NovelToon NovelToon
CRAZY LOVE (Dosen Psikopat)

CRAZY LOVE (Dosen Psikopat)

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Dosen
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: ZmLing

Asyh, gadis belia yang pergi ke Amerika untuk melanjutkan studinya. Baru saja sampai ke Negara Paman Sam itu. Asyh sudah menyaksikan kejadian yang membuat hatinya begitu terluka yakni dang kekasih berselingkuh dengan wanita lain.

Lari dari pria 'jahat' itu adalah pilihan Asyh satu-satunya. Dengan segala kekecewaannya, Asyh berlari hingga ke basement apartemen sang kekasih dan malah tidak sengaja menyaksikan sebuah adegan pembunuhan keji.

Asyh dilepaskan oleh dua orang pria yang melakukan pembunuhan itu. Sayangnya, tanpa ia sadari semua itu adalah awal 'kehidupan barunya'.

WARNING!!!
Terdapat Unsur Dewasa dan Adegan Kekerasan di Beberapa Bab!
Harap Bijak Memilih Bacaan dan Bacalah Sesuai Dengan Usia Anda!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZmLing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASYH XAEZALISTA, I LOVE YOU

"Darling, bangunlah!" Arlen membangunkan Asyh dengan lembut.

"Em.." Asyh berdehem pelan dan membuka perlahan matanya.

Arlen membantu Asyh untuk duduk, kemudian mengecup kening Asyh.

"Morning." Arlen dengan lembut.

Asyh hanya membalas dengan senyuman sementara kedua matanya masih betah terpejam.

Arlen tersenyum melihat tingkah menggemaskan Asyh.

"Sekarang, ayo bersihkan dirimu!" Arlen memaksa Asyh turun dari ranjang dengan berhati-hati dan pelan.

Asyh hanya menurut dan kemudian berjalan dengan pelan masuk ke dalam kamar mandi.

"As, tunggu!" Arlen segera membawa kain anti air untuk menutupi luka di kaki Asyh.

Setelah selesai membalut luka Asyh dengan kain anti air, Arlen segera keluar dari kamar mandi.

Asyh pun segera membersihkan dirinya. Asyh memilih sendiri karena kakinya sudah tidak terlalu sakit dan kepalanya pun telah pulih dengan cepat.

Setelah selesai membersihkan dirinya, Asyh keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang menutupi tubuhnya.

"Kemana dia?" Asyh bergumam pelan saat tidak mendapati keberadaan Arlen.

Asyh melihat ada pakaian yang sudah disiapkan di ujung ranjang, dan ia pun segera mengenakan pakaian tersebut.

Setelah selesai, Asyh memilih keluar dari kamar dengan langkah yang perlahan.

"As..kenapa keluar tanpa menungguku?" Arlen yang baru dari dapur sambil membawa nampan berisi makanan pun segera menghampiri Asyh.

"Aku tidak apa-apa. Jangan terlalu baik padaku! Aku takut suatu saat akan mengecewakanmu." Asyh menolak saat Arlen hendak memapahnya.

"Selama kau tidak meninggalkanku dan berkhianat, aku tidak akan pernah merasa kecewa." Mereka akhirnya berjalan bersisian dan Arlen memilih menuntun Asyh menuju ruang makan.

"Kenapa kau sangat terobsesi ingin memilikiku?" Asyh bertanya bingung setelah ia duduk di kursi yang sudah Arlen tarik keluar.

"Karena kau special. Matamu berhasil memikatku dan membuatku menggila setelah pertemuan pertama kita. Sejak saat itu aku tidak berhenti memikirkan dirimu." Arlen kini duduk di samping Asyh sambil menata makanan yang gagal ia bawa ke kamar tadi.

"Aku rasa kau hanya terobsesi sesaat. Ketika kau sudah mendapatkan yang kau inginkan, kau pasti akan jenuh dan memilih pergi meninggalkan aku sendiri." Asyh kemudian menyantap makanan di depannya tanpa menunggu perintah dari Arlen.

"Tidak! Kau salah darling. Aku tulus menginginkan dirimu. Entah itu cinta atau bukan, yang aku tahu hanya kau yang aku inginkan." Arlen menatap Asyh dengan tatapan serius.

"Yah, semua pria akan mengatakan hal seperti itu diawal. Setelah mereka mendapat yang mereka inginkan, mereka akan perlahan menghilang seperti ditelan bumi." Asyh tersenyum kecil meremehkan.

"Well, terserah kau saja. Aku akan lakukan bagianku untuk meyakinkan dirimu, dan kau hanya perlu merasakan ketulusanku dan mencintaiku." Arlen kemudian ikut menikmati makanannya.

Mereka menikmati sarapan mereka dalam hening.

"Hei, biar aku saja! Kau duduk saja yang manis dan fokus menatapku!" Arlen melarang saat Asyh ingin mengemaskan piring-piring kotor bekas mereka tadi.

Asyh akhirnya terpaksa duduk kembali di tempatnya.

Arlen dengan telaten membersihkan piring-piring kotor tadi di tempat pencucian tak jauh dari meja makan.

