Season 1 end
Anindira Fidelya harus menerima kenyataan bahwa dia telah hamil anak kembar, setelah di ceraikan secara kejam dan tidak adil oleh suaminya.
Anindira akhirnya melahirkan anak kembar laki-laki yang tampan juga Genius. Semenjak anak kembar ini hadir, kehidupan Dira berubah menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.
Awalnya Dira mengira bahwa ayah si kembar adalah mantan suaminya. Tapi ternyata bukan, melainkan seorang Ceo genius yang bucin dan juga sangat posesif.
Season 2
Menceritakan bagaimana kehidupan si kembar setelah dewasa, serta kesetiaan Ken yang hanya mencintai mendiang istrinya.
Ketika kesedihan mereka mulai memudar, hadirlah seorang wanita yang sangat mirip sekali dengan Dira sebagai istri dari klien besar PT Fabio Grup.
Siapa wanita itu? Apakah dia hanya wanita yang mirip atau memang Anindira yang selmat dari tebing 16 tahun lalu?
Ikuti kisahnya hanya di papa bucin yang posesif.
Follow iG : Novi_Rahajeng
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi rahajeng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hal yang menyakitkan
" sebelumnya saya minta maaf sama bapak. tapi, saya benar-benar tidak ingat dan merasa pernah kenal dengan bapak sebelumnya. bahkan pertama kali saya bertemu bapak itu disaat saya interview kerja. jadi, bagaimana bisa saya melupakan bapak".
"jadi, kamu lupa dengan kejadian 6 tahun yang lalu".
" kejadian 6 tahun yang lalu!".dira mulai bingung dengan arah pembicaraanya dengan ken.
"maksud bapak apa ya?, saya semakin bingung dan tidak mengerti dengan apa yang bapak bicarakan".
" kejadian 6 tahun lalu, di hotel Xs. kita pernah tidur bersama. tapi, ketika saya bangun kamu sudah pergi meninggalkan saya tanpa berkata apapun. kamu hanya meninggalkan gelang ini! ". ken mengeluarkan gelang dari saku celananya dan menunjukkanya kepada dira.
duarrr.... deg... deg...
rasanya seperti tersambar petir. nafas dira terasa sesak mendengar perkataan ken."..... gak... enggak.... dira menggelengkan kepalanya. gak mungkin saya melakukan perbuatan zina. Anda pasti salah mengenali seseorang. mata dira mulai berkaca-kaca.
" Apa kamu, sama sekali tidak mengingatnya? ". bukankah ini gelang kamu!". ken menyodorkan tangan yang memegang sebuah gelang di depan dira.
dira mengambil gelang itu. setelah menamati gelang itu, dira terkejut. karena gelang ini adalah gelang pemberian almarhumah mamanya. gak... gak mungkin itu aku. tapi kenapa dia memiliki gelang ini, dan kenapa wajahnya juga mirip sekali dengan wajah anak-anakku." Apa dia ayah dari kean dan lean? ".dira mengamati wajah ken lagi, untuk memastikan. apa itu benar?. tapi, kenapa aku tidak mengingat apapun tentang kejadian 6 tahun lalu. ah.... kenapa kepalaku sangat pusing sekali, dengan memegang kepalanya.
melihat tingkah dira yang aneh ken jadi bingung. "Anindira, kamu kenapa? ". ken mulai mendekati dira.
menyadari ken yang semakin mendekatinya dira langsung berdiri dari tempat duduknya. penglihatan dira semakin kabur, tapi dia berusaha menepis tangan ken yang ingin menyentuh nya. " tolong jangan mendekat, dan jangan sentuh saya. saya tidak mau Anda.....
bruk....
Dira jatuh pingsan di lantai. seketika itu juga membuat ken menjadi sangat panik.
"dira.... Anindira.... bangun dir! kamu kenapa?. ken menepuk-nepuk pipi dira dengan pelan, karena dira tak juga sadarkan diri. ken langsung menggendong dira ke sofa, dan menelfon dokter pribadinya untuk segera datang ke kantornya.
🐍🐍🐍
tut... tut... tut
Alaram di jam tangan kean dan Lean berbunyi. disana tertuliskan bahwa dira dalam bahaya.
"kak... mama".
" iya dek, ayo kita pergi".
"tapi mb risa lagi keluar, gimana dong? ".
" kantor mama kan deket dari sini. gpp kita berangkat sendiri aja".
setelah itu, kean dan lean keluar dari apartemen. di perjalanan tiba-bertemu dengan ojol, dengan segera lean dan kean naik ke tukang ojek. setelah 5 menit mereka sampai di depan kantor PT. Fabi grup. lean dan kean turun dari tukang ojol.
"ini bang uangnya, makasih ya! ". kean memberikan ojol itu uang 50.000,karena mereka tidak sempat memesan lewat aplikasi.
