WARNING 21+💟
Kevin adalah CEO perusahaan besar di Indonesia, berwajah bule dan penampilan yang karismatik mampu membuat para wanita terhipnotis olehnya.
Hidupnya terlihat bahagia, ramai wanita datang dan pergi mengisi harinya hanya untuk dijadikan mainan dan pemuas nafsunya, namun hatinya tak ada yang memiliki, mati karena trauma yang ia miliki. Tak seorang wanita pun yang di janjikan ikatan ataupun komitmen, sampai suatu tragedi mempertemukannya dengan Ana, Janda lugu yang malang.
Ana adalah Ibu yang baik, Istri yang setia dan wanita yang sangat ideal. Keluguan Ana yang menjanda karena di tinggal mati suaminya membuat Kevin penasaran dan menaruh hati padanya. Dengan kepribadian yang sangat kontras mampukah Kevin memiliki Ana dan akankah Ana menerima Playboy seperti Kevin? Pantengin terus kisah CEO Bule dengan si Janda ini ya readers.
Kisah cinta mereka pasti sangat seru, dibumbui dengan adegan-adegan yang menggetarkan hati dan imajinasi.
Happy reading 🎉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifa Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penurut
sssssrrrrrr.......
Bi Imah membuka tirai kamar RS
"Pagi Nona, bagaimana kondisi Nona Ana pagi ini?" tanya Bi Imah sembari membuka tirai kamar
"Pagi Bi, sudah lebih baik Bi, semoga nanti dokter memperbolehkan saya untuk pulang ya Bi, se enak-enaknya kamar VIP RS tetap saja lebih nyaman kamar sendiri ya Bi" Ana mencoba duduk dan merapihkan selimutnya
"Sini saya saya yang merapihkan tempat tidurnya, Nona minum air putih hangat ya dan sebaiknya mandi saja dulu sudah saya siapkan air hangat di bathub" Bi Imah membawakan air putih untuk Ana lalu meminta selimut Ana kemudian merapihkan tempat tidur Ana.
"Terimakasih banyak Bi, Bibi tau saja saya suka berendam dengan air hangat" Ana terlihat gembira sambil meneguk air putih dari Bi Imah.
"Tuan Kevin yang memerintahkan saya Nona" Bi Imah mengangguk sopan dan menjawab pertanyaan Ana seadanya.
"ohh..." Ana memutar malas bola matanya
"Sebegitu peduli dan perhatiannya kah dia kepada ku atau ada udang dibalik batu?" pekik Ana dalam hati, lalu segera berjalan menuju kamar mandi, tak lupa Ana mencopot selang infus terlebih dahulu agar lebih leluasa bergerak, walaupun kemarin suster yang membantu memasangkan selang infus Ana sudah memberi tahu Ana bahwa Ana bisa memutar bola yang ada di selang infus terlebih dahulu agar cairan infus berhenti sementara jika akan banyak melakukan gerakan.
clummmm......
Ana memasukan satu persatu kakinya lalu segera merebahkan tubuhnya didalam bathub
"masa bodo dengan selang infus, aku sudah sehat, aku pasti bisa pulang hari ini" Ana bergumam sembari mengambil handphone miliknya untuk memutar lagu seperti biasa. Tiba-tiba handphone Ana bergetar tanda panggilan masuk.
"Ibu" Ana segera mengusap tanda hijau yang ada di handphone nya
"Hallo Ana, bagaimana kabarmu hari ini? kamu sudah sehat nak?" tanya Ibu Uni
"Pagi Bu, Ana udah mendingan kok bu, nanti kalo dokter datang cek Ana, aku mau minta pulang saja, kangen sama Ibu. Ibu Bapak sehat?" Ana menjawab dengan semangat
"syukurlah kalo begitu nak, tapi harus nurut apa kata dokter ya nak, kalo belum boleh pulang ya jangan dulu, nurut juga sama nak Kevin. Dia itu pria yang baik lho An Ibu sama Bapak mempercayakan kamu sama Nak Kevin" Bu Uni meminta Ana untuk mematuhi Kevin karena diam-diam Kevin mendekati Ibu dan Bapak Ana untuk meminta restu mereka. Kevin ingin memiliki Ana setelah masa iddah Ana selesai, yaitu 3 bulan kedepan.
"Hah....??? kenapa Ibu peduli dengan Mas Kevin, aku ingin cepat pulang bu pokoknya pulang" Ana kaget dengan permintaan yang Ibunya berikan, Dia adalah anak yang penurut, sangat menurut dengan suaminya dulu dan juga Ibu Bapaknya, Ana tidak bisa menolak kalau itu adalah permintaan kedua orang tuanya. Apalagi sekarang Ana sudah menjanda, hanya kepada Bapak dan Ibunya lah tempat Ana pulang.
"Iya karena Nak Kevin itu sangat peduli dengan mu, Ibu dan Bapak melihat ketulan Nak Kevin membantumu. Ibu dan Bapak hanya ingin yang terbaik untuk kamu, lebih cepat kamu mendapatkan perhatian dari lwan jenis pasti lebih baik untuk kamu agar tidak berlarut-larut sedih karena ditinggal Ben dan Nisha. Kamu harus membuka hatimu, melanjutkan hidup mu Ana" Ibu Ana mencoba membujuk Ana agar mau menerima perhatian dari Ben dan mulai membuka hati.
"Bu, aku tau Bapak dan Ibu sayang Ana. tapi Ana masih ingin sendiri bu, nantinya Ana akan berjodoh dengan siapa biarlah waktu yang akan menjawab Ana ga mau ambil pusing tentang jodoh bu" Ana menggerutu kesal
"Ya sudah, pesan Ibu adalah kamu ga boleh menutup hati kamu dan cuek dengan Nak Kevin, dia sudah baik dengan mu, jangan kamu balas kebaikan nak kevin dengan sikap dinginmu itu. Jaga diri baik-baik ya nak, Ibu tutup dulu teleponnya" Ibu Uni tetap kekeh untuk meminta Ana lebih bersikap sopan dengan Kevin. Karena ternyata Kevin selalu menghubungi orang tua Ana perihal kondisi Ana sikap Ana ke kevin. Kevin melakukan itu semua untuk melancarkan aksinya, nantinya Ana akan dia nikahi atau tidak yang terpenting bagi Kevin adalah bisa menaklukan hati Ana dan menikmati tubuh seorang janda muda yang masih segar.
"I.. iya bu" Ana menjawab ragu dan meletakan kasar handphone nya ke meja dekat bathub
lalu Ana mengambil busa mandi kemudian menggosok-gosok badannya sambil menggerutu
"arghhh... apaan sih Ibu, kenapa Ibu bisa tau kalau aku sangat tidak suka dengan Kevin, atau Kevin yang mengadu? aku bisa apa sekarang? kalau aku tetap cuek Ibu pasti akan mengomel lagi tapi kalau aku turuti Kevin pasti Kevin akan besar kepala. tapii.... permintaan Ibu mana bisa aku menolak, lebih baik sekarang aku jadi pendiam saja" Moodnya seketika hilang karena membahas kevin.
