Romance modern.
Kisah cinta Anne Halinger dengan Robert Anderson yang bertemu lewat perjodohan.
Anne yang berasal dari keluarga yang tidak menyayanginya. Dia dijodohkan dengan Robert yang hampir bangkrut dan tidak punya penghasilan tetap.
Namun, tiada yang tahu jadi diri Robert yang sebenarnya adalah pewaris dan CEO Black Diamond Group. Bagaimana kisah cinta dua insan ini? Akankah Anne dan Robert berbahagia?
Ikuti terus kisah mereka ya.
IG @cindy.winarto
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Winarto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Hari Sabtu Pagi.
Pukul 07.00 pagi. Anne belum bangun pagi, biasanya kalau weekend dia bangun agak siang sekitar jam 08.00. Oleh karena itu, Robert menyempatkan diri untuk mengunjungi Pak Keith dan Randy.
Pagi hari ini Robert berjalan kaki menuju rumah Pak Keith yang ternyata dekat dari rumahnya. Robert sudah menyiapkan sup ayam herbal buatannya untuk Pak Keith makan.
“Selamat pagi Pak Keith, bagaimana kepalanya, apakah masih pusing? Lalu kakinya apakah sudah lebih baik? Oh ya, ini ada sup ayam herbal untuk Bapak, silakan dimakan ya untuk meningkatkan stamina tubuh Bapak,” ucap Robert penuh perhatian.
“Pagi Nak Robert, saya sudah lebih baik dan tidak pusing lagi. Kaki saya masih sakit sedikit, mari duduk di ruang tamu. Terima kasih ya kok repot-repot masak sup bergizi ini untuk saya,” jawab Pak Keith ramah.
Kemudian, Randy segera menyiapkan teh manis hangat untuk Pak Keith dan Robert. Sementara itu, Robert segera memeriksa kaki Pak Keith. Robert mengoleskan sedikit minyak zaitun lalu mengurut kaki kanan Pak Keith. Awalnya, Pak Keith meringis menahan sakit, tapi berikutnya sudah mulai reda, dan kaki kanannya terasa lebih enak.
Berikutnya, Robert mengambil peralatan akupukturnya dan membersihkan beberapa jarum akupunktur dengan alkohol dan menusuk jarum tersebut di kening Pak Keith. Setelah itu, Robert juga memeriksa bola mata Pak Keith. Setelah semua dirasanya normal, dia segera membereskan peralatan akupunkturnya.
“Aliran darah dan denyut nadi Pak Keith sudah lebih baik. Ini saya tuliskan resep sup ayam herbalnya. Randy, kamu pasti bisa memasaknya karena ini sangat mudah. Bila tidak ada slow cooker, kamu bisa masak pakai panci dan kompor biasa. Sajikan setiap hari sampai minggu depan ya,” terang Robert.
“Baik, Tuan Robert saya akan melakukan seperti yang Tuan katakan,” ujar Randy penuh haru karena Robert begitu perhatian pada ayahnya.
“Oh ya, kalau boleh saya mau minta tolong, jangan katakan kepada siapa pun bahwa saya yang mengobati Pak Keith ya. Besok hingga Jumat depan saya akan datang untuk mengecek kesehatan Bapak,” kata Robert.
“Baiklah, Nak Robert. Terima kasih banyak ya,” ujar Pak Keith sembari mengangguk. Meskipun dia tidak mengerti mengapa Robert merahasiakan kebaikannya, Pak Keith menyetujui permintaan Robert tersebut.
Robert pamit pulang. Sesampainya di rumah, Robert melihat Anne sedang menyetrika baju. Robert pun membantu menyapu dan mengepel.
Mereka berdua bekerja dalam diam sambil mendengarkan berita pagi di salah satu stasiun TV swasta.
Berita pagi ini adalah berita ditangkapnya tiga orang karyawan Black Diamond Group atas tuduhan hendak membocorkan rahasia perusahaan kepada kompetitor. Bukti-bukti tertulis berupa email dan dokumen perusahaan sudah disampaikan kepada polisi.
Robert tersenyum puas. Lalu, dia segera mengambil ponselnya dan memberitahu Matt untuk mengerahkan IT team memperkuat sistem keamanan teknologi di Black Diamond Group, serta mengerahkan mata-mata kepercayaan mereka untuk mengawasi pergerakan setiap staff di kantor, baik lisan dan tulisan. Karyawan harus fokus dalam bekerja, dan tidak punya agenda pribadi ketika bekerja, ‘kan?
***
Siang harinya Robert dan Anne memilih bersantai di rumah sambil nonton TV. Anne tiba-tiba teringat tentang percakapannya dengan beberapa teman kantornya dan menceritakannya kepada Robert, dan berakhir pada topik tentang bayi.
