NovelToon NovelToon
Pembalasan untuk Bibi Licik

Pembalasan untuk Bibi Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Aprinsa

Dia yang memberiku kehidupan.. tapi justru dia sendiri yang menghancurkan hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Aprinsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 2

“Bu Sinta, ini dokumen yang anda minta. Oh ya bu, baru saja ada transaksi penarikan uang sebesar 500 juta atas nama bapak Bagaskara.”

“Benarkah? Baiklah akan aku periksa. Terimakasih Rini untuk laporan nya.”

Pagi ini lagi-lagi Sinta di kejutkan tentang penarikan uang oleh Bagas dengan nominal yang cukup fantastis. Setelah drama Bibi Salamah tadi pagi, mas Bagas menyuruh sang istri untuk tidak ikut campur tentang Bimo. Karena dia takut jika Sinta ikut serta, Bibi Salamah dan sang istri akan sering berdebat dan itu tidak baik untuk hubungan mereka. Jadi Bagas yang akan menyelesaikan masalah adik sepupunya itu sendiri dan dengan cara dia sendiri.

Tapi di sisi lain, Bagas tidak ijin ataupun memberitahu Sinta terlebih dahulu mengenai penarikan uang tersebut. Sedikit informasi meskipun perusahaan itu di pimpin oleh Bagas, tapi sebenarnya perusahaan itu milik kakak lelaki Sinta yang sekarang tinggal di Amerika.

Dulu, Bagas adalah karyawan kepercayaan kakak Sinta yang bernama Arya. Karena Prestasinya, Arya memberikan kepercayaan penuh kepada Bagas untuk mengelola perusahaan tersebut. Sebab Arya resmi membuka perusahaan yang lebih besar di Amerika dan memutuskan untuk tinggal disana bersama anak dan istrinya. Setiap laporan keuangan ataupun masalah yang di hadapi perusahaan tersebut Arya menugaskan Bagas untuk wajib melapor melalui Sinta sang adik ataupun ayahnya Pak Basuki. Disitulah benih-benih cinta tumbuh antara Sinta dan Bagas.

Tapi semenjak mereka menikah, memang peraturan tersebut entah mengapa terabaikan begitu saja. Mungkin karena Bagas menganggap bahwa mereka sudah menjadi satu kesatuan dan tidak memiliki batasan seperti dahulu antara bos dan karyawan.

————

Malam hari di kediaman Bibi Salamah.

“Bibi, saya sudah memenuhi janji kepadamu. Bimo sudah bebas sepenuhnya. Dan kalian bisa berkumpul kembali di rumah. Jadi saya harap Bimo bisa berubah. Tolong berhenti berjudi, pikirkan masa depanmu. Bekerjalah dengan baik kasihani ibumu. Kamu mengerti!” ucap Bagas tegas kepada Bibi dan juga sepupunya Bimo.

“Bagas, bibi sungguh sangat bersyukur punya keponakan sepertimu. Tidak sia-sia Bibi membesarkanmu dari bayi. Bibi keluarkan biaya banyak untuk pendidikanmu. Kau tau bagaimana membalas budi nak.”

“Bibi, saya tidak akan pernah lupa tentang jasa bibi membesarkan saya. Dan juga bibi sudah seperti ibu kandung saya. Jadi bibi tidak perlu sungkan.”

“Kau memang anak yang baik, tidak seperti istrimu yang pelit itu. Dulu bibi pikir dia bos yang dermawan, tapi makin lama makin terlihat sifat asli istrimu itu, sangat pelit dan perhitungan. Bibi menyesal membiarkanmu menikahinya.”

“Bibi, tolong jangan salah paham. Sinta wanita yang baik. Dia juga menyayangi bibi. Jadi tolong jangan bicara hal buruk tentang Sinta bi, bagaimanapun dia istriku.

“Mas Bagas, meskipun aku sudah bebas, tapi pasti hidup aku dan ibu tetap tidak akan tenang. Kau tau sendiri hutangku masih ada 700 juta. Apa yang harus aku lakukan? bagaimana melunasinya? Kau harus menolongku agar ibu juga bisa hidup dengan damai,” jawab Bimo khawatir.

“Nak Bagas, bibi tau bibi sering merepotkanmu. Tapi bibi mohon bantulah adikmu. Uang 700 juta itu uang yang sedikit buat kamu nak, tolong adikmu bibi mohon.”

“Bibi, hari ini saya sudah menarik uang perusahaan 500 juta untuk membayar pengacara dan memberi uang jaminan agar Bimo bisa bebas. Bahkan saya belum berbicara kepada Sinta tentang penarikan tersebut. Jadi tidak mungkin saya menarik uang lagi dengan nominal yang lebih besar. Apalagi bibi tau sekarang perusahaan sedang mengalami penurunan omset. Itu bisa mengganggu keuangan perusahaan.”

“Kalau begitu ibu, kita harus menjual rumah ini, untuk bisa membayar hutangku.”

“Astaga Anakku, ini rumah satu-satunya milik kita. Dan bagaimana ibu bisa menjual rumah peninggalan mendiang ayahmu ini? Lagipula kalau di jual mungkin cuma laku 500 juta. Kita masih butuh 200 juta lagi.”

“Bibi, saya pikir ini jalan terbaik untuk masalah ini. Saya punya kenalan orang yang bisa menjual rumah dengan cepat. Kita bisa membayar 500 juta terlebih dahulu lalu sisanya bisa di cicil. Saya yakin Bimo akan bekerja keras agar bisa mencicil uang sisanya. Bagaimana..?”

“Tapi, Bibi sama Bimo mau tinggal dimana? Bibi sudah tidak punya apa-apa lagi kalau rumah ini di jual nak.”

