NovelToon NovelToon
Miranda Anak Yang Disisihkan

Miranda Anak Yang Disisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni / Cintapertama
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: santi damayanti

bagaimana jadinya kalau anak bungsu disisihkan demi anak angkat..itulah yang di alami Miranda..ketiga kaka kandungnya membencinya
ayahnya acuh pada dirinya
ibu tirinya selalu baik hanya di depan orang banyak
semua kasih sayang tumpah pada Lena seorang anak angkat yang diadopsi karena ayah Miranda menabrak dirinya.
bagaimana Miranda menjalani hidupnya?
simak aja guys
karya ke empat saya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi damayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

persiapan bertemu ibu kirana

Handoko melangkah menuju mobilnya, hatinya diliputi amarah yang membara dan tak menyangka kalau Lena anak angkatnya adalah dalang yang akan menghancurkan perusahaannya. Tangannya mengepal erat pada kemudi, tatapannya tajam, napasnya sedikit sesak.

“Kurang apa aku sama dia, padahal aku rela memberikan Pajero dan dua motor sport anakku agar Lena tak jadi diambil sama Pak Reza,” umpat hatinya kesal.

Hari Minggu kendaraan agak lengang. Hari belum sepenuhnya siang ketika Handoko akhirnya sampai ke rumahnya. Setelah memarkirkan kendaraan, ia langsung masuk ke dalam rumah.

Tampak Lusi, Amar dan Amir sedang bercanda dengan Lena. Suara tawa mereka membuat dada Handoko terasa makin panas.

“Harusnya Miranda yang diperlakukan seperti itu,” ucap Handoko dalam hati.

“Lena,” bentak Handoko. Suaranya menggelegar memenuhi ruang keluarga.

Sontak semua orang melihat heran ke arah Handoko.

“Ada apa, Yah,” ucap Lusi bingung. “Kok marah-marah sama Lena.”

“Apa maksud kamu menyuruh Salma menyebarkan berita kalau Miranda jual diri sama om-om, ha,” tuding Handoko mengabaikan Lusi sama sekali.

Lena langsung tertunduk. Ketakutan jelas terlihat dari sorot matanya, tubuhnya gemetar.

“Ayah jangan marahin Lena,” seru Amir memprotes.

“Diam kalian,” bentak Handoko keras. “Anak-anak tak berguna. Bisanya hanya menghabiskan uang saja. Dan kamu Lena hampir saja kamu menghancurkan perusahaanku. Kurang apa aku sama kamu, ha.”

Napas Handoko tersengal. Wajahnya memerah, emosinya hampir tak terbendung.

“Aku bahkan memberikan uang lima miliar, mobil Pajero dan dua motor sport hanya untuk mempertahankan kamu supaya tidak diambil Pak Reza. Sekarang kamu malah bikin ulah membayar Salma untuk menyebarkan berita kalau dia jual diri ke Pak Reza,” ucap Handoko dengan suara bergetar menahan marah.

“Ayah,” bentak Lusi membalas. “Tak seharusnya Ayah membela anak sialan itu dengan membentak Lena seperti ini. Biarkan saja orang menilai kalau dia jual diri sama Pak Reza.”

“Anak Ayah tidak ada yang benar,” balas Handoko. Suaranya bergemuruh. “Tidak punya otak semua. Bayangkan kalau Pak Reza tersinggung karena dia membeli anak perawan, bagaimana. Bagaimana kalau reputasi dia hancur gara-gara ini. Dia itu orang kaya. Dia dengan mudah bisa menghancurkan Ayah. Apa kalian mau Ayah bangkrut dan jadi gembel. Mana kamu minta pernikahan mewah dengan Rudi, apa itu tidak pakai uang.”

Amarah Handoko memuncak. Napasnya naik turun.

“Dasar tolol kalian semua,” geram Handoko sambil melangkah besar menuju kamarnya.

