NovelToon NovelToon
TABUR PASIR

TABUR PASIR

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Iblis / Keluarga / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[TAMAT] Tiba-tiba 7 orang dari keluarga Handoko meninggal dunia selang dua hari sekali. Ketuju itu semua laki-laki dan dimakamkan berjejer dimakam keluarga.

Dewi salah satu anak perempuan dikeluarga Handoko, sangat teramat penasaran dengan kejadian ini. Semua keluarganya diam seribu bahasa, seolah-olah semua ini takdir Tuhan. Disitulah awal Dewi akan mencari tahu masalah demi masalah dikeluarga ini.

Ikuti terus kisahnya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai Babak Awal

Seseorang Pria yang umurnya sudah 37an berjalan lirih menuju ke ruangan Pak Handoko, membawa obat-obatan resep dokter dinampan untuk jadwal minum Pak Handoko. Sesampainya didepan pintu ruangan, ia mengetuk pintu beberapa kali dan terdengar didalam ruangan berkata Masuk. Pria itu membuka pintu dan masuk kedalam ruangan. Sesampainya dihadapan Pak Handoko ia tersenyum tipis, memberikan salam dan mengingatkan jam ini adalah untuk minum obat dan vitamin.

Handoko yang duduk dikursi kerjanya lekas memberikan tangan kiri untuk pengecekan lebih lanjut.

"Gimana Soni, liburanmu nyaman selama di Bali." Tanya basa basi Handoko pada anak buahnya itu.

"Sangat nyaman dan senang Pak. Terima kasih sudah memberikan saya reward yang luar biasa." Jawab Soni, senyumannya itu selalu membuat Bosnya bahagia. Lalu kembali pengecekan keluhan.

Saat Soni menanyakan keluhan Handoko menjawab tidak ada keluhan sama sekali. Lalu Soni memberikan Beberapa macam obat dan vitamin untuk diminum sekaligus, diberikan air minum untuk menelannya. Handoko yang sudah meminumnya mengucapakan banyak terimakasih karena Soni lah yang selama ini merawatnya dengan tulus.

"Sama-sama Pak. Saya juga banyak terima kasih. Saya kembali ketempat saya, silakan Bapak bisa istirahat." Ucap Soni, menatap lekat wajah Pak Handoko seperti orang tuanya sendiri.

Handoko hanya menganggukkan kepalanya.

Soni lekas berberes dan keluar dari ruangan Pak Handoko. Saat menutup pintu datanglah Jose dengan raut muka seperti ingin berbincang dengan Ayahnya. Soni saat itu yang baru saja memberi obat Handoko lekas mengehentikan langkah Jose.

"Maaf Tuan Jose, Bapak baru saja minum obat dan butuh istirahat agar obatnya bekerja dengan maksimal. Tuan bisa kesini lagi sekitar tiga jam kedepan." Ucap Soni dengan nada yang lembut dan sopan.

"Ini lebih penting ya. Saya harus bertemu Ayah." Ungkap ngeyel Jose pada Soni.

"Sekali tidak tetap tidak. Tuan bisa kembali nanti setelah tiga jam." Ucap sekali lagi dengan nada yang mulai sedikit meninggi.

Jose menghembuskan nafas tanda menahan emosi. Jose lebih baik mengalah daripada berantem dengan Soni ajudan paling dekat dengan Ayahnya. Jose melirik sini dan tajam pada wajah Soni, lalu beranjak pergi dari hadapan depan ruangan Handoko.

Soni lalu berjalan kembali ke ruangan kerjanya.

Jose masih terlihat menggerutu, mukanya terlihat kesal. Saat itu diruang tamu berpapasan dengan adiknya Dewi.

"Kakak kenapa si?" Ucap Dewi yang menghentikan langkah kakanya.

"Bocah jangan ikut campur, gue langi kesal nih." Jawab Jose dengan nada membentak adiknya.

Lalu Jose berlari keluar rumah entah pergi kemana.

Mama yang akan keluar rumah melihat pertingkaian kedua anaknya itu lekas menghampiri Dewi.

"Dewi, kenapa Kakak kamu?" Tanya Mama dihadapan Dewi.

"Nggak tau Ma. Tiba-tiba marah." Jawab Dewi wajahnya yang juga bingung.

"Ya sudah. Mama mau berangkat arisan ketempat teman dulu ya. Kamu jangan lupa selalu pantau Ayahmu, takut sakitnya kambuh." Ucap Mama.

"Ia Ma." Jawab Dewi.

Mama lekas memeluk dan cium Dewi untuk pamit pergi.

Sementara Dewi kembali ke kamarnya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.

-

Ucok siang ini, sudah berada dikantor PT H, melakukan training kerja selama 3 hari untuk mengetahui tugas dan tanggungjawabnya. Selama training berlangsung hanya sekitar lima orang diposisi yang berbeda. Selama training berlangsung berusaha belajar giat dan tidak mau mengecewakan sahabatnya Jaya.

Setelah Training tiga hari berlalu dan setiap hari Jaya mengantar Ucok untuk memata-matai Jose Handoko. Ucok akhirnya melakukan tes akhir mengemudi dan lolos. Setelah lolos Ucok diajak ke rumah bos Handoko untuk melakukan pertemuan dan perkenalan diri.

