Akira yang selalu tersenyum ceria tiba-tiba berperilaku aneh, namun keanehan Akira tertutupi dengan sikap Akira yang usil, dan selalu menjadi biang kerok kerusuhan.
Padahal keanehan Akira semua berawal dari tragedi dua tahun silam, impian dan harapannya hancur dan ia mengubur lukanya dalam-dalam seorang diri.
Akan kah Akira bisa bangkit kembali? ataukah akan terus sembunyi dibalik topeng senyum cerianya?
Bagaimana Akira akan menghadapi sebuah kenyatan yang membuat hatinya dilema? Karena apa pun pilihannya akan berkibat buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutnyak_fenty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan siang bersama
Tak lama setelah Akira pulang, Raisha pun pulang diantar oleh Haikal. seperti biasa setiap mengantar Raisha pulang, Haikal akan langsung permisi pulang tapi tidak hari ini.
Raisha yang melihat gelagat Haikal yang tidak seperti biasanya, mengajak Haikal untuk masuk dan menawarkan minuman.
Sekali lagi Raisha heran dengan sikap Haikal, biasanya Haikal selalu menolak ajakan Raisha untuk singgah sebentar ke rumahnya.
ibu datang menyambut kepulangan Raisha dengan wajah bahagia. "Masuklah Raisha, ada Akira didalam"
"Akira..??" tanya Raisha bingung.
"Iya, sekarang dia lagi makan"
"Ayo Mas, kita masuk" Raisha mengajak Haikal yang sedari tadi diam mematung.
"Eh...! maaf kan Ibu, nak Haikal. ibu tidak memperhatikan ada nak Haikal karena biasanya setiap mengantar pulang Raisha,nak Haikal langsung pulang"
"Tidak apa-apa bu" Haikal sedikit mengukir senyum dibibirnya.
Akira makan di temani sang Ayah, kehadiran ibu, Raisha, dan Haikal menghentikan Acara makan mereka sesat.
"Pasti hari ini masakan ibu istimewa, sehingha Akira makan siang di rumah" Raisha tersenyum bahagia sambil melirik ibu.
"Masakan ibu selalu istimewa kak, ayo sini gabung atau nanti kehabisan" Akira meletakkan tumis capcai kesukaannya ke dalam piring nasi milik nya.
Raisha langsung mengambil posisi duduk disebelah kanan Ayah berdampingan dengan ibu. melihat Akira makan membuat Raisha jadi ikutan berselera untuk makan.
"Ayok nak Haikal ikut gabung makan bersama kami" ibu mengajak Haikal ikut makan yang sedari tadi tersenyum memandangi Akira.
"Baik bu,kebetulan saya belum makan" Haikal mengambil posisi duduk samping Akira.
lagi-lagi jawaban dari Haikal membuat Raisha heran, selama ini Haikal tidak pernah mau diajak makan siang bersama oleh ibu. namun lihat lah kini, Haikal bahkan makan dengan terseyum.
Apa yang kau pikirkan Raisha, ini momen bahagia. Jarang-jarang adikmu makan siang dirumah
Raisha berusaha mengenyahkan kecurigaannya, tak ingin berfikir terlalu jauh.
Suasana makan siang dirumah menjadi ramai dan hangat karena kehadiran Akira juga bertambahnya anggota yaitu Haikal. Ayah dan Haikal banyak mengobrol tentang pekerjaan, sedangkan ibu sesekali menimpali. Raisha dan Akira hanya mendengar dalam diam.
"Makan yang banyak Akira, jangan sampai kamu sakit lagi" ibu berkata dengan nada khawatir ketika melihat makanan yang tinggal sedikit di piring makan Akira.
"Akira sakit? sakit apa?" Raisha bertanya kepada Akira dengan nada khawatir juga seperti ibu.
"Biasa kak, maag Akira kambuh tapi sekarang udah ga sakit lagi karena udah minum obat. apalagi masakan ibu yang super enak membuat perut semakin nyaman" Akira mengelus-ngelus perutnya, menunjukkan ia baik-baik saja.
"Syukurlah jika sekarang baik-baik saja" Raisha berucap sukur. "Pulanglah kerumah jika siang Akira, kita bisa makan siang bersama setiap hari seperti ini. jangan suka keluyuran hingga lupa makan" sambung Raisha lagi.
Akira hanya cengengesan tidak berkata apa-apa, Raisha menghela napasnya berat karena yakin setelah hari ini Akira pasti akan kembali ke kebiasaan lamanya, pergi pagi pulang sore.
"Mas..." panggil Raisha. "Mas tambah makannya?" sambung Raisha lagi karena melihat piring makan Haikal yang telah bersih dari makanan.
"Tidak" Haikal memainkan gelas air minum mineralnya dengan sesekali memutar dan menyesapnya seolah-olah itu air yang sangat nikmat. dan jangan lupakan senyum itu, sepanjang siang ini Haikal terus tersenyum. senyum yang jarang Raisha lihat bahkan hampir tidak pernah.
jika saja senyum Haikal tertuju padanya, senyum itu begitu memikat. namun sayang Haikal hampir tidak pernah tersenyum dengan Raisha. walaupun Haikal selalu bertutur kata lembut dengannya, selalu diiringi dengan wajah datar.
"Akira, makanannya tidak di habisin?" tanya Raisha karena melihat Akira yang hanya mengaduk-aduk makanannya yamg tinggal sedikit.
"E... eh i... iya kak, ni lagi dihabisin" cengir Akira karena gugup.
"Ada apa Akira" ibu yang melihat kegugupan Akira, bertanya karena curiga.
"Tidak apa-apa bu" Akira menampakkan cengiran khasnya.
Raisha merasa ada yang aneh dengan Akira begitu juga dengan tunangannya Haikal tapi Raisha tidak tau apa.
"Kenapa lagi-lagi aku mencurigai mereka, ada apa dengan diriku? kenapa aku berfikir terlalu jauh. makan siang hari ini menyenangkan namun juga terasa aneh.
Raisha hanya berujar dalam hati, sesekali melirik Akira dan Haikal yang duduk berdampingan tapi tak saling bicara.
semoga semakin banyak yg bacaa..
Salam sayang dan sehat selalu 🤗
sampe2 d ketawain ma misua.. hhh
semangat othor krya yg bagus semoga ssllu sukses
makanya dia g mau sarapan..Akira menghindari laki2 itu...atau jangan2 Akira suka dgn laki2 itu yg statusnya pacar kakaknya🤔🤔