Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 2
Hazel baru saja tiba di sekolahnya. Ini adalah hari pertama dia bersekolah di salah satu sekolah elit dan mewah nomor satu di mana Mama Elena adalah donatur terbesar di sekolah itu.
Dia baru saja memarkirkan mobilnya di tempat parkir dan buru-buru turun dari mobil, karena sedikit lagi bel sekolah akan berbunyi. Namun karena terburu-buru, tiba- tiba...
Bughhh...
Dia menabrak seseorang.
"Awww" suara jerit kesakitan dari seseorang yang bertabrakan dengan Hazel.
"Ahhh maaf maaf. Aku ngga sengaja. Kamu ngga apa-apa?" Tanya Hazel sembari menyodorkan tangan untuk membangunkan orang yang ditabraknya.
Sejenak mata mereka bertemu dan saling menatap.
"A.. Aku ngga apa-apa kok" Ucapa anak perempuan itu segera berdiri dan bergegas pergi sambil berlari.
Hazel hanya melihatnya sejenak, namun tiba-tiba dia melihat bahwa anak perempuan itu menjatuhkan sebuah sapu tangan miliknya. Hazel segera memungutnya dan menyimpannya di saku celanyanya.
"Mana aku ngga kenal lagi dia siapa. Nanti kalo ketemu lagi baru aku kembalikan" Gumamnya pelan kemudian bergegas memasuki sekolah.
Hazel bertemu dengan beberapa temannya yang sejak SMP. Ada Boby, Dimas dan seorang teman perempuannya, yaitu Virgin yang merupakan teman kecilnya.
Mereka merupakan kumpulan anak-anak yang sudah diperhitungkan kepopulerannya dan sangat disegani oleh semua murid di Sekolah tersebut.
Nama King Hazel Wiliam Galasky sudah sangat menjelaskan betapa berpengaruhnya dia di negara mereka bahkan daerah sekitar.
Sebagai pemegang ekonomi terbesar di negara tersebut, Elena Ratu Galasky dan perusahaan yang dipimpinnya yakni Galasky Corp., membuat mereka dikenal oleh siapapun.
"Selamat pagi anak-anak.. " Sapa Kepala Sekolah di ruang aula Sekolah tersebut.
"Selamat Pagi.. " jawab para murid serempak.
"Selamat datang di Galasky International High School...." Beberapa penyampaian dan sambutan dari Kepala Sekolah cukup lama dan akhirnya mereka semua diarahkan menuju ke kelas mereka masing-masing.
"Hai Hazel. Kamu tadi duduk di depan ya? Aku telat jadi ngga bisa deh ikut sambutan" Sapa Virgin ketika mereka baru saja tiba di kelas.
"Hai. Ngga apa- apa kok"
"Wah wah wah wah Ratu dan Raja populer akhirnya bersatu dalam kelas ini. Sungguh kelas yang sangat istimewa nih" Ucap Boby sembari menggoda Hazel dan Virgin.
Seketika seisi kelas yang mendengar itu menjadi takjub. Bagaimana tidak, kini mereka akan satu kelas dengan pasangan seorang anak yang sudah menjadi berita umum bahwa mereka telah dijodohkan oleh keluarga mereka karena hubungan pekerjaan yang baik.
"Apaan sih Boby" Hazel menunjukan raut wajah tidak suka.
"Ia nih Boby. Apaan sih. " Sambung Virgin dengan malu-malu.
"Selamat Pagi anak-anak" Suara guru tiba-tiba menyapa dari depan kelas.
"Pagii" Jawab anak serentak.
"Untuk diketahui bahwa kelas ini adalah kelas khusus yang berisikan anak-anak hebat dan luar biasa. Nama saya Dion. Selama 3 tahun ke depan, saya akan menjadi Wali Kelas kalian. Saya juga akan memperkenalkan salah seorang murid yang berhasil masuk ke Sekolah ini melalui jalur beasiswa. Dia akan bergabung bersama dengan kelas ini sesuai kesepakatan dari para donatur dan Sekolah" Jelas Pak Dion.
"Wah sejak kapan beasiswa itu diadakan? Merusak citra sekolah ini saja ya?" Ucap Virgin tidak suka.
"Iya ya betul. Ini kan sekolah elit. Kenapa harus ada beasiswa?" Lanjut salah seorang siswa lain.
