NovelToon NovelToon
Rumus Cinta Pak Guru

Rumus Cinta Pak Guru

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Puput

Bagaimana jadinya jika seorang siswi dijodohkan dengan gurunya sendiri.

Faradilla Angelica, siswi kelas 12 yang terkenal dengan prestasinya keluar masuk ke ruang BK, bukan karena dia sering bolos atau yang lainnya, melainkan karena dia sering kepergok berpacaran di area sekolah dengan Arsyad.

Orang tuanya merasa geram, hingga mereka menjodohkan Fara dengan Aslan, guru baru di sekolahnya.

Fara jelas tidak terima dengan perjodohan itu. Dia sampai rela kabur dengan Arsyad demi menolak perjodohan itu.

Lalu bagaimana jika akhirnya Fara dan Aslan dinikahkan? Apakah akhirnya Fara bisa mencintai Aslan, sosok guru yang sangat galak itu?

"Dasar Pak Singa!" begitulah Fara menyebutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Saat pulang sekolah, Fara sengaja memperlambat jalan kakinya menyusuri lorong kelas. Rasanya dia malas sekali untuk pulang, karena setelah dia berada di rumah, hidupnya berubah. Belum lagi mendengar obrolan Ayahnya yang selalu membahas tentang Pak Aslan. Seolah-olah Pak Aslan lelaki sempurna untuknya.

"Kamu tunggu di dekat gerbang, aku disuruh antar kamu pulang."

Fara sedikit terkejut mendengar kalimat itu yang berada di dekat telinganya, dia menoleh, ada Pak Aslan yang berjalan tak jauh darinya. Seketika Fara melihat ke kanan dan ke kiri, dia takut jika ada temannya yang melihat hal itu. Dia tidak mau digosipkan dengan Pak Aslan.

"Maaf, saya tidak mau." kata Fara.

"Ayah kamu yang menyuruh. Ayah kamu tidak bisa jemput."

"Ya sudah, saya mau pulang bersama Arsyad." Fara mempercepat langkah kakinya mendahului Pak Aslan, berharap Arsyad masih berada di tempat parkir saat itu.

Pak Aslan menghela napas panjang.

Kalau bukan dititipin anak orang aku juga gak mau antar dia pulang. Bandel banget, gak takut dimarahi lagi sama Ayahnya.

Pak Aslan kini juga melangkahkan kakinya menuju tempat parkir.

Fara tersenyum melihat Arsyad yang masih berada di tempat parkir, dia segera menghampirinya. "Untung kamu masih ada di sini. Antar aku pulang ya." pinta Fara.

"Oke, untung juga aku belum pulang. Tapi aku gak bawa helm buat kamu. Agak muter aja ya, biar gak kena tilang." kata Arsyad yang sudah memakai helmnya.

Fara mengangguk sambil tersenyum. "Kita muter-muter yang lama, aku juga seneng."

Setelah Fara naik ke boncengan Arsyad, motor Arsyad segera melaju meninggalkan tempat parkir. Tangan yang awalnya berada di bahu Arsyad kini turun ke pinggang dan melingkar di perut. Fara semakin mengeratkan pelukannya karena sudah beberapa hari dia tidak bisa pulang bersama Arsyad.

Begitu juga dengan Arsyad. Beberapa kali dia mengusap tangan yang melingkar di perutnya. Rasanya dia masih ingin berlama-lama bersama Fara saat itu.

Tiba-tiba Arsyad menghentikan motornya di depan sebuah bangunan yang setengah jadi.

"Kok berhenti?" tanya Fara sambil memajukan kepalanya.

"Kita pacaran dulu yuk?" ajak Arsyad. Dia menoleh Fara sambil tersenyum. "Kapan lagi, aku pulang sama kamu. Kita manfaatkan aja kesempatan yang ada."

Fara mengangguk lalu turun dari motor Arsyad.

Setelah menepikan motornya, dia juga turun dari motor. Kawasan di tempat itu memang cukup sepi. Arsyad sengaja memilih jalan pintas agar tidak kena tilang polisi tapi ternyata justru keinginannya untuk berduaan dulu yang menilang dirinya. Memang nakal kedua remaja ini.

Arsyad mengajak Fara masuk ke dalam bangunan setengah jadi itu yang seperti sudah lama terbengkalai. Mereka duduk di sebuah kursi kayu yang usang.

Kemudian Arsyad menggenggam tangan Fara dengan erat. "Kita manfaatkan waktu sebentar aja ya. Aku gak mau kamu dimarahi lagi."

Fara hanya tersenyum. "Aku udah biasa dimarahi Ayah. Kita udah gak bisa berduaan di sekolah, terus kapan lagi."

Arsyad mengusap lembut pipi Fara. "Andai aja aku udah sukses, pasti aku akan langsung lamar kamu."

Seketika Fara tertawa. "Angan-angannya jauh ya."

"Iya."

Kemudian mereka sama-sama terdiam.

"Tapi kalau kamu dijodohkan dengan pilihan orang tua kamu, aku gak bisa apa-apa. Aku gak punya power untuk mengambil kamu. Jika memang kita gak berjodoh, aku berharap kamu bisa bahagia."

"Ar, jangan bilang gitu. Aku maunya sama kamu." Fara kini menyandarkan kepalanya di bahu Arsyad.

"Apa kamu sudah tahu siapa yang dijodohkan sama kamu? Pasti dia sudah sukses dan mapan. Sangat jauhlah kalau dibandingkan sama aku."

"Ih, dia udah tua. Aku gak mau. Aku akan nunggu kamu, sampai kamu sukses." Ngomong-ngomong soal perjodohan itu, dia jadi teringat dengan Pak Aslan. Bagaimana reaksi Arsyad jika tahu Pak Aslan lah yang dijodohkan dengannya.

