NovelToon NovelToon
Terjerat Hasrat Ceo Cantik

Terjerat Hasrat Ceo Cantik

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahkontrak / Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: DF_14

Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.

Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.

Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.

Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

13 tahun yang lalu...

Riko sudah lama mengincar Eliana, Alaska Corp telah membuat perusahaan ayahnya Riko hancur karena kalah persaingan bisnis, di tambah dia sangat tau kematian kedua orang tuanya tidak wajar, siapa lagi kalau bukan ulah Tuan Mario.

Walaupun Tuan Adnan tidak terlibat dalam pembunuhan itu tapi perusahaan dia yang telah menghancurkan hidup Riko sampai jatuh miskin.

Sampai akhirnya Riko berhasil menculik Eliana, saat itu Eliana masih berusia 9 tahun, Riko berhasil melumpuhkan satu bodyguard dan memakai baju bodyguard itu sehingga bisa berhasil menculik Eliana.

Saat itu Eliana hanya bisa menangis dan ketakutan, di tambah wajah Riko yang menyeramkan karena ada luka bakar di pipinya akibat dia hampir saja ikut terbakar dalam kecelakaan mobil bersama kedua orang tuanya.

"Tolong lepasin aku om, aku mohon!" Eliana meminta Riko untuk melepaskannya.

"Lepaskan kamu bilang?" Riko malah terkekeh, dia ingin membuat Tuan Adnan kehilangan orang yang terpenting dalam hidupnya.

Eliana sangat ketakutan, saat melihat Riko melepaskan ikat pinggang di celananya, rupanya Riko ingin menyiksanya dengan cara yang sadis.

Klontang...

Namun aksinya tertunda karena dia mendengar suara jatuhnya besi di sekitar gudang itu, Riko segera mengecek sumber suara, siapa tau ada orang yang mengintip aksi kejahatannya.

Rupanya dia Erland, saat itu dia ingin menemui ayahnya untuk memberikan uang hasil mengamennya ke sebuah tempat yang dijadikan gudang oleh ayahnya. Dia tidak sengaja melihat ayahnya yang menyekap seorang anak perempuan.

Hal ini di jadikan kesempatan untuk Erland untuk melepaskan Eliana.

Saat Riko berjalan ke belakang gudang, Erland berjalan dengan hati-hati menuju tempat Eliana di sekap.

Eliana terkejut saat melihat Erland datang.

"Sttt... jangan takut, aku datang kesini untuk melepaskan kamu." bisik Erland, dia tau Eliana sangat ketakutan sekali.

Eliana mempercayai Erland, membiarkan anak berusia 11 tahun itu membuka seluruh ikatan di tangan dan kakinya.

Namun sayangnya niatnya tidak berhasil karena keburu ketahuan Riko.

"Awas!" Teriak Eliana.

Sayangnya Erland tidak bisa menghindar pukulan Riko sampai kepala Erland terluka dan jatuh pingsan. Riko memukulnya dengan botol minuman.

"Dasar anak kurang ajar, berani sekali mencampuri urusanku. Seharusnya aku membunuhmu juga." gerutu Riko.

Hari sudah mulai sore, Erland tersadar dari pingsannya, dia mengerjap begitu Eliana trus berusaha membangunkannya. "Hei, apakah kamu masih hidup?"

Erland yang baru terbangun, dia menganggukan kepalanya, memegang kepalanya yang sakit dan bercucuran darah.

"Kepala kamu terluka!" kata Eliana dengan pelan.

"Aku tidak apa-apa."

Tiba-tiba Eliana menangis, "Aku takut, aku ingin pulang."

Erland mencoba untuk menenangkan Eliana padahal dia juga ketakutan "Iya, aku janji aku akan membantumu bisa keluar dari sini." ucap Erland masih memegang kepalanya yang terluka. Karena sudah terbiasa dengan luka di tubuhnya, luka itu tidak membuat Erland lemah.

Erland melihat ada pecahan kaca disana, dia segera menggesekan kaca yang rucing itu pada tali di tangannya walaupun akhirnya tangannya harus terluka, yang penting dia berhasil membuka ikatan tali di tangannya, dia juga membuka ikatan tali di sepatunya.

Erland segera membuka ikatan tali di tangan dan kaki Eliana.

"Ayo kita lari dari sini!" ajak Erland, Erland juga sama, pada akhirnya dia ingin melarikan diri dari ayahnya yang kejam.

Erland menggenggam tangan Eliana karena Eliana sangat ketakutan sekali sampai keringat dingin bercucuran di tubuhnya, "Jangan takut, aku akan melindungi kamu."

Erland mencoba untuk membuka pintu, sayangnya pintunya di kunci.

Erland melihat ada sebuah jendela disana, tidak ada cara lain selain harus memecahkan jendela itu, Erland membawa sebuah balok kayu yang tergeletak di gudang yang kumuh itu.

Praaang...

Sampai kaca jendela itu hancur.

Erland membantu Eliana agar bisa keluar melewati jendela itu, sayangnya suara pecahan kaca membuat Riko segera berlari ke arah sana.

Beruntung Eliana sudah berhasil keluar, namun sayangnya Erland belum sempat keluar dari sana keburu di tangkap oleh Riko.

Riko menyiksa Erland sampai tidak berdaya, lalu segera pergi untuk menangkap Eliana kembali. Namun Erland dengan kuat memegang kaki Riko.

"Lari! Cepat lari!" Teriak Erland kepada Eliana yang sedang menunggunya di luar jendela.

