NovelToon NovelToon
MINE

MINE

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Ainsley adalah anak kuliahan yang punya kerja sampingan di cafe. Hidupnya standar. Tidak miskin juga tidak kaya, namun ia punya saudara tiri yang suka membuatnya kesal.

Suatu hari ia hampir di tabrak oleh Austin Hugo, pria beringas yang tampan juga pemilik suatu perusahaan besar yang sering di juluki iblis di dunia bisnis.

Pertemuan mereka tidak menyenangkan bagi Ainsley. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah gadis yang dijodohkan dengan Austin dua puluh tahun silam. Lebih parahnya lagi Austin tiba-tiba datang dan menagih janji itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

"Auww, pelan-pelan!" Pekik Ainsley meringis kesakitan, sesekali ia menatap tidak senang pada Austin yang kini sibuk mengobati luka kecil dan beberapa memar di tangan dan wajahnya.

Tidak butuh waktu lama bagi pria berkuasa seperti Austin untuk membawanya pergi dari kantor polisi. Dara yang bersamanya tadi sudah pulang pakai taksi, hanya Ainsley seorang yang sekarang berada dalam mobil Austin.

Ainsley yakin lelaki itu pasti sengaja mengobatinya dengan kasar. Apalagi Austin terus-terusan mengomelinya sejak keluar dari kantor polisi tadi. Lihat wajahnya sekarang. Seperti mau memakannya hidup-hidup saja.

Austin terus menatap lekat gadis didepannya itu setelah selesai mengoleskan salep di beberapa bagian tubuhnya yang lebam. Sekarang ini mereka sedang berada di jalan dekat apotik.

"Kenapa berkelahi?" tanya Austin menuntut penjelasan.

Ainsley menarik nafas jengah. Ia tidak suka menjelaskan karena menurutnya tidak penting. Lagipula ini masalah pribadinya. Menurutnya lelaki disampingnya ini tidak berhak ikut campur dengan masalah pribadinya.

"Jawab aku Ainsley, aku serius bertanya." kata Austin lagi. Nadanya berubah serius. Ia menyentuh dagu Aisnley, membuat gadis itu menatapnya. Gadis itu beberapa kali ingin memalingkan wajah darinya namun pria itu tidak memberinya kesempatan. Tangannya berpindah ke bahu Ainsley, meremasnya kuat-kuat

"Apa susahnya menjawab? Kau bukan anak kecil lagi Ainsley." ujarnya menatap ke dalam mata Ainsley. Gadis itu membalas tatapannya dengan berani.

"Memangnya apa alasan orang berkelahi? Bukannya karena mereka bermusuhan? Lagipula itu hal yang wajar," balasnya asal.

"Tapi aku tidak suka melihatmu berkelahi," tatapan Austin jelas sekali menunjukkan rasa tidak sukanya. Pokoknya ia benci melihat tubuh Ainsley terluka dan gadis itu merasa kesakitan.

Aisnley berdecak malas.

"Memangnya kau siapa berhak mengaturku?" Aisnley tidak suka pada orang-orang yang suka mengatur hidupnya.

"Aku tunanganmu asal kau tahu, dan akan segera menjadi istriku." balas Austin memperjelas. Gadis ini suka sekali menantang rupanya. Ia perlu mengajarinya, membuat gadis itu tahu kalau dirinya bukanlah pria yang suka dibantah.

"Dan sudah berkali-kali aku bilang aku tidak pernah setuju dengan perjodohan bodoh itu, apalagi menikah denganmu. Kau tidak mengerti bahasa manusi .... Mmphh,"

Austin langsung mengunci mulut Ainsley dengan mulutnya. Menciumnya dengan kasar. Ia tidak berniat melepaskan ciuman itu meski Ainsley berkali-kali memukuli punggungnya berusaha melepaskan diri. Siapa suruh melawannya. Bibir mereka terus menyatu, bahkan Austin makin memperdalam ciumannya dan menggigit pelan permukaan bibir Aisnley, lama-lama ia mulai menikmati rasa yang entah kenapa mulai menjadi candunya itu.

Ciuman itu berlangsung cukup lama sampai Austin melepaskan ciuman sepihaknya dari Ainsley. Ainsley hanya menatapnya tanpa mengatakan sepatah kata pun. Tidak tahu mau ngomong apa. Hanya terus menatap Austin dengan tatapan tidak suka. Pria itu sangat suka berbuat seenaknya pada dirinya.

"Coba saja melawanku, lain kali bukan hanya bibirmu yang aku gigit." ancam Austin menyeringai. Ainsley bergidik ngeri. Apa sebenarnya kesalahan yang sudah ia lakukan sehingga di pertemukan dengan lelaki keji, mesum, suka mengatur dan tidak suka di tolak seperti Austin ini.

Ainsley tahu sangat bahaya kalau dirinya sampai menjadi istri Austin. Ia sebenarnya pernah terpikir ingin mengajukan pernikahan kontrak dengan pria itu namun ia tahu pria itu pasti akan langsung menolak. Apalagi alasan Austin menikahinya pasti hanya karena menginginkan tubuhnya.

"Austin," gumam gadis itu. Austin menatapnya lekat. Ada kebahagiaan tersendiri dalam hatinya ketika mendengar namanya di sebut oleh Ainsley. Pria itu tidak menyahut, hanya terus menatap gadis didepannya itu dalam-dalam.

"Bagaimana kalau kau terima saja tawaran Deisy? Menikah saja dengannya." lontar Aisnley ringan. Berbeda jauh dengan Austin. Senyum di wajahnya menghilang seketika.

