Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.
namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.
Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran
Pagi pun tiba
Matahari baru saja menyentuh ujung jendela ketika suara pintu dibanting keras menggema di seluruh ruangan. Afnan Azkiya yang masih terlelap langsung terbangun dengan kaget. Sebelum sempat mengumpulkan kesadarannya, sebuah cambuk panjang meledak di udara dan mendarat di punggungnya.
"PANG!!."
“Aaargh!” Afnan Azkiya menggeliat, tubuhnya meringkuk karena rasa sakit. Dengan suara marah dan kesal, ia berteriak, “Siapa yang berani mencambuk ku?!”
Suara tenang dan dingin menyambutnya.
“Sudah jelas, aku,” jawab Bella Caily dengan ekspresi datar, seolah menyampaikan perintah harian.
Afnan Azkiya matanya terbelalak. Begitu menyadari siapa yang berdiri di hadapannya, ia segera bangkit meski tubuhnya gemetar karena luka. Ia berlutut dengan cepat, menunduk dalam-dalam.
“ada apa, Tuan Putri… mencari ku pagi-pagi seperti ini?” bertanya dengan lembut, mencoba menyembunyikan rasa sakit di balik suaranya.
Bella Caily menatap Afnan Azkiya sekilas berkata dengan acuh tak acuh
“Untuk apa?, tentu saja untuk kerja meskipun kamu selirku kamu harus bekerja dan aku akan mengubah namamu menjadi ‘Bahir’ karena di kerajaan ku huruf nama bangsawan awalnya B tentu saja bila menolak aku tidak akan memaksa hanya cambuk ini saja yang berbicara.”
Afnan Azkiya menunduk lebih dalam
berkata dengan ketakutan “baik aku akan Mengganti namaku menjadi Bahir.”
Bella Caily tersenyum tipis berkata dengan lembut “ bagus sekali Bahir waktunya kamu ikut aku.” Afnan Azkiya mengangguk dan mereka berjalan keluar kamar menuju tempat pekerjaan Afnan Azkiya.
Bella Caily berjalan di depan Afnan Azkiya.
Di belakang Afnan Azkiya, barisan para pengawal berdiri tegak dan siaga. Mereka bukan hanya penjaga, tapi juga peringatan hidup: bahwa Afnan tidak boleh berhenti, apalagi mencoba melarikan diri. Jika ia lengah sedikit saja, tangan-tangan kasar itu akan segera menarik tubuhnya paksa.
Wilayah tambang kerajaan Harmonia.
Afnan Azkiya bekerja tanpa henti, menambang emas di bawah pengawasan mata tajam Bella Caily. Namun yang tak disadari Bella Caily, Afnan Azkiya memiliki sihir penyimpanan langka—tersembunyi dan tak terdeteksi. Diam-diam, ia menyimpan serpihan emas, tembaga, dan bahkan berlian ke dalam ruang sihir tersebut.
Dua jam berlalu. Tanpa makan, tanpa istirahat. Tubuhnya akhirnya ambruk ke tanah lelah dan kehabisan tenaga. Bella yang melihatnya hanya memberikan perintah tegas,“Bawa dia. Mandikan dan biarkan dia beristirahat di kamarnya.”
“Baik putri Bella Caily.”
Tempat pemandian selir,kerajaan Harmonia.
Afnan Azkiya perlahan membuka matanya. Ia terkejut mendapati dirinya berada di kolam pemandian khusus selir wanita—namun hari ini, hanya ada dia... dan Bella Caily
Bella Caily berkata dengan lembut “Sudah bangun Bahir?,maaf aku lupa memberimu makan sebelum bekerja .”
Afnan Azkiya menggelengkan kepalanya berkata dengan lemah “Tidak apa, tuan putri tapi kenapa tuan putri tidak marah? aku kerja hanya dua jam padahal yang diperintahkan 5 jam.”
