NovelToon NovelToon
Love Story At School

Love Story At School

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Ketos / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nyatanya, cinta sepihak itu sangat menyakitkan. Namun, Melody malah menyukainya.

Cinta juga bisa membuat seseorang menjadi bodoh, sama seperti Venda, dia sudah cukup sering disakiti oleh kekasihnya, namun ia tetap memilih bertahan.

"Cewek gak tau diri kayak lo buat apa dipertahanin?"

Pertahankan apa yang harus dipertahankan, lepas apa yang harus dilepaskan. Jangan menyakiti diri sendiri.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Kak Gian sibuk, kan? Kalau gitu pergi aja, aku gak papa kok."

"Lo ngusir gue?"

"Eh, engga!"

Melody menggaruk kepalanya, dia bingung. Padahal ini hanyalah luka kecil. Gian sampai turun tangan untuk mengobati lukanya, sedangkan PMR makan nilai buta.

"Tapi, kan—"

"Udah diem," tegur Gian.

Seketika Melody mengatupkan bibirnya. Dia pun hanya diam saat Gian mengobati lukanya dengan hati-hati.

"Btw, Kak..." Melody menggantung ucapannya.

"Hm?"

"Gak capek ya jadi ketua OSIS?"

"Enggak. Gue seneng."

"Aku aja capek liat Kak Gian bolak-balik ruang OSIS buat ngurus sesuatu. Mending jalan sama aku aja sih, gak beresiko dan dijamin gak capek." Melody menyengir lebar.

Gak nyambung, tapi untung Gian paham.

"Lo ngode gue?" tanya Gian, ia tersenyum tipis sembari merapikan P3K yang sudah selesai ia pakai.

Ya iyalah! Pake nanya! Batin Melody.

"Enggak, kok. Aku ngasih tau doang sih, Kak, hehehe..."

Hati dan mulut jelas beda. Padahal dalam hati Melody berteriak sebaliknya.

"Akhir-akhir ini gue sibuk ngurus OSIS. Nanti kalau ada waktu luang, gue kabarin."

Melody berdehem singkat untuk menutupi kecanggungan nya. "Iya, boleh."

Gian tersenyum, dia menepuk puncak kepala Melody dengan lembut. "Gue ke ruang OSIS dulu. Jangan ke mana-mana."

"Iya, Kak."

Setelahnya Gian benar-benar pergi dari UKS. Meninggalkan Melody yang sudah salting brutal.

"SUMPAH GUE MAU DIAJAK JALAN?!" Melody memekik pelan.

****

Melody menatap sinis Rangga yang sedang duduk di dekat mereka. Sekarang dia dan Venda berada di kantin. Dan tempat duduk yang mereka duduki dekat dengan tempat yang Rangga duduki.

Tentu saja Melody tidak bisa santai. Bahkan sedari tadi matanya melirik sinis ke arah cowok itu.

"Mata lo, Mel. Cowo gue itu," tegur Venda.

Melody berdecih. "Cowo lo? MANTAN, Nda, MANTAN!" tekannya.

"Biarin!" balas Venda. Bahkan setelah diputusi sepihak, gadis itu tetap menatap mantannya dengan cinta.

"Gila ini anak," gumam Melody.

"Ambilin pesenan gue, Nda. Minta tolong."

"Tanpa lo suruh juga gue ambilin. Emang gue temen apaan yang gak peka?" Venda beranjak dari duduknya dan segera mengambil pesanan mereka yang sudah jadi.

Melody menunduk menatap luka di lututnya yang diperban. Ternyata lumayan sakit rasanya. Dia juga menatap telapak tangannya yang terbalut plester luka.

Mengingat siapa yang mengobati lukanya tadi, Melody mendadak senyum-senyum sendiri.

Ganteng banget gila! Untung ga gue terkam tadi. Batinnya.

"Udah gila lo?"

Melody berdecak mendengar suara itu. Dia menatap sinis Putra dan ketiga temannya yang sudah mengambil posisi duduk di sebelahnya.

"Hus hus, gue gak mau dekat-dekat jamet. Sana pergi!" usir Melody.

"Kurang ajar betul ini anak! Punya nyawa berapa lo ngatain kita jamet?" sinis Jaka.

"100 nyawa, mau apa lo?" balas Melody pula.

Sebenarnya mereka ini sudah biasa seperti ini. Tiada hari tanpa berdebat.

"Lah, kok pada ke sini?" Venda datang membawa sebuah nampan berisi makanannya dan Melody.

"Kangen lo soalnya," jawab Putra.

"Idih! Dasar kadal gurun!" cibir Melody.

"Berisik! Nyaut mulu lo mak lampir," kesal Putra.

"Suka-suka gue lah! Gue punya mulut!"

"Udahlah, Mel. Gak usah diladenin," lerai Venda.

Melody berdecak. Ia pun memilih memakan mie ayam nya tanpa menghiraukan para hama yang ada di sekelilingnya.

Melody itu selalu sensi dengan orang lain, kecuali dengan Gian. Kalau sudah berhadapan dengan sang ketua OSIS, Melody akan berubah menjadi gadis kalem.

"Hai, boleh gabung?"

"Eh, boleh Kak."

Saking fokusnya makan, Melody sampai tidak sadar kalau ada yang duduk di depannya.

Hingga ketika kakinya disenggol Venda, baru gadis itu menyahut.

"Apaan? Bisa gak sih sehari aja biarin gue tenang? Dari kemarin lo bikin emosi mulu, heran gue!" kesalnya.

"Jangan marah-marah, nanti cepat tua."

Mata Melody langsung menatap si empunya suara. "Kak Gian?!" kagetnya.

