NovelToon NovelToon
Night King: The Asura

Night King: The Asura

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Kultivasi / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:8.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Valheinz Z.H

Ketika takdir menginginkannya menjadi sang penguasa, dia malah ingin hidup seperti rakyat biasa, dan walaupun takdir berhasil menjadikannya seorang Dewa yang luar biasa, namun ia lebih memilih untuk menjalani hidup layaknya manusia biasa.

Kemudian, takdir kembali membawanya menuju ke jalan untuk menjadi seorang penguasa tertinggi, namun untuk mendapatkannya, ia harus melalui halangan dan juga rintangan yang sangat berat.

Sedangkan disisi lain, ada bahaya besar yang sedang mengintai seluruh semesta sehingga membuatnya harus berjuang sekali lagi demi menciptakan kedamaian.

Akankah dia berhasil mencapai jalan itu, atau malah berpegang teguh pada keputusannya? Dan apakah dia benar-benar mampu untuk menciptakan kedamaian di seluruh semesta?

Baca kelanjutannya...

Part 1 : 1-118
Part 2 : 120-


IG: @zhie_n15

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch-11. Melawan Sembilan Dewa

Ditengah gelapnya malam yang mulai menyelimuti kota kekaisaran Wu dan daratan Xuanwu, Lin Feng yang tengah bermeditasi di kamarnya terpaksa harus mengakhiri meditasinya tak kala merasakan keberadaan aura seseorang yang tengah mengawasi dirinya dari kejauhan.

Jika hanya sekedar mengawasi saja, mungkin Lin Feng tidak akan terlalu menghiraukannya, bahkan ia akan lebih memilih untuk melanjutkan meditasinya, tapi masalahnya adalah, sosok yang berada di kejauhan itu tidak hanya sekedar mengawasinya saja, tapi juga menantangnya dengan cara mengerahkan aura kekuatannya dengan sengaja untuk mengganggu Lin Feng.

"Hah" Lin Feng menghela napas panjang, "Sepertinya malam ini aku tidak akan bisa beristirahat dengan tenang" gumam Lin Feng, lalu menghilang dari dalam kamarnya.

Tidak lama kemudian, Lin Feng telah muncul lagi dipuncak sebuah gunung yang letaknya cukup jauh dari kota kekaisaran. Ia menatap curiga pada sosok pria yang tengah berdiri membelakangi dirinya, namun kecurigaannya itu langsung terjawab tak kala merasakan aura kematian yang terpancar dari tubuh pria tersebut.

"Sungguh suatu kehormatan bagiku karena didatangi oleh sosok Dewa Kematian" ucap Lin Feng memulai pembicaraan.

"Aku orang yang tidak suka berbasa-basi, jadi langsung katakan saja apa tujuanmu datang ke daratan Xuanwu, apa kau sedang merencanakan sesuatu?"

"Sepertinya ada kesalahpahaman di sini" jawab Lin Feng.

"Salah paham?" sosok pria yang sejak tadi membelakangi Lin Feng akhirnya menghadap kearahnya, "Apa kau pikir aku akan percaya begitu saja pada perkataan mu? Bagaimana mungkin seorang Dewa Kematian sepertimu tidak memiliki tujuan apapun saat datang ke ini."

"Kau benar! Aku memang memiliki tujuan tersendiri datang ke dimensi ini, tapi percayalah, aku tidak memiliki niat yang jahat" jawab Lin Feng.

"Persetan dengan tujuanmu itu! Tinggalkan dimensi ini sekarang juga atau aku akan memaksamu pergi dengan caraku sendiri!"

Lin Feng mengerutkan alisnya, jika saja tidak mempertimbangkan perkataan Dewi Nuwa sebelumnya untuk tidak membuat kekacauan, mungkin dia sudah membungkam mulut Dewa yang sombong itu.

"Sebagai sesama Dewa Kematian, aku harap kau bisa mengerti, sulit bagiku untuk menjelaskan apa tujuanku datang ke sini, tapi percayalah, aku tidak bermaksud jahat" Lin Feng mencoba untuk bersikap ramah meskipun amarah dalam dirinya mulai memuncak.

