NovelToon NovelToon
Istri 1 Triliun

Istri 1 Triliun

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak
Popularitas:893.4k
Nilai: 5
Nama Author: Navizaa

Revan Alfredo harus menikah dengan Bella Amanda, gadis yang di pilihkan oleh keluarganya agar mendapatkan warisan.
Demi menutupi hubungan Revan dengan kekasihnya di depan semua orang, Revan terpaksa menyetujui perjodohan itu dan menjadikannya Bella sebagai tamengnya.
Sehari setelah pernikahan, Revan melemparkan kontrak pada Bella.

"Oke, aku setuju dengan persyaratan itu, tapi aku juga memiliki persyaratan!" ucap Bella

"Apa?" tanya Revan.

"Aku minta kamu tf ke rekeningku 1 triliun diluar dari nafkah yang seharusnya kamu berikan, deal, aku akan tanda tangan!" tantang Bella, tentu dia tidak akan membuat kekasih gelap Revan bersenang-senang dengan uang suaminya.

Apakah Revan akan memberikan apa yang di minta Bella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita itu

Happy Reading.

Kenzo dan Mira baru saja melakukan hubungan suami istri setelah makan malam tadi. Sepertinya mereka juga tidak ingin kalah dengan anak-menantu mereka yang tadi juga berpamitan akan segera melakukan ritual membuatkan mereka cucu.

Kenzo berbaring di samping sang istri dan memeluknya erat. "Terima kasih, sayang," ujar Kenzo mencium pucuk kepala Mira berkali-kali, membuat Mira merasa sangat bahagia.

"Mudah-mudahan Bella segera hamil, Mama ingin cepat-cepat punya cucu," ucap Mira mengelus dada suaminya.

"Iya sayang, aku juga sudah tidak sabar ingin menggendong cucu kita, tapi apakah Mama sadar, sepertinya ada yang disembunyikan oleh Revan dan Bella?" Mira mengernyitkan dahinya.

"Maksudnya gimana, Pa? Memangnya mereka menyembunyikan apa?" tanya Mira penasaran.

Kenzo, menghela napas, kemudian menarik tubuh sang istri dan memeluknya. "Tidak, Ma, mungkin hanya perasaanku saja, sudahlah, tidak perlu di pikirkan, mereka sudah sama-sama dewasa, pasti bisa menjaga diri," jawab Kenzo.

"Ya sudah, sekarang kita tidur, sudah malam," lanjutnya kemudian.

Sedangkan di kamar yang lain.

Revan melihat punggung Bella yang berbaring membelakanginya, ingin sekali rasanya menyentuh dan membelai punggung sang istri dan memeluknya dari belakang, tapi entah kenapa dia merasa akan melukai hati Bella.

Kata-kata Bella tadi benar-benar menohok hatinya, Revan sadar kalau dia memang salah, selama ini ia tidak pernah memikirkan perasaan Bella, apalagi setelah mereka menikah, tepatnya di awal pernikahan mereka.

Sudahlah, Van, tidak perlu kamu berbuat seperti itu, sudah tidak ada gunanya lagi, lebih baik pernikahan ini tetap seperti ini saja, sama seperti dulu, jangan pernah mengungkit soal anak, kamu bisa mendapatkan seorang anak dari wanita lain.

Rasanya dia begitu sedih saat Bella mengatakan hal itu.

Jujur Revan akui dulu dia sangat jarang di rumah dan lebih sering keluar kota, sialnya dia selalu mengajak Viona, padahal seharusnya dia mengajak Bella yang notabene adalah istri sahnya.

Revan benar-benar sangat menyesal, bahkan dia sudah memutuskan Viona, meskipun wanita itu masih belum terima dengan keputusannya, tetapi Revan sudah berjanji pada Bella, tidak akan bermain dengan wanita lain lagi.

Revan hanya ingin bersama Bella, bahkan dia tidak mengingat kontrak pernikahan mereka yang entah sudah berada di mana.

Revan masih memandangi punggung sang istri, tangannya terulur ingin memeluknya, tapi hanya bisa menggantung di udara.

"Bella, kamu begitu dekat tapi tak bisa ku raih!" gumam pria itu sendu.

Revan menghela nafas panjang, rasanya begitu berbeda saat berusaha mendapatkan hati Bella dengan hati wanita lain.

Bella bukan wanita yang mudah luluh oleh pesona pria itu, pria seperti Revan yang banyak digandrungi oleh para wanita, dulu dia begitu gampang bergonta-ganti pasangan, bahkan sampai sekarang pun kalau dia mau berpacaran dengan wanita manapun pasti bisa.

Tapi menghadapi Bella memang begitu sulit, sikap cueknya selama ini dia tunjukkan seolah mengatakan bahwa Bella sama sekali tidak tertarik dengannya.

Malam pun semakin larut, akhirnya Revan terlelap di belakang Bella sambil memeluk guling karena tidak berani memeluk istrinya itu.

Begitupun dengan Bella yang sebenarnya dia merasa lelah sejak tadi, diapun sudah terlelap lebih dulu.

