya itu.

"Mamah, MAH!!! MAMAH TOLONGIN KAK ANDIN MAH!! Mama kemana sih!!'' anak itu beranjak dan bergegas memanggil Rina. Namun langkahnya terhenti ditempat Fahra terbaring. Ia menatap tajam ke arah gadis kecil itu.

"Itumah, Kak Andin di seberang sana" Fahrul menunjuk ke arah dimana Andin berada.

Dengan langkah kecilnya, Fahrul segera menghampiri kakaknya. Berbeda dengan Rina yang terkejut dengan keadaan yang menimpa Fahra.

Rina menghentikan langkahnya untuk menggendong Fahra, dan membawanya untuk segera menghampiri putrinya.

"Fahra Mah, Fahra yang udah buat Kak Andin kayak gini. Semua ini salah Fahra Mah" ucap Fahrul sembari menangis.

Fahra menghampiri Fahrul dan menunjukkan lukanya. "Rul, liat deh, Kepala Fahra berdarah. Tangan, tangan Fahra juga berdarah Rul. Sakit banget." ucap gadis itu. Namun Fahrul sama sekali tak perduli, dan bahkan ia mendorong sahabatnya itu hingga terjatuh.

"Aww sakit Rul. Fahra kan lagi sakit, kok Fahrul dorong Fahra sih." ucap Fahra lagi begitu manja.

"Fahrul udah, jangan sakiti Fahra. Dia juga terluka Nak." bentak Rina pada anaknya. Fahrul terus menatap tajam ke arah Fahra hingga membuat gadis itu takut dan bersembunyi dibelakang Rina.

~>>•<<~

Rina bergegas membawa Fahra dan Andin ke rumah sakit. Sementara Fahrul ditinggalkan bersama pembantunya. Wanita itu mengeluarkan ponsel untuk menelpon suaminya.

"Pah, hikss hikss.. Andin Pah," ucap Rina sembari tersedu.

"Andin kenapa Mah?" tanya pria diseberang telpon itu.

"Andin pingsan, dan dibawa ke rumah sakit. Terakhir kondisinya sangat buruk Pah"

"Papah segera kesana, kamu jangan nangis ya"

"Iya Pah, cepet ya"

Bram segera menutup teleponnya dan bergegas pergi ke rumah sakit.

Saat sampai di rumah sakit, Bram melihat istrinya yang tengah duduk sedang menangis.

"Fahra dimana Mah?" tanya Pak

"Udah ditangani dokter, Pah."

"Andin? Bagaimana keadaan Andin?"

Tiba-tiba Dokter Riyan keluar dari ruang ICU, dan menghampiri Rina dan Bram.

Rina begitu gencar untuk bertanya tentang kondisi Andin saat Dokter Riyan keluar. Sementara Bram terus merangkul untuk menenangkan istrinya. Dengan air mata yang masih berlinang, Rina mulai membuka suara.

"Bagaimana keadaan Andin, Dok? Dia baik-baik aja kan?" tanya Rina tersedu.

"Maaf Bu, Pak, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun takdir berkata lain. Tuhan lebih sayang Andin. Bapak dan Ibu harus ikhlas yah" ucap Dokter Riyan, tenang. Namun juga dengan raut khawatir.

Mendengar itu, Rina langsung terjatuh. Ia begitu tak berdaya mendengar berita itu. Wanita itu menatap suaminya lirih, dan mulai menangis.

"Udah Mah, ini semua sudah takdir Tuhan. Udah saatnya Andin bebas dari rasa sakit yang membebaninya selama 4 tahun ini."

"Tapi Pah.. Andinnn!!!" Rina bergegas berlari memasuki ruang ICU.

"Papah akan hubungi bibik untuk membereskan rumah." ucap Bram.

