NovelToon NovelToon
EARLY

EARLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Inara Early Wijaya atau kerap di sapa Nara,gadis berusia 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas ternama, selain mahasiswi dia adalah seorang CEO di wijaya grup milik sang Ayah, kedua orang tua Nara meninggal karena kecelakaan maut 4 tahun lalu yang menimpanya. setelah ke dua orang tuanya meninggal Nara lebih memelih tinggal di jogja karena salah satu peristiwa.
Nara tinggal di sebuah apartemen miliknya, namun juga sering menginap di tempat sang paman yang ia panggil Abi, yang memiliki sebuah pesantren yang cukup terkenal.
Tanpa di ketahui Nara sebelum kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya ,Nara sudah di nikahkan oleh seorang anak kiyai kerabat Paman Nara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

" bukan Kak Atlas yang beruntung, tapi dia yang beruntung sudah bisa jadi istri,seorang dokter terkenal dan pengusaha" sahut seseorang di belakang Nara dan juga mbok Darmi.

" Ning Silma " guman mbok Darmi saat menoleh ke belakang.

Nara tak begitu peduli dengan ucapan Ning Silma, karena ia tau sedari awak di umumkannya pernikahannya dengan sang suami, Ning Silma tampak tak suka dengannya.

" Iya kan Ning, bisa beli tas branded, sepatu branded dan lain- lainnya" imbuh Ning Silma.

Ning Silma tampak kesal karena Nara mengabaikan keberadaannya.

"mbok ini masukin apalagi yaa mbok?" tanya Nara pada mbok darmi.

" ini Ning, habis itu tunggu sampai mantang" balas Mbok Darmi.

" wah kamu main- main sama saya, liat saja apa yang akan ku lakukan" monolog Ning Silma dalam hatinya.

" Assalamualaikum " suara Nyai Fatimah dan juga Agnia dari arah depan.

" Waalaikumsalam " balas Nara dan juga Mbok Darmi.

Agnia dan juga Nyai Fatimah menghampiri Nara di dapur.

" wahh nduk, pagi- pagi sudah masak sup" ujar Nyai Fatimah.

" Iya umma Mas Atlas lagi gak enak badan, minta sup" jawab Nara.

" loh suami mu sakit nduk?" tanya Nyai Fatimah.

" iyaa umma, panas tinggi makanya ini Nana buatin sup sama siapin kompers an "

" setau Silma ya Umma Kak Atlas bukannya jarang sakit yaa, apa jangan- jangan dia gak bahagia sama istrinya, soalnya silma liat setelah menikah Kak Atlas jadi sering sakit" ujar Silma yang membuat Nara tampak sedikit tak nyaman.

"namanya juga orang biasa, juga bisa sakit kali, kak Atlas juga baru ini demam tinggi setelah nikah sama kak nana, padahal nikahnya sudah jalan 5 tahun, ohh Nia tau umma kayaknya gara- gara tadi malam kak Nana tidur di kamar Nia dech, terus kak Atlas enggak bisa tidur kalau gak sama kak Nana" sindir Agnia untuk membungkam mulut Silma.

"saking sayangnya kak Atlas sama kak Nana, umma tau gak tadi malam aja kakak tidur di depan kamar Nia, sofa di atas di geser kakak ke depan kamar Nia, soalnya kemarin Nia bilang perut kak Nana kram" imbuh Agnia.

" Nia" Nara berusaha menegur adik iparnya.

" sudah- sudah, Ning Silma Atlas bukan robot walau dia seorang dokter pun pasti bisa terjangkit penyakit, dan kalau umma liat Atlas lebih baik setelah menikah" Ujar Nyai Fatimah membela sang menantu.

Nara tersenyum mendapat pembelaan dari mertua dan juga iparnya.

" kalau begitu umma ke depan dulu ya Nia, Nana mau nyimak, nana .. nanti kalau ada apa- apa panggil umma ya" pamit Nyai Fatimah.

" iyaa umma" jawab Nara.

" kak Nia ke atas dulu ya, soalnya ada ulangan juga, Nia belom belajar" pamit Agnia.

" iyaa dek, ehh kakak boleh titip bawa ini ke atas gak dek?" sahut Nara sambil menunjuk baskom berisi air hangat dan kompresan.

" boleh dong kak" balas Agnia kemudian mengambil baskom tersebut.

" sialan,aku jadi terkucil kan" gerutu Ning Silma dalam hati.

" Ning Nara ini sup nya udah mateng Ning" ujar Mbok Darmi.

" oke mbok sebentar saya ambil mangkuk dulu" sahut Nara kemudian ia mengambil mangkuk dan menuangkan sup yang panas itu ke dalam mangkuk yang ia ambil.

" mbok kalo begitu,Nana ke atas dulu yaa mbok" pamit Nara.

" Iya Ning,hati- hati bawanya itu panas banget" balas Mbok Darmi.

Nara kemudian berjalan ke arah tangga namun saat melewati Ning Silma, tiba- tiba saja Ning Silma menyenggol tangan Nara yang membawa nampak berisi sup panas, nasi dan juga teh panas.

pyarr

" Awsss" pekik Nara.

" upss sorry gak sengaja" ujar Ning Silma kemudian pergi meninggalkan Nara dan juga mbok Darmi.

" Ning Silma, tangung jawab dulu" teriak Mbok Darmi.

" sudah mbok, saya ndak papa kok"ucap Nara.

" Astagfirullah nduk" teriak Nyai Fatimah.

" umma jangan mendekat umma, banyak pecahan beling umma" ujar Nara saat melihat Nyai Fatimah ingin mendekat.

" kenapa bisa kayak gini?" tanya Nyai Fatimah.