Asyh setia menatap punggung kekar Arlen sesuai yang Arlen suruh, dan entah sadar atau tidak, senyum kecil terbit di bibir mungil Asyh.

Selesai dengan kegiatannya, Arlen kembali ke samping Asyh namun Asyh yang masih melamun tidak sadar akan hal itu.

Arlen tersenyum licik dengan pikiran mesumnya.

Perlahan Arlen mendekati wajahnya dengan Asyh.

CUP

Arlen melayangkan kecupan manis di bibir Asyh membuat Asyh tersentak kaget.

"Hei, jangan berbuat mesum semaumu!" Asyh menggerutu kesal.

"Kau milikku Asyh. Jadi terserah padaku mau melakukan apapun padamu." Arlen tersenyum dan mengacak rambut Asyh pelan.

"Mau bersenang-senang?" Arlen mengulurkan tangannya kepada Asyh.

Asyh menyambut uluran tangan Arlen tanpa menjawab apapun.

Arlen menuntun Asyh keluar dari kastil menuju ke tepi pantai.

Di pantai itu tersedia beberapa fasilitas untuk melakukan olahraga air.

"Mau ikut bermain?" Arlen menuntun Asyh duduk di salah satu kursi pantai yang tersedia.

"Kakiku masih belum pulih total." Asyh menolak ajakan Arlen.

"Baiklah." Arlen kemudian membuka payung yang ada di samping kursi Asyh agar bisa melindungi Asyh dari panas matahari.

"Aku akan surfing. Kau tunggu di sini, okay." Arlen memberikan kecupan manis di kening Asyh.

Arlen berjalan ke arah pantai sambil membuka kaosnya dan melemparnya sembarang.

Arlen kemudian mengambil papan selancar yang berjejer rapi di tepi pantai.

Perlahan tapi pasti Arlen mulai melancarkan aksinya di atas papan selancarnya dan menaklukkan ombak-ombak tinggi di lautan.

Asyh tertegun melihat kepiawaian Arlen.

"Jika seperti ini kau terlihat sangat indah dan tampan. Tapi apa yang membuatmu menjadi sosok yang begitu menakutkan?" Asyh bergumam seolah bertanya kepada Arlen.

"ASYH XAEZALISTA, I LOVE YOU." Arlen tiba-tiba berteriak di tengah lautan sambil terus mengemudikan papan selancarnya.

Asyh hanya diam dan mengulum senyum.

Kurang lebih tiga jam Arlen berselancar, akhirnya ia memilih menyudahi permainannya.

Arlen menyimpan kembali papan selancarnya ke tempatnya kemudian ia berjalan ke arah Asyh.

"Give me a kiss." Arlen tanpa menunggu persetujuan dari Asyh pun langsung melahap bibir mungil Asyh dengan lembut.

Asyh yang terbuai pun otomatis membalas perlakuan Arlen meski masih sedikit kaku.

"You're mine Asyh Xaezalista!" Arlen setelah melepas pautan bibir mereka.

Asyh hanya menunduk dengan wajah bersemu merah.

Arlen kemudian duduk di kursi samping Asyh dan merebahkan tubuhnya sejenak.

"Um..Arlen, kapan kita akan kembali ke New York?" Asyh bertanya ragu.

Arlen menatap Asyh dengan tatapan tajam.

"Kau tidak suka berada di tempat ini berdua denganku?" Arlen bertanya menyelidik.

"Bukan seperti itu. Aku adalah mahasiswi yang punya tanggung jawab studi. Aku harus menyelesaikan pendidikan ku dengan baik, terlebih lagi aku bisa sampai di sini karena Beasiswa." Asyh menjelaskan dengan menunduk takut.

"Jadi kau ingin pulang?" Arlen bertanya memancing.

"Em.." Asyh berdehem pelan sebagai jawaban.

"Katakan kau adalah milikku!" Arlen memberi perintah konyolnya.

Asyh menatap bingung Arlen.

"Aku milikmu Arlen. Seluruh hidupku adalah milikmu." Asyh memberanikan diri.

Arlen tersenyum puas.

"Baiklah, malam ini kita akan pulang." Arlen kembali menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.

"Terima kasih." Asyh spontan berpindah ke kursi Arlen dan memeluknya.

Arlen tersenyum bahagia.

"Ma maaf.." Asyh ingin pergi namun tangan Arlen berhasil menahannya.

"Tetaplah seperti ini! Aku suka kehangatan dari tubuhmu." Arlen membawa kepala Asyh bersandar di dada bidangnya.

"Ar, bolehkah aku meminta satu hal lagi?" Asyh bertanya dengan lembut.

Arlen mengangguk pelan.

"Bolehkah kita rahasiakan kedekatan kita dari pihak kampus dan seluruh mahasiswa/i di sana?" Asyh bertanya ragu.

Arlen menatap Asyh dengan tatapan bingung.

"Kenapa? Bukankah harusnya kau senang jika mereja tahu hubungan kita?" Arlen bertanya curiga.

