Jatuh cinta adalah hal yang biasa..
Askaira adalah gadis sederhana yang jatuh cinta pada sosok penyelamatnya..
saking suka nya Kaira pada sosok penyelamatnya itu,
ia rela bekerja jadi pelayan di mansion megah pria itu hanya ingin melihatnya secara langsung..
suatu hari tak sengaja ia mendengar percakapan
cinta pertamanya itu akan dijebak oleh musuh,
dalam bentuk penyamaran sosok wanita cantik,,
setelah menjalankan aksinya wanita itu akan membunuhnya..
Kaira tentu menolong pria yang menjadi cinta pertamanya namun naas dirinya malah terjebak.
beberapa minggu kemudian Kaira sadar sedang hamil anak pria itu...
Kaira ingin minta pertanggung jawaban tapi kejadian mengerikan terlihat dimatanya hingga tak sanggup menemui pria itu..
Apa yang terjadi dengan Kaira..?
bagaimana kisah cintanya..?
cerita hanya Fiksi belaka,,
selow update...
kali ini ceritanya agak berat mohon dukungannya ya..?
jangan cela author yang hanya manusia biasa..
Mohon pengertiannya..
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
putri
Kaira segera mengelap lemari kaca khusus tempat piala Pasha.. mengeluarkannya satu persatu begitu hati-hati seolah piala itu sebuah bongkahan emas saja..
"20 Juta.. hemmmm?? aku apakan ya uang 20 Juta itu...?? ahaha... aku bisa bayar hutang-hutangku hanya dalam waktu 2 bulan bekerja... !!". batin Kaira cengar-cengir nggak jelas..
kaira mengoceh dalam hati tanpa terasa kamar seluas satu kontrakannya itu pun bersih juga,, Kaira mengendus-ngendus lantainya yang terasa wangi..
"bahkan untuk lantainya juga wanginya delima.. benar-benar sultan.. dimana dia bisa mencari pewangi lantai dengan aroma delima? aku baru tau ...!!". batin Kaira tidak habis fikir.
"apa yang kau lakukan. ??". tanya Pasha dengan wajah dinginnya di pintu kamar mandi.
"tu.. tuan.. maafkan saya tuan..
saya hanya mau memastikan lantai ini wangi atau tidak...!! ". jawab Kaira segera bangkit dengan wajah tertunduk takut...
Pasha tersenyum tipis..
"aku akan lihat hasil pekerjaanmu...!! ". kata Pasha berjalan keluar dari kamar mandinya namun mengudara melihat kakinya tidak pakai alas. .
Kaira segera berlari mengambil sendal halus nan lembut milik Pasha..
"kenapa bisa sangat lembut...? seperti bulu hewan buas, tapi apa...?? ". batin Kaira tapi gerakannya cepat memasangkan sendal itu di kaki Pasha yang mengudara..
Pasha mengangkat kaki yang lainnya, dan Kaira memasangkannya...
Pasha tersenyum puas dengan kerja Kaira yang sangat mengerti hanya dengan melihat situasinya..
"silahkan tuan...!! ".Kaira berpindah tempat mempersilahkan Pasha melihat hasil kerjanya..
Pasha berjalan dengan jubah mandinya memperhatikan kamarnya dengan rinci di setiap sudut lemari kamarnya..
Kaira dengan cepat memindahkan alat yang tidak mengindahkan mata Pasha nantinya..
"kenapa ini lebih menakutkan saat mau disidang skripsi...?? ". batin Kaira mengelap keringatnya yang bercucur..
"pergi...!! " . usir Pasha dari ruangan ganti terdengar oleh Kaira..
"baik tuan. ". jawab Kaira langsung keluar kamar Pasha dan menutupnya..
"bagaimana dengan kamar mandinya...?? ". batin Kaira tapi tak di gubris olehnya, tubuhnya terasa remuk padam saat ini..
bayangkan saja kamar seluas itu harus Kaira bersihkan dalam waktu 1 jam.. dan Pasha sangat detail masalah debu walaupun hanya setitik...
Pasha sudah siap dengan stelan formalnya,, wangi lantainya begitu menyegarkan indra penciumannya..
"apa dia juga menaburkan 1 botol pengharum lantai di sini .? ". gumam nya begitu relaks..
pasha tak peduli mau Kaira boros atau tidak,, yang penting dirinya nyaman di kamarnya sendiri..
"Kaira...?? ". panggil Mely..
"iya Nyonya". sahut Kaira langsung berdiri tegap dan berlari ke arah Mely..
"apa kau kena marah oleh Pasha...?? ". tanya Mely dengan serius..
"hah...?? ". sahut Kaira dengan keringat dinginnya..
Mely melihat tubuh Kaira yang basah karna keringat,
"kenapa kamu berkeringat...?". tanya Mely heran..
"maafkan saya Nyonya.. saya tadi membersihkan kamar tuan muda, saya juga tidak tau kenapa saya berkeringat padahal kamar tuan muda sangat dingin". jawab Kaira dengan wajah tertunduk..
"lalu apa katanya...?? ". tanya Mely penasaran..
"Pergi...!! begitu aja Nyonya". jawab Kaira memperagakan bicara Pasha..
bibir Mely berkedut ingin tertawa terbahak-bahak saat ini..