***

Bella merasakan perutnya begitu berat seperti ada benda yang berada diatasnya, wanita itu membuka matanya dan merasa ada sebuah lengan kekar yang memeluknya.

"Revan," batin Bella.

Diapun menoleh ke belakang dan melihat wajah Revan yang berada sangat dekat dengan wajahnya itu, tiba-tiba jantung Bella berdetak sangat cepat.

Apalagi saat ini Revan memeluk tubuhnya erat, bahkan tubuh mereka saling menempel, sepertinya Revan tidak sadar telah memeluk Bella seperti itu.

'Ya Tuhan, kenapa jantungku jadi seperti ini?' Bella memegang dadanya sejak tadi. Perutnya terasa berdesir, seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik. Nafas Revan terasa hangat menerpa wajahnya.

'Revan memang tampan, sangat wajar bila setiap wanita yang melihatnya pasti bisa langsung jatuh cinta,' gumam Bella.

Diapun membalikkan wajahnya kembali dan membelakangi Revan lagi, tidak mau berlama-lama memandangi suaminya itu karena hal itu tidak baik untuk hatinya.

Bella merasa begitu geli saat Revan menelusupkan wajahnya di tengkuknya itu.

Seperti tersengat aliran listrik, tubuh Bella menjadi terasa aneh namun menyenangkan.

Bella tersenyum ketika Revan memeluknya dari belakang seperti ini, jujur saja dia juga tidak mau menampik perasaan itu. Selama ini dia hanya bersikap cuek karena menghindari perasaan nya pada Revan akan tumbuh berkembang.

Akhirnya malam itu Revan dan Bella tidur bersama di ranjang tanpa melakukan apa-apa.

Pagi itu di rumah orang tua Revan.

Semua orang sedang sarapan di meja makan, tak henti-hentinya Revan memberi perhatian kepada Bella.

Mulai dari mengambilkan makanan dan menyuapi sang istri, sebenarnya Bella sangat kesal dengan tingkah Revan, tapi melihat metuanya senang, akhirnya Bella mengalah demi Papa Kenzo dan Mama Mira.

"Lihatlah putra kita, ternyata bisa menjadi suami yang baik dan romantis, Mama benar-benar bahagia melihat Revan yang sudah semakin berubah," ucap Mama Mira.

"Tentu saja Ma, aku bisa seperti ini karena istriku juga, Bella sangat perhatian padaku," Revan mencium pipi Bella membuat wanita itu begitu terkejut.

"Revan!"

"Ada apa sayang?" jawab Revan menaik turunkan alisnya.

"Setelah ini kita harus segera pergi karena aku juga akan ke butik," jawab Bella sebal dengan sikap Revan yang mencuri-curi kesempatan.

Tiba-tiba pintu depan ada yang mengetuk.

"Nana, lihat siapa yang datang pagi-pagi begini," seru Mama Mira.

Nana adalah pengasuh Revan sejak masih bayi, sampai sekarang Nana betah mengabdi bersama keluarga Kevin Alfredo.

"Siapa yang bertamu?" tanya Papa Kenzo ketika melihat Nana masuk bersama seseorang.

"Apa kabar semuanya, halo paman Ken, tante Mira, eh Revan, kamu juga ada di sini?" sapa seorang wanita cantik yang terlihat perutnya sedang membuncit itu. Bisa dipastikan bahwa wanita itu tengah hamil.

Semua orang terbelalak melihat siapa yang datang, Bella bisa melihat Papa, Mama dan Revan menatap wanita itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

Revan terlihat tidak suka melihat kehadiran wanita yang lebih dewasa darinya itu.

"Lisa, kapan kamu kembali dari Paris?" tanya Mama Mira basa-basi.

Bella melihat wajah wanita cantik itu, sepertinya dia pernah melihatnya, tapi di mana?

Masih mengamati dari ujung kaki ke ujung kepala, wanita yang bernama Lisa ini sepertinya memang sedang hamil muda, di perkirakan usia kandungannya sekitar 4 bulanan.

"Tante Mira, aku baru kemarin pulang, hai Van, apa kabar?" tanya Lisa mendekat.

"Sangat baik," jawab Revan singkat.

Bella masih mengamati ekspresi wanita itu, dia terlihat begitu mengenal keluarga Revan dengan baik.

"Eh, siapa wanita yang duduk di sebelah mu ini, Van?" tanya Lisa ketika melihat Bella yang sedari tadi hanya diam.

Revan merangkul bahu Bella dan menatap ke arah istrinya itu dengan tersenyum.

"Perkenalkan wanita cantik yang ada di sampingku ini adalah Bella, istriku," jawab Revan tersenyum.

"Owh jadi ini yang namanya Bella? ternyata istrimu sangat cantik!" ucap Lisa menatap ke arah Bella.

Entah kenapa Bella merasa bahwa wanita di depannya itu tidak tulus mengatakan itu.

Sedangkan Papa Kenzo merasa sudah tidak berselera makan, Mama Mira menatap tidak suka dengan kehadiran Lisa di rumah mereka.

"Hai Bella, aku Lisa, mantan ... !" belum selesai berbicara tiba-tiba Revan menyela ucapan Lisa.

