NovelToon NovelToon
Sistem Kuadrilliun Imigran Gelap

Sistem Kuadrilliun Imigran Gelap

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Kaya Raya / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: pejuang imajinasi

Beberapa pembaca mengatakan ini sama atau plagiat dari novel tertentu. Saya pastikan Tidak. Jika novel ini Plagiat, pasti sudah di hapus oleh NovelToon.

Menyaksikan kematian ibu kandung karena di bunuh.
Menjadi target berikutnya karena menjadi satu-satunya saksi dari pembunuhan ibu kandung. Lari menjadi satu-satunya pilihan.
Berpisah dengan kekasih dan pingsan karena perkelahian. Ketika sadar dari pingsan, Sistem Kuadrilliun menghampirinya yang mewajibkan Arga untuk hidup royal agar memiliki skil peningkatan kemampuan tubuh permanen.

Arga telah bersumpah untuk membalaskan kematian ibunya. Dengan dukungan skil peningkatan kemampuan tubuh, Arga sangat yakin dapat membalas kematian ibunya. Bisakah Arga menggunakan uangnya untuk mendapatkan tambahan skil...? Serta membalaskan kematian ibu tercinta?


Menyajikan cerita kekayaan, pengkhianatan, pertikaian, pertarungan, kesedihan, hingga romansa. semua tersaji di cerita ini, dan yang pasti kamu... akan sulit menebak akhir cerita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Penyelamat

Belasan petugas keamanan saling berpandang-pandangan dengan memberi kode satu sama lainnya. Setelah mereka saling memberi kode, secara hampir bersamaan mereka bergerak untuk mengamankan Arga yang menurut mereka Arga sedang mengamuk tidak terkendali. 

(Skill istimewa pertahanan tersisa 1 menit) 

Terdengar suara peringatan waktu skill istimewa di kepala Arga.

Mendengar hal tersebut, Arga merasa bingung. Mengapa ada skill sementara? Arga yang merasa khawatir akan kehabisan waktu saat para petugas keamanan menyerangnya hanya bisa berdiam. Meski merasa khawatir, Arga tidak mau menyerang terlebih dahulu meski terdapat ancaman di depan mata. 

"Jika aku menyerang mereka terlebih dahulu, waktu yang kumiliki pasti lebih dari cukup. Tapi hal itu akan memperumit masalah. Aku tidak ingin hal ini berlarut-larut." Arga berbicara sendiri di dalam hatinya. Di saat Arga sedang terlihat melamun karena sedang berbicara di dalam hati, petugas keamanan hampir secara bersama maju menuju Arga dan Grant. 

Melihat para petugas keamanan maju menuju dirinya, Arga tersenyum karena merasa bersyukur. Arga akan memiliki waktu untuk melumpuhkan mereka semua sebelum waktu skill istimewa yang dimiliki habis. Belasan petugas keamanan berusaha menangkap Arga, bahkan kini mulai melayangkan pukulan dan tendangan karena Arga melawan. Bahkan beberapa petugas sudah ada yang dijatuhkan. 

Sedangkan Grant sudah tidak dapat berkutik ketika ditangani oleh beberapa petugas saja. Berbeda dengan Grant, kini Arga semakin lincah dalam menendang dan memukul. Tidak ada satu pukulan atau tendangan dari belasan petugas keamanan yang berhasil mengenai Arga. Kini tersisa 12 petugas masih berdiri kokoh karena juga dapat menghindar dan menangkis pukulan atau tendangan dari Arga. 

"Mereka petugas yang terlatih." Arga membatin di dalam hati. 

Kini mereka kembali saling menjaga jarak. Tetapi posisi Arga kini telah dikepung secara melingkar oleh ke 12 petugas keamanan tersisa. 

(Skill istimewa pertahanan tersisa 5 detik) 

Gawat, kenapa waktu skil ini habis di saat kondisi seperti ini. 

(4 detik) 

(3 detik) 

(2 detik) 

(1 detik) 

(Penambahan waktu skil istimewa pertahanan tidak dapat dilakukan. Anda tidak memiliki poin skil yang mencukupi) 

"Sial, ternyata skil istimewa pertahanan tadi memotong poin skil yang sudah aku kumpulkan." Arga kembali berbicara sendiri di dalam hati. 