Inilah akhir dari rasa sakit yang membebani Andin selama ini. Gadis cantik itu harus meninggal di usianya yang masih sangat muda. Ia dikuburkan di pemakaman keluarga besarnya. Terkadang kita memang harus rela menikhlaskan untuk melihat orang tersayang kita merasa baik-baik saja. Walaupun sakit dan sesak, namun itu akan lebih baik karena Andin sudah cukup merasakan sakit yang luar biasa.

"Mamah gak nyangka, kamu akan pergi secepat ini sayang" ucap Rina sembari menaburi bunga. "Selamat Jalan Anakku" wanita itu mencium batu nisan Andin.

"Ini semua karena Fahra!" tukas Fahrul tajam.

"Nggak sayang, ini bukan salah Fahra. Ini memang udah takdir kakak kamu" jawab Bram mencoba menenangkan.

"Fahrul udah, kakak kamu itu memang sakit. Dan ini adalah jalan terbaik Kak Andin" Rina juga coba memberi pemahaman kepada putranya.

"Astagfirullah, Pah, aku lupa kalau Fahra masih ada di rumah sakit." karena panik, wanita itu melupakan Fahra yang masih berada di rumah sakit.

"Ya ampun, Mah. Yaudah, kamu dan Fahrul pulang duluan yah. Papah mau jemput Fahra dulu di rumah sakit." ucap Bram, tak kalah panik.

"Iya Pah"

~>>•<<~

Fahrul dan Rina terlihat sedang duduk bersantai di ruang tamu. Dengan tatapan kosong, mereka berdua hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Mah, Papah pulang" ucap seorang pria yang terlihat menggendong gadis kecil.

Rina dan Fahrul sontak melihat Bram yang baru saja pulang.

"Kasian Fahra mah, sejak tadi malam dia hanya sendiri di ruang rawatnya. Dan kata dokter, sebenarnya Fahra udah boleh pulang dari kemarin. Tapi karena kita sibuk ngurusin Andin, anak ini jadi kita biarin" jelas Bram pada istrinya.

"Astagfirullah, gimana sakit kamu Nak? Kamu takut gak sendirian di rumah sakit?" tanya Rina.

"Nggak kok tante. Fahra dikasi coklat sama suster. Kata suster, kalau Fahra berani, Fahra bakal dikasi coklat" Fahra menunjukkan coklat yang diberi suster rumah sakit. Dari kecil hingga sekarang, Fahra tak pernah berubah. Gadis itu selalu bersikap lugu terhadap apapun. Melihat senyum Fahra, Bram dan Rina juga ikut tersenyum.

"Rul, ini Fahra ada coklat. Kita bagi-bagi yukk" gadis kecil itu menyodorkan coklat yang ada ditangannya.

Dengan cepat Fahrul melempar coklat yang dipegang Fahra.

"Tante, Fahra takut. Fahrul galak banget sama Fahra." ucapnya yang bersembunyi di belakang Rina.

"Fahrul" panggil Rina lemah lembut.

"Nggak, Mah. Aku gak mau temenan sama pembunuh itu!" tukas Fahrul tajam, sembari menunjuk ke arah Fahra.

-

-

-

~>>•<<~

Bayangin aja kalo bocah kecil jadi galak. Serem kagak, gemes iya wkwk. Tapi kalau galaknya penuh kebencian, lumayan ngeri sih menurut author.

Yaudah-yaudah, gausah cerita terus dong hehee..

Bantu vote aja yaa. Tinggalin jejak buat yang udah baca. Dan kasi upah ke author buat tulisan ini heheh

See youuu

Salam sayang, Author

glds_herazt23

1
LoveHR23
keren dan semangat
LoveHR23
👍💪
LoveHR23
semangattt authorr😍
Anonymous
bagus
Anonymous
Hera kerennn💪
Anonymous
waww
Anonymous
😍😍😍
Anonymous
great💪
Anonymous
😍
Anonymous
💪😍
Anonymous
semangat💪
Anonymous
awww lucu banget😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!