"Sudah ku bilang aku hanya akan menikah denganmu, kau masih tidak paham?" nada bicaranya terdengar marah.

"Tapi Deisy terlihat ingin sekali menikah denganmu." Ainsley tetap bersikeras.

"Semua wanita juga ingin menjadi istriku, hanya kau yang menolak." Austin menatap lekat wajah Ainsley. Memang hanya gadis itu yang bersikeras tidak mau menikah dengannya. Harusnya gadis itu senang Austin memilihnya.

Ainsley mencebik. Percaya diri sekali pria didepannya ini. Walau ia sudah dengar dari teman-temannya kalau banyak wanita yang memang tergila-gila pada lelaki itu, tetap saja ia merasa geli dengan kepercayaan diri Austin yang tinggi. Gadis itu menarik nafas panjang, tidak mempedulikan Austin yang terus menatapnya sejak tadi.

Pikirannya lebih dipenuhi dengan bagaimana caranya terbebas dari ikatan pernikahan dengan pria itu. Ia masih ingin hidup bebas. Apalagi dirinya masih muda dan masih dalam usaha menyelesaikan studi. Ia juga tahu kalau pernikahan yang tidak didasarkan oleh cinta tidak akan bisa bertahan lama. Sedangkan dirinya hanya ingin menikah sekali seumur hidup, dengan orang yang ia cintai tentu saja. Dan Austin bukan pria itu.

Ainsley akui tiap kali Austin menciumnya ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan. Terkadang ia bertanya pada dirinya sendiri apa ia menyukai lelaki itu namun cepat-cepat ditepisnya. Ia tidak bisa menghabiskan masa mudanya dengan lelaki yang seenaknya seperti Austin. Ia ingin hidup bersama seorang pria yang memperlakukannya dengan lembut. Pokoknya bukan lelaki didepannya ini, sekalipun wajah lelaki itu sangat menarik dan menggoda iman.

Ainsley bersiap-siap mau membuka mulut mendebat Austin lagi namun suara ponsel milik lelaki itu menghentikannya. Ia melihat Austin berbicara panjang lebar dengan orang yang menelponnya. Mereka membicarakan bisnis yang tentu saja gadis itu tidak mengerti sama sekali.

Wajah Austin terlihat begitu serius berbicara dengan rekan kerjanya. Mereka bicara cukup lama sampai-sampai Ainsley merasa bosan saking lamanya.

Pandangannya berpindah keluar jendela mobil. Ada pohon besar tak jauh dari situ. Lalu tanpa pikir panjang tangan Ainsley terangkat ke gagang pintu mobil ingin keluar. Ia merasa terlalu pengap di dalam. Namun sebelum berhasil membuka pintu, tangan Austin sudah lebih dulu mencekal tangannya, dengan raut wajah yang seolah melarangnya untuk keluar dari situ. Kenapa lagi sih. Belum menikah saja kelakuan pria itu sudah begini, apalagi kalau mereka sudah menikah.

"Mau kemana?" suara berat itu terdengar penuh peringatan. Ainsley memutar bola matanya malas. Astaga, kenapa susah sekali sih bebas dari lelaki ini.

"Kemana lagi? Aku mau keluar. Kalau disini terus lama-lama aku bisa mati karena bosan." sahut gadis itu ketus lalu membuka pintu mobil dengan cepat dan menutupnya lagi dengan kasar. Austin tidak sempat menahan gadis itu karena sebelah tangannya masih memegangi ponsel yang di tempelkan di telinganya, membuat Ainsley dengan gampangnya bisa keluar. Setelah mengakhiri pembicaraannya di telpon pria itu ikut turun dari mobil mengikuti ke arah mana Ainsley berjalan.

1
Miss Typo
dah punya tunangan tp gak terima Ainsley dh nikah
Endach Sukma
nnti klo Austin dh cpek trs berubah cuek, bru dh tuh nyesel tuh cewex. walaupun seandainya gk cinta tpkn setidaknya bsa jga sikap.
Miss Typo
apa mama tiri Ainsley bener² baik atau hanya pura², berharap Austin tau semuanya
Miss Typo
semoga Deisy dapat hukuman yg pantas
Miss Typo
dah terima saja Ainsley menikah dgn Austin, kamu pasti akan bahagia hidup bersamanya
Miss Typo
seru dahe, gk sabar mereka menikah pasti makin seru 😁
Miss Typo
Ainsley pasti dah gk kerja di cafe, mungkin Austin yg bilang kalau Ainsley mengundurkan diri 😁
Miss Typo
makin seru
Q1n9 Yu3R
agak lain ni si nareel mengungkapkan isi hatinya di toilet😁
Q1n9 Yu3R
sumpah ya gedek banget sama si Ainsley, maunya apa coba🤦
Endach Sukma: sama, gedek bgt....
pgn bgt Austin dpt istri yg lbh segala-galanya dari tuh cwex. Baru kali ini q gedek bgt ma peran utama.
total 1 replies
Sunny Kwok
Luar biasa
Christy Ling
bagus
Sofiasofy Sofiaty
seruuuuuuu....kereeeeeeen👍👍👍👍👍👍
Kamalia Khan
Kecewa
Kamalia Khan
Buruk
Galuh Setya
Luar biasa
sherly
gile tanpa aba2 langsung nyosirrr
sherly
menarik
Wahyu Eka
💟💟
Elicia Yeung
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!