"Apa yang harus aku lakukan kini." Arga mencoba berfikir dengan sangat keras di saat-saat yang sangat genting. 

"Tunggu…" Arga berbicara dengan mengangkat tangannya seperti sedang melambai. Arga telah memiliki ide untuk dapat keluar dalam kondisi ini. 

"Kalian adalah petugas keamanan dari 700 Front ST San Diego, mengapa kalian menyerangku? Kalian tidak tahu situasi sebenarnya sejak awal. Siapa yang salah dan siapa yang benar. Jangan karena aku dalam kondisi masih berdiri dan manajer kalian dalam kondisi roboh jadi kalian menganggapku menjadi yang paling salah."

"Kami berusaha mengamankan situasi, tetapi anda menyerang kami di saat kami akan mengamankan anda terlebih dahulu. Secara terpaksa kami melawan untuk bertahan dari serangan anda."

"Benar juga apa yang di sampaikan olehnya. Aku tadi seakan menyerang membabi buta, tetapi hal itu karena skil yang ku dapat dari sistem." Arga berbicara di dalam hatinya. 

"Jika demikian, mari kita duduk dan bicara secara baik-baik."

"Tiarap dan letakkan tangan di belakang kepala." Salah satu petugas berbicara dengan suara keras. Menandakan dia menolak dengan perkataan Arga yang mereka anggap hanya sebuah pengalihan. 

Tentu saja perintah untuk tiarap tidak dituruti oleh Arga. Bahkan Arga kini bersikap berdiri santai dengan kedua tangan berada di pinggang. Sikap yang ditunjukkan oleh Arga merupakan bahasa penolakan secara tegas menurut petugas keamanan. Secara terorganisir, para petugas keamanan mendekat secara bersama dan secara perlahan. 

Melihat tamu yang sebagai calon pembeli unit termahal di tempat tersebut, Melisa kini memberanikan diri dan menerobos masuk ke tengah-tengah kepungan petugas keamanan dan berdiri di depan Arga. 

"Stop… Dia adalah calon pembeli unit terakhir blok 51. Ini semua salah paham, tidak semua yang kalian lihat setelahnya adalah benar. Tuan muda ini hanya membela diri, dia membela diri dari pukulan pak Albert yang diarahkan padanya. Menurut pandanganku itu adalah hal wajar karena dia sedang di serang. Tetapi kalian yang melihat setelahnya, membaca situasi secara berbeda dan tidak bertanya terlebih dahulu. Seakan-akan tuan ini yang salah, padahal aku yakin jika kalian ada pada posisinya, kalian akan melakukan hal yang sama." Dengan nafas terengah-engah Melisa berbicara dengan suara keras. 

Di kerumunan orang, terdapat Direktur pemasaran dan Direktur Utama yang menyaksikan sebagian perkelahian antara Arga dan belasan petugas keamanan. Mendengar penjelasan Melisa, orang yang mereka kenal sebagai titipan dari pemilik saham, mereka berdua beraksi dengan cara mendinginkan suasana. Terlebih lagi dengan kata-kata melisa yang mengatakan bahwa Arga adalah calon pembeli dari unit terakhir di blok 51.

Bahkan ketika Melisa mengatakan Arga calon pembeli ulit terakhir blok 51, para petugas keamanan yang sebelumnya menunjukkan wajah garang, dengan seketika wajah mereka menjadi jinak tanpa berani menatap mata Arga. Terlebih ketika sang Direktur muncul dari kerumunan dan membubarkan kerumunan orang yang sendiri tadi menyaksikan. Dengan seketika para petugas keamanan seakan tidak memiliki tenaga menopang tubuhnya sendiri untuk berdiri. 

"Wanita pemberani." Arga membatin dalam hati serta melihat Melisa dengan lekat. Melisa yang berdiri di depannya seperti seorang tameng hidup. Sedangkan Arga memperhatikan pemandangan lain yang dapat menggugah kejantanan Arga sebagai seorang laki-laki. Bulu halus di leher belakang Melisa dengan kulit putih kekuningan bersih, membuat Arga seolah mendapat dunianya sendiri. 