"Baiklah, sepertinya aku memang harus memaksamu!"

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Dewa kematian dari dimensi ke dua itu langsung menyerang Lin Feng, dan tidak tanggung-tanggung, ia bahkan langsung mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membuat Lin Feng tunduk, tidak hanya itu saja, Lin Feng bahkan bisa merasakan bahwa Dewa Kematian itu benar-benar ingin membunuhnya.

"Sepertinya memang tidak ada jalan lain" gumam Lin Feng seraya menghindari serangan Dewa tersebut.

Karena sudah tidak bisa menjelaskan apapun lagi dan Dewa Kematian itu tidak ingin mendengar penjelasannya, Lin Feng hanya bisa meladeninya dengan cara yang sama, yaitu menghadapi Dewa Kematian tersebut, hanya saja, Lin Feng tidak mengerahkan seluruh kekuatannya, karena ia tidak ingin membunuh Dewa Kematian tersebut.

Dari segi status, mungkin keduanya memang memiliki status yang sama, yaitu sama-sama Dewa Kematian, namun dari segi kekuatan, jelas Lin Feng jauh lebih unggul, karena dia bukan lagi Dewa Kematian biasa yang sama seperti Dewa Kematian dari dimensi kedua ini, melainkan seorang penguasa dari dimensi pertama.

Walaupun Lin Feng menolak untuk menjadi seorang penguasa di dimensi tempat dia berasal, tapi itu tidak mengubah kenyataan bahwa dia adalah seorang penguasa, dengan kata lain, kekuatan Lin Feng bukan lagi kekuatan yang bisa ditandingi oleh Dewa biasa, karena kekuatannya setara dengan kekuatan para penguasa dari setiap dimensi Dunia Kultivator.

***

Dunia Dewa.

"Yang mulia, saat ini Dewa Kematian sedang bertarung dengan Dewa yang berasal dari dimensi lain itu, dan semoga saja dia bisa membawanya ke hadapan kita" ucap Dewa Kehidupan.

"Semoga saja" sahut raja para Dewa.

Kemudian, ia menciptakan sesuatu berbentuk cermin di hadapan para Dewa, lalu sesuatu yang berbentuk cermin itu menunjukkan pertarungan yang sedang terjadi antara Lin Feng dan Dewa Kematian dimensi kedua, dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa Lin Feng nampak kesulitan menghadapi setiap serangan yang dilancarkan oleh Dewa Kematian.

"Sepertinya kita tidak perlu khawatir lagi, karena Dewa Kematian pasti bisa mengalahkannya dan menyeretnya ke hadapan kita."

"Jangan terlalu senang dulu, tidakkah kalian melihat adanya keanehan dalam pertarungan itu?"

"Apa maksud Anda, yang mulia?"

"Jika dilihat dari pertarungan mereka, Dewa kematian nampak telah mengerahkan seluruh kekuatannya, sedang lawannya, entah kenapa aku merasa seperti dia sedang tidak menghadapi Dewa Kematian dengan serius" jawab raja para Dewa.

Para Dewa yang ada di sana cukup dikejutkan dengan perkataan raja mereka barusan, dan setelah mereka memperhatikan jalannya pertarungan itu lagi, mereka akhirnya mengetahui jika perkataan raja Dewa sebelumnya memang benar, karena Lin Feng terlihat tidak serius dalam bertarung melawan Dewa Kematian.

"Ini tidak baik. Yang mulia, izinkan kami membantu Dewa Kematian."

Raja Dewa mengangguk pelan, "Silahkan, tapi ingatlah untuk selalu berhati-hati."

"Baik, yang mulia!"

Setelah mendapatkan izin dari raja mereka, para Dewa itu kemudian membuka gerbang dimensi yang langsung terhubung dengan daratan Xuanwu, atau lebih tepatnya terhubung langsung ke tempat pertarungan antara Lin Feng dan Dewa Kematian.

***

Wushh!

Sebuah serangan energi melesat dengan kecepatan tinggi kearah Lin Feng, namun serangan itu berhasil ia tahan hanya dengan menggunakan tangan kosong, bahkan Lin Feng tidak menoleh sedikitpun saat menahan serangan tersebut.