Bella Caily tersenyum tipis berkata dengan lembut “tentang itu,aku memang tidak akan marah atau mencambuk meskipun kerjamu tidak sesuai waktu tapi bila kamu menolak kerja di ranjang tentu saja aku akan mencambuk mu,Kamu bersihkan diri dulu setelah itu kamu pergi ke kamarku aku akan menunggumu di sana.”
Tanpa kata lain, Bella pergi, meninggalkan Afnan di dalam keheningan kolam.
Afnan menggenggam air, merenung dalam hati."Kenapa dia tidak marah... bahkan tak mengejekku seperti biasanya? Tatapannya... senyuman itu... seperti senyuman istri kepada suami. Tapi... tunggu. Dia memang tunanganku sepuluh tahun lalu. Tapi mengapa dia menghancurkan kerajaanku sendiri? Ada sesuatu yang tidak benar."
Kamar Bella Caily
Bella Caily sedang duduk santai di kursi kamarnya untuk menunggu Afnan Azkiya yang sedang mandi, kemudian Afnan Azkiya tiba dengan hormat memasuki kamar Bella Caily.
Bella Caily bertanya dengan acuh tak acuh
“Sekarang kamu tahu ,bukan ,kenapa aku menghancurkan kerajaan mu?.”
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut
“Apa tentang pertunangan kita yang diatur sepuluh tahun yang lalu?.”
Bella Caily Berkata dengan kesal
“Benar dan kenapa kamu memutuskan hubungan pertunangan kita tanpa sebab ataupun alasan yang jelas.”
Afnan Azkiya mengerutkan keningnya berkata dengan terkejut “apa aku memutuskan hubungan pertunangan tidak mungkin bahkan aku tidak sabar untuk menikahi mu bahkan dalam mimpi ku selalu bermimpi tentang mu.”
Bella Caily berkata dengan marah “bohong,aku bahkan memiliki buktinya.” Bella Caily melempar kan surat dengan kasar ke Afnan Azkiya di surat bertuliskan
‘ aku Afnan Azkiya akan memutuskan hubungan pertunangan ini karena aku sudah memiliki wanita yang kucintai di luar sana jadi dengan hormat aku memutuskan pertunangan ini dan semoga kamu memiliki pria yang lebih baik dariku’.
Afnan Azkiya menatap dengan kebingungan
“Ini bukan tulisan tanganku dan di surat ini tidak ada tanda tanganku bila aku mengirim surat ataupun pesan aku akan menuliskan tanda tanganku di pinggir surat.”
Bella Caily berkata dengan Ragu
“Apa benar begitu mari kita buktikan surat-surat yang kamu kirimkan sepuluh tahun yang lalu.”
Bella Caily mengeluarkan surat di lemari dan saat di periksa memang benar itu bukan tulisan tangan Afnan Azkiya dan juga benar perkataan Afnan Azkiya di pinggir surat selalu ada tanda tangan nya.
Bella Caily terdiam mukanya memucat berkata dengan terkejut “ini tidak mungkin, ini tidak mungkin, ini benar bukan tulisan kamu dan memang benar di setiap surat yang kamu berikan ada tanda tanganmu.”
Afnan Azkiya menatap Bella Caily dengan sedih “apa kamu tahu kerajaan ku selalu memiliki musuh yang banyak karena diriku. namun mereka gagal menghancurkan kerajaan ku karena kerajaan ku sangat kuat. tapi mereka mencari celah untuk menghancurkan kerajaan ku dan mereka membodohi kerajaan mu yang bertunangan dengan ku agar menghancurkan kerajaan ku dengan tanganmu sendiri.”
Bella Caily menundukkan kepalanya berkata dengan menyesal “untuk ini aku meminta maaf padamu.”
Afnan Azkiya berkata dengan marah dengan mengeluarkan Air mata “ meminta maaf, keluarga ku di bunuh di depan mataku,wargaku dibunuh di depan mataku kerajaan ku dibakar hingga tidak tersisa hanya menyisakan puing-puing kamu hanya meminta maaf apa kamu layak aku telah bersumpah aku juga akan menghancurkan kerajaan mu hingga tidak tersisa.”