Mendapati sang Direktur Utama berada di sana, melisa mulai menurunkan tangannya yang secara spontan tadi dia rentangkan untuk mengamankan Arga. Sedangkan Grant yang sudah dalam posisi tengkurap dengan tangan terikat ke belakang, dengan segera dilepaskan dan dibantu untuk berdiri oleh petugas keamanan yang tadi menyerangya.

Terlihat wajah ketakutan ditunjukkan oleh Albert. Demikian juga dengan semua petugas keamanan, mereka yang kini berbaris, sangat terlihat ketakutan. Bahkan mereka yang sebelumnya roboh, berdiri dengan sekuat tenaga karena takut akan ada hal-hal yang tidak mereka inginkan. 

"Tuan, apakah benar anda akan membeli unit terakhir di blok 51?" Tanya Direktur Utama dari perusahaan yang menaungi 700 Front ST San Diego dengan sangat sopan. 

"Ya, sebelumnya aku memang berniat membeli unit 2206." 

Kalimat tersebut, spontan membuat semua pihak dari 700 Front ST San Diego terkejut. Pemikiran liar di otak mereka, secara spontan meneruskan sendiri kalimat yang terucap dari Arga yang sejatinya belum selesai. Mereka semua langsung berpikir bahwa Arga membatalkan pembelian karena keributan yang baru saja terjadi. 

Kalimat yang dilontarkan Arga membuat keringat panas yang dikeluarkan oleh petugas keamanan karena baru saja berolahraga dengan Arga, dengan cepat berubah menjadi keringat dingin. Bagaimana tidak, bahkan jika mereka bekerja seumur hidup menjadi petugas keamanan. Mereka tidak akan mampu membeli unit 2206. Bahkan meski penghasilan belasan petugas keamanan di gabungkan sekalipun. Albert yang memang sudah pucat karena takut, kini menjadi gemetar setelah meneruskan kalimat Arga secara liat. 

Sedangkan Melisa yang sebelumnya sangat bersemangat untuk mendapat giliran berbicara untuk menjelaskan kejadian sebenarnya, dengan cepat menjadi lesu karena pemikiran liar yang meneruskan kalimat Arga yang dia jeda dan belum selesai. 

"Hilanglah sudah tamu pertamaku. Aku juga tidak akan mendapatkan bonus penjualan jika demikian." Melisa berbicara di dalam hatinya dengan sangat lesu. 

1
Mahendra sani putra
di awal cerita perasis cerita david lidel..jdi malas baca nya
Oppo F1s
Ra mutu blas critane
Wishnu Soesanto
melarat gak enak kaya juga gak enak tapi pilih kaya saja masih banyak duitnya .....
Wishnu Soesanto
hal biasa dalam negara militer dilibatkan karena dianggap sudah membahayakan penguasa.
Wishnu Soesanto
sudah juga jadi orang ganteng kaya pulak
Wishnu Soesanto
sudah saling mengamati ....
Wishnu Soesanto
baru mulai masak iya langsung patah hati ...
Wishnu Soesanto
bukan rahasia lagi maksud Siska sudah ketebak ...
Wishnu Soesanto
musuh semakin jelas adanya ...
Wishnu Soesanto
sedikit info nampak nenang merah musuh Arga
Wishnu Soesanto
Mancini dan Adelin
Wishnu Soesanto
interogasi ...
Wishnu Soesanto
penembak jitu vs penembak super jitu.
Wishnu Soesanto
anak Gubernur, pengacara pula... kurang apa.
Wishnu Soesanto
betina ...
Wishnu Soesanto
begitu gampang misi terselesaikan ... maju terus.
Wishnu Soesanto
tertangkap dua orang bertato di lehernya ... ciri ciri terduga.
Wishnu Soesanto
robot nya bisa bergerak supersonik pengaruh makanan rupanya ...
Wishnu Soesanto
kalau robot gratis ditolak Arga harus ke Jepang robot' disana mahal apalagi yang model bisa diajak tiduran ...
Wishnu Soesanto
robot yang doyan makan ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!