NovelToon NovelToon
MINE

MINE

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mae_jer

Ainsley adalah anak kuliahan yang punya kerja sampingan di cafe. Hidupnya standar. Tidak miskin juga tidak kaya, namun ia punya saudara tiri yang suka membuatnya kesal.

Suatu hari ia hampir di tabrak oleh Austin Hugo, pria beringas yang tampan juga pemilik suatu perusahaan besar yang sering di juluki iblis di dunia bisnis.

Pertemuan mereka tidak menyenangkan bagi Ainsley. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah gadis yang dijodohkan dengan Austin dua puluh tahun silam. Lebih parahnya lagi Austin tiba-tiba datang dan menagih janji itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

"Auww, pelan-pelan!" Pekik Ainsley meringis kesakitan, sesekali ia menatap tidak senang pada Austin yang kini sibuk mengobati luka kecil dan beberapa memar di tangan dan wajahnya.

Tidak butuh waktu lama bagi pria berkuasa seperti Austin untuk membawanya pergi dari kantor polisi. Dara yang bersamanya tadi sudah pulang pakai taksi, hanya Ainsley seorang yang sekarang berada dalam mobil Austin.

Ainsley yakin lelaki itu pasti sengaja mengobatinya dengan kasar. Apalagi Austin terus-terusan mengomelinya sejak keluar dari kantor polisi tadi. Lihat wajahnya sekarang. Seperti mau memakannya hidup-hidup saja.

Austin terus menatap lekat gadis didepannya itu setelah selesai mengoleskan salep di beberapa bagian tubuhnya yang lebam. Sekarang ini mereka sedang berada di jalan dekat apotik.

"Kenapa berkelahi?" tanya Austin menuntut penjelasan.

Ainsley menarik nafas jengah. Ia tidak suka menjelaskan karena menurutnya tidak penting. Lagipula ini masalah pribadinya. Menurutnya lelaki disampingnya ini tidak berhak ikut campur dengan masalah pribadinya.

"Jawab aku Ainsley, aku serius bertanya." kata Austin lagi. Nadanya berubah serius. Ia menyentuh dagu Aisnley, membuat gadis itu menatapnya. Gadis itu beberapa kali ingin memalingkan wajah darinya namun pria itu tidak memberinya kesempatan. Tangannya berpindah ke bahu Ainsley, meremasnya kuat-kuat

"Apa susahnya menjawab? Kau bukan anak kecil lagi Ainsley." ujarnya menatap ke dalam mata Ainsley. Gadis itu membalas tatapannya dengan berani.

"Memangnya apa alasan orang berkelahi? Bukannya karena mereka bermusuhan? Lagipula itu hal yang wajar," balasnya asal.

"Tapi aku tidak suka melihatmu berkelahi," tatapan Austin jelas sekali menunjukkan rasa tidak sukanya. Pokoknya ia benci melihat tubuh Ainsley terluka dan gadis itu merasa kesakitan.

Aisnley berdecak malas.

"Memangnya kau siapa berhak mengaturku?" Aisnley tidak suka pada orang-orang yang suka mengatur hidupnya.

"Aku tunanganmu asal kau tahu, dan akan segera menjadi istriku." balas Austin memperjelas. Gadis ini suka sekali menantang rupanya. Ia perlu mengajarinya, membuat gadis itu tahu kalau dirinya bukanlah pria yang suka dibantah.

"Dan sudah berkali-kali aku bilang aku tidak pernah setuju dengan perjodohan bodoh itu, apalagi menikah denganmu. Kau tidak mengerti bahasa manusi .... Mmphh,"

Austin langsung mengunci mulut Ainsley dengan mulutnya. Menciumnya dengan kasar. Ia tidak berniat melepaskan ciuman itu meski Ainsley berkali-kali memukuli punggungnya berusaha melepaskan diri. Siapa suruh melawannya. Bibir mereka terus menyatu, bahkan Austin makin memperdalam ciumannya dan menggigit pelan permukaan bibir Aisnley, lama-lama ia mulai menikmati rasa yang entah kenapa mulai menjadi candunya itu.