"tapi, dek kembalinya.
" udah ambil aja, dengan melambaikan tangan sambil berlari masuk kedalam kantor PT. Fabio grup.
"dasar bocil, masih kecil udah megang uang besar. tapi, lumayan dapat ceperan. sering-sering aja kayak gini. hehe".
ketika sampai di pintu kantor mereka di tahan oleh security, tidak diperbolehkan masuk.
" eh... eh...dek... kalian mau kemana? ".
" Mau masuk kedalam lah pak!, minggir". ucap kean.
"eh... gak bisa dek. kalian gak boleh sembarangan masuk. orang tua kalian di mana?".
" orang tua saya ada di dalam, namanya Anindira Fidelya bekerja sebagai ali gizi, dan sekarang sedang ada dalam bahaya. kalau bapak tidak memperbolehkan kami masuk, dan sampai terjadi apa-apa dengan mama saya. saya akan laporkan bapak ke penjara".
"eh.... dasar bocil, kalau ngomong jangan asal bicara. memangnya kalian tau darimana kalau mama kalian dalam bahaya".
dengan segera kean menunjukkan tanda bahaya di jam tangan dan lokasi dira yang ada di aipad kean".
security itu kaget dengan kecanggihan barang milik bocil ini. tapi, dia tetap tidak percaya, karena mereka bilang bahwa mamanya kerja sebagai ahli gizi, tapi lokasi itu menunjukkan di ruangan paling atas, atau bisa di bilang ruangan direktur. "pasti itu cuman mainan kan,?. kalian tidak bisa membohongi saya..! ".
" kalau gak percaya, bapak boleh mengawasi kami, bapak antar kami ke lokasi ini gimana?. kalau tidak saya akan lapor polisi!.
"oke... oke baiklah, saya akan kawal kalian. tapi, jangan sampai lapor polisi. lebih baik gue turutin aja deh, kalau sampai bener, malah brabe urusanya.
di dalam ruangan ken
" bagaimana dok kondisinya? ".
" saya tidak bisa menjelaskanya secara rinci pak. apa sebelum pingsan, pasien sempat tertekan? ".
" tertekan? " ucap ken dengan sedikit kaget.
"iya pak. soalnya, jika dilihat dari kondisinya saat ini, pasien pingsan karena ada ada suatu hal yang membuat nya tertekan. saran saya lebih baik Anda membawanya ke rumah sakit, agar bisa memeriksanya lebih detail.
setelah mendengar penjelasan dari dokter, ken mendekati dira, dengan duduk di lantai sambil memegang tangan dira. melihat dira yang terbaring lemas di sofa, ken merasa sangat bersalah pada dira. apa karena aku membahas kejadian malam itu, kamu bisa jadi seperti ini dir? Apa kejadian itu adalah hal yang paling tidak kamu Terima?. selama 6 tahun ini aku memang tidak tahu bagaimana kamu menjalankan hidup bersama anak kembar kita. maafkan aku dir, maafkan aku. seharusnya aku bisa menemukan kalian lebih cepat. tidak terasa air mata ken jatuh membasahi pipinya.
di luar ruangan ken.
"eh... kalian mau apa? ". tanya Rendi dan segera menghadang pintu. karena kean dan lean yang tiba-tiba berlari dari security dan ingin masuk ke ruangan ken.
" om minggir, kita mau cari mama". ucap kean.
Rendi menamati wajah kean dan lean. kenapa wajah bocil-bocil ini sangat familiar ya. "memangnya mama kalian siapa?. kenapa bisa sampai mencarinya di sini. mama kalian gak ada disini".
" dek... 1.2...serbu....kean dan lean tiba-tiba menendang kaki dan kepemilikan Rendi. sehingga membuatnya jatuh kesakitan dan mereka langsung mendorong tubuh Rendi sampai membuat pintu terbuka.
brukk.....
akhirnya pintu terbuka. dokter dan ken yang berada di dalam seketika di buat kaget dengan aksi mereka.
"hei.... dasar bocil. teriak Rendi dengan menahan rasa sakit.
" kita bukan bocil wek....😛😛😛😛 ejek lean dengan membelalakkan mata dan menjulurkan lidah.
melihat siapa yang datang ken terkejut. "mereka.... apa mereka adalah anak-anakku? ".
kean dan lean menghentikan langkanya sebentar. ketika mereka melihat ada seorang dokter, dan melihat mamanya yang terbaring di sofa serta ada pria yang duduk di sampingnya, seketika membuat kean dan lean berlari menghampiri mamanya.
" mama"...
" Apa yang telah kalian lakukan kepada mamaku? ".ucap kean dengan wajah yang sangat marah.
🐍🐍
Tbc.
semoga suka ya. jangan lupa like, komen, dan vote ya biar author semangat buat ceritanya.
"