"Sungguh suatu kehormatan bagiku karena bisa bertemu dengan para Dewa dari dimensi ini" ucap Lin Feng, lalu menoleh kearah serangan itu berasal.

"Kalian... kenapa kalian datang ke sini?" tanya Dewa Kematian yang terlihat kesal.

"Dewa Kematian, kami datang atas perintah yang mulia, dia ingin kami semua membantumu."

"Apa kalian bercanda? Aku sama sekali tidak membutuhkan bantuan untuk menghadapi dia!"

"Dewa Kematian, apa kau masih tidak menyadarinya? Sejak kalian bertarung, dia tidak menggunakan seluruh kekuatannya, sedangkan kau... kau telah mengerahkan seluruh kemampuan hanya untuk melawannya" sahut Dewa Kehidupan.

"Ini..." Dewa Kematian tidak dapat melanjutkan perkataannya, sebenarnya ia sendiri sudah menyadari hal itu, namun karena kesombongannya yang begitu besar, iapun hanya menganggap Lin Feng tidak lebih kuat dari dirinya.

"Jadi, apa kalian semua bermaksud untuk melawanku bersama-sama?" tanya Lin Feng.

Para Dewa itu hanya diam seraya mengarahkan tatapan sinis pada Lin Feng, seolah kebisuan serta tatapan mereka adalah jawaban yang paling pantas untuk didapatkan oleh Lin Feng.

Lin Feng tersenyum, "Baiklah, kalau begitu akan aku layani kalian semua sampai puas!" ucapnya, lalu mengeluarkan pedang Dewa Asura dari cincin penyimpanannya.

"Kenapa masih diam saja? Apa kalian ingin memberikan aku kesempatan untuk menyerang lebih dulu?"

"Cihh, jangan basa-basi lagi, akan aku hancurkan kesombongan mu itu!" jawab Dewa Kematian, lalu menyerang Lin Feng lagi, begitu juga dengan para Dewa lainnya.

Sama halnya dengan dimensi pertama, di dimensi kedua ini juga memiliki sembilan Dewa yang bertugas menjaga keseimbangan dunia kultivator, dengan kata lain, saat ini Lin Feng tengah menghadapi sembilan Dewa sekaligus, termasuk Dewa yang memiliki status sama dengannya, yaitu Dewa Kematian.

Hanya saja, Lin Feng tidak suka bertarung dengan menggunakan statusnya sebagai seorang Dewa, ia justru lebih suka bertarung dengan status yang sudah lama melekat pada dirinya, yaitu raja pembunuh bayaran, atau yang dijuluki sebagai Raja Malam. Karena dengan begitu, ia tidak akan menahan dirinya lagi, saat dia ingin membunuh, maka itulah yang akan dia lakukan.

1
Noel Anunk
Luar biasa
Noel Anunk
Lumayan
Anonim
oke lanjut
Anonim
oke keren
fiki cahyadi
Luar biasa
Anonim
akhirnya yg di tunggu2 mereka bertemu juga huhh...
makin kerenn nih cerita best lah thor
Ling
katanya biar kaga manja tapi masih dibela mlu kaga didiemin biar tumbuh dan belajar labil amat jadi org tua
Bagong Waee
Luar biasa
Junaidi Abdullah
Lumayan
Junaidi Abdullah
Kecewa
☛𝑮𝒂𝒊𝒋𝒊𝒏☚
👍👍👍
Mario Cahya Ferdi
kalo jia Zhen mewarisi kekuatan dewa asura gmn ya kuat nya, mungkin, Jian Zhen tidak perlu bergabung untuk membuka segel dewa asura dengan penuh bisa jadi lebih kuat dari ayah nya ya 😄
Bunda Fairel
Luar biasa
Anto Dwi Caem
paman nya dihidupkan kembali kah....?
Rini Kimiati
Luar biasa
Hadip rp
sengkuni
Ira
ok
Biya Maks
Luar biasa
bibarkatil_Musthofa
sangat menarik
Rusman M S Alam
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!