"bersihkan tubuhmu.. bukankah kamu banyak dapat baju pelayan...?? ". perintah Mely..
"baik Nyonya ".jawab Kaira segera berjalan mundur menjauhi Mely lalu berlari setelah jaraknya cukup aman..
Merasa aman.. Mely tertawa terpikal-pikal seketika,,
"pantas saja Rani sangat menyukai pelayan polos itu....!! ". batin Mely..
Pelayan yang lainnya malah ketakutan melihat nyonya nya tertawa sendiri,, bahkan koki dapur pun berlindung di belakang nenek Mayong dan Okki...
Kaira di kamarnya langsung berlari masuk kekamar mandi,, badannya terasa lengket..
"kenapa kamarnya sangat luas...?? ya ampun..
pantas saja gajinya sangat besar, kalau tiap hari disuruh membersihkan kamar tuan muda.. bagaimana sabun mandiku...?? bisa lebih boros dong...!! masa iya aku mandi 3 kali sehari.. kalau di kontrakan bersama Ella bahkan hanya 1 kali mandi satu hari...!! ". Kaira mengomel tak jelas..
Pasha, Rani, Mely dan Matt sarapan bersama..
"mana Kak Kaira, kak...?? ".tanya Rani menyelidik..
"entah ". jawab Pasha acuh..
"kakak membentak nya ya...?? ". tebak Rani berkacak pinggang..
"tadi dia izin sama mama membersihkan diri.. sepertinya kakakmu menyiksanya membersihkan kamarnya yang luas itu...!! ". sindir Mely ke Pasha..
Rani menatap tajam Pasha.. sementara Pasha sarapan saja tidak memperdulikan tatapan keluarganya..
"apa mood nya sedang baik..?? biasanya pelayannya menangis minta mengundurkan diri ". bisik Matt..
"sepertinya pekerjaan pelayan itu bagus pa.. itu sebabnya mansion tidak gempar...!! ". balas Mely berbisik pula..
Matt terkejut sesaat..
"awas aja kakak buat Kak Kaira mengundurkan diri... aku sendiri yang akan meninju wajah jelek kakak itu "
ancam Rani tak di gubris Pasha..
sementara para pelayan yang mendengarnya hanya berdecak iri karna Rani sangat membela Kaira.. mau mengancam Kaira pun nggak mungkin, bisa bahaya pekerjaan mereka kalau Kaira mengadu ke Pasha atau Rani...
.
.
Pasha tiba di kantornya dan senyumnya melebar sempurna melihat sosok gadis mungil yang tengah menatap potretnya bersama gadis itu sendiri..
"Putri...?? ". panggil Pasha dengan nada lembut..
Ramzi dan Mars segera keluar dari ruangan itu,,
Putri berbalik dan tersenyum manis..
"hai....?? ". sapa Putri dengan ramahnya..
Pasha berjalan cepat ke arah Putri dan memeluknya begitu erat..
"hei. .. tuan muda.. kamu mau membunuhku ya...?
aku nggak bisa nafas ". protes Putri memukul-mukul punggung kokoh Pasha..
"ada apa sayang...?? ". tanya Pasha melepaskan pelukannya dan mengangkat tubuh mungil kekasihnya duduk dimejanya yang penuh berkas penting..
"berkasmu Pasha.. kenapa kamu selalu menggendongku seperti anak kecil heh...?? ". tanya Putri dengan bibir mengerucut..
Pasha mengulum senyum manisnya..
"karna kamu sangat menggemaskan sayang...!! ". Pasha meradu hidung mancungnya dengan hidung mungil milik Putri..
Putri mendengus saja..
"sekarang dengarkan aku...!! ". pinta Putri serius..
"kenapa sayang...?? ". tanya Pasha penasaran dengan raut wajah serius kekasihnya..
"aku akan di jodohkan ". jawab Putri masih serius..
bagai terkena petir siang bolong,, tangan Pasha terkepal kuat di mejanya..
"kenapa...?? aku kan sudah izin baik-baik dengan keluargamu kalau kita saling mencintai...!!". tanya Pasha dengan raut wajah dinginnya..
"itu sebabnya aku menemuimu Pasha.. sadarlah.. aku tentu tidak mau di jodohkan dengan pria pilihan papa..
kamu harus bertindak cepat ". kesal Putri..
"lalu kita harus bagaimana sayang..??
kawin lari...? ". tanya Pasha dengan mata terpejam..
"enak aja bilang harus kawin lari.. aku nggak mau juga". tolak Putri dengan tegas..
"apa kamu benar mencintaiku sayang...? kenapa aku tidak boleh berbuat sesuka hatiku..? asalkan kita bisa hidup bersama..!! kamu tau sendiri kan keluarga kita seperti minyak dan air yang tidak akan bisa menyatu sampai kapanpun...!! "
Putri menghela nafas panjang..
"asal kamu tau.. bagaimana pun dia tetap calon mertua mu.. aku juga nggak rela kamu membunuh papa kesayanganku... dari awal aku mau kita bahagia tanpa ada beban di hati keluarga kita ". jelas putri senatural mungkin..
"lalu aku harus apa...?? ". tanya Pasha frustasi sendiri..
.
.