Ciuman itu berlangsung cukup lama sampai Austin melepaskan ciuman sepihaknya dari Ainsley. Ainsley hanya menatapnya tanpa mengatakan sepatah kata pun. Tidak tahu mau ngomong apa. Hanya terus menatap Austin dengan tatapan tidak suka. Pria itu sangat suka berbuat seenaknya pada dirinya.

"Coba saja melawanku, lain kali bukan hanya bibirmu yang aku gigit." ancam Austin menyeringai. Ainsley bergidik ngeri. Apa sebenarnya kesalahan yang sudah ia lakukan sehingga di pertemukan dengan lelaki keji, mesum, suka mengatur dan tidak suka di tolak seperti Austin ini.

Ainsley tahu sangat bahaya kalau dirinya sampai menjadi istri Austin. Ia sebenarnya pernah terpikir ingin mengajukan pernikahan kontrak dengan pria itu namun ia tahu pria itu pasti akan langsung menolak. Apalagi alasan Austin menikahinya pasti hanya karena menginginkan tubuhnya.

"Austin," gumam gadis itu. Austin menatapnya lekat. Ada kebahagiaan tersendiri dalam hatinya ketika mendengar namanya di sebut oleh Ainsley. Pria itu tidak menyahut, hanya terus menatap gadis didepannya itu dalam-dalam.

"Bagaimana kalau kau terima saja tawaran Deisy? Menikah saja dengannya." lontar Aisnley ringan. Berbeda jauh dengan Austin. Senyum di wajahnya menghilang seketika.

"Sudah ku bilang aku hanya akan menikah denganmu, kau masih tidak paham?" nada bicaranya terdengar marah.

"Tapi Deisy terlihat ingin sekali menikah denganmu." Ainsley tetap bersikeras.

"Semua wanita juga ingin menjadi istriku, hanya kau yang menolak." Austin menatap lekat wajah Ainsley. Memang hanya gadis itu yang bersikeras tidak mau menikah dengannya. Harusnya gadis itu senang Austin memilihnya.

Ainsley mencebik. Percaya diri sekali pria didepannya ini. Walau ia sudah dengar dari teman-temannya kalau banyak wanita yang memang tergila-gila pada lelaki itu, tetap saja ia merasa geli dengan kepercayaan diri Austin yang tinggi. Gadis itu menarik nafas panjang, tidak mempedulikan Austin yang terus menatapnya sejak tadi.

Pikirannya lebih dipenuhi dengan bagaimana caranya terbebas dari ikatan pernikahan dengan pria itu. Ia masih ingin hidup bebas. Apalagi dirinya masih muda dan masih dalam usaha menyelesaikan studi. Ia juga tahu kalau pernikahan yang tidak didasarkan oleh cinta tidak akan bisa bertahan lama. Sedangkan dirinya hanya ingin menikah sekali seumur hidup, dengan orang yang ia cintai tentu saja. Dan Austin bukan pria itu.

Ainsley akui tiap kali Austin menciumnya ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan. Terkadang ia bertanya pada dirinya sendiri apa ia menyukai lelaki itu namun cepat-cepat ditepisnya. Ia tidak bisa menghabiskan masa mudanya dengan lelaki yang seenaknya seperti Austin. Ia ingin hidup bersama seorang pria yang memperlakukannya dengan lembut. Pokoknya bukan lelaki didepannya ini, sekalipun wajah lelaki itu sangat menarik dan menggoda iman.

Ainsley bersiap-siap mau membuka mulut mendebat Austin lagi namun suara ponsel milik lelaki itu menghentikannya. Ia melihat Austin berbicara panjang lebar dengan orang yang menelponnya. Mereka membicarakan bisnis yang tentu saja gadis itu tidak mengerti sama sekali.