" tadi di senggol Ning Silma Umma" Mbok Darmi menjawab pertanyaan Nyai Fatimah.

" bener- benar Ning Silma, Ya Allah nduk tangan kamu melepuh ini" ujar Nyai Fatimah ketika memeriksa keadaan sang menantu.

" enggak pala Umma, cuma sedikit Nara beresin ini dulu Ma" Nara kemudian bangkit.

" enggak, enggak biar mbok darmi saja, sini umma obatin dulu tangan kamu" Nyai Fatimah kemudian mengambil salep.

" mbok minta tolong beresin yaa mbok" ujar Nyai Fatimah.

" iyaa umma"

Nyai Fatimah mulai mengobati tangan sang menantunya.

"umma harus bicara ke abah, agar memulangkan Ning Silma" ujar Nyai Fatimah.

"Jangan umma, mungkin tadi Ning Silma gak sengaja menyenggol tangan Nana" balas Nara.

" umma tau dia memang sengaja ndukk.. sejak ia pertama dateng kesini umma tau dia cuma mau mengincar suami kamu"Balas Nyai Fatimah.

" kalo begitu Nana manut sama umma saja" Nara memilih menurut pada sang mertua.

" kamu sudah sholat nduk?"tanya Nyai Fatiamah.

" sudah Umma" balas Nara dengan polosnya.

" apa udah gak keluar d*r*h nif*s?"

" maksud Umma?"

" kemarin suami mu sudah cerita ke umma nduk"

" jujur Nara belom tau banyak soal kehamilan umma, kemarin memang sempat keluar d*r*h 2 hari kemarin, tapi tadi sudah tidak ada tapi perut Nara kram tapi lebih sakit dari biasanya"jawab Nara.

" sekarang?"

" sekarang udah gak sih ma, tapi sini nih pegel banget" ujar Nara menujuk pinggang .

" nanti siang ke dokter sama umma yaa nduk, di cek lagi semuannya" ujar Nyai Fatimah.

" ndak usah umma, Nana udah gak papa kok"

" gak boleh gitu nduk, kamu itu kalo ada yang sakit jangan sungkan untuk bilang ke umma, atau ke suami kamu"

Nara tersenyum " terima kasih yaa umma, sudah peduli sama nana "

" terima kasih untuk apa, kamu tuh mantu umma bukan orang lain nduk, jangan menganggap bahwa kamu itu orang lain di keluarga ini"

" Iya umma, kalo begitu Nana ke atas dulu ya ma, kasian mas Atlas pasti sudah nunggu" pamit Nara, kemudian ia kembali mengambil mangkuk berisi sup untuk suaminya.

" biar mbok bawakan Ning" tawar mbok darmi.

" Iya nduk, pasti tangan kamu masih sakit kan " sahut Nyai Fatimah.

" tidak usah umma Nana masih bisa kok, terima kasih mbok sudah bantu nana, Nana ke atas dulu yaa mbok, umma " pamit Nara kemudian menuju ke kamar sang suami.

Sesampainya di depan kamar Nara mendengar Agnia memanggilnya.

" kak nana" panggil Agnia.

" Iya Dek" Nara menoleh ke arah adik iparnya tersebut.

" boleh gak kita bicara? setelah kak Nana urus kakak" tanya Agnia.

" bicara tentang apa?"

" tentang hal penting kak"

" boleh, kakak urus kak Atlas dulu yaaa"

" Iya kak"

Nara kemudian masuk ke dalam kamar sang suami, saat memasuki kamar ia mendengar samar, sang suami sedang menerima telfon.

Dan benar saja sang suami sedang berbicara dengan seseorang.

" okay gus, nanti saya sampekan ke istri saya" Atlas pun mengakhiri panggilan telfonnya.

" makan mas" ujar Nara, dan duduk di sebelah sang suami.

" boleh suapin sayang" ujar Atlas.

Nara dengan cekatan menyuapi sang suami, yang kini sedang ingin di manja.

" telfon dari siapa?" tanya Nara saat sedang menyuapi sang suami.

" Gus abian, dia bilang pernikahan Ning Nayya di percepat, di barengan acara milad, dan dia meminta kamu, buat ke jogja lebih cepat" balas Atlas.

" terus?" tanya Nara.

" terus kenapa? "

" kamu ijinin?"

" Iya, tapi setelah mas enakan ya kesananya" jawab Atlas.

" aku bisa kok kesana sendiri" ujar Nara yang membuat Atlas tersedak.

" makanya makan tuh pelan- pelan " ujar Nara sambil menyodorkan gelas berisi air ke suaminya.

Namun saat mengambil gelas dari tangan sang istri, Atlas tak sengaja menyenggol tangan Nara yang ketumpahan sup panas tadi.

" awwws"

1
Happyy
😘😘😘
Happyy
👍🏻👍🏻
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼
Happyy
💪🏼💪🏼💪🏼
Happyy
😠😠
Galuh Setya
rada bingung ma karakter wildan. dijabarkan anak kyai, trz paham agama n bijak tp semakin kesini kok kyk abg labil ya thor...
Happyy
💪🏼💪🏼
Happyy
👌👌
Happyy
👊🏼👊🏼💪🏼💪🏼
Happyy
😘😘
Happyy
🤗🤗
Happyy
😍😍
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼
Happyy
🤗🤗
Happyy
😯😯😯
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼
Happyy
😘😘
Happyy
👌👌
Happyy
👍🏻👍🏻
Minnie
butuh penjelasan donk kk....
sehabis keguguran itu kan masih masa nifas ya..yg artinya belum boleh sholat...tapi disini Nara sudah sholat...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!