"Tidak! Aku tidak ingin mereka memikirkan hal yang tidak tidak nantinya. Mereka bisa saja mengatakan kalau aku merayumu untuk mendapatkan nilai bagus. Kau juga pasti tidak ingin kan jika aku dijelekkan oleh mereka?" Asyh mencoba membujuk Arlen.

Arlen diam sejenak memikirkan perkataan Asyh.

"Baiklah, tapi kesepakatan kita tetap berlaku! Setiap malam kau harus menemaniku. Dan saat di kampus, kau tidak boleh menolak saat aku menginginkanmu!" Arlen memberi syaratnya.

"Baiklah baik. Apa maumu saja, yang penting aku bisa melaksanakan kuliahku dengan lancar." Asyh memilih pasrah.

"Kau ingin bertemu dengan nenekmu? Kemarin saat sakit, kau selalu menyebutnya." Arlen bertanya lembut.

Asyh menggeleng.

"Nanti saja jika sudah liburan, aku akan pulang. Ah, aku sampai lupa untuk mencari pekerjaan sampingan." Asyh menjawab pelan kemudian bergumam kesal pada dirinya.

"Jangan bekerja! Aku akan membiayai semua kebutuhanmu! Kau hanya perlu fokus dengan kuliahmu dan hubungan kita." Titah Arlen.

"Hei, tidak bisa begitu. Kau bahkan bukan suamiku, jadi jangan mengeluarkan uang untukku." Asyh menolak titah Arlen.

"Terserah! Kau tinggal pilih, menetap di pulau ini selamanya atau menerima semua yang aku berikan kepadamu dan kau bisa melaksanakan kuliahmu dengan baik!" Arlen memberi pilihan dengan ancaman.

"Terserah saja!" Asyh dengan nada ketus dan mendengkus kesal.

Arlen tersenyum penuh kemenangan.

"Ayo, kita kembali untuk beristirahat sejenak agar nanti malam tidak terlalu lelah untuk kembali ke kota." Arlen sigap menggendong Asyh.

Asyh yang tahu tidak mungkin membantah pun hanya bisa menurut.

Mereka kembali ke dalam kastil dan Arlen langsung membawa Asyh menuju ke kamar.

Setelah di dalam kamar, Arlen mendudukkan Asyh di tepi ranjang sedangkan dirinya memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

...~ TO BE CONTINUE ~...

#######

Untuk para kakak author yg berada dalam list favoritku, maaf diriku masih belum bisa mampir untuk feedback..

Hanya bisa mencuri waktu untuk ngetik dan up bab baru dulu..Sekali lagi maaf 🙏

1
Ivana Klau25
Kecewa
Ivana Klau25
Buruk
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
cha_cha96
ceritanya menarik
cha_cha96
huekkk menjijikan
Eriez Pit Harnanik
musuhmu banyak bgt Asyh🤔🤔
Eriez Pit Harnanik
pak addison itu tuaw keladi makin tua makin jadi sangat mengerikan🤬👹
cha_cha96
xello plek ketiplek kelakuannya mirip bapknya
Chin Hong Tan
Luar biasa
Oky Sarri
jangan anak kembar zeerik Ama anna, apa temenya Joana operasi plastik
Oky Sarri
ayo xello pasti bisa, nanti tinggal sama2 kakaknya buat ngadepin bapaknya yg gila itu wkwkwkwk
Andini Dwi pertiwi
Luar biasa
𝓓𝓲𝓪𝓷 𝓒𝓪𝓲𝓷𝓮..💘
bagus cerita nya baru nyimak
Shifa Burhan
pemikiran menjijikan dari wanita di bawa kedalam novel

pelakor dilaknat dan dibinasakan
sedangkan
pebinor bebas berbuat semuanya dan diperlakukan lembut, kesalahan beres begitu saja, bahkan pebinor diperlakukan sangat lembut melebih sang suami

ini pemikiran menjijikan dari wanita jablay dan munafik yang dibawa kedalam novel
Shifa Burhan
novel menjijikan hasil dari karya author munafik dan jablay
Shifa Burhan
wahai wanita bodoh kalian menyalah arlen tapi kalian tidak lihat as kayak wanita murahan dengan dia begitu lembut bahkan dengan lelaki yang sudah menghacurkan rumah tangga dia ladeni bahkan biar lelaki itu menyentuhnya dan bahkan berduaan, AS istri berbuat semuanya tidak pikir perasaan suami nanti suami salah paham dia yang sok jadi korban, istri laknat
Lilisdayanti
soalnya aqu lagi bete dan bosen,, jadi pengen baca yg bak bik buk,,
Lilisdayanti
maaf thur, aqu lompat dulu bacanya,, tapi nanti aqu ulang 🤭
Lilisdayanti
oohhhh begitu ceritanya,,dasar ayah durhakim 🤭jadi xalio sama si dosen saodara 🤭
Angeli: masau bru tau jirr, emg lu g baca bait part d atas"nya??
total 1 replies
Lilisdayanti
katanya di tengah hutan ko ada jalan untuk mobil 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!