Wajah Austin terlihat begitu serius berbicara dengan rekan kerjanya. Mereka bicara cukup lama sampai-sampai Ainsley merasa bosan saking lamanya.

Pandangannya berpindah keluar jendela mobil. Ada pohon besar tak jauh dari situ. Lalu tanpa pikir panjang tangan Ainsley terangkat ke gagang pintu mobil ingin keluar. Ia merasa terlalu pengap di dalam. Namun sebelum berhasil membuka pintu, tangan Austin sudah lebih dulu mencekal tangannya, dengan raut wajah yang seolah melarangnya untuk keluar dari situ. Kenapa lagi sih. Belum menikah saja kelakuan pria itu sudah begini, apalagi kalau mereka sudah menikah.

"Mau kemana?" suara berat itu terdengar penuh peringatan. Ainsley memutar bola matanya malas. Astaga, kenapa susah sekali sih bebas dari lelaki ini.

"Kemana lagi? Aku mau keluar. Kalau disini terus lama-lama aku bisa mati karena bosan." sahut gadis itu ketus lalu membuka pintu mobil dengan cepat dan menutupnya lagi dengan kasar. Austin tidak sempat menahan gadis itu karena sebelah tangannya masih memegangi ponsel yang di tempelkan di telinganya, membuat Ainsley dengan gampangnya bisa keluar. Setelah mengakhiri pembicaraannya di telpon pria itu ikut turun dari mobil mengikuti ke arah mana Ainsley berjalan.

1
Mahanie Mutalib
Luar biasa
Helen Nirawan
bener2 bini gk tau diri , 😈😈
Helen Nirawan
klo gw jg laki ny , bodo amat , gw tgglin aj , kan py byk rmh , pindah aj k rmh yg laen , trus cuek aj ma bini gk tau diri , kesel gw , EGP
Helen Nirawan
itu lu sadar klo.dah merid , jd istri inget , jgn mikirin cowo laen , ngerti ? lu di sekolahin ampe kuliah blajar sopan santun gk ? yg sopan ma suami , lu cinta ato engga , gk ada urusan , yg lu hrs tau , sopan ma suami , and jgn lembek ma cowo2 ( alfa) ,yg tegas jd org , inget lu bini org
Shifa Burhan
contoh novel munafik dan murahan adalah
melaknat pelakor tapi malah begitu membela pebinor bahkan pebinor melecehkan istri orang dan membuat rumah tangga orang salah paham dan nyaris hancur tetap saja pebinor dibela dan diperlakukan sangat2 lembut (ini contoh pemikiran wanita murahan

dan novel mu adalah cerminan pola pikirmu dan karakter mu
Melizz
tanda-tanda Ain mulai terpesona sama suami sendiri/Curse//Smirk/
Serenarara
Kamu belum benar2 mengenal istrimu anak mudaa... /Proud/
trianti
Luar biasa
Dyah Oktina
ngak sopan ya panggil yg lebih tua ..apa lagi p suami.. dgn nama doang
Dyah Oktina
ih ngak sopan banget deh ainsley sama p su
Dyah Oktina
kamu kok jahat banget sama suami sendiri..walau ngak cinta...apa lagi dah kasih uang biaya berobat papamu yg sangat banyak.. emang ngak ada niat berterima kasih gitu
Dyah Oktina
kok jd dambi sih thor... 🤭😂😂😂😂😂
Dyah Oktina
wah...itu mah sama aja beli jantung.. sama hidup enak tanpa kerja d luar negri
Dyah Oktina
wah...itu mah sama aja beli jantung..
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
ya ngak mungkin lah neng... 15m loh ini.. ngumpulin 15jt aja susah.. 🤭🫣😅
Diana Resnawati
Luar biasa
Diana Resnawati
mampir thor
Sri Lestari
Luar biasa
Virgo Girl
Ina ini orang suruhan Clara kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!