“Robert, bagaimana menurutmu tentang bayi. Sudah banyak yang bertanya kepada kita tentang bayi. Apa kamu suka bayi? Kamu mau punya bayi laki-laki atau perempuan?” tanya Anne sambil tertawa menggoda Robert.
Sebenarnya, Anne sudah dari awal tahu bahwa dia tidak boleh menolak Robert bila dia meminta haknya sebagai suami. Awalnya, memang Anne masih merasa canggung pada Robert. Namun, lama-lama dia sudah merasa nyaman atas keberadaan Robert di sisinya. Hanya sekadar nyaman saja kah, atau sudah mulaikah Anne mencintai Robert? Entahlah, dia juga bingung sendiri. Yang jelas, bila Robert tidak ada, dia akan sangat kangen. Bila Robert ada, kadang dia sebal kalau Robert bersikap acuh tak acuh padanya.
Robert sampai tersedak air putih. “Uhuk! Apa kamu bilang? Bayi?”
“Iya, bayi. Kamu mau punya bayi?” tanya Anne sambil tertawa lepas. Anne ingin tahu apa Robert ini beranikah menyentuhnya sebagai istrinya.
“Yah, tentu saja aku suka bayi, dan aku mau punya bayi. Usiaku juga sudah kepala tiga. Tentunya, tak semudah itu ‘kan punya bayi,” ujar Robert dengan wajah masam.
“Bagaimana bisa punya bayi, kalau tidur saja masih terpisah. Aku mau mengajakmu tidur bersama, tapi aku takut kamu akan menolakku,” pikir Robert kesal.
Dia teringat beberapa momen dulu, ketika dia mau mulai mendekati Anne, ada-ada saja kejadian yang menghalangi, misalnya Anne sedang capek karena lembur kerja, atau sedang kesal karena Tuan Andres menyuruhnya membuat tugas laporan sales, atau Anne sedang sakit lah, atau Robert yang sedang banyak pekerjaan sebagai CEO Black Diamond Group, dll.
“Kamu mau tidur sekamar denganku?” tanya Anne cekikikan.
Ini sukses membuat Robert mendelik, dan berkata, ”Ayo, siapa takut? Malam ini di kamarmu ya!” Alis Robert terangkat dan senyum menyeringai terbit di wajahnya.
Anne tertawa saja, dan tidak yakin apakah nanti malam akan berhasil tidur bersama atau tidak. Percakapan terhenti ketika hujan turun dan mereka mengangkat jemuran dari teras.
***
Anne sudah selesai mandi dan berdandan sederhana. Rambutnya dicatok lurus dan tak lupa make-up sederhana menghiasi wajah imutnya. Anne tidak mau dandan ke salon karena ingin berhemat uang dan waktu. Toh, dia bukan bintang utama malam itu bukan? Bintang utamanya tentu adalah Gerry Bush yang berulang tahun hari ini.
Anne menyemprotkan parfum sakura kesayangannya, lalu segera keluar kamar. Betapa terkejutnya Anne tatkala melihat Robert sudah siap dengan tuxedo-nya dan rambut yang sudah diberi gel rapi. Wangi parfum musk tercium dari tubuhnya. Sejenak keduanya saling memandang seakan sedang menilai penampilan masing-masing.
Anne memecah keheningan itu dan berkata, “Ayo, Robert kita berangkat, kita pesan taksi online saja ya.”
“Tidak perlu, kita naik mobil saja, sudah siap semuanya Anne,” jawab Robert dengan gugup. Bagaimana tidak gugup, dia menyuruh Matt menyiapkan Rolls Royce kesayangannya beserta sopir dari kediaman keluarga Anderson.
“Robert, ini mobil keren sekali. Kamu pinjam dari siapa?” selidik Anne curiga. Anne tentu saja yakin bahwa mobil ini bukan punya Robert, uang dari mana coba?
“Hmm, aku pinjam dari Tuan Matt kemarin,” sahut Robert gugup.
“Tuan Matt lagi, Tuan Matt lagi. Kamu itu terus saja merepotkannya, memang beliau tidak marah kamu suka pinjam barangnya? Kamu harus isi bensinnya dan bayar tol dan parkirnya nanti ya, malu sekali dengan Tuan Matt nanti,” ujar Anne panjang lebar.
Robert diam saja dan mendorong Anne masuk ke mobil saja agar tidak mencecarnya dengan berbagai pertanyaan ini dan itu.
***
Hai, please give like, vote and favorit ya guys. Thanks all.
IG @cindy.winarto