Bella Caily “...”
Melanjutkan dengan perlahan "Tapi itu dulu. Sekarang aku tahu... ini bukan sepenuhnya salahmu. Sumpahku untuk menghancurkan kerajaan Harmonia... akan kutarik. Aku akan mencari kerajaan yang telah mempermainkan kita. Dan aku akan menghancurkan mereka.”
Bella Caily mendekati Afnan Azkiya dan memeluknya erat-erat berkata dengan lembut “aku akan membantumu untuk mencari kerajaan yang mempermainkan kita dan aku juga akan berbicara kepada ayahku agar kamu menjadi suamiku.”
Bella Caily tersenyum tipis, menyeka air mata Afnan Azkiya “Sekarang... istirahatlah. Tidurlah di sini bersamaku malam ini. Besok pagi, kita hadapi semua bersama.”
Afnan Azkiya hanya mengangguk. Meski hatinya masih remuk, pelukan Bella memberinya kehangatan yang tak ia sangka bisa ia rasakan lagi. Mereka pun tidur dalam satu ranjang di bawah satu selimut, dengan satu luka dan harapan yang perlahan mulai tumbuh.
Pagi pun tiba
Bella Caily bersama Afnan Azkiya menuju ruangan pribadi Raja Harmonia untuk membicarakan sesuatu yang penting dan akhirnya mereka tiba di ruangan pribadi Raja Harmonia. Di sana Afnan Azkiya melihat pria yang gagah dan berwibawa sekitar berusia 50 tahun.
Ruangan pribadi Raja Harmonia
Bella Caily berkata dengan lembut “ayah aku ingin membicarakan sesuatu penting dengan mu.”
Raja Harmonia bertanya dengan lembut
“ apa yang ingin kamu bicarakan?.”melanjutkan dengan mengejek sambil melirik Afnan Azkiya“Kenapa ada pria jalang di sini?.”
“...” Afnan Azkiya
Bella Caily menarik nafas panjang berkata dengan lembut “Ayah aku ingin tunangan ku menjadi suamiku dalam 1 bulan lagi.”
Raja Harmonia terbalak berkata dengan mengejek “Kenapa kamu ingin menikah dengan pria jalang ini ayah tidak setuju!. bukannya kamu yang memerintahkan ayah untuk menghancurkan kerajaan tunanganmu dan membiarkan pria jalang ini untuk dipermalukan seumur hidupnya olehmu dan orang lain.”
“Itu salah paham,” jawab Bella Caily dengan tenang. “Kita dijebak. Surat pemutusan pertunangan itu bukan dari dia. Itu surat palsu. Ini semua rencana pihak ketiga untuk menghancurkan Radiant Vale dan membuat kita saling membenci.”
Raja Harmonia mengangkat kedua alisnya bertanya “kesalahpahaman, dijebak apa maksudmu?.”
Bella Caily menjawab dengan lembut
“sebenarnya yang mengirim surat untuk memutuskan pertunangan bukan keinginan dia tapi tulisan orang lain agar kita marah dan menghancurkan kerajaan Azkiya dan aku juga mendengar dari Azkiya kerajaan dia memiliki banyak musuh agar kerajaan mereka tunduk dan menikahi Azkiya yang tampan dengan paksa demi putri mereka yang cemburu dengan ku.”
Raja Harmonia menatap tajam bertanya dengan serius “apa seperti itu dan apa ada buktinya?.”
“Ada ayah” Bella Caily mengeluarkan dua surat surat palsu dan juga surat asli Raja Harmonia terkejut seperti Bella Caily pertama kali melihatnya surat asli ada tanda tangannya sedangkan yang palsu tidak ada.
Raja Harmonia terdiam sebentar sebelum tertawa getir “betapa bodohnya aku tidak mempercayai sahabat lamaku. Aku lebih mempercayai surat yang belum tentu jelas dari mana ha,ha sungguh memalukan.”