Eliana hanya bisa menangis, dia tidak tega meninggalkan Erland sendirian disana.

Apalagi Eliana melihat Riko terus menendang dan menginjak tubuh Erland.

"Cepat lari!" teriak Erland.

Eliana terpaksa melarikan diri dari sana, rupanya gudang itu berada di tempat yang sepi, Eliana tidak menyerah walaupun dia sangat ketakutan, dia berusaha untuk mencari jalan keluar dari sana sambil menangis mengingat Erland yang mungkin saat ini sedang disiksa oleh Riko.

Sampai akhirnya dia menemukan sebuah jalan, Eliana segera menyebrangi jalan yang sepi itu, dia hampir saja tertabrak oleh sebuah truk yang mengangkut banyak barang untuk pindahan.

Sepasang suami istri turun dari truk itu, dia melihat Eliana yang terluka dan kelihatannya sangat ketakutan sekali.

Eliana lang menghampiri mereka, "Tolong, tolong kami om tante."

"Kamu kenapa dek?" tanya Bu Darmi, kebetulan dia akan pindah ke daerah sini hari ini.

"Kami di culik tante, ada gudang di hutan ini, disini ada seorang anak laki-laki yang sedang disiksa oleh penculik itu. Aku mohon tolong selamatkan dia."

Bu Darmi menatap suaminya.

Ayah Redi tidak mungkin menolongnya sendirian, karena tidak bisa berkelahi, dia segera menelpon polisi dan menyuruh istrinya dan Eliana untuk masuk ke dalam truk.

Sampai akhirnya polisi tiba dan mengepung gudang itu, polisi hanya berhasil menemukan Riko dan menangkapnya yang tengah pingsan di gudang, namun polisi tidak menemukan Erland.

"Aku yakin ada anak laki-laki itu disana." Eliana sangat terkejut karena tidak melihat ada Erland di gedung itu.

"Biar nanti kita mencarinya. Lebih baik sekarang kamu ikut Pak Polisi ya, Pak Polisi yang akan mengantarkan kamu pulang." ucap Bu Darmi dengan lembut, dia meyakinkan Eliana bahwa dia akan mencari anak laki-laki itu.

Eliana terpaksa menanggukan kepala, dia segera ikut masuk ke dalam mobil polisi.

Rupanya Erland berhasil melarikan diri, saat itu dia pura-pura pingsan hingga Riko berhenti menyiksanya, saat Riko berjalan ke arah jendela untuk mengejar Eliana, Erland melihat pipa besi, dia terpaksa memukul kepala belakang Riko dengan pipa besi itu sampai dia pingsan, Erland dengan tertatih-tatih berjalan untuk melarikan diri dari sana ke arah yang berbeda dengan Eliana karena dia tidak tau ke arah mana Eliana pergi menyusuri hutan itu.

Karena terluka parah, Erland jatuh pingsan di tengah hutan sana.

Begitu Erland terbangun dari pingsannya, dia baru menyadari dirinya sedang berada di sebuah rumah sakit, rupanya Bu Darmi dan suaminya berhasil menemukan Erland dan membawa Erland ke rumah sakit.

"Anak itu apakah dia selamat?" itulah yang pertama kali Erland tanyakan pada Bu Darmi.

"Iya, polisi akan mengantarkan dia pulang. Namamu siapa?" tanya Bu Darmi dengan tatapan iba, apalagi saat melihat Erland, dia jadi teringat dengan anaknya, kadang diam-diam Bu Darmi selalu memperhatikan perkembangan Juan dari kejauhan.

"Namaku Erland, tante."

Beberapa hari setelah kejadian penculikan itu, Erland sudah bisa pulang, Bu Darmi dan suaminya mengantarkan Erland pulang, rupanya jarak rumah mereka tidak begitu jauh, namun karena tidak tega melihat Erland tinggal sendirian, Bu Darmi mengajak Erland tinggal bersamanya, dia tidak mungkin membiarkan anak berusia 11 tahun itu tinggal sendirian tanpa ada yang merawatnya, apalagi hati Bu Darmi merasa tersentuh selama menjaga Erland di rumah sakit.

Bu Darmi melihat Erland yang tengah menangis sendirian di sudut rumah sambil memeluk kedua lututnya , dia mengulurkan tangannya pada Erland, "Ayo tinggal bersama ibu!"

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

1
Siti Yuliyatin
kasian..
Siti Yuliyatin
syukur suaminya yg menemukan
Siti Yuliyatin
apakah akan baik² saja 😆
Siti Yuliyatin
SMA pun bisa
Siti Yuliyatin
heemmm.. kapok koe celsi
Siti Yuliyatin
laki² setia👍
Siti Yuliyatin
waduhhh.. hati²..
Siti Yuliyatin
horeeee...
Siti Yuliyatin
wah.. jadi nda kosen no.. awas terluka
Siti Yuliyatin
karena ulah ayah, anak jadi korban
Siti Yuliyatin
ayo.. ayo..
pertemukan lah.. 😂😂
Siti Yuliyatin
celsi penghianat nda usah di pikir
Siti Yuliyatin
celsi,, ta tau balas budi..
Siti Yuliyatin
eliana penolong
Festin Zamili
semangat thor cerita nya sangat luar biasa
Layla 🌹
Luar biasa
Adi Taryadi
Kecewa
Neng geulis
Luar biasa
Mila
Novel ini nya keren part terakhir sedih banget ihhh tapi bahagia.
Tuti Asnawati
hamil kayanya nih Eliana 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!