Arsyad melepas rengkuhannya. Dia menatap wajah Fara. Tanpa berkata lagi, dia mendekatkan dirinya. Mulai merasakan manisnya bibir itu lagi. Kemudian dia me lu mat nya dengan lembut.

Fara sudah tidak sekaku sebelumnya, bahkan kini dia sudah berani melingkarkan kedua tangannya di leher Arsyad.

Arsyad melepas pagutannya sesaat. Dia menatap wajah Fara begitu dekat dengan detak jantung yang kian berlomba. Untuk sementara dia lupakan semua masalah yang ada. Mereka kembali saling mendekat, semakin mendalami setiap sesapan dan decapan itu semakin terdengar.

Sedangkan diluar, sedari tadi Aslan mengikuti mereka. Bahkan kini dia juga menghentikan mobilnya tak jauh dari bangunan itu. "Dasar anak nakal. Ngapain ke bangunan kosong gitu. Gak takut digrebek." Aslan sebenarnya sudah sangat ingin menggrebek mereka. Tapi dia tahan, mengingat ini berada di luar sekolah. Sampai 30 menit, mereka tak juga keluar. Bahkan kini sudah hampir satu jam.

Tiba-tiba ada dua orang warga yang melihat sepeda motor Arsyad.

"Tuh kan, mereka mau ngapain?" firasat Aslan tidak enak. Dia turun dari mobil dan menghampiri kedua orang itu.

"Ini kayaknya motor anak sekolahan, jangan-jangan mereka sedang mesum di dalam. Soalnya di sini seringkali dibuat kayak gitu sama remaja." kata salah satu dari mereka.

Benar dugaan Aslan. Mereka berdua mau menggrebek Arsyad dan Fara. Aslan semakin mendekat. "Maaf Pak, ini motor adik saya. Kebetulan mogok." kata Aslan mencari alasan. "Adik saya sedang mencari bengkel yang dekat. Bengkel yang dekat di sini dimana ya Pak?"

"Agak jauh kalau dari sini. Ada di depan gang, dekat lampu merah." dua orang itu menatap penampilan Aslan yang memakai seragam guru, lalu beralih pada mobil Aslan, jelas saja mereka percaya pada Aslan.

"Iya, Pak. Terima kasih. Biar saya tunggu adik saya dulu di sini."

Sedangkan di dalam, Fara dan Arsyad yang sedang bergulat dengan kemesraan seketika saling menjauh. Mereka jelas mendengar semua obrolan itu. Sepertinya mereka kenal dengan suara itu.

Fara merapikan rambutnya yang teracak. Mereka berdiri dan keluar dari bangunan itu. Mereka kini bersitatap tajam dengan Aslan.

Terlihat Aslan sedikit mengeraskan rahang bawahnya. Apalagi pandangan matanya kini tertuju pada satu kancing atas seragam Fara yang terbuka. "Fara, kamu dicari Ayah kamu. Pulang sekarang!"

"Biar saya saja yang mengantar." kata Arsyad.

Aslan menghela napas panjang. Emosinya sudah meluap. "Kamu tahu, apa yang sudah kamu lakukan itu salah! Kalau kalian barusan digrebek sama warga, bukan hanya kalian saja yang kena masalah tapi juga sekolah. Kalian masih memakai seragam sekolah."

Arsyad hanya terdiam, ya, dia tahu, dia salah.

"Fara, lebih baik sekarang aku antar kamu pulang." kata Aslan. Dia menarik tas Fara agar menjauh dari Arsyad.

Fara menatap Aslan sesaat lalu dia beralih menatap Arsyad. Haruskah dia pulang dengan Aslan dan meninggalkan Arsyad?

💞💞💞

Guru vs murid...

like dan komen ya...

.

Komentar di episode ini banyak hujatan ya, maafkan author yg mantan remaja nakal sukanya mojok sama pacar. 😂 Ini berdasarkan realita anak SMA dr jaman dulu sampai sekarang, karena author lulus SMA tahun 2010. Sebenarnya dulu juga banyak remaja nakal.

Fara yg ngeselin juga aku sesuaikan sama umurnya yg msh 18 tahun.

.

Ini baru sebab makanya nanti pasti ada akibat. Apa yg buruk tidak sepatutnya dilakukan.

.

1
Juwita Silalahi
🤩🤩🤩
Juwita Silalahi
😭
Juwita Silalahi
😭🙏🏻
Juwita Silalahi
😭😭😭🙏🏻
Juwita Silalahi
😭😭😭
Mbah Dur
Luar biasa
Tari Fairus
kalau awalny bagus past akhrny juga bagus
🌷⃝Nͨaͣtᷠsᷤaa
😭🙂
Mei Mei
Luar biasa
Pepe Black Street
pasti suruhan tasya
Atma Inatun Nikhma
Luar biasa
Siti patma
ending yg bagis sukaaa deh thanks ya thor🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Siti patma
masih adalah thor ceritanya bagus kok launching debay 2 ya
Siti patma
kakaknya fara mana kok nggak muncul
Siti patma
akhinya perjuangan ada hasilnya selamat pak aslan jadi terhau thor
Siti patma
mantap kamu debay
sayang ama papa aslan
Siti patma
sedih liat pak aslan akibat nikah sama bocah labil
Siti patma
tp kasihan pak alanya dapat sisa mana mau laki2 di gituin
Siti patma
makanya jgn jatuh cinta sakit rasanya
Siti patma
apes pak aslan dapat fara udah disosor luan ama arsyad
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!