“Bruk,” pintu kamar dibanting Handoko begitu keras hingga lukisan dinding jatuh berdebam ke lantai.

Suasana mendadak hening. Mencekam. Tidak ada seorang pun berani bergerak atau mengeluarkan suara

Dan mendadak Lena menangis histeris. Tubuhnya bergetar hebat.

“Ayah jahat,” isak Lena keras. Suaranya pecah dan memenuhi ruang keluarga.

Lusi segera memeluk Lena, menepuk-nepuk pundaknya, berusaha memberi ketenangan. Napas Lena tersengal-sengal, wajahnya memerah, air matanya mengalir deras.

“Kakak, aku jahat ya,” ucap Lena terbata. “Aku hanya kecewa sama Miranda. Miranda di mall menghina aku habis-habisan, katanya dia sekarang bahagia. Dia bilang akan membalas dendam pada Kak Lusi, Kak Amar dan Amir. Bahkan Kak Amar akan dipatahkan lehernya katanya. Aku marah sama Miranda. Aku tidak suka kakak-kakak yang aku sayangi dihina.”

Isakannya semakin pecah. Lusi menegang mendengar cerita itu, alisnya mengerut tajam.

“Kurang ajar memang Miranda itu,” ucap Lusi penuh kekesalan. “Kamu sabar ya, Dek. Ayah hanya marah sebentar. Perusahaan Ayah sedang tidak baik-baik saja. Lain kali kalau mau melakukan itu harusnya kamu blur dulu foto prianya. Pak Reza memang bisa menghancurkan usaha Ayah dengan mudah. Ayah lagi stres, jadi maafin Ayah ya.”

Lena terus menangis dalam pelukan Lusi. Isakannya terdengar meyakinkan, namun matanya sedikit berkedip, menyiratkan sesuatu.

Dalam hatinya, Lena tersenyum tipis.

“Lihatlah Miranda, walau aku sudah melakukan kesalahan fatal aku masih tetap disayang,” pikirnya penuh dengan kelicikan.

,,

,,

Sementara itu di mansion mewah, Miranda pagi-pagi sudah bangun. Hari ini adalah hari penting untuk dirinya. Jika hari ini dirinya diterima oleh Nyonya Kirana maka misi dia baru saja dimulai. Tapi kalau tidak berhasil maka dia akan segera disingkirkan. Mau diterima atau tidak, bagi Miranda tidak penting. Dia sudah mempunyai berbagai planning. Terus menerus meratapi nasibnya sama sekali tidak berguna. Miranda sudah bertekad akan bertarung meraih mimpinya dengan berbagai cara yang penting tidak melanggar agama dan perundang-undangan yang berlaku.

Seorang MUA dan penata gaya terus mendandani Miranda agar terlihat cantik maksimal. Rambutnya ditata rapi menjadi sanggul rendah modern, beberapa helaian tipis dibiarkan jatuh lembut membingkai wajahnya. Kulitnya tampak bercahaya dengan riasan natural yang tetap menonjolkan karakter wajah Miranda.

Setelah sekian kali bolak-balik ganti baju, akhirnya penata gaya memilih pakaian yang sederhana tapi elegan.

Gaun yang dipilih adalah dress selutut berwarna krem latte dengan bahan satin matte yang jatuh lembut. Potongannya A-line, mengikuti tubuh namun tidak ketat, memberi kesan anggun dan profesional. Bagian kerahnya berbentuk boat neck, memperlihatkan garis leher Miranda dengan sopan. Lengan dress tiga perempat, dihiasi detail lipit halus di bagian bahu untuk menambah volume elegan.

Di pinggang, ada belt tipis warna emas rose yang memberi siluet ramping tanpa terlihat berlebihan. Untuk alas kaki, penata gaya memilih sepatu pump warna nude 5 cm, cukup rendah agar Miranda nyaman tetapi tetap terlihat formal.