“Bibi, di perusahaanku memiliki rumah untuk fasilitas karyawan. Kebetulan masih ada rumah yang kosong. Bagaimana kalau bibi dan Bimo tinggal sementara di rumah itu.”

“Kalau nak Bagas bilang begitu, bibi dan Bimo setuju.”

“Tapi mas Bagas rumahnya kan ada tiga, aku mau rumah yang paling besar. Jadi suruh karyawan di situ pindah ke rumah lain nya. Oh ya, untuk mobil bisa tidak aku pakai mobil mas Bagas. Untuk sehari-hari. Mas tau kan mobilku sudah aku jual. Jadi bagaimana aku bisa bekerja kalau tidak ada mobil.”

“Tapi mobil ini satu-satunya mobilku Bimo. Jika mobil ini kamu ambil mas pakai apa?”

“lho kan mobil di rumah mbak Sinta banyak. Mobil milik mertuamu itu nganggur. Mbak sinta juga sudah pakai mobil sendiri, jadi nggak papa kan kalau ini aku pakai. Ya mas ya. Masak si, mas Bagas tega sama adik sendiri.

——————

Pukul 23.20

Sinta menunggu kepulangan suaminya dengan gelisah. Meskipun sudah menelfon dan memberitahu bahwa suaminya akan pulang larut malam, Sinta tetap menunggu sambil menghangatkan kembali makanan yang sudah dingin di meja makan.

“Mas, kamu pulang naik taxi? Ada apa dengan mobilmu?”

“Emm, itu mobilnya aku tinggal di rumah bibi, jadi mas pulang pakai taxi. Gabriel sudah tidur?”

“Ma, jangan-jangan…”

Belum sempat Sinta menyelesaikan kalimatnya ,Mas Bagas buru-buru memotongnya.

“Sayang, mas gerah, mas mau mandi dan setelah itu mau tidur. Badan mas capek.”

“Tapi mas belum makan. Aku sudah siapin makan malam untuk mas Bagas.”

“Besok pagi saja mas makannya ya.”

—————

Pagi ini entah kenapa aku merasa mas Bagas bebeda. Dia seperti sedang menghindariku. Tidak banyak bicara seperti biyasanya dan seperti ada yang di sembuyikan.

“Hari ini biar mas saja yang antar Gabriel ke Sekolah..”

“Tidak perlu mas,?hari ini sekretarisku Rini yang akan mengantar Gabriel. Dia kesini untuk meminta tanda tanganku jadi aku meminta dia untuk sekalian mengantar gabriel ke sekolah.”

“Yey! sama tante Rini lagi. Sudah lama Gabriel gak ketemu sama tante Rini,” ucap Gabriel penuh semangat.

“Nanti baik-baik ya sama tante Rini. Dan jangan nakal ok!”

“Ok Mom!”

“Sayang, Apa tidak merepotkan? Lagipula kenapa harus datang bukankah kamu juga mau ke kantor pagi ini?”

“Pagi ini aku ingin ke kantormu dulu mas. Ada beberapa laporan yang harus aku laporkan pada Kak Arya.”

Pov. Bagas.

“Ada apa ini? Kenapa mendadak sekali Sinta ingin ke kantor. Atau jangan-jangan Sinta tau tentang penarikan uang kemaren. Bagaimana ini, apa yang harus aku katakan padanya nanti.”

1
P S
/Good/
Wanita Aries
Kepok tu si ulat bulu
Wanita Aries
Karakternya ngeselin
Si shinta bloon, si bagas pilnplan
NA: 😬🙏🏻 jewer aj kk kalo ngeselin 😅
total 1 replies
Wanita Aries
Hadeh karakter bagas ngeselin
Wanita Aries
Salamaha bakal menyesel krna menghancurkan kebahagiaan anaknya
Wanita Aries
Apa anak bibi itu menghilang atau nnti si shinta anaknya
Wanita Aries
Awal yg menarik
NA: Terima kasih banyak kk sudah mampir🙏🏻
total 1 replies
Be Ce
Wow 👩‍🏫
NA: Makacih 🫶🏻🙏🏻
total 1 replies
Nona Egaa
Memang ya kalo dalam hubungan ada yg ikut campur itu menyebalkan.. apalagi kalo pengaruhnya dari orang yg dekat kayak (keluarga kita/ keluarga suami) gitu deh 🥱
NA: Betul sekali.. dan rasanya sungkan untuk melawan karena alesan keluarga.
total 1 replies
Nona Egaa
Lanjut thor,, akan lebih enak kalau dialognya menggunakan tanda seperti ini "" , selebihnya sangat baguss..
NA: Trimakasih masukan nya.. akan saya coba 🙏🏻
total 1 replies
sSabila
ceritanya bagus, alurnya mudah dipahami
sSabila: hihi terima kasih kak
NA: Aku baca juga punya kk “bertahan luka” kok bisa si bikin cerita sebagus itu.. aku msh perlu bnyk belajar ni dr kk🙏🏻🥰
total 2 replies
sSabila
hai kak aku udah baca semua karya kakak, ceritanya bagus aku suka. semangat berkarya terus kak


jangan lupa mampir juga di novel aku
" bertahan luka"

Terima kasih
NA: Trimakasih banyak… 💪🏻💪🏻 jadi semangat buat nulis lagi 🥰😘🙏🏻
total 1 replies
NA
Tolong bantuanya untuk para pembaca..🙏🏻 tolong beri aku like agar aku lebih semangat untuk update episode☺️
NA
Mohon bantuan like nya untuk para pembaca.. agar aku lebih semangat dalam update cerita🙏🏻
Lourdes zabala
Nggak bisa berhenti.
ciara_UwU
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
NA: Trimakasih banyak.. nantikan kelanjutan nya🙏🏻☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!