"Ayo sayang, aku antar ke butik sekarang," Revan menarik lengan istrinya lembut mengajak sang istri untuk segera pergi meninggalkan meja makan.

"Revan, Bella hati-hati ya!" seru Mama Mira melihat kepada anak dan menantunya itu.

"Sayang, aku juga berangkat ke kantor sekarang," ucap Papa Kenzo mencium bibir sang istri.

"Baiklah, jangan lupa nanti siang aku akan datang ke kantor," ucap Mama Mira tersenyum.

Lisa merasa di abaikan begitu saja di tempat itu. Entah kenapa sambutan Kenzo dan Mira tidak sehangat dulu lagi.

"Apa hanya karena aku meninggalkan Revan dan menikah dengan Theo, mereka menjadi berubah? Van, aku begitu menyesal pernah meninggalkan mu waktu itu, dulu kamu masih begitu muda, terpaksa aku memilih Theo yang yang sudah mapan dan dewasa," batin Lisa.

Sedangkan di dalam mobil, Revan tampak terdiam, sedari tadi setelah keluar dari rumah orang tuanya moodnya begitu buruk. Tentu saja karena kehadiran Lisa, wanita itu adalah cinta pertama Revan saat masih awal kuliah sebelum bertemu Viona, bahkan gara-gara di tinggalkan oleh Lisa, Revan menjadi seorang playboy yang suka menebar pesona.

Sampai Kenzo dan Mira sudah bingung menghadapi sang putra dan menyuruh Revan ke Amerika, tempat kakek nya.

Bella yang melihat perubahan sikap Revan itu mencoba untuk bertanya tapi dia urungkan.

Sepertinya Revan terlihat begitu tidak suka dengan Lisa, mata Revan menggambarkan penuh kekecewaan, rasa kecewa karena cinta.

Ah aku ingat, bukankah itu wanita yang ada di dalam bingkai foto yang ada di kamar Revan?

"Ah sudahlah, tidak perlu juga aku memikirkan siapa Lisa karena itu tidaklah penting!! Batin Bella

Bersambung.

*

*

*

Hai semuanya aku ada rekomendasi karya keren banget 🥰

1
Dahlia Dwi Aisyah
kan sesuai perjanjian kontrak...jangan melibatkan urusan pribadi masing² dan jgn bawa perasaan....baru digituin sm bela, revan langsung galau 🤭🤭
Soraya
mampir thor
Katherina Ajawaila
Bela ngk komek2 nanti kalau banyak pelakor bikin ulah nangis, tapi tak suami tunda2 kalau ada yg kesambet sm Revan nangis. ribe jg 😎
Katherina Ajawaila
keren Bella drow, biar tau rasa jgn egois Revan🤓
Katherina Ajawaila
salah besar kamu. Revan di kadalin Viona, tdk ada lg kata. maaf utk. Bella. cukup sudah kata Bella🥸
Katherina Ajawaila
enak ngk Revan, baru liat josh pelu Bella langsung pusing kan., jgn coba2 buat istri cemburu, perempuan berkelas akan buat diri nya semakin bernilai di hadapan pria yg ngk mutu 😜
Katherina Ajawaila
Luar biasa
Katherina Ajawaila
jgn terlalu PD Revan, jijik malah Bella liat gaya kamu😳
Katherina Ajawaila
suruh jalang mu urus Revan, kan kamu sendiri yg buat peraturan. telan situ peraturan mu🤬
Katherina Ajawaila
ya jauh lah dari Bella, Revan ntar juga kamu nyesal, Bella wanita berkelas, berkarier, sedang kan viona hanya bisa nya buka kaki habisin duit mu, belum tentu tipe setia. bego aja kamu Revan di kadalin viona🥸
Katherina Ajawaila
aku suka baca gaya Bella, keren ngapain harus ribet di atas kertas kamu menang banyak Bella, ngk di jamah ngk rugi tetap ori, suami bego di jadi in. mesin ATM sm viona. udh bolong pula 😡
Katherina Ajawaila
spet nya ceritNya sangat menarik
aku mau baca thour
Bunda
ijin nyimak kak 🙏🏻
Andi Tri putra
Luar biasa
Rita Juwita
selalu bagus thor ceritanya...
namia khira
Luar biasa
Leni
cerita a tarik ulur datar greget hmmm
zian al abasy
bdoh bnget si bella..bkin mual bcany..scra riel gk ad wanita mau sprti bella aplg brthan smpai sthun hnya mlihat suami egois..prg tnggl prgi ngapain pke nyerhin tbuhny dlu dsar bego..
zian al abasy
huhhhh wanita memeng mahluk yng pling bdoh dn lemah..seribu 1 wanita tegas dn pny htga dri..yng lain nool trmasuk bella .crta bgni nie yng mncrrminkan btpa bobrok ny wanita .mudh d mnfaatkn dn bdoh
Khasanah Mar Atun
bela jgn selalu berprasangka buruk sm revan. cb komunikasi sm revan ttg mslh yg sdg dihadapi suami kamu. cari solusi,jgn menyimpulkan sendiri. blm tentu yg ad di pikiran kmu itu bnr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!