Proses perbaikan cerita 🙏🏻🙏🏻
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya ah ralat sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" tanpa melihat mantan istrinya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah suaminya hilang di balik pintu rumah sakit ia dia baru saja melahirkan putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
"Ehmmmm " seseorang berdehem , kedua nya langsung mengalihkan intensinya mendengar suara deheman seseorang, Sasa langsung berlari beda dengan Ara kecil dia langsung membeku di tempat nya.
"Daddy " panggil nya girang, dan langsung berlari menghampiri daddy dengan merentangkan kedua tangan kecil nya , dengan senang hati Dominic menerima pelukan putri nya.
"Sedang apa putri Daddy , ehmmmm " ucap Dominic sambil mengusap Surai hitam lebat milik putrinya dengan sayang.
"Sasa lain main dad, tapi Sasa bosan " adu nya , Dominic mengernyit dahi bingung sajak kapna putri nya ini bosn main bukan kah hari-hari nya di isi dengan main dan liat lah ruangan yang di khusus kan untuk bermain ini juga sudah penuh berisikan mainan dan tadi dia bilang bosan.oni hal langka boleh kah dia mengabadikan momen langka ini Dominic membatin.
"Kenapa putri dad bosan bukan kah ini mainan kesukaan putri dad " ucap Dominic lembut, mereka melupakan anak kecil yang diam membeku di sana sambil memperhatikan apa yang di lakukan oleh dua orang beda generasi itu.
"Iya, tapi Sasa mau yang lain dad " pinta nya sambil memainkan kancing baju daddy nya.
"Apa yang putri dad inginkan " ucap Dominic.
"Sasa ingin, melihara kucing dad " beritahu Sasa. Dominic langsung memndng putri nya dengan seksama apa katanya tadi apa dia tak salah dengar kucing .
"Apa dad salah dengar " Dominic ingin meyakin kan pendengaran nya apa dia salah dengar atau bagaimana .
"Tidak " geleng nya cepat, Sasa membenarkan pendengaran dad nya jika dia memang ingin melihara kucing.
"Apa yang membuat putri dad ingin melihat kucing " tanya Dominic.
"Teman Sasa melihara kucing imut, jadi Sasa juga ingin dad " ungkap nya.
"Begini, melihara kucing tak semudah apa yang Sasa ucapkan dia seperti kita butuh makan dan minum dan bagaimana jika dia pup , apa Sasa sanggup meluangkan waktu untuk melakukan itu " tanya Dominic, Sasa kecil memikirkan apa yang di ucapkan daddy nya ternyata tak semudah apa yang dia pikirkan. Setelah memikir kan semua nya Sasa kecil mengelenh kepala.
"Dad akan berikan apa yang Sasa inginkan, tapi dad ingin putri dad tanggung jawab " ucap nya lembut setelah melihat mata putri nya berkaca-kaca.
"Ta.... Pi .... Sa..... Sa...... Ing......in ..dad " ucap nya terbata-bata.
"Sini, Dominic membawa putrinya kedalam pelukannya, dad tak marah dan dad mengizin kan jika Sasa ingin memelihara kucing tapi dad ingin putri dad bisa menjaga nya dengan baik dan bertanggung jawab karna Sasa menjaga nyawa nya, seperti dad menjaga Sasa dengan nyawa dad siapa pun yang melukai putri dad akan berurusan dengan dad.
" jelas nya panjang lebar. Melihat putri nya tak ada pergerakan akhirnya Dominic angkat bicara.
"Jadi sekarang putri dad sudah paham " tanya nya sekali lagi . Di angguki kepala oleh putri nya.
"Jadi kuputusan Sasa bagaimana " di angguki kepala oleh nya.
"Good baby , , , , , , baik lah, besok kita akan pergi membeli nya " keputusan final Dominic. Percayalah jika mereka sudah melupakan sosok kecil di ujung sana mungkin tubuh nya hampir sama dengan deretan boneka milik seseorang yang sedang fokus berbicara dengan daddy nya.
"Ara " panggil suara lembut. Mereka yang ada diruang bermain langsung mengalihkan intensi pada arah suara lembut itu.
"Unda " Ara kecil langsung berlari menghampiri bunda nya .
"Ayo kita pulang nak " ajak Dinda , Ara kecil dengan cepat mengangguk kepala.
"Bisa kah nanti saja nak ini sudah sore biar kita makan malam bersama " ajak indah dari arah belakang.
"Mungkin lain kali saja nyonya , putri saya masih belum membersihkan diri " balas Dinda.
"Dia bisa mandi di sini, jangan khawatir baju Sasa masih ada saya simpan yang mungkin cukup untuk ukuran badan putri mu " ajak nya lagi.
"Terima kasih sekali lagi nyonya, tapi maaf toko saya harus tutup jadi kasian yang jaga toko jika saya tidak pulang " tolak nya dengan halus, ya sebisa mungkin dia menolak biar bagaimana pun dia seorang janda dan dia harus pandai menjada nama yang dia sadang, dia juga merasa tak nyaman karna di sini ada putra nya Tah la luka yang sudah mati Matian dia kubur sekarang teringat kembali masa lalu kelam nya, melihat sosok yang hampir mirip dengan mantan suami nya dengan pria yang ada di samping nya ini , tapi jika di tanya mana yang lebih sempurna jelas pria di samping nya, ini tampan pasti tapi ada nilai plus dari nya kalian ingin tau apa , satu kata dari nya SOPAN.
"Baik lah tapi yang ini jngan di tolak , kalian harus pulang di antar supir " indah pasrah mungkin di lain waktu bisa pikirnya, tapi dia mengajukan syarat yang bersifat perintah.
"Terima kasih nyonya, tapi kami bisa naik taksi " tolak Dinda, sebisa mungkin dia harus menolak.
"Baik lah jika begitu tidah boleh pulang " ancam nya, mau tak mau indah mengeluarkan ancaman demi keselamatan tamu nya.
"Baik lah nyonya, kami di antar supir " pasrah nya, indah tersenyum mendengar jawaban tamunya .
mohon maaf jika masih banyak kata yang typo 🙏 mohon masukan nya cinta 🥰🤗 salam hangat dari author 🥰🥰 tinggal kan jejak setelah membaca 🥰🤗
smngt dibenahi thorr