Raja Harmonia menatap Afnan Azkiya berkata dengan lembut “karena ini salah paham aku akan menebus semua dosaku kepada sahabatku dan kamu,supaya kamu menikahi putriku satu-satunya dan juga aku akan menyebarkan luas pernikahan ini ke seluruh dunia.”
“Ini hanya penebusan dosa kecil kepadamu. aku juga akan memperbaiki kerajaan Radiant Vale dan memberi persembahan di tempat Radiant Vale dihancurkan selama 5 generasi.”
Afnan Azkiya tersenyum tipis dan berkata dengan lembut “terima kasih yang mulia baim Darish.”
Raja Harmonia menepuk pundaknya berkata dengan lembut “ kamu tidak perlu formal panggil saja aku ayah mertua.”
Afnan Azkiya mengangguk
________________________
Aula utama Kerajaan Harmonia dipenuhi oleh para penasihat, jenderal, pangeran, serta para selir kerajaan. Suasana ramai namun penuh rasa penasaran. Ketika Raja Harmonia muncul bersama Bella Caily dan Afnan Azkiya, semua mata langsung tertuju pada mereka.
Bisik-bisik mulai terdengar :
Apa itu Bahir?
Kenapa dia berdiri di samping sang putri seperti seorang calon suami, bukan seorang selir?
Raja Harmonia berkata dengan keras di podiumnya “karena kalian sudah hadir semua aku akan berterus terang kepada kalian Caily akan menikah dengan Bahir dalam beberapa bulan lagi.”
Kejutan meledak di antara kerumunan. Beberapa selir menutup mulutnya. Para jenderal bertukar pandang. Dan seorang penasihat tua, Bazil Karim, berdiri dengan alis terangkat tinggi.
“Yang Mulia,” katanya dengan nada mencibir, “bagaimana bisa? Bahir hanyalah selir dan tawanan—bagaimana mungkin ia layak menikahi putri Anda satu-satunya?”
Raja Harmonia menjawab dengan tenang “sebenarnya nama asli Bahir adalah Afnan Azkiya tunangan sah dari Caily sepuluh tahun yang lalu.”
“ Apa.” semua orang yang hadir membuka mulutnya lebar-lebar karena mereka tidak percaya apa yang dikatakan namun melihat penampilannya semua orang ingat memang dia tunangan Bella Caily namun mereka tidak menghubungkannya dengan Afnan Azkiya yang diubah namanya menjadi Bahir karena mereka pikir selir dari Bella Caily hanya tawanan kerajaan yang diubah menjadi mainan di ranjang untuk dirinya sendiri.
Raja Harmonia melanjutkan dengan tenang “sebenarnya kerajaan yang kita hancurkan adalah kerajaan tunangan Caily karena kita telah dibodohi oleh kerajaan lain agar kita berperang dengan kerajaan Radiant Vale."
"demi menebus dosa kita aku akan menikahi Afnan Azkiya dengan Caily dalam beberapa bulan lagi, dan aku juga memperbaiki kerajaan Radiant Vale seratus persen, juga setiap hari memberikan persembahan di tempat kerajaan Radiant Vale berada selama 5 generasi.”
Bazil Karim terdiam sejenak, lalu menunduk dalam-dalam.
“Yang Mulia... bila itu kebenarannya, maka kita memang harus menebus dosa kita. Kita telah menghancurkan kerajaan yang tak bersalah, dan membantai rakyatnya. Saya mendukung keputusan ini.”
Perlahan, satu per satu anggota majelis kerajaan mengangguk setuju. Ketegangan mereda.
Afnan Azkiya berdiri tegak, tak berkata apa-apa. Tapi dari wajahnya yang semula tegang, tersungging sebuah senyuman tipis.
Namun di dalam hatinya, badai belum selesai.
"Aku belum tahu siapa yang menjebak kami. Tapi satu hal pasti... aku akan menemukannya."