Pak Dion hanya bisa menarik napas panjang. Memang sulit jika berhadapan dengan anak-anak kaya raya yang selalu sesuka hati dan tidak pernah merasakan kesulitan hidup.
"Tenang anak-anak. Ini semua sudah diputuskan dan saya hanya bertugas menyampaikan" Pak Dion menyela keributan dalam kelas yang terjadi.
"Senja.. Mari" Panggil Dion pada seorang anak perempuan yang masih berdiri di luar kelas.
Senja memasuki kelas dengan perasaan sedikit takut.
"Ehhh itu dia... " Hazel tersentak. Ternyata anak perempuan yang tadi pagi ditemuinya adalah Senja. Seorang anak beasiswa.
"Hai semua. Perkenalkan. Nama saya Suci Senja Rayhan" Sapa Senja dengan sedikit nada yang ketakutan.
Tidak ada jawaban dari murid lain. Yang dia dapati adalah pandangan menghina, terintimidasi dan tersisihkan.
"Ahhhh ... Bagaimana ini? Ini baru hari pertama sekolah dan rasanya sangat canggung. Apa aku akan bertahan?" Gumam Senja dalam hati.
"Ya.. Senja, kamu duduk di kursi itu ya. Selamat belajar. Ini adalah kesempatan kamu, jadi gunakan sebaik mungkin beasiswa yang kamu miliki" Kata Pak Dion.
"Baik Pak. Terimakasih" Suci segera menujuke kursi kosong yang letaknya dua bangku dari bangku Hazel.
"Eh.. Anak itu kan yang tadi pagi aku temui. Rupanya kami sekelas" Ucap Senja dalam hati saat melihat Hazel.
"Nah anak-anak, mulai besok, proses belajar mengajar akan dimulai dan Bapak harap kalian semua dapat mempersiapkan diri dengan baik. Mungkin sampai di sini saja dan sampai berjumpa di hari esok." Salam Pak Dion kemudian berlalu pergi.
"Heeeh anak beasiswa" Panggil Leona, salah seorang teman Virgin.
"Sa.. Saya..? " Senja berbalik dan menjawab.
"Ya eloooo.... Kenapa harus beasiswa sih? Lo ngga mampu ya? " Tanya Leona menghina
"Ia nih. Mencoreng nama kelas ini aja. Ngga sudi ya sekelas sama anak-anak kayak lo. Hamaaa" Susan menimpali.
Tanpa mendengarkan lagi, Senja segera bergegas pergi dari kelas itu.
"Huuuuuuuuuuuu" Suara riuh meneriaki Senja yang lari keluar kelas.
"Yaaaa. Kabur dia. Ngga asik. Ngga seruu" Ucap Dimas menimpali.
Virgin yang sedaritadi diam hanya bisa menunjukan wajah tidak suka dan ilfeel.
Berbeda dengan Hazel dengan mimik wajah yang tidak bisa dutebak. Entah apa yang dipikirkannya, tapi satu hal, dia tidak ingin ikut campur.
.
Senja berlari keluar sekolah dengan perasaan berkecamuk. Bagaimanapun, dia telah berusaha mati-matian untuk mendapatkan beasiswa ini. Resiko yang harus dia terima adalah hal-hal seperti tadi.
Dia terus berjalan dengan banyak pikiran di kepalanya. Tiba-tiba...
Buggghhh.
"Aduhhh. Maaf. Maaf. Saya tidak sengaja. Maaf" Ucap Senja segera sembari menunduk meminta maaf.
"Heii. Ngga apa-apa. Kamu ngga apa-apa? " Tanya Elena, yang merupakan orang yang ditabrak Senja tepat di koridor sekolah.
"Kamu baik-baik aja? Kenapa mukamu pucat begitu?" Tanya Elena lagi sembari memperhatikan wajah Senja.
"Eehh. Saya ngga kenapa-kenapa ko Bu."
"Ya sudah. Kamu sudah mau pulang? Hati-hati ya" Ucap Elena sembari berlalu dari hadapan Senja.
"wahhh. Cantik banget. Wangi lagi. Apa dia guru juga di sekolah ini?" Gumam Senja sembari melangkahkan kaki keluar gerbang sekolah.
Sedangkan di dalam kelas, Hazel masih memegang saputangan milik Senja yang tadi pagi dipungutnya.
..
.
BERSAMBUNG
Semangat berkarya yaa... 💕
dikasih space kak