"Sejak kapan—"

"Lanjut makan aja, Melody." Melody mengatupkan bibirnya tak lagi bicara saat mendengar perintah Gian. Ia tersenyum canggung dan berubah tenang. Padahal sedari tadi dia makan dengan buru-buru ditambah raut wajah yang cemberut.

Semua orang yang menyaksikan itu hanya mencibir dalam diam. Mereka pun tau, hanya Gian lah yang bisa menjinakkan singa seperti Melody.

Karena kedatangan Gian yang tiba-tiba, mereka jadi merasa canggung dan tidak terlalu banyak bersuara.

"Pulang sekolah sama siapa?" tanya Gian pada Melody.

"Dijemput papa."

"Bener?"

Melody mengangguk. Dia berdehem singkat sebelum berkata, "Kenapa? Kak Gian mau antar aku pulang?"

"Ini anak gak tau malu banget sumpah," bisik Jaka pada Putra.

"Biarin aja biarin."

"Rencananya sih begitu. Tapi, kalau lo dijemput, ya udah. Lain kali aja, ya," jawab Gian.

"Bentar aku tanya papa dulu!" Buru-buru gadis itu membuka ponselnya dan mengirim pesan pada sang ayah.

^^^Melody^^^

^^^Papa gak bisa jemput aku kan hari ini?^^^

Papa

Bisa nak

^^^Melody^^^

^^^Gak usah jemput, Pa. Aku mau ke rumah Venda bentar nanti^^^

Papa

Yakin? Terus kamu pulang sama siapa?

^^^Melody^^^

^^^Sama temen^^^

Papa

Ya udah, kalau ada apa-apa telpon Papa, ya

^^^Melody^^^

^^^Siap!^^^

"Papa gak bisa jemput ternyata. Ada rapat di kantor," ucap Melody, ia memasang wajah sedih.

"Hm? Kok tiba-tiba?" tanya Gian.

"Rapat dadakan sama klien."

Gian mengangguk. "Kalau gitu pulang bareng gue aja."

"Gak ngerepotin, kan?"

"Nggak sama sekali, Melody..."

Melody tersenyum malu, apalagi saat Gian menepuk-nepuk puncak kepalanya dengan lembut, dia sangat senang misinya berhasil. Kapan lagi pulang bareng ketos tampan?

***

Venda menatap wajahnya di pantulan cermin yang ada di toilet. Sebelum pulang sekolah, dia dan Melody sedikit memoles wajah dengan make up tipis yang masih terkesan natural, supaya tidak terlihat pucat.

"Gue kurang apa ya, Mel? Apa gue jelek ya?" gumam Venda. Matanya menatap nanar pantulan wajahnya.

"Ngomong gitu sekali lagi gue sleding lo, Nda," kesal Melody. Dia melirik sebal ke arah temannya itu dan kembali melanjutkan memoles bibirnya dengan lip balm.

"Serius, deh. Gue kurang apa sampe si Rangga selingkuh?" Venda menatap Melody meminta jawaban.

"Lo itu berlian dan Serangga itu lalat. Nah, lalat gak suka berlian jadi dia milih tai."

"Mel! Serius dikit bisa gak sih?" kesal Venda. Bicara dengan Melody pasti selalu menguras tenaga.

"Lah, gue serius ini. Cowok lo tuh tai, Nda. Tau tai?"

"Kurang ajar! Cowok gue seganteng itu dibilang tai!" kesal Venda.

"Nyenyenyenyenye!"

"Lo tuh cantik, cari cowok yang lebih ganteng lah! Baru putus aja udah ngerasa gak laku lo," cibir Melody.

"Gue maunya dia. Gak mau yang lain..."

Melody memutar bola matanya malas. Sumpah, demi apapun Venda sangat menyebalkan jika sudah bucin akut seperti ini.

"Ya udah sana samperin cowok lo. Tapi, gue gak mau temenan sama lo lagi nanti."

"Ngaco!" Venda menatap kesal Melody.

"Mau gimana? Gue bilangin baik-baik juga lo tetap ngeyel."

"Kapan lo bilangin gue baik-baik? Perasaan lo selalu ngegas kalau ngomong!" Venda berdecak. "Kecuali sama si ketos itu."

"Yeuuu, sirik aje lo! Udahlah, mending kita pulang. Cowok gue udah nungguin soalnya," kata Melody.

"Jadi ke rumah gue, kan?"

"Iye! Tapi gue agak lama." Melody menyengir lebar.

"Cih! Belum ada hubungan aja udah sok banget," cibir Venda.

"Emang gue pikirin?"

Melody tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Venda yang kesal.

bersambung...

1
shabiraalea
lanjut kak 👍🏻👍🏻👍🏻
vj'z tri
lanjut Thor lagi seru ini 🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
sialan nya dah lama Mel😤😤😤
vj'z tri
bagussss Mel kesempatan dalam traktiran ,🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
laanjuttttt
vj'z tri
ehm ehm 🤭🤭🤭🤭 please jangan bikin melody berharap lebih tentukan pilihan mu saat ini 🥹🥹💃💃💃💃
vj'z tri
😭😭😭😭😭 keren lanjut 🥳🥳🥳
vj'z tri
langsung kalem ada pawang nya 🤣🤣
vj'z tri
udah sih tempatkan sampah pada tempat nya nda 😁😁
vj'z tri
w juga penasaran lanjutan nya 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
Raden 😤😤😤😤😤😤
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
gemesssss aku loh sama ketos dan melody 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
Pepet terus ketos jangan kasih kendor 🤣🤣🤣🤣🤣💃💃💃💃
vj'z tri
aduhhh seneng nya ...nyengir 7 hari 7 malam ini ....terus gak bakal di cuci seragam nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!