Sebagai pemanis, Miranda hanya memakai anting mutiara kecil, tanpa kalung, agar kesan elegan tetap bersih dan tidak mencolok. Tas yang ia bawa adalah handbag kecil warna beige dengan aksesori emas minimalis.

Penata gaya menatap Miranda dari ujung kepala hingga kaki kemudian mengangguk puas.

“Ini yang paling cocok untukmu, Nyonya” ucapnya mantap. “Kamu terlihat seperti wanita yang tahu arah hidupnya.”

Rian Baskara datang ke kamar Miranda. Semua ART, MUA, dan penata gaya menunduk hormat. Rian tampak gagah dengan memakai jas mahal dan sepatu mengilap. Harus Miranda akui kalau Rian sangatlah tampan, ketampanan yang maksimal, tapi sikapnya yang dingin dan sinis membuat Miranda takut.

Rian memandangi Miranda dengan tatapan datar seolah tidak terpengaruh sedikit pun dengan perubahan Miranda, tetapi dalam hati dia memuji, “Cantik dan manis juga dia,” puji hatinya diam-diam.

“Hari ini adalah hari penting. Jangan sampai kamu mengecewakanku,” ujar Rian dengan nada dingin.

“Siap, Tuan,” balas Miranda.

“Mulai sekarang jangan panggil aku Tuan.” Rian berdehem seolah ragu sebelum melanjutkan, “Panggil aku sayang, apalagi di depan ibuku.”

“Baik, Tuan... eh... s... sayang,” ucap Miranda dengan suara pelan.

“Bagus. Ingat jaga kesopanan kamu di depan ibuku, dan hal yang harus kamu lakukan hanya diam saja. Jangan mengucapkan apa pun. Biar aku yang bicara,” tegas Rian.

“Baik, sayang,” ujar Miranda, suara yang keluar terdengar takut dan ragu.

Ada getaran aneh yang dirasakan Rian saat Miranda memanggil dia sayang. Rian menoleh sekilas, perasaannya bergetar tipis sebelum dia kembali menguasai ekspresi wajahnya.

“Hanya itu yang ingin aku sampaikan. Sekarang bersiaplah. Kita akan berangkat bersama,” ucap Rian lalu melangkah pergi.

1
partini
super wow mamer 👍👍👍
Kakak ga punya akhlak
Lili Inggrid
lanjut
Ara putri
masih nyimak,
partini
mamer badass,,ajari mantumu biar Badas juga aihhh TK kira sisi lain nya bakal like queen mafia ehhh masih melempem
partini
Rian emang bego
partini
hemmm
Ara putri
udh sedih diawal. tiba bab ini malah gk jadi sedih
Ara putri
aku nangis bacanya tor
partini
love it
partini
pak CEO kalau artis dewasa tuh mereka ada sex scan itu real gaimana mau virgin dihhh ledhoooooooooo Weh weh
partini
sehhh artis lendir man dan Rian bilang itu wajar 🙄🙄🙄🙄 betul" something wrong with his mine CEO mau lobang bekas hee Rian adanya mah beli yg masih segel lah ,,Miranda tunjukan taringmu like queen mafia
partini
🙄🙄🙄🙄 lah siapa kamu bilang tidak sah dasar OON
partini
lah kamu aja ga perduli
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
partini
mama Karin ternyata temennya mama nya Miranda wah 👍👍👍👍
mma Karin be smart dong selangkah di depan dari anak CEO 1/2ons yg masih cinta masalalu nya
partini
biar aja dia nunggu dia kan CEO 1/2 ons 😂😂😂,kalau dia smart bisa cari tau dia di sana ngapain aja tapi itu tidak mungkin
partini
tenyata Miranda polos tapi mematikan 👍👍👍👍👍 very good
partini
za ga takut apa ketahuan bilang bos bloOn tapi betul yg kamu bilang ga ada CEO Smart soal masa lalu BLOON semuheeee best kamu za 👍👍👍👍
partini
wah good job pak Reza nanti minta bonus yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!