Saat itu Ucok dibawa langsung oleh Jose Handoko kerumahnya, dimobil selama perjalanan yang menyetir adalah Ucok. Jose kala itu merasa nyaman disetir oleh Ucok, yakin sekali Handoko akan nyaman mendapatkan sopir Ucok.

Selama perjalanan tidak ada obrolan apapun, hanya diam satu sama lain. Hingga waktu berlalu sampailah dirumah Handoko. Mobil berhenti tepat diparkiran Rumah.

Ucok keluar mobil dan membukakan pintu mobil, Jose lalu keluar. Jose menyuruh Ucok mengikuti dari belakang untuk menuju ke ruangan Handoko.

Selama dalam perjalan memasuki rumah besar megah itu, Ucok ternganga kemewahannya. Setiap detail mata Ucok terkesima dan terpesona. Sampailah didepan pintu kamar Handoko.

Jose membuka pintu, lalu masuk disusul oleh Ucok. Saat itu Soni terlihat juga berada didalam ruangan itu untuk melakukan pengecekan kesehatan lebih lanjut.

"Ayah. Ini sopir yang baru nantinya membantu perjalanan Ayah." Ungkap Jose pada Ayahnya.

"Kamu perkenalkan diri ke Ayah saya." Suruh Jose pada Ucok.

"Siang Pak. Perkenalkan nama Saya Ucok." Ungkap Ucok dengan antusias dihadapan Handoko.

Handoko hanya diam dan menatap lekat wajah Ucok. Nampak mencoba menerka-nerka apa ada kejanggalan dalam dirinya. Lalu Handoko tersenyum karena dirinya merasa Anak ini punya semangat yang tinggi untuk bekerja.

"Selamat datang bergabung Ucok. Kau bawa mobil hati-hati ya." Senyum tipis Handoko pada Ucok. Senyumannya menandakan cocok dengan sopir baru ini.

Ucok juga tersenyum dan mengucapkan banyak terima kasih.

Jose merasa lega karena akhirnya mendapatkan Sopir yang setipe dengan Ayahnya, karena selama ini sudah hampir puluhan calon sopir ditolak mentah-mentah oleh Handoko. Jose lalu tersenyum pada ayahnya.

Sementara Soni yang disamping Handoko menatap lekat wajah Ucok, tatapannya begitu memberikan seribu pertanyaan pada Ucok. Ucok yang menatapnya juga merasa kurang nyaman.

Lalu saat sesi perkenalan sudah selesai, Jose membawa Ucok keluar ruangan kerjanya. Saat diluar ruangan Handoko, tepat didekat depan pintu. Jose berkata "Ucok kau besok pagi mulai disini, tempat para sopir ada ruangan depan dekat parkir, kau bisa menunggu disitu dengan rekan-rekan sopir lainnya. Jika dibutuhkan nanti akan dapat alat telepon untuk bicara. Sekarang kamu bisa pulang."

"Baik Pak. Terima kasih." Jawab Ucok.

Lalu Ucok melangkah pergi meninggalkan rumah megah itu. Saat sudah keluar dari gerbang dan menuju ke arah pertigaan samping rumah Handoko, terlihat Jaya sudah menunggu disitu. Lekas Ucok menghampirinya dan menaiki motor, Ucok dan Jaya Pulang kerumah.

-

Diruangan Handoko, Soni sudah selesai melakukan pengecekan kesehatan rutin tuannya, ia lekas pamit keluar ruangannya. Ia kembali keruang kerjanya dibagian belakang rumah ini.

Didalam ruangan itu ia duduk dikursi, matanya menatap ke jendela, ia teringat dengan wajah Ucok, rasa penasaran dipikirannya membuat banyak pertanyaan apakah orang itu punya motif uang jahat. Nampaknya Soni mulai curiga dan akan mencoba memata-matai setiap gerak-geriknya.

-

Dalam perjalanan pulang diatas motor, bergelut dengan kemacetan ibukota, kedua sejoli itu mencoba mengobrol tentang keadaan rumah Handoko. Panasnya terik matahari sudah tidak mempan dengan rasa penasaran Jaya, hingga otaknya sampai rumah penuh dengan informasi dari Ucok.

Setelah sampai didepan rumah Ucok. Jaya berkata "Cok, kau harus konsisten dengan tujuan kita, saya tidak mau kau terpesona dengan apa yang diberikan oleh Handoko. Kau harus hati-hati dan berpikir waras." Tatap mata tajam Jaya pada Ucok.

"Tenang Bro. Aman." Jawab dengan nada sedikit disenyumkan. Lalu Ucok masuk ke rumahnya.

Sementara Jaya masih menatap lekat Ucok sampai masuk kerumah dan menutup pintu. Jaya lekas pergi ke kosannya.

*

1
Ree Prasetya
yuhhhuu mantep
..
Ree Prasetya
bagus novelnya

..
Yowilly: terima kasih kak
total 1 replies
Ree Prasetya
lanjut